Curhat

Sesampainya dirumah, Erna bergegas menuju dapur, memasak bahan makanan yang sudah dibeli. Aira langsung masuk mandi, karena badannya sudah sangat lengket. Sedangkan Farah, duduk di kursi Ruang Tengah, sibuk memainkan ponselnya sambil sesekali tersenyum tidak jelas.

Mereka bertiga tampak menikmati masakan yang Erna masak. Capjay kuah seafood, kwetiaw goreng dan ayam balado,menu makan malam mereka kali ini.

Kini, giliran Aira membersihkan piring-piring bekas makan malam mereka. Erna mandi sedang Farah yang sebelum makan tadi sudah mandi dan mengganti piyama, masih tampak sibuk dengan ponselnya.

Setelah selesai Aira masuk ke dalam kamar , menyusul Erna , sedang Farah mengekor dibelakang Aira, masih sibuk dengan ponselnya. Mereka bertiga tidur di kamar Aira, beruntung ranjangnya cukup untuk mereka gunakan. Erna dipojok, Aira ditengah sedangkan Farah memilih diujung ranjang, katanya biar tidak repot melewati Aira dan Erna jika tengah malam nanti dia ingin buang air .

" Far, lagi chat sama siapa? dari tadi nggak selesai " tanya Erna

" Sama pacarku"

" Pacar barumu?"

" Iya Ra, lagi hangat-hangatnya"

" Sudah berapa lama pacaran ?"

" Baru kok, sudah jalan 3 bulan"

" Apalah kita Er , jomblo ", ucap Aira cekikikan

" Ra, kamu benar lagi jomblo?"

" Iya Er, mau fokus kuliah dulu"

" Kamu, juga jomblo kan Er", Aira bertanya balik

" Iya , kita sama Ra, hahaha"

" Terakhir pacaran kapan Ra? kenapa putus ?"

" 6 bulan yang lalu Far, putus karena mantanku selingkuh sama sahabat ku, ternyata mereka main belakang sudah 3 bulanan"

" Aduh , ngeri ya Ra, "

"Iya, makanya aku malas pacaran lagi, takut ujung-ujungnya sakit"

Aira yang sedang berbincang dengan Farah, agak sedikit terganggu dengan suara dengkuran halus Erna. Akhirnya mereka memilih keluar kamar dan melanjutkan perbincangan mereka di ruang tengah.

" Terus Ra, berarti kamu ini masih trauma gitu ya "

" Mungkin bisa dibilang begitu Far, aku sudah 1 tahunan pacaran sama mantanku itu. Ayahku, kak sofia juga kenal baik sama dia. Tapi aku ditusuk dari belakang, yang bikin tambah sakit hati, selingkuhannya itu sahabatku. Seperti aku dan kamu, seperti aku dan Erna, seperti ini " ucap Aira sambil menyimpulkan jari tangannya

" Kita jangan sampai begitu ya Ra, sampai kapanpun kita jadi sahabat baik ",

"Makanya jangan sampai karena laki-laki persahabtan kita jadi hancur "

" Sipp,,, oke bos, eh ngomong -ngomong bagaimana hubungan kamu sama mas Rendra? "

" Dia masih rajin mengirim pesan untukku Far,hari ini saja sudah banyak pesan dari dia, walaupun isinya hanya sekedar sudah makan atau belum, sudah pulang atau belum, tetap saja aku harus waspada "

" Waspada, memang mas Rendra siapa harus diwaspadai, dih dasar gadis nggak jelas "

" Siapa tahu kan dia berusaha mendekatiku, jadi cuma antisipasiku saja "

" Iya aku ngerti kok, tapi apa salahnya berteman dengan dia?"

" Aku sudah tau rasanya dikhianati sama sahabat sendiri Far, jadi aku tidak mau nanti terulang lagi dan berbalik aku yang jadi pengkhianatnya"

" Betul juga Ra, eh terus yang cerita mbak Fatma tadi bagaimana Ra?"

" Jadi mbak Fatma itu pacaran sama laki-laki beristri Far, keluarga nya sudah melarang, tapi mbak Fatma nya yang memang keras kepala"

" Terus istri laki-lakinya tadi bagaimana? "

" Sudah tahu Far, tapi diam saja mungkin nggak level berurusan sama perempuam seperti mbak Fatma, jadi dibiarkan saja "

" Berarti kakak sepupumu itu pelakor ya Ra "

" Istilah kerennya sih begitu Far "

" Kapan hari nanti aku kenalkan sama pacarku, biar kalau dijalan kamu ketemu dia , nggak bakalan kamu naksir", goda Farah

" Lah, memang pacarmu seganteng apa? "

" Kayak oppa Hyungsik kesayanganmu"

" Ah, masa Hahahaha"

" Iya dong "

"Far minggu depan kan aku mau pulang, mau ikut nggak?

" Akhir minggu ini ya Far, aku ada janji sama pacarku, mau nemenin dia ada acara. Coba kamu ajak Erna saja, daripada 2 hari dia semedi dikos nggak ada kegiatan "