Bab 18

Suasana di dalam mobil sangat riuh, dihiasi canda tawa Celina dan Naura yang duduk di kursi belakang.

Celina sengaja meminta duduk dibelakang agar bisa leluasa mengobrol dengan Naura. Permintaan Celina sempat di tolak ketus oleh Vano. Dia tidak mau terlihat seperti supir taksi yang sedang membawa penumpang. Namun karna Celina bisa membujuk Naura agar minta duduk di belakang, Vano langsung tidak bisa berkutik. Dia pasrah saat Naura bilang ingin duduk di belakang bersama Celina.

"Apa aunty mau tinggal di rumah Naura.?"

"Naura nggak punya Mama. Aunty cantik jadi Mama Naura saja." Tiba - tiba saja Naura mengucapkan kalimat yang langsung membuat Vano dan Celina memaku dengan ekspresi wajah kaget.

Keceriaan di dalam mobil yang sempat terjadi, kini berubah hening dan canggung.

Tatapan tajam Vano dari pantulan spion, mengisyaratkan pada Celina agar tidak menanggapi ucapan Naura.

"Please aunty,," Naura merengek dengan wajah memohon. Celina tersentak, dia mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Naura mau beli apa di mall.?" Tanya Celina dengan suara lantangnya yang cerewet.

"Ada banyak mainan dan es krim enak disana." Ujarnya lagi. Celina berhasil mengalihkan pembicaraan. Memakai dalam hati merasa senang atas permintaan yang terlontar dari bibir mungil Naura, namun Celina tidak mau Navo menganggapnya memanfaatkan situasi.

"Naura boleh beli semuanya, Papa.?" Tanya Naura antusias. Dia sedikit maju ke jok depan untuk berbicara dengan Vano. Melihat Naura yang melupakan permintaannya, Celina menghembuskan nafas lega. Jantungnya sempat berdebar saat Naura memintanya untuk menjadikannya sebagai mama.

"Tentu saja,," Vano mengembangkan senyum tulus. Senyum yang hanya diberikan oleh putri semata wayangnya. Karna sampai detik ini, tidak ada wanita lain selain Naura dan Jasmine yang bisa membuatnya tersenyum seperti itu.

"Yeayyy,,," Naura bersorak senang. Keceriaan Naura menimbulkan gelak tawa Celina. Dia terlihat bahagia hanya dengan melihat tingkah Naura yang menggemaskan. Sikap Naura snahat jauh berbeda dengan sang Papa. Sikap baik dan ramahnya mungkin diturunkan dari sang Mama yang sampai saat ini belum diketahui wujudnya oleh Celina.

Sudah beberapa kali bolak - balik ke rumah Vano, tapi tidak pernah melihat foto wanita didalam rumah itu.

Begitu turun dari mobil, Naura sangat antusias menggandeng tangan Vano dan Celina. Dia berada ditengah - tengah mereka. Membuat keadaan seperti keluarga kecil yang bahagia.

Aksi Naura sempat membuat Vano dan Celina saling pandang. Vano yang terlihat ingin menolak, sedangkan Celina justru terlihat senang dengan situasi baru yang menurutnya menyenangkan.

Sudah lama dia tidak merasakan kebahagiaan yang hangat dan menenangkan seperti ini. Keluarganya jauh dari kata bahagia, tidak sengahat keluar lai duar sana. Orang tuanya sibuk dengan dunianya sendiri sampai lupa kalau mereka memiliki anak yang masih hidup.

"Awas aunty,!" Teriak Naura.

Vano yang melihat itu langsung menarik tangan tangan Celina. Dia hampir saja tertabrak mobil yang akan parkir. Terlalu lama melamun membuatnya tidak fokus pada jalanan.

Celina terlihat syok dengan jantung yang bergemuruh. Kalau saja Vano tidak menariknya, mungkin dia akan celaka.

"Dimana matamu.!" Geram Vano ketus.

"Kamu pikir sedang jalan di dalam kamar.!" Tambahnya lagi. Vano melepaskan tangan Celina sedikit kasar.

"Jangan marah - marah Papa,," Tegur Naura merengek. Dia mengguncang tangan Vano beberapa kali smabil mendongak menatapnya.

"Kasian aunty cantik,," Tambahnya lagi.

Vano mengusap wajahnya, dia tidak bisa mengontrol emosinya sampai lupa kalau Naura juga sedang bersamanya.

"Putri sebaik ini, kenapa bisa memiliki Papa sepertimu." Cibir Celina lirih. Tatapan mata Celina terlihat tengkel pada Vano. Jantungnya sedang bergemuruh karna kaget, perkataan Vano justru membuatnya semakin tidak karuan.

"Kau.!" Ketus Vano sinis.

Celina memilih acuh, dia menggandeng tangan Naura dan kali ini mempertajam pandanganya dan memfokuskan pikirannya agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi.

Begitu masuk kedalam, Naura langsung merengek. Dia minta bermain di playground. Sambil menarik tangan Celina dan Vano, dia terus merengek.

"Ayo Papa, aunty. Naura mau main,," Ujarnya memohon.

