Sarah adalah perempuan ABG yang belum mengenal cinta, dia siswi SMP yang beranjak remaja. Di dalam kelasnya Sarah termasuk siswi yang berwajah hitam manis diantara teman temannya namun mempunyai sifat cuek dan jaim
Diantara beberapa siswa bahkan menyukainya, dan berharap mendapat tempat yang spesial di hati Sarah
Bagaimana kisah selanjutnya dan siapakah yang berhasil mendekati Sarah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnia nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Sar setelah lulus nanti kamu mau melanjutkan sekolah menengah dimana? " Tanya tina
"Aku di sekolah yang Deket aja Tin, yang bisa di jangkau dengan naik sepeda, kalau kejauhan aku belum berani dan kamu tau sendiri kan kita harus naik kendaraan umum" jawab Sarah
Sarah dan Tina adalah teman sekelas yang cukup berprestasi, walau mereka tidak duduk sebangku tapi menurut Sarah , Tina adalah sahabat yang paling baik diantara teman lainnya.
Orang tua Sarah adalah pendatang dari jakarta ke lampung, ayah Sarah bernama Yasir dan ibunya bernama Yana. Mereka salah satu keluarga yang bertransmigrasi kesana, masing- masing keluarga mendapatkan hunian rumah yang terbuat dari papan dan tanah seluas 2 hektar untuk di kelola. Saat kelurga Sarah pindah, Sarah masih berumur 7 tahun dan mulai bersekolah disana. Lahan yg di tempati oleh warga pendatang masih penuh dengan semak belukar, bahkan rumah sarah pun sering kemasukan ular, Dan seiring waktu, rumah pak Yasir sudah di bangun dengan batu bata.
"iya aku juga mau daftar disana aja sar, nanti kita bisa berangkat bareng pakai sepeda hehehe" lanjut Tina
"hehe iya tin, nanti kamu susul ke rumahku ya kalau berangkat' jawab sarah
...****************...
Dirumah Sarah
"Sar, ayo ikut ayah untuk daftarkan kamu ke sekolah SMP, sekalian biar kamu tau jalan menuju sekolahmu nanti" ucap pak Yasir
"iya yah tapi Sarah mandi dulu ya" Sarah bangkit dan menuju kamar mandi
"Ayah bagaimana kalau besok kita jalan jalan sekalian kita beli seragam sekolah untuk Sarah" Sarah ibu Yana pada suaminya
" loh Bu, bukannya Zia sudah belikan seragam untuk adiknya ya? Tanya pak Yasir
"Sudah yah, tapi Zia baru belikan Sarah seragam putih biru, seragam pramukanya belum ada yah, sepatu juga belum ada" jawab Bu Yana
Sarah mempunyai satu orang Kaka laki laki bernama Beni dan satu Kaka perempuan bernama Zia, tapi mereka tidak ikut tinggal di Sumatra, mereka memilih untuk tinggal di kota bersama paman mereka, karena Kaka Sarah sudah bekerja.
"ya sudah besok kita ke kota, hari ini ayah mau daftarkan Sarah ke SMP dulu. Tolong ibu panggilkan Sarah apa sudah selesai mandinya, jangan kelamaan nanti keburu siang"
Bu Yana beranjak dari kursi menuju kamar Sarah
Desa yang di tinggali keluarga Sarah dan beberapa kepala keluarga transmigrasi lainnya memang sangat jauh dari kotanya, butuh waktu 2 jam untuk sampai kesana.
Bahkan di tempat mereka belum ada penerangan listrik, mereka yang tinggal disana memakai lampu petromak dan lampu sumbu untuk penerangan rumah mereka.
bahkan jarak rumah antar warga tidak begitu dekat, di setiap rumah di kelilingi ladang perkebunan yang memang sudah di jatah untuk di kelola masing masing keluarga.
Selang tiga puluh menit Sarah dan ayahnya sudah siap berangkat menuju sekolah yang di maksud dengan menggunakan sepeda motor .
"yah, sekolahnya jauh juga ya" keluh Sarah sambil tengok kanan kiri jalan yang mereka lalui, ada sawah dan perkebunan dan melewati desa sebelah
pak Yasir menghela napas "Ya lumayan sar, sambil olah raga goes sepeda kamu nantinya"
" iya sih yah, apalagi kalau nanti berangkatnya bareng sama teman temanku pasti seru hehehe, tapi aku juga takut yah kalau sewaktu waktu sepedaku rusak, aku harus jalan kaki" ucap Sarah ada keresahan dalam hatinya