NovelToon NovelToon
TAKDIR YANG DIPILIH

TAKDIR YANG DIPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / CEO
Popularitas:330
Nilai: 5
Nama Author: BbyShaa

Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIDAK SETUJU

Di dalam ruang operasi,

“Dokter bagaimana dengan bayiku” lirih Aisha dengan setengah kesadarannya.

“Untung anda cepat di bawa kerumah sakit jadi meskipun pendarahan cukup hebat tapi bayi anda masih bisa di selamatkan” ucap dokter.

“Dok tolong kabulkan satu permintaan saya, katakan pada mereka bahwa bayiku tidak selamat” lirih Aisha.

“Kenapa nyonya?” Tanya Dokter.

“Saya ingin menyelamatkan bayiku ingin menjaganya hingga lahir ke dunia, kalau mereka tau bayiku selamat pasti mereka tidak akan membiarkannya, saya mohon” lirih Aisha.

“Baik saya akan melakukan sesuai permintaan anda untuk menyelamatkan nyawa” ucap Dokter merasa kasihan melihat keadaan gadis muda yang sedang di tanganinya.

“Terimakasih dokter” ucap Aisha dan akhirnya pingsan.

Beberapa waktu Aisha ditangani di ruang operasi, tepat ketika lampu ruang operasi dimatikan seorang dokter keluar ruangan.

“Dok bagaimana keadaan putri saya” tanya Lena panik.

“Nona sudah melewati masa kritis, setelah kondisinya lebih baik kami akan memindahkannya ke bangsal perawatan” ucap dokter.

“Tapi..” lanjut dokter terhenti.

“Tapi kenapa dok?” Tanya Refan .

“Maaf kami tidak bisa menyelamatkan bayi dalam kandungan, karena usia kandungan baru berusia 2 bulan masih lemah dan pendarahan yang begitu hebat, kami mohon maaf tidak dapat menyelamatkannya” jawab dokter membuat Refan lemas seketika.

“Ma, pa, harusnya aku akan jadi ayah, tapi dia pergi apa dia tidak mau memiliki ayah kejam sepertiku” frustasi Refan menangis berjongkoh bersandar pada tembok.

“Bukan hanya salahmu ini salah kita semua yang tidak menyadari kehamilan Aisha, harusnya mama curiga akhir\-akhir ini Aisha memang berbeda” ucap mama.

“Saya juga sangat menyayangkan baru beberapa hari lalu nona Aisha memeriksakan kesehatan dan sangat senang atas kehamilannya, tapi secepat itu dia harus kehilangan bayinya” ucap dokter.

“Terimakasih dok sudah melakukan yang terbaik untuk menantu saya” ucap papa Toni.

\(Keluarga ini sepertinya sangat menyayangi nona Aisha tapi kenapa dia ingin menyembunyikan kehamilannya\) batin dokter.

“Ya sudah kalau begitu saya permisi, masih ada pasien yang harus saya tangani” ucap dokter.

“Ini salahmu Refan, kenapa kamu tidak menjaga Aisha dengan baik” histeris nyonya Lena Arsenio memukul\-mukul anaknya.

“Coba kamu perhatikan dia sebelumnya mungkin kita tau kehamilannya lebih awal dan mungkin kejadian ini tidak akan terjadi” ucap nyonya Lena lagi.

Refan yang disalahkan dan di pukuli oleh mamanya pun hanya diam tidak melawan.

Setelah beberapa waktu Aisha telah dipindahkan ke bangsal perawatan.

“Aisha sayang gimana keadaan kamu? Apa masih sakit?” Tanya Lena pada Aisha, di balas gelengan kepala.

“Tidak ma, aku sudah baik\-baik saja” jawab Aisha melirik bergantian 3 orang di depannya tersebut.

“Kalau masih merasa sakit papa akan carikan dokter terbaik lagi untuk merawatmu” ucap tuan Toni Arsenio.

“Tidak perlu pa, hanya luka kecil, aku baik\-baik saja”ucap Aisha.

“Atau kamu ada keinginan apapun itu kami akan kabulkan” ucap tuan Toni Arsenio.

\(Keinginan? Apapun?\) batin Aisha lalu menatap kedua mertuanya di depannya.

“Benarkah aku boleh minta sesuatu?” Tanya Aisha.

“Tentu saja boleh, anggap saja itu sebagai kompensasi dari kami yang ga bisa menjagamu sampai harus kehilangan bayi.

“Aku mau cerai sama kak Refan” ucap Aisha membuat semua orang dalam ruangan terkejut.

\(Apa dia sedang main tarik ulur\) batin Refan menatap Aisha.

