NovelToon NovelToon
Di Balik Kontrak Ibu Susu

Di Balik Kontrak Ibu Susu

Status: tamat
Genre:Anak Kembar / Pernikahan Kilat / Ibu Pengganti / Cinta setelah menikah / Ibu susu / Pengasuh / Tamat
Popularitas:494.5k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dituduh pembunuh suaminya. Diusir dari rumah dalam keadaan hamil besar. Mengalami ketuban pecah di tengah jalan saat hujan deras. Seakan nasib buruk tidak ingin lepas dari kehidupan Shanum. Bayi yang di nanti selama ini meninggal dan mayatnya harus ditebus dari rumah sakit.

Sementara itu, Sagara kelimpungan karena kedua anak kembarnya alergi susu formula. Dia bertemu dengan Shanum yang memiliki limpahan ASI.

Terjadi kontrak kerja sama antara Shanum dan Sagara dengan tebusan biaya rumah sakit dan gaji bulanan sebesar 20 juta.

Namun, suatu malam terjadi sesuatu yang tidak mereka harapkan. Sagara mengira Shanum adalah Sonia, istrinya yang kabur setelah melahirkan. Sagara melampiaskan hasratnya yang ditahan selama setelah tahun.

"Aku akan menikahi mu walau secara siri," ucap Sagara.

Akankah Shanum bertahan dalam pernikahan yang disembunyikan itu? Apa yang akan terjadi ketika Sonia datang kembali dan membawa rahasia besar yang mengguncang semua orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Sore harinya, mobil hitam memasuki halaman rumah. Dari dalamnya, turunlah Sagara. Kemudian dia membantu mendorong kursi roda, karena Sonia yang masih lemah untuk berjalan.

Di depan pintu, Mami Kartika sudah menunggu bersama Papa Leon. Mereka terlihat senang dengan kembalinya Sonia, menantu yang sempat menghilang.

“Selamat datang kembali, Sayang,” ucap Mami Kartika pelan. Dia memeluk Sonia dengan lembut.

Sonia tersenyum lembut. “Terima kasih, Mami.”

Sagara membawa istrinya masuk ke dalam rumah. Sonia melihat keadaan rumah masih sama seperti dulu, tak ada yang berubah sedikitpun.

“Mama!” Arsyala berlari ke arah Sonia dengan langkah yang terseok-seok. Abyasa juga mengikuti tingkah saudaranya.

Jantung Sonia berdetak kencang. Karena buah hatinya mengenali dia sebagai ibunya.

Sagara dan kedua orang tuanya sempat terkejut. Karena ini pertemuan pertama mereka. Namun, perasaan haru menyelimuti mereka ketika melihat kedua anak itu bersama Sonia.

Kedua balita itu mengira Sonia yang ada di kursi roda adalah Shanum. Mereka bahkan ingin naik.

“Sayang, senang bertemu dengan kalian,” ucap Sonia dengan mata berkaca-kaca dan penuh haru.

Shanum datang dari arah dapur. Dia membawa semangkuk puding labu untuk si kembar. Melihat kedatangan Sonia membuatnya terkejut, sampai mangkuk di tangannya jatuh.

Bunyi keras dari mangkuk yang membentur lantai membuat semua orang menoleh ke arahnya. Saat tatapan mereka bertemu, waktu seperti berhenti.

Sonia menatap Shanum dengan mata berkaca-kaca. Ia tahu wanita itu adalah orang yang telah merawat anak-anaknya selama ia tak sadarkan diri.

Sedangkan Shanum menatap Sonia dengan senyum getir. Senyum yang dibuat dari pecahan hati yang ia susun rapi agar tak runtuh di depan orang lain.

“Mama!” Abyasa dan Arsyla berlari ke arah Shanum. Keduanya mengangkat tangan ingin digendong.

Shanum berjongkok, lalu memeluk kedua bayi yang dulu lahir dari rahim Sonia, tetapi tumbuh dalam pelukannya. Abyasa dan Asryla malah memeluk erat Shanum.

“Mimik,” ucap Abyasa dan Arsyla mencoba membuka kancing baju Shanum.

“Sonia, dia adalah Shanum, yang menyusui dan mengurus si kembar,” kata Mami Kartika.

“Terima kasih sudah menjaga anak-anakku,” ucap Sonia dengan suara serak.

Shanum tersenyum, lalu menunduk sopan. Dalam hati dia berkata, “Mereka bukan hanya anakmu, tapi juga sudah menjadi bagian dari hidupku.”

Sagara yang berdiri di antara mereka menatap keduanya. Dua wanita yang sama-sama ia cintai, dua hati yang sama-sama ia lukai tanpa sengaja.

Di saat itulah, Mami Kartika menatap mereka bertiga dengan pandangan kosong. “Inilah harga dari cinta yang dibagi,” gumamnya dalam hati. “Semuanya akan tersenyum, tapi di baliknya ada luka yang tak bisa disembuhkan.”

