Entah kenapa setelah pertemuan dengan Fatma tadi, perasaan Aira tidak enak. Dia meminta abang ojol untuk lewat gang-gang tikus, agar tidak melewati jalan utama yang biasanya dia lewati. Pikirnya jika melewati jalan utama yang ramai, resiko kecelakaan semakin besar. Abang ojol yang mendengar alasan Aira, hanya geleng-geleng kepala. Tidak menyangka gadis cantik itu sampai berpikiran yang bukan-bukan. Bahkan, abang ojol yang berumur 30 tahunan itu sampai menenangkan, mungkin saja Aira melupakan sesuatu. Aira yang dibonceng abang ojol itu sampai menyebutkan satu persatu apa yang kira-kira dia lupakan. Dia menggelengkan kepala menandakan tidak ada yang dia lupakan sampai detik itu. Tapi perasaan hatinya sungguh tidak enak.
Apa ada sesuatu hal yang terjadi sama Ayah, Mbak Sofia, mas Hisyam, atau Gladys ya? Apa mungkin mbak Ernest, Farah atau Erna ? Nanti setelah sampai rumah aku akan menghubungi mereka satu persatu, pikirnya.
Saat memasuki halaman rumah, Aira menghela napas kasar. Pantas saja sedari tadi perasaannya tidak karuan. Ternyata ini toh, sebabnya. Petang itu, mobil Rendra sudah terparkir di halaman rumah. Setelah selesai membayar abang ojol tadi, dia menghampiri Rendra yang sedari tadi memperhatikan Aira dari tempat duduknya .
" Dari mana saja Ra? sepertinya tadi kamu nggak ke salon, tapi jam segini baru pulang " , tanya nya menginterogasi Aira
Ckckckck , mau dari mana juga bukan urusan dia. Padahal pesannya hari ini nggak satu pun yang aku balas, tapi malah orangnya muncul , gerutu Aira dalam hati
"Habis ada janji, jadi habis kuliah pulang sebentar, terus keluar lagi , mas Rendra sudah lama disini?", ucap Aira ramah, masih memasang wajah manisnya, meskipun dia agak jengkel .
" Janjian sama siapa?"
" Sama saudara sepupuku", ucapnya masih datar.
Syukurlah, aku kira dia pergi ketemu dengan seorang laki-laki. Tapi..tunggu dulu, sepupunya laki-laki atau perempuan?
" Nama sepupumu siapa? "
" Mbak Fatma, kenapa? mas kenal?"
" Nggak..he.."
Ini cowok kenapa sih, tadi saja mukanya seram, seperti singa yang mau makan buruannya, sekarang malah senyum nggak jelas. Tapi dia kelihatan manis.
" Mas kesini mau apa?"
" Mau ngobrol saja sama kamu"
" Boleh nggak, Aira mandi sebentar? gerah mas"
" Oke, nggak apa-apa"
Aira masuk ke dalam rumah. Alih-alih pergi ke kamar mandi, dia malah menuju ke arah dapur. Karena dia lihat, Rendra belum dibuatkan minum, dia berniat membuatkan untuk Rendra. Setelah selesai , Aira meminta mbak Sri untuk memberikannya kepada Rendra.
" Maaf mbak , tadi saya baru saja sampai disini, baru beberes. Saya lupa kalau mas Rendra belum dikasih minum "
" Nggak apa-apa mbak, sebenarnya Aira juga malas membuatkan minum buat dia. Nanti jadi nggak pulang-pulang, hehehe. Tapi kasihan, sepertinya dia baru pulang kerja "
" Hehe mbak Aira bisa saja, jangan jahat-jahat mbak"
Aira bergegas masuk ke kamar mandi, karena sudah ada yang menunggu jadi dia mandi bebek. Dia tidak mau berlama-lama karena ingin segera menemui Rendra, tentu saja agar laki-laki itu juga cepat pergi dari sini.