“Sayang kenapa kamu mau cerai?” Tanya nyonya Lena.

“Tidak papa aku hanya ingin tenang dan mengurus diriku sendiri” jawab Aisha.

“Tidak kami ga setuju kamu boleh minta apapun akan kami kabulkan asal bukan perceraian, keluarga Arsenio turun temurun tidak ada perpisahan kecuali kematian” tolak tegas tuan Toni.

“Pa ma, maaf aku tau tapi aku sudah lelah aku merasa ga bahagia dalam pernikahan ini” ucap Aisha.

“Kamu tenang saja, jika Refan tidak baik padamu kami akan merawatmu, masalah penerus jika dia tidak bisa memberikannya lebih baik kita adopsi dari panto asuhan” jawab tuan Toni.

“Pa…” Aisha.

“Sudah dengarkan kata papa mu saja ini janji keluarga kami pada mendiang orang tuamu” ucap nyonya Lena.

Mendengar perkataan kedua mertuanya Aisha tidak bisa berkata apa\-apa dan hanya diam memikirkan sesuatu.

“Baiklah jika begitu aku ingin kalian bisa kabulkan permintaan keduaku” ucap Aisha.

“Katakan kamu ingin apa?” Tanya tuan Toni.

“aku mau melanjutkan kuliah” ucap Aisha membuat kedua mertuanya saling pandang bahkan Refan yang mendengarnya terkejut.

“Baiklah kami akan mengaturkan universitas terbaik di kota ini untuk untukmu” ucap tuan Toni.

“Tidak pa ma, aku mau melanjutkan kuliah di negara K” ucap Aisha membuat mereka terkejut.

“Bukankah itu terlalu jauh?” Ucap tuan Toni.

“Refan bagaimana menurutmu? Apa kamu setuju istrimu melanjutkan kuliah di negara K?” Lanjut tanya tuan Toni pada Refan.

“Lakukan saja sesuai yang di inginkan” jawab Refan.

\(Anggap saja ini kompensasi untuknya, lagian jika dia melanjutkan pendidikan bukankah kita akan jauh jadi dia tidak akan menggangguku\) batin Refan.

\(Meskipun ga bisa cerai seenggaknya aku bisa menjauh darinya, dan aku bisa merawat bayiku dengan tenang\) batin Aisha.

“Baiklah papa akan mengurus segalanya nanti kamu tinggal berangkat saja” ucap Tuan Toni.

“Terimakasih pa, ma” Aisha senang di peluk mama mertuanya.

“Termikasih kak Refan” ucap Aisha, Refan hanya mengangguk.

\(Sayang mama akan menjaga kalian dengan baik\) batin Aisha memegang perutnya yang kini masih ada 2 kehidupan di dalam sana.

“Papa sama mama pulang dulu ya, kamu istirahat, Refan akan temanin dan kagain kamu malam ini” ucap nyonya Lena.

“Hemmm mama papa hati\-hati dijalan” ucap Aisha.

Setelah kepergian kedua orang tua mereka kini hanya ada mereka berdua didalam ruangan yang di selimuti kesunyian.

“Maaf aku ga bisa membuat mereka setuju untuk perceraian kita” ucap Aisha tiba\-tiba memecahkan keheningan.

“Tidak papa, aku sudah tau mereka tidak akan setuju” ucap Refan yang memang sudah tau kedua orang tuanya tidak akan pernah membiarkan mereka bercerai.

“Nanti disana kamu jaga diri baik\-baik, aku akan memerintahkan orang untuk menjagamu disana” lanjut ucap Refan.

“Tidak perlu aku bisa jaga diri sendiri” ucap Aisha.

(Karena aku tidak akan melanjutkan sekolah di universitas yang kalian siapkan) batin Aisha, karena dia ingin mengubah jurusan yang akan di ambilnya, dan dia ingin mengandalkan dirinya sendiri untuk di terima di universitas tersebut.

\(Aku hanya ingin mewujudlan mimpiku jadi diriku sendiri\) batin Aisha.

Hari ini Aisha sudah boleh pulang dari rumah sakit nyonya Lena menjemputnya bersama Refan.

“sayang sudah siap?” Tanya nyonya Lena di balas anggukan senyum oleh Aisha.

“Ya sudah kalau begitu ayo kita pulang” ucap nyonya Lena membantu Aisha berjalan sedangkan Refan mengikuti si belakang dengan membawa barang\-barang.

Mereka pun kembali pulang ke rumah namun Aisha hanya diam di sepanjang perjalanan membuat Refan bingung karena biasanya Aisha paling banyak bicara saat bersamanya naik mobil.

NEXT>>

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!