“Gara, bawa Sonia ke kamar yang sudah disiapkan oleh Mbok Iyem. Kamar di lantai satu memudahkan Sonia beraktivits, nanti. Biar tidak naik turun tangga, kakinya belum kuat,” ujar Mami Kartika.

Shanum mengira Sonia akan menempati kamarnya sendiri. Rupanya dia salah.

“Mami, aku ingin di sini dulu. Aku masih ingin melihat anak-anakku,” balas Sonia.

“Mereka mau disusui sama Shanum,” ucap wanita paruh baya itu, tersenyum tipis.

“Kalau begitu, susui di kamarku saja,” balas Sonia yang masih antusias dengan kedua anaknya yang tumbuh sehat.

Akhirnya Shanum menyusui si kembar di kamar yang disiapkan untuk Sonia. Mereka berempat di kamar itu.

“Aku dengar bayi Mbak Shanum meninggal, ya? Karena Mbak punya ASI yang melimpah, maka menjadi ibu susu untuk anak-anakku,” kata Sonia menatap Shanum yang sedang menyusui si kembar.

“Iya, Bu,” balas Shanum.

“Mbak Shanum menandatangi kontrak menjadi ibu susu sampai anak-anak di sapih. Kira-kira sampai kapan?" tanya Sonia dan membuat Shanum terdiam.

“Tergantung, Bu. Mau satu tahun atau satu setelah tahun, anaknya baru di sapih,” jawab Shanum.

“Setelah itu, apa yang akan Mbak lakukan?” tanya Sonia masih menatap Shanum.

“Mungkin pulang ke kampung halaman di desa, Bu,” jawab Shanum sambil membetulkan pakaiannya karena si kembar sudah merasa kenyang.

“Mbak tinggal di sini saja. Jadi pengasuh anak-anak. Aku lihat mereka juga nyaman saat bersama Mbak Shanum,” ucap Sonia dan membuat Shanum tersentak.

1
martiana. tya
bagus
O Neil
curiga nih sama Dr Anton...🤔🤔
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
ken darsihk
Terimakasih thorr karya yng bagus dngn ending yng perfect
Semangat untuk author 👍👍❤❤
ken darsihk
kepengin nya sihhh nggak tamat dulu Thor
Marini Suhendar
Hatur nuhun Ceritanya Baguus🥰
d tgg karya baru nya💪
Kar Genjreng
tak terasa sudah TAMAT dan pindah ke lapak satunya menanggung karma,,iya Pembaca juga sudah paham
Mardiana
terima kasih thorrr.... aku suka yg ceritanya happy ending 👍
Kar Genjreng
ini ajalnya delia waktu menghadap sang pencipta maka tidak bisa di selamatkan
nah itu karena saking egois suami mau menengok anak dan cucu gae ulah kapok lah
Kar Genjreng
sudah baca satu bab to kasian iris hanya kesalahan orang tua nya mendadak di ceraikan oleh rio ,,,benar keluarga anak anak nya yang menanggung dosa kedua orang tua nya
Vie
ini nih yang begini yang nyelakain orang lain dengan keegoisanya sendiri.... merasa selalu benar dan tak mau disalahkan jika salah... jadinya malah mencelakakan orang lain....
Hary Nengsih
semua suka karya nya
Nadja 🎀
tante delia gimana? dia stres tahu suaminya gk ada, dan dena akhirnya tahu penyebabnya ibunya sendiri ..
Naufal Affiq
terimakasih ya kk,atas karya nya,aku suka ceritanya
Esther Lestari
Ternyata Pak Surya meninggal sebelum sempat melihat cucunya.
Berbahagia buat semua.
Terima kasih thor.
Esther Lestari
Itulah kalau sudah punya niat jahat sebelumnya.
Semoga Pak Surya selamat, biar bisa melihat cucunya.
Dan Delia jangan mati dulu, terlalu enak kalau dia cepat mati
Kar Genjreng: di siksa dulu ya bang ar mengerang kesakitan
total 1 replies
Nar Sih
alhamdulilah ending yg bnr,,bagus kak ,ahir nya semua bahagia ,makasih buat kak santi udah kasih cerita yg 👍👍👍tetap semagat 💪buat karya terbaru nya ya kak🥰🥰🙏
Nar Sih
rencana gagal grgr ibu tiri jht ,semoga pk surya selamat dan biar sja delia yg mati atau di bikin cacat dulu,siip kak semagatt semoga retensi karya yg lain bagus ,💪👍
Sunaryati
Terimakasih Thoor, orang- orang yang tersakiti hidup bahagia orang- orang yang menyakiti dapat karma
Rida Arinda
Alhamdulillah happy ending 🤗🤗🤗 terimakasih kak othor ceritanya lancar seterusnya ya storynya 😁😁jangan lupa klo ada bonchapnya Alana belum lahiran🤭🤭
Rahma
mudh2n Delia jgn dulu mati tp cacat biar g bs berkuasa lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!