Bab 3

"Dasar remaja liar.!" Vano mengumpat sinis namun senyum geli.

Celina sama sekali tidak terbangun meski sudah di bawa sampai ke dalam mobil dan di baringkan pada jok belakang. Wanita itu masih terlelap, tidur pulas karna mabuk berat dan kelahan setelah melewati kegiatan panas bersamanya.

Vano menutup pintu mobil belakang, dia masuk dan segera melajukan mobilnya menuju rumah.

Pikirannya tertuju pada anak semata wayangnya yang tiba - tiba saja demam. Tadi pagi saat di tinggal untuk berangkat ke kantor, keadaan Naura masih baik - baik saja. Putri kecilnya itu masih ceria seperti biasa.

Vano menarik nafas dalam. Menjadi orang tua tunggal untuk putrinya memang tidak semudah yang ada di bayangan orang lain. Meski punya segalanya dan bisa membayar pelayanan serta babby sitter untuk merawat Naura, tetap saja peran mereka tidak bisa menggantikan sosok orang tua. Dan Vano yang harus melakukan itu seorang diri, menjadi ayah sekaligus ibu untuk putrinya.

Naura kecil semakin tumbuh besar, balita berusia 3 tahun itu sudah mulai banyak bertanya. Terkadang menanyakan hal - hal yang seharusnya di jawab oleh seorang ibu. Bukan hanya butuh sosok seorang ibu untuk menjawab pertanyaannya saja, tapi Naura juga butuh kasih sayang dari seorang ibu.

Permasalah yang di hadapi Vano mungkin bisa diselesaikan jika dia menikah lagi, tapi sayangnya laki - laki itu tidak pernah berfikir untuk menikah dan menggantikan posisi Jasmine dalam hatinya. Dia sangat mencintai mendiang istrinya hingga sampai saat ini terus memikirkannya.

Vano memarkirkan mobilnya di halaman rumah. Seorang penjaga rumah menghampirinya untuk memindahkan mobil ke garasi. Mereka akan selalu seperti itu setiap kali Vano memarkirkan mobilnya di sembarang tempat.

"Bukakan pintu rumah.!" Titah Vano begitu keluar dari mobil. Penjaga itu sempat bingung namun segara menjalankan perintah Vano tanpa mengajukan pertanyaan.

Vano bergegas membuka pintu belakang dan mengeluarkan Celina dari dalam mobilnya.

"Tidur atau pingsan.!" Ketus Vano. Dia menggendong tubuh tubuh Celina yang masih pulas, sama sekali tidak ada tanda - tanda akan bangun ataupun sekedar membuka mata sekilas.

Vano berjalan cepat memasuki rumah, melewati penjaga yang sejak tadi bengong memperhatikan Vano saat mengeluarkan seorang wanita dari dalam mobilnya.

"Siapa lagi yang dibawa sama Tuan Vano,,," Gumamnya sambil menggelengkan kepala. Meski sudah sering melihat Vano membawa wanita ke rumah saat malam hari begitu Naura sudah tertidur, tapi kali ini penjaga itu dibuat heran karna sosok wanita yang dibawa oleh majikannya terlihat masih sangat belia.

Dan biasanya Vano tidak membawa wanita tengah malam seperti ini, Vano bahkan akan menyuruh para wanitanya untuk segera pulang begitu sudah larut malam.

Vano membuka pintu kamar yang terletak di samping kamar pribadinya. Dia membaringkan Celina di sana dan segera keluar kamar untuk menemui Naura.

Kamar putrinya ada di lantai bawah, Vano sengaja menempatkan kamar putrinya di sana agar putri cantiknya itu tidak mengetahui kegiatannya di malam hari.

"Bagaimana keadaan Naura.?" Vano menghampiri baby sitter yang sedang menjaga Naura.

"Tuan,,," Sapa Intan sopan, dia langsung berdiri dan menundukan kepalanya.

"Non Naura baru saja tidur lagi, suhu badannya sudah mulai normal,,," Tuturnya dengan perasaan lega. Begitu juga dengan Vano yang terlihat jauh lebih tenang.

Vano berjalan mendekati Naura yang tertidur pulas.

"Saya permisi dulu Tuan,,," Intan pamit sopan dan keluar dari kamar Naura.

"Cepat sembuh anak Papa,,," Vano menunduk untuk mencium kening Naura. Dia memberikan usapan lembut pada pucuk kepalanya dan terus menatap Naura dengan iba.

Putri kecilnya itu memang sangat membutuhkan sosok sorang ibu, Vano memang bisa memberikan segalanya untuk putrinya, tapi tidak untuk memberikan ibu sambung bagi Naura.

Vano sudah terlalu nyaman hidup sendiri dengan bayang - bayang Jasmine yang masih melekat dalam hati dan ingatannya.

"Tolong temani Naura, saya akan tidur di atas,,," Pintanya pada Intan yang sejak tadi menunggu di luar kamar Naura.

"Baik tuan,,," Mengangguk patuh dan kembali masuk ke kamar Naura.

Vano bergegas ke lantai dua, sebelum masuk kedalam kamarnya, dia lebih dulu mengintip keadaan Celina. Vano membuka pintu sedikit dan mengintipnya. Dia menggelengkan kepala karna mendapati Celina masih diam dalam posisi semula.

"Tidak kuat minum alkohol tapi minum sebanyak itu,," Gumamnya sembari menutup pintu kembali. Celina membuatnya tidak habis pikir. Remaja yang menurutnya liar itu rupanya bertindak bodoh hanya karna patah hati. Membuat dirinya tidak sadarkan diri dengan menenggak beberapa botol alkohol.

...*****...

Vano keluar kamar pukul 6 pagi. Dia bangun lebih awal meski semalam tidur pukul 2 pagi. Vano harus memastikan kondisi Naura dan kondisi wanita yang semalam dia bawa pulang.

Vano lebih dulu turun ke bawah untuk melihat Naura. Putri kecilnya itu rupanya masih terlelap. Suhu badannya juga sudah normal. Ini selalu di ingin kan oleh Vano setiap kali putrinya sakit, yaitu melihatnya cepat sembuh.

Tidak mau mengganggu tidur nyenyak putrinya, Vano kembali ke atas untuk melihat Celina. Sepertinya dia harus membawa Celina ke rumah sakit kalau wanita itu belum bangun juga.

"Mau tidur sampai kapan kamu.?!" Vano menggoncang kasar kaki Celina. Wanita cantik itu langsung menggeliat.

"Kau Marvin sialan.!!" Seru Celina begitu membuka mata. Dia masih saja melihat Marvin dalam diri Vano.

"Dasar gila.!" Pekik Vano. Dia menarik kasar selimut yang menutup tubuh Celina hingga jatuh ke lantai.

"Kamu perlu di siram air dingin agar cepat sadar.!" Serunya sembari mengangkat tubuh Celina.

"Aarrghhh,,,!! Apa - apaan kau ini.!! Lepas.! Turunkan aku.!" Celina memberontak, namun sia - sia.

Vano membawa Celina ke dalam kamar mandi, kemudian menurunkan Celina dibawah shower.

"Otak kamu perlu di cuci dulu." Ujar Vano, dia membuka keran dan membuat Celina basah kuyup karna guyuran shower. Celina dibuat gelagapan. Dia baru saja bangun tidur dan belum sepenuhnya sadar namun sudah di guyur air dingin.

"Sialan.!! Apa yang kamu lakukan.!" Pekik Celina. Dia mengusap wajahnya yang basah dan membuatnya kesulitan melihat Vano yang masih berdiri di depannya.

"Siapa kamu.?!" Tanya Celina. Dia baru menyadari kalau laki - laki itu bukan Marvin.

"Dimana aku.?" Celina kebingungan sendiri.

"Siapa kamu bilang.?!" Seru Vano ketus.

"Kamu lupa kalau tadi malam kita melewati malam panas."

"Lain kali jangan banyak minum kalau ujung - ujungnya menyusahkan orang.!" Geram Vano kesal.

Celina diam, dia sedang mengingat kejