NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 16

Umi Aisyah dan juga Ziya sama sama langsung bangun dari duduknya saat melihat kedatangan Papa Sanjaya dan juga Mama Ayu. Keduanya bergegas menghampiri dua orang paruh baya yang kini berdiri di ambang pintu kamar rawat inap Zingga.

"Assalamualaikum. Maaf, jika kedatangan kami mengejutkan kalian," ucap Mama Ayu setelah berhadapan dengan Umi Aisyah dan juga Ziya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Tidak apa apa, mari silahkan masuk." jawab Umi Aisyah, mempersilahkan tamu nya untuk masuk ke dalam.

Tap...

Tap...

Greeppp...

Ziya tersentak kaget, saat tiba tiba saja Mama Ayu mendatanginya. Lalu, memeluknya dengan begitu erat. Bahu wanita baya itu bergetar, menandakan jika saat ini dia tengah menangis sambil memeluk Ziya.

"Maafkan kami Ziya. Maafkan Mama, Papa dan juga Dirga tentu nya. Maaf, karena Dirga kamu harus melalui ini semua seorang diri," ucap Mama Ayu, di sela isak tangisnya.

"Ziya, baik baik saja Ma. Mama, tidak perlu khawatir," jawab Ziya, mengusap lembut punggung mantan ibu mertuanya.

"Tidak, Ziya. Kamu tidak baik baik saja, Mama tahu pasti bagaimana perasaan kamu saat ini. Tapi kamu tenang saja, mulai sekarang kami akan turut serta menemani mu menjalani ini semua dan mulai saat ini, kami akan selalu berada di samping mu."

Seketika, tangis Ziya pun akhirnya pecah di dalam pelukan Mama Ayu. Selama ini, Ziya terus berusaha untuk tegar dan kuat. Meski rasa sesak kerap datang menghimpit dadanya. Namun, Ziya terus menahan rasa sedihnya dan berusaha terus tersenyum di depan putrinya, Zingga dan juga Umi Aisyah.

Ziya tidak ingin jika kesedihan dan kehancuran hatinya di ketahui oleh Zingga ataupun Umi Aisyah. Karena jika itu terjadi, Ziya takut Umi Aisyah akah ikut sedih dan keadaan Zingga pun akan semakin drop karena akan ikut serta merasa sedih dan terpuruk.

Maka dari itu, Ziya pun selalu terlihatkan tegar dan kuat meski sebenarnya, wanita yang kini berusia 30 tahun itu sangat lah rapuh dan terpuruk.

Akan tetapi, Ziya tidak menyangka jika perkataan Mama Ayu mampu membuatnya mengeluarkan semua yang dia pendam selama ini. Dua tahun sudah Ziya memendam perasaan sedih, takut dan juga marahnya. Kini, semua itu seakan lepas seiring dengan isak tangis yang sejak setengah jam yang lalu belum juga berhenti.

Semua orang di sana pun hanya bisa terdiam. Melihat bagaimana terluka nya Ziya saat ini. Dimana dia harus menyaksikan putrinya merintih kesakitan saat harus menjalani kemoterapi, seorang diri.

Termasuk Dirga, pria itu bahkan turut serta menitikkan air matanya saat untuk pertama kalinya dia melihat Ziya menangis tersedu dipelukan Mama Ayu.

*

*

"Ini, minum lah dulu." sebotol air mineral tampak di sodorkan oleh Dirga setelah Ziya menghentikan tangisan nya.

Kini, ayah dan ibu dari Zingga itu tengah duduk di sebuah taman yang ada di kawasan rumah sakit demi menenangkan diri dan juga untuk membicarakan tentang rencana mereka kedepan nya akan bagaimana. Agar bisa membantu proses pengobatan Zingga dari penyakitnya.

Ziya pun langsung mengambil air mineral yang disodorkan oleh Dirga. Lalu, meminum air itu sampai habis hampir setengah botol. Keduanya pun terdiam sejenak sebelum akhirnya, Dirga lah orang pertama yang membuka suaranya untuk memulai pembicaraan.

"Lalu, apa keputusanmu?" tanya Dirga, membuka pembicaraan tentang saran yang di berikan oleh dokter Arif mengenai rencana pengobatan Zingga selanjutnya.

"Entahlah. Aku masih belum bisa memutuskan nya," jawab Ziya, lirih.

"Kenapa? Bukan kah, kamu sendiri yang bilang. Kalau kamu akan melakukan apapun agar Zingga sembuh. Sekarang, kita sudah menemukan cara yang terbaik untuk membantunya sembuh. Lalu, apa yang kamu pikirkan lagi?"

"Aku tidak tahu. Aku tidak yakin, kalau aku bisa menjalin hubungan palsu itu lagi. Rasanya, terlalu berat untuk aku jalani," jawab Ziya, dengan suara yang semakin lirih.

"Pikirkan itu nanti. Yang terpenting sekarang adalah, bagaimana kita bisa membantu Zingga agar dia bisa sembuh dan terbebas dari penyakit itu. Untuk kisah kita di masa lalu, aku benar benar minta maaf. Sejujurnya, aku tidak pernah bermaksud menyakiti mu. Hanya saja, saat itu aku masih bimbang akan perasaanku sendiri. Sebenarnya, beberapa hari pasca aku menjatuhkan talak padamu. Aku bersama Mama dan juga Papa datang ke rumahmu. Aku datang berniat untuk minta maaf dan memutus tali pernikahan kita dengan cara yang benar. Namun, saat itu kamu tidak disana dan Umi bilang kalau kamu kembali ke Kairo untuk melanjutkan pendidikan disana. Yang anehnya, aku sama sekali tidak pernah menemukanmu di Kairo. Aku tidak menyangka, jika kepergian mu dan hilangnya kamu dari kami. Ternyata menyembunyikan kehadiran seseorang," jelas Dirga, yang membuat Ziya merasa ada yang aneh dari ucapan pria itu. Bahkan, Ziya sampai menoleh ke arah pria yang tengah duduk dengan tenang di samping nya.

"Mas, mencari ku ke Kairo? Untuk apa?" tanya Ziya, yang tidak pernah berpikir kalau mantan suaminya itu akan mencarinya sampai ke negeri sebrang.

"Lupakan. Kita bahas itu nanti, sekarang bukan kah masalah Zingga jauh lebih penting untuk kita bahas. Ayo, mari kita lakukan," lanjut Dirga, mengalihkan perhatian Ziya.

"Lakukan? Lakukan apa?"

"Apa lagi? Tentu saja memberikan adik sekaligus donor terbaik untuk Zingga."

Deg...

Jantung Ziya berdetak dengan kencang saat Dirga mengajaknya untuk kembali menjalin hubungan. Bukan hanya sekedar hubungan baik antara Ayah dan Ibu nya Zingga yang sudah lama berpisah.

Melainkan, kembali menjalin hubungan suami istri agar mereka bisa memberikan Zingga seorang adik sekaligus donor untuk melakukan proses transplantasi sel punca perinatal. Yang akan membantu Zingga untuk sembuh dari penyakitnya.

"Tapi, apa Mas yakin akan melakukan itu? Lalu, bagaimana dengan pasangan Mas saat ini? Jujur, meski pun aku ingin sekali menolong Zingga dan akan melakukan apapun yang aku bisa. Tapi, aku tidak mau kalau aku harus menyakiti hati dan perasaan wanita lain,"

"Pasangan dan wanita yang mana yang kamu maksud? Kamu dengar sendiri kan tadi, apa yang dikatakan oleh Mama. Aku ini, masih sendiri Ziya dan tidak ada satu wanita pun yang sedang dekat dengan ku."

Usai mendengar penjelasan dari Dirga. Ziya hanya bisa terdiam membisu. Entah apa yang harus di lakukan sekarang. Zingga sangatlah berarti untuk Ziya. Baginya, bertukar nyawa pun akan dia lakukan jika itu bisa membuat putrinya sembuh.

Akan tetapi, untuk kembali menjalin hubungan dengan pria yang tidak pernah mencintainya. Rasanya, hal itu terlalu sulit untuk Ziya jalani kembali. Apalagi, Dirga membuangnya begitu saja. Tanpa perduli keadaan Ziya saat itu.

Dimana saat Dirga menjatuhkan talak kepadanya. Ziya dalam keadaan sakit dan tengah hamil anak dari pria itu.

1
ᥣׁׅ֪ꫀׁׅܻ݊݊ꪀꪱׁׁׁׅׅׅ
ngk seru ziya a terll bodoh, terll baik
Yuniarti SPd
lanjut dong Thor...kl kelamaan lupa jln cerita nya
Rahayu Winingsih
Ceritanya menarik
Nar Sih
buruan andra jujur sama zingga juga org tua nya tentang perasaan kmu biar semua sgra jls
Alim
lanjut thor
Naufal Affiq
andra jangan lam-lama nyatakan cinta sama zingga,jangan jalan di tempat,gercep donk
Karmila Pasinringi Mila
Lanjut ,,,jgan cm 1 bab dik
Rini Maryani
lanjut ayah n bunda semangat thoor
andayani meme
lha kok kisahnya macet di episode 62, Kak?
Duuh, jd penisirin nih untuk lanjutannya.
Jangan lama2 dong up-nya. Ditunggu yaa, Kak.
Soraya
bukannya Andra sama Bagas teman saat mereka kuliah
Aghitsna Agis
thor up lg dong kan beberapa hari nga up ditunggu ya jgn lama
Aghitsna Agis
aho abng andra langsung aja bilang jgn sampai keduluan yg lain dan zingga udah aja ikut praktek ditempat andra aja biar nga ketemu sm bagas😍
Ida Sriwidodo
Duhh.. babang Andra kurang sat set nii..
Dah 6 bulan berlalu hubungannya dengan Zingga jalan di tempat ajaa
Atau.. apakah Andra merasa insecure sama keluarga Zingga?

Huft!
Berharap.. setelah balik ke kota justru Zingga baru sadar klo ternyata di hatinya dah ada Andra!

Ngga sabar liat mereka SAH!
Mereka pantas bersama 😍😍🤓🤓
andayani meme
mengapa nama Bagas & Rangga jd membingungkan, Kak? padahal jelas2 yg ada dlm dialog itu Bagas, tp kok.jd muncul nama Rangga, dg orang yg dimaksud sama.
Rini Maryani
lanjut zingga semangat thoor
Nar Sih
jgn sedih zingga ,pasti suatu saat nanti kmu bisa balik lgi kedesa itu ketmpt yg membuat mu bahagia mungkin juga dgn status yg berbeda bersama dr andra
Alby Raziq
akhirnya yg d tunggu2 up.lanjut Thor seru kisahnya
Ida Sriwidodo
Yahh.. Zingga dah selesai aja interenshipnya
Balik ke kota lagi dunkk.. pisah lagi dunk dengan Andra 🤔🤔😅😅

Setelah 6 bulan.. gimana dengan hubungan Zingga Andra.. dah ada kemajuan kah?
Soalnya kan ke depannya mereka bakal LDR
Zingga balik ke kota.. Andra tetap tinggal di desa
Ngga rela ntar di kota Zingga ketemu Bagas lagi n balikan
Zingga kan orangnya suka ngga tegaan 😬😬😤😤
Moh Sultan abdurrahman
sangat bagus
Moh Sultan abdurrahman
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!