NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU

SELAMANYA KAMU MILIKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Romansa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Ketika dendam dan cinta datang di waktu yang sama, pernikahan bak surga itu terasa bagai di neraka.

“Lima tahun, waktu yang aku berikan untuk melampiaskan semua dendamku.”_ Sean Gelano Aznand.

“Bagiku menikah hanya satu kali, aku akan bertahan sampai batas waktu itu datang.”_ Sonia Alodie Eliezza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Kekhawatiran

...🌼...

...•...

...•...

Sean yang mendengar istrinya diantar oleh Vanno merasa geram dan tidak terima.

“Apa yang sudah kalian lakukan selama di perjalanan tadi? Apa kalian booking hotel dulu sebelum pulang?” tuduh Sean, Sonia terlihat begitu marah karena Sean sudah seenak jidat menuduh dirinya yang bukan-bukan.

“Kamu pikir aku serendah itu? Bahkan tidak terlintas sedikit pun dalam benakku untuk berbuat serendah itu. Asal kamu tau ya, kalau bukan karena Vanno, mungkin aku sekarang nggak bakalan pulang,” sengit Sonia karena tidak terima dengan tuduhan rendah itu.

“Apa maksudmu? Apa ada orang yang menyakitimu?” tanya Sean dengan suara yang mulai merendah.

Sonia memalingkan wajahnya dengan malas, sudah jelas pipinya merah bekas tamparan dan sudut bibirnya juga robek, bagian leher Sonia pun ada bekas merah karena dicekik oleh Nila tadi dan dengan polosnya Sean bertanya ada yang menyakitinya, memang dia tidak punya mata apa?

“Mending kamu balik ke kamar kamu Sean, aku lelah dan ingin tidur, kalau mau menyiksaku ya besok saja, tolong beri aku waktu untuk istirahat malam ini,” jawab Sonia dengan rasa muak dan malas.

“Jelaskan dulu apa yang terjadi padamu!” desak Sean.

“Aku akan menjelaskannya besok, sekarang aku mohon tolong kembalilah ke kamarmu, aku ingin tidur.” Sean yang enggan balik ke kamarnya langsung rebahan di atas tempat tidur Sonia.

“Kamu ngapain?” tanya Sonia heran karena Sean tidur di kasurnya.

“Jogging, kamu nggak liat aku mau tidur,” jawab Sean dengan ketus.

“Maksud aku, kamu ngapain tidur di sini? Bukannya jijik, tidur denganku?”

“Makanya kamu tidur di sofa sana.”

Tanpa menjawab lagi, Sonia mengambil bantal dan guling lalu tidur di sofa, karena tubuhnya sangat lelah jadi Sonia cepat terlelap sedangkan Sean masih dengan rasa penasarannya.

“Apa yang terjadi padanya tadi? Kenapa bisa pergi dengan Vanno? Apa mereka sudah janjian sebelumnya?” Sean menggeleng, menepis pikiran buruk tentang istrinya.

“Gimana mau janjian, Sonia kan tidak aku berikan ponsel,” tambahnya lagi.

Sean berdiri dan mendekati Sonia yang kini sudah tertidur pulas, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sonia agar bisa melihat istrinya dari jarak dekat seperti ini. Wajah Sonia begitu teduh dan anggun, Sean merasa ada hal aneh di hatinya, dia begitu ingin memeluk Sonia namun terlalu gengsi untuk melakukan hal itu. Sean menatap setiap inci wajah Sonia dan meraba bekas kemerahan di pipi dan leher itu.

“Ini kenapa? Perasaan hari ini aku tidak memukulnya dan ini bekas cekikan,” batin Sean sambil terus menyentuh pipi dan leher Sonia.

“Kalau memang benar ada yang menyakitimu, aku akan memburu orang itu, hanya aku yang boleh menyiksamu bukan orang lain dan hanya aku pula yang boleh mencintaimu,” tekan Sean pelan agar Sonia tidak terbangun.

Sean juga mengusap rambut Sonia dengan lembut, “pasti sakit ya,” katanya sambil membelai kepala Sonia, sebab tadi dia menjambak rambut istrinya itu dengan kuat hingga ada beberapa helai rambut yang tersangkut di cincin pernikahan mereka.

Sean menatap iba Sonia, jadi bingung untuk melanjutkan dendam atau tidak, sudah hampir dua bulan mereka menikah dan tidak pernah Sonia merasa aman darinya.

Tak lama Sonia bergerak gelisah, keringat bercucuran dari keningnya. Sean melihat itu langsung menepuk pipi Sonia untuk membangunkannya, dia berpikir kalau Sonia sekarang sedang mimpi buruk dan takut jika nanti dia akah histeris lagi.

“Son, bangun.” Sonia membuka matanya dengan perlahan, kepalanya terasa begitu berat dan perlahan keluar darah dari hidungnya. Sean segera mendudukkan Sonia dan mendongakkan kepala Sonia ke atas agar darahnya tidak terus keluar.

“Kita ke rumah sakit sekarang,” tegas Sean yang mulai panik.

“Tidak usah, aku baik-baik saja kok,” tolak Sonia.

“Jangan ngebantah, nurut aja, aku ambil kunci mobil dulu.” Sean berlari ke kamarnya dan mengambil kunci mobil, dia lalu kembali ke kamar Sonia, istrinya tidak terlihat lagi di dalam kamar.

“Sonia?” panggil Sean di depan kamar mandi karena dia mendengar suara air.

“Sebentar,” jawab Sonia dari dalam.

“Ayo ke rumah sakit, sebelum darahnya keluar banyak.” Sonia keluar sambil menyumpal hidungnya dengan kapas.

“Aku nggak papa kok, cuma mimisan biasa.”

“Biasa apanya? Kamu udah pucat gini, tadi juga aku lihat kamu tidurnya gelisah.”

“Udah biasa begitu, aku baik-baik aja, mending kamu tidur lagi.”

“Ya nggak bisa gitu, ayo periksa ke rumah sakit, aku takut kamu kenapa-napa.” Sonia tersenyum mendengar perkataan Sean.

“Kamu khawatir padaku ya?” tanya Sonia sambil tersenyum, Sean langsung memasang wajah datar dan cuek.

“Tidak, kalau kau kenapa-napa, besok aku tidak bisa menyiksamu, mengerti.” Senyum di wajah Sonia langsung hilang, hatinya sangat sakit mendengar jawaban Sean.

“Apa salahnya berbohong sedikit, setidaknya aku merasa bahagia.”

“Tidak ada kebahagiaan yang akan aku berikan padamu, kau tidak ingat dengan pilihanmu hah?” Sean mencengkeram lengan Sonia dengan kuat, wanita itu tersenyum lalu mencoba melepaskan tangan Sean.

“Sakit, Sean. Aku udah biasa kok begini, tiba-tiba kepalaku sakit dan mimisan, nanti bakalan hilang dengan sendirinya.” Sonia tetap tidak mau di bawa ke rumah sakit. Dia kembali membaringkan tubuhnya di sofa dan memejamkan mata.

Tubuh Sean seketika membeku, rasa bersalah menggerogoti hatinya tapi dengan ego yang dia miliki, Sean tetap merasa tidak bersalah.

“Tidur di atas kasur aja, jangan di sini.”

“Nggak papa kok, kamu tidur aja aku udah nyaman di sini. Aku ngantuk banget.”

Sonia memejamkan matanya, Sean bisa melihat kalau Sonia tengah menahan rasa sakit yang tidak dia keluhkan.

Sean menggendong paksa Sonia, dia tidak ingin mengambil resiko jika telat membawa Sonia ke rumah sakit. Sonia berontak ingin turun dari gendongan Sean, dia tetap tidak mau dibawa.

“Sean, aku baik-baik saja. Sakit begini udah biasa buat aku, aku nggak perlu dibawa ke rumah sakit,” bantah Sonia dengan sedikit rontaan.

“Diam atau aku melemparkanmu ke lantai dasar,” ancam Sean yang lelah dengan penolakan Sonia.

Sonia pasrah dan mulai mengalungkan tangannya ke leher Sean, membenamkan wajahnya di leher sang suami dan memejamkan mata menikmati aroma tubuh pria yang sangat dia cintai.

Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil, Sean memacu kendaraannya dengan cepat agar Sonia segera mendapat pengobatan.

“Gimana keadaan istri saya, Dok?” tanya Sean dengan cemas.

“Dia kelelahan dan juga kurang tidur, untuk hasil lebih lanjut kita harus periksa lebih lanjut, takutnya nanti ada penyakit dalam yang serius,” elas dokter.

“Lakukan apa pun yang terbaik untuk istri saya.”

“Baik, kami akan mengambil sample darahnya dan memeriksa ke labor, ini akan memakan waktu.” Sean hanya mengangguk lalu memasuki ruangan di mana Sonia terbaring lemah, Sean menggenggam tangan Sonia berharap istrinya segera sembuh.

“Kamu mau apa? Lapar nggak? Aku belikan makanan ya,” tawar Sean dengan lembut yang membuat Sonia begitu bahagia.

“Nggak kok, aku cuma pengen pulang aja Sean, aku nggak mau di sini,” sahut Sonia dengan suara yang begitu lemah namun masih bisa tersenyum.

1
Annissa Riani
Kalau aku jadi si Anna sih malu ya udah diperlakukan begitu sama Seab🤣
Annissa Riani
Saingan Sean ternyata si Andre🤣 dan Sonia malah si Anna🤣🤣🤣
Rina Meylina
Udah berani pegang2 ya sekarang🤭
Rina Meylina
Iyalah soalnya di hati sean udh penuh ama sonia doang
Anita Lare
Perbuatan kamu dulu emang sangat terkutuk loh Sean
Anita Lare
Nah saling ungkapin dan saling paham begini kan enak, gak perlu rahasia2an kan, kalau merasa apapun itu ya bilang
Anita Lare
Aduh aduh abang meleleh aku bg😍
Anita Lare
Amarah sean benar2 ngeri ya
Veer Kuy
Penyesalan selalu datang diakhir ya sean
Veer Kuy
Gak tau malu banget mereka berdua ini, gak inget umur
Veer Kuy
Ide bagus daripada minta jawaban si Bram, lagian udh dibunuh duluan sama sean
Veer Kuy
Sean benar2 mengerikan kalau udah menyentuh ranah pribadi dia ya
Lira Cantika
Dia gak pake neko2 buat balas dendam ya
Lira Cantika
Si kenzo ini seru juga orangnya😄
Natasha
Sana jadikan Sonia sepenuhnya istri, jangan sampai terlambat loh kamu
Natasha
Ya elah yg modelan kalian ini bakalan hancurin rumah tangga sean sonia? Gak mempan deh kayaknya, soalnya mereka saling cinta dan Sean juga posesif akut, bandar narkoboy aja dia bikin metong dengan mudah
Natasha
Bikin metong aja soalnya Sonia ampe digituin dia trauma loh itu
Natasha
Gini gini dia cuma punya satu wanita dlm hidupnya
Syifa Mahira
Makanya sean abis ini istrimu ya dijaga ya
Syifa Mahira
Udh icip2 mending nikahin aja si Anna, ngapain juga masih ngincar sonia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!