Andrew tidak pernah menyangka jika dia akan jatuh cinta pada anak angkatnya sendiri, namun cinta itu membuat tabir masa lalu perlahan terkuak.
Siapa Ayara? dan bisakah mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Mendapatkan Kembali Ingatan
Andrew bergerak lebih banyak setelah kejadian di restoran semalam.
Savana sudah berani mengambil tindakan di belakang dia, Andrew tak bisa menebak langkah apa yang juga akan dilakukan oleh Roger.
Sebelum semuanya semakin kacau untuk hidupnya dan Ayara, Andrew semakin memperketat keamanan untuk sang istri.
Setidaknya sampai Ayara benar-benar tahu tentang kejadian yang sebenarnya di masa lalu.
Tidak mungkin mengatakan semuanya secara langsung kepada Ayara, jadi Andrew putuskan untuk melakukannya dengan pelan-pelan. Hari ini dia akan lebih dulu mengembalikan semua kenangan masa kecil Ayara. Antara yang dia tahu dan yang tidak.
Pukul 9 pagi Andrew dan Ayara sudah tiba di rumah sakit. kembali bertemu dengan dokter yang menangani Ayara 14 tahun lalu.
Semalam Andrew sudah membuat Janji temu, jadi saat ini mereka langsung masuk ke dalam ruangan dokter itu tanpa harus melalui administrasi terlebih dahulu.
"Jadi ingatan Ayara ingin dikembalikan?" tanya sang dokter.
Andrew mengangguk, "Iya," jawabnya dengan tegas, sementara Ayara hanya diam, merambat kedua tangannya sendiri yang berada di atas pangkuan.
entah perasaan apa yang dia rasakan saat ini tapi Kedua telapak Tangannya sudah penuh dengan keringat dingin.
Entah itu kenangan manis atau bukan tapi Ayara siap untuk mengingatnya kembali.
"Baiklah, Ayara jangan takut, trauma itu mungkin akan kembali menyiksa batin mu, tapi itu dulu, sekarang hidup mu sudah jauh lebih baik, mengerti?"
"Mengerti Dok."
1 jam Ayara menjalani terapi hipnoterapi tersebut. diantara kedua matanya yang terpejam ada air mata yang mengalir di sudut matanya.
Andrew sungguh tak kuasa melihat air mata itu jatuh. Dia tak tahu penderitaan apa yang telah dialami oleh ayara sebelum dia menemukannya.
Kelurga Pearce tentu memperlakukannya dengan sangat buruk.
"Mommy, daddy ..." lirih Ayara, kedua matanya masih terpejam dan dia mengigau seperti itu.
Tanpa di rencanakan air mata Andrew pun jatuh, dia menggemgam erat tangan Ayara yang terasa dingin.
"Jangan tinggalkan aku Mom, jangan tinggalkan aku. Dad ... aku tidak mau sendiriaan."
Sungguh, Andrew tak kuasa melihat itu. Namun dia tahan diri dan menyerahkan semuanya pada sang dokter.
Sampai akhirnya di hitungan ke tiga Ayara membuka matanya.
Daddanya terasa sesak sekali, sakitnya kehilangan kedua orang tua secara langsung seperti merenggut pula hidupnya dengan paksa.
Tenggorokan Ayara tercekat, dia tak bisa bicara apa-apa selain sesenggukan.
Andrew memeluk tubuhnya dengan sangat erat.
"Mereka sudah pergi Dad, mereka meninggalkan aku sendirian di sini," lirih Ayara.
"Mommy dan daddy tidak mau bangun saat ku panggil,"
"Malam itu hujan deras, tapi mommy dan daddy malah pulang dalam keadaan meninggal,"
"Dad ..."
"Cukup Yara, daddy tidak sanggup melihat mu seperti ini. Daddy mohon, jangan menangis lagi."
Ucapan itu tidak membuat tangis Ayara mereda, dia justru menangis semakin kuat, seolah meluapkan semua rasa mengganjal yang selama ini menguasai hatinya.
Entah berapa lama Ayara menangis, sampai rasanya air mata itu habis.
"Ayo kita pergi ke makam mereka."
"Daddy tahu dimana tempat nya?"
"Ya."
Siang terik hari itu, Andrew dan Ayara mendatangi makam kedua orang tua Ayara. Andrew benci pada Florin, namun rasa itu kini kalah dengan cintanya pada Ayara.
Dia tahu rasanya kehilangan, Andrew tahu sesaknya dadda Ayara saat ini.
Florin - Alaric Pearce.
14 tahun waktu berlalu, dan Ayara baru bisa datang kesini.
apa gk ada cctv,,kok mereka bisa bebas berkeliaran 🤔