" Mas, silahkan minumnya "
" Terima kasih mbak, nggak perlu repot-repot"
" Nggak apa-apa mas, cuma teh hangat. Itu mbak Aira yang bikin. Saya cuma mengantar saja , saya permisi mas"
" Oh iya mbak",
Rendra tersenyum simpul saat tahu Aira yang membuatkan minum untuknya.Walaupun tadi yang dia tangkap, wajah Aira tampak kesal saat diinterogasi. Tapi, gadis itu masih tetap memberikan perhatian kecil, bahkan memasang wajah manis walaupun Rendra tahu gadis itu sebenarnya tidak nyaman. Rendra mulai membandingkan Ernest dan Aira. Selama hampir 2 tahun menjalin hubungan dengan Ernest, tidak pernah sekalipun Ernest memberikan perhatian seperti itu, walaupun hanya sekedar membuatkannya minum. Tapi mereka memang orang yang berbeda, jadi tidak perlu dia membanding-bandingkan , pikirnya.
Aira keluar mengenakan daster rumahan, dengan panjang di atas lututnya, membuat kulit putihnya sedikit terlihat. Rendra yang memang biasa melihat Aira dengan kemeja kuliahnya, sedikit terpana melihat bentuk tubuh Aira . Tidak kurus, tidak gemuk, bahenol juga tidak, tapi baginya apa yang ada di dalam diri Aira adalah seleranya.
" Ra, terima kasih minumnya, manisnya pas", Rendra memuji minuman buatannya
" Sama-sama, mas mau ngobrolin mbak Nest?"
" Nggak, kan tempo hari aku sudah bilang, aku nggak akan meminta bantuanmu"
Rendra masih saja merahasiakan hubungan sebenarnya dengan Ernest.
" Terus?"
" Mau ngobrol sama kamu"
" Hah,, "
" Ra...lusa aku ada touring ke Bromo, kamu ikut ya?"
" Bromo? kapan mas? lusa ya, berarti akhir pekan ini ?
" Iya, mau ikut ya, aku nggak ada temannya "
" Lha namanya touring kan orang banyak, kok mas bilang nggak ada teman? "
" Maksudnya buat teman ngobrol dimobil, masa iya aku sendirian , ikut ya. Ada ceweknya banyak Ra, sahabatku juga bawa pacarnya"
" Aira memang dari dulu pengen ke Bromo, tapi maaf mas , Aira nggak bisa?"
" Kenapa ", ucapnya dengan nada kecewa
" Lusa , Aira sudah janji mau pulang, sudah janji sama Ayah, mbak Sofia, temanku juga ada yang mau ikut"
" Ayolah Ra, sekali ini saja, pulangnya ditunda saja dulu"
" Nggak bisa mas, Aira sudah janji. Dari awal tinggal disini, Aira belum pernah pulang "
" Ya sudah,, kamu menolak apa karena takut pacarmu cemburu ?" ucap Rendra basa basi padahal dia tahu, Aira sedang jomblo.
" Pacar Aira nggak bakal cemburu kok, dia kan baru wamil "
" Wamil? " Rendra mengernyitkan dahinya.
Rendra pergi meninggalkan Aira dengan langkah berat. Dia kecewa mendapatkan penolakan sekaligus mengetahui dari mulut Aira langsung jika Aira selama ini mempunyai pacar. Berarti yang didengarnya di salon tempo hari, salah.
Sedangkan Aira menghela napas lega, akhirnya Rendra pergi dari hadapannya. Walaupun dengan sedikit ada kebohongan yang dia ucapkan tadi. Untung saja touringnya bersamaan dengan waktunya pulang, kalau tidak pasti Rendra akan terus membujuknya dan Aira akan bingung memberikan alasan untuk menolaknya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
So Imah
kangan mao kamu ra
2021-03-20
0
🅅
aaaahh mbak otor ternyata siknez, salken dri riau mbk
2021-03-10
0
Susi Achmad
pacar halunya Aira kan oppa hyungsik😅😅😅😊😊
2021-02-28
0