FARAH

Aira terbangun ketika mendengar ponselnya berbunyi. Dengan setengah membuka mata, dia melihat layar ponsel dan ternyata ada pesan masuk dari Farah.

✉️ Ra..nanti malam ada acara ? ikut yuk,

✉️ Mau kemana?

✉️Keluar saja cari angin, sekalian mau beli sesuatu di Mall xxxx

✉️ Coba saja ajak Erna saja Far, maaf aku sudah janji sama mbak Nest

Dan pesan dari Aira hanya di baca oleh Farah. Sebenarnya Aira masih takut berteman dekat dengan Farah. Bagaimanapun juga Aira harus selektif memilih teman, dia takut nantinya terjerumus dengan pergaulan yang tidak baik.

Aira keluar kamar, langsung mencari keberadaan Ernest . Ternyata dia ada di teras belakang sedang membaca majalah sambil makan snack kentang kesukaannya. Aira menghampiri Ernest, lalu duduk disampingnya.

" Mbak lagi ngapain?"

" Sudah bangun? Ini baru baca majalah saja, cari referensi model rambut baru, eh Ra rambut kamu dicat warna coklat kayaknya bagus, kapan - kapan ke salon mbak ya"

"Boleh mbak, kapan - kapan ya kita main ke salon mbak Nest. Mbak baik baik saja kan?',

"Mbak baru ada masalah sama Rendra, dan masalahnya juga masih sama, rasanya sudah bosen Ra, sepertinya sudah nggak bisa di lanjutkan lagi "

"Kenapa? Mas Rendra Selingkuh ya mbak?

"Nggak dek, Rendra itu setia. Kayaknya mbak belum bisa cerita banyak sama kamu. Oh ya, bulan depan mbak mau pulang ke xxx. Papi sama Mami menyuruh Mbak pulang karena ada acara. Mbak belum tahu sampai kapan disana "

" Nanti Aira sendirian mbak, disini ".

" Mbak Sri biar nginep disini selama mbak nggak ada . Mbak nanti juga mau nitip Salon sama kamu. Nanti mbak jelaskan cara mengecek pembukuan "

"Ya mudah-mudahan Aira bisa mbak "

Hari sudah sore dan mereka bergegas untuk mandi karena malamnya Ernest dan Aira berencana ke luar untuk membeli keperluan mereka.

Malem itu Aira dan Ernest pergi ke mall xxx. Aira membeli perlengkapan mandi dan perlengkapan kuliah, sedang Ernest membeli dress seperti gaun pesta ,katanya untuk dipakai pada saat bersama Mami dan Papinya dia pulang ke kota xxx.

Selesai belanja, Aira minta dianterkan Nes Toko aksesoris khusus ponsel. Tidak disangka , sebelum masuk di Toko aksesoris Hp, mereka bertemu Farah dan Erna. Malem itu Farah mengenakan celana jeans ketat, atasan kaos ketat ( juga ) tapi masih keliatan sopan dibandingkan penampilannya dikampus tadi siang. Erna mengenakan celana jeans agak ketat, atasan sweater, manis sekali

" Ra tadi diajak keluar nggak mau. Nggak taunya ketemu disini"

" Kan tadi aku sudah bilang ada acara sama mbak Nes , Oh iya kenalin ini mbak Nest. Mbak Nest, kenalkan ini temen Aira, yang baju putih Farah, yang satunya Erna.

"Farah mbak " sambil menjabat tangan mbak Nes

"Erna mbak"

" Ernest "

Setelah berkenalan, mereka sepakat untuk makan malam bersama di Mall itu. Mereka memilih restoran cepat saji dengan menu utamanya ayam goreng. Tidak ada yang banyak mereka bicarakan waktu itu.

Mereka memutuskan untuk pulang setelah jam menunjukkan pukul 21.30. Didalam mobil Aira bercerita tentang Farah. Dia bercerita dari mulai cara berpakaian dia di kampus yang mengundang nafsu, sampai dia yang perokok. Aira Sengaja menceritakan semua ke Ernest . Diluar dugaan , Ernest memberikan pendapatnya yang menurut gw cukup bijak.

" kita nggak bisa menilai orang dari cara mereka berpakaian dek. Belum tentu orang yang sering berpakaian sexy, itu perempuan nggak bener. Perempuan ngrokok disini sudah hal biasa, tapi memang masih tabu. Intinya, kenali dia dulu baru kita menilai. Tapi kalau buat mbak, dari obrolan sama dia tadi, sepertinya dia anak baik-baik , ramah, terus supel "

"iya smbak tapi Aira ngeri saja kalau misalkan dia bukan cewek baik-baik"

" Makanya kenali dia dulu, kalau memang dia nggak benar, kamu jauhi saja "

" iya mbak."

Aira sedikit lega, karena suda mendenger pendapat dari Ernest tentang Farah. Aira pikir, untuk saat ini dia tidak perlu menjahhi Farah, hanya karena dia kurang suka dengan cara berpakaian Farah yang terlalu sexy.