Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Kakak diam! atau tidak Ayyana akan menambah kecepatan lagi." ancam Ayyana.
"Baiklah baiklah saya diam, kamu jangan menambah kecepatan lagi." jawab Revan.
...----------------...
Sesampainya di kontrakan Ziora, terlihat Ayyana keluar dari mobil begitu pun dengan Revan yang hanya bisa mengikuti keinginan adiknya.
Tok! Tok! Tok!
"Ziora." panggil Ayyana sambil mengetuk pintu.
Ceklek!
Pintu pun terbuka dan terlihat Ziora yang sedang menangis.
"Ayyana, nenek saya ada di dalam." ucap Ziora.
"Ya sudah, kita bawa nenek kamu ke rumah sakit." ucap Ayyana.
Ziora dan Ayyana pun berlari menuju ke dapur begitu pun dengan Revan.
...----------------...
Skip di rumah sakit, terlihat Ziora dan Ayyana begitu pun dengan Revan yang menggendong nenek Maya.
"Dok, tolong nenek saya." ucap Ziora memohon dan memegang lengan dokter tersebut.
Dokter itu pun menatap Ziora dan dia melihat dari atas sampai ke bawa. dia pun tersenyum smirk.
"Maaf! disini tidak menerima pasien pengemis, rumah sakit hanya menerima orang yang mempunyai kekuasaan." Jawab dokter tersebut dan tersenyum remeh.
"Saya akan bayar! mau pun berapa biaya rumah sakit di sini aku akan bayar." Tegas Revan.
"Baiklah, tapi kasih biayanya dulu sebesar 1M." jawab dokter tersebut.
"What! mana ada biaya rumah sakit sampai 1M." ucap Ayyana terkejut.
"Tidak sanggup? jika tidak sanggup bayar, ya sudah kalian pergi dari sini." jawab dokter dan sambil mengusir mereka.
"Ada apa ini?" tanya seorang wanita cantik dan dia adalah dokter senior.
"Bantu nenek saya... hiks... tolong bantu nenek saya... hiks hiks hiks." ucap Ziora sambil memohon kepada dokter wanita tersebut.
"Suster, kenapa kalian hanya diam!" gertak dokter wanita tersebut kepada suster, suster pun berlari mengambil brankar untuk nenek Maya.
Revan pun menurunkan nenek Maya ke brankar, sedangkan suster mendorong brankar menuju ke ruangan ICU.
"Kamu dokter yang baru saja kerja disini, jadi ubahlah sikapmu sebelum aku melaporkan ini kepada pemilik rumah sakit!" tegas dokter wanita tersebut.
Dokter pria yang baru saja kerja, dia pun mengendus kesal dan ingin pergi tapi tiba tiba saja Revan menarik dokter itu keluar dari rumah sakit.
"Jangan menarik saya, kamu harus sopan kepada saya!" tegasnya.
Revan terus saja menarik dokter tersebut, dia tidak peduli apa yang dikatakan oleh dokter itu.
...----------------...
Pukul 12:00 siang, terlihat Ziora masih saja mondar mandir di depan ruangan ICU. Ziora sangat khawatir dengan keadaan neneknya, dan dia berharap jika neneknya baik baik saja.
"Ziora, kamu tidak mau makan?" tanya Ayyana.
Ziora pun menggeleng, dia tidak mempedulikan dirinya lapar atau tidak. Pikirannya hanya satu yaitu neneknya akan baik baik saja.
"Maaf Ayyana, saya tidak lapar sama sekali dan saya hanya memikirkan nenek saya baik baik saja." jawab Ziora.
"Amin... semoga nenek kamu baik baik saja, Ziora." ucap Ayyana.
"Amin... makasih Ayyana." jawab Ziora sambil memeluk Ayyana.
Ceklek!
Pintu ruangan ICU pun terbuka dan terlihat dokter wanita itu keluar dari ruangan ICU dengan wajah yang sangat sedih.
"Bagaimana dok? apa nenek saya baik baik saja?" tanya Ziora.
Dokter wanita itu hanya terdiam dan dia pun menatap Ziora dengan tatapan sedih.
"Dok, apa nenek saya baik baik saja?" tanya Ziora Lagi.
"Saya mohon dok, katakan sesuatu dok." ucap Ziora memohon.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