"Kamu temani dia, aku tunggu disini." Tegas Vano pada Celina yang langsung mendapat tatapan kesal darinya.

“Ok, tunggu sebentar." Vano melepaskan genggaman tangan Naura, dia merogoh kantong celananya, mengeluarkan kartu kredit dalam dompet.

"Pakai ini,," Ucapnya seraya menyodorkan kartu itu pada Celina. Bibir Celina seketika mencebik kesal.

"Kamu menjadikanku baby sitter.?" Tanya Celina sinis. Tak lupa berbisik pada Vano agar tidak di dengar oleh Naura.

"Apa kamu lupa, tugasku hanya menghangatkanmu di ranjang. Soal Naura, kamu yang lebih berhak menjaganya." Suara tegas Celina bersampur dengan kekesalan. Dia tidak habis pikir dengan Vano, seenaknya saja menyuruhnya untuk menjaga dan mengajak Naura bermain sedangkan orang tuanya memilih untuk duduk santai.

Bukan tidak mau mengajak Naura bermain, Celina justru merasa senang bisa bermain dengan anak seceria dan sebaik Naura.

"Aku akan membayarmu lebih." Dengan entengnya Vano berbicara seperti itu. Seolah - olah melihat ketulusan Celina untuk bermain dengan Naura hanya karna uang.

Celina berdecak sinis, menatap geram laki - laki sombong yang menilai semuanya dengan uang.

Rasa kesal itu semakin mendorong Celina untuk membalas Vano. Laki - laki seperti Vano memang harus diberi pelajaran yang akan membuatnya menyesal seumur hidup.

"Aku tidak butuh uang lagi." Sahut Celina tegas. Dia mengambil kartu kredit dari tangan Vano danengajak Naura pergi.

Kalau tidak memikirkan perasaan Naura, mungkin Celina akan angkat kaki dari mall itu.

"Hati - hati sayang, nanti jatuh,," Celina berteriak. Dia cemas sendiri melihat Nuara yang begitu aktif bermain. Naik keperosotan yang paling tinggi dan meluncur dengan tawa bahagia di wajahnya.

"I'm okay aunty,,," Teriak Naura. Dia asik saja bermain tanpa mengenal bahaya. Celina di buat ketar - ketir mengawasi Naura dari jarak dekat, tidak berani melepaskan pandangannya dari Naura.

Hampir 1 jam Celina mengawasi Naura bermain. Sedangkan dia tidak tau dimana rimbanya si Papa dari anak itu. Celina benar - benar geram dibuat olehnya. Sama sekali tidak menghargai dirinya yang sudah baik hati menemani putri bermain.

"Sudah sayang, ayo kita makan. Aunty sudah lapar,," Celina membujuk Naura agar berhenti bermain.

"Ok aunty. Tapi Naura mau es krim." Naura merengek.

"Kita makan malam dulu, setelah itu beli es krim. Okay.??" Naura mengangguk patuh. Keduanya keluar dari area playground dengan bergandengan tangan.

"Sudah selesai.? Ayo makan,," Tiba - tiba saja Van9uncuo di hadapan mereka. Entah dari mana datangnya manusia menyebalkan itu. Tidak mau berdebat karna sudah lapar, Celina memilih diam dan mengikuti langkah Vano.

Mereka makan malam bersama dengan suasana yang sedikit riuh. Naura terus berceloteh, menceritakan pada Vano apa saja yang dia lakukan saat di playground tadi.

Tidak bisa di pungkiri, Vano bisa merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh putri kecilnya. Matanya yang berbinar dan senyumnya yang terus mengembang, menjelaskan bahwa Naura sangat bahagia saat ini.

Mereka keluar dari restoran setelah perut terisi penuh. Naura tak henti - hentinya menggandeng tangan Celina dan Vano.

"Naura mau es krim aunty,," Pintanya. Celina langsung menganggukan kepalanya.

"Kita beli es krim disana,," Celina menunjuk kedai es krim gulung yang cukup ramai.

Naura langsung setuju dengan senyum yang merekah.

Vano hanya mengikuti saja keinginan mereka.

Celina membulatkan matanya, senyum seketika mengembang saat melihat sosok sahabatnya.

"Jeje,,!!" Teriaknya. Dia menyapa sahabatnya yang sudah lama tidak dia temui. Sahabat SMA nya yang dulu juga mengikuti jejaknya sebagai sugar baby.

"Aaa,,, Cecel,,," Jeje mendekati Celina dan keduanya saling berpelukan melepas rindu.

...****...

Yang mau baca ulang bab mereka ketemu di novel My Sugar ada di bab No. 5 season2.

Terpopuler

Comments

Zuliet

Zuliet

Naura agresif banget kayak papa nya 😅😅😅😅

2022-12-21

1

мєσωzα

мєσωzα

kesel banget sama vano.. so suci nilai orang lain buruk hanya dari sampulnya aja.. gak mau coba liat ketulusan orang lain.. ntar kamu pergi aja ya celine, biar si vano nyesel 😤

2022-12-04

0

◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉

◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉

Pengen nya klo perjanjian antara celin dn vano selesai, celin pergi yg jauh

2022-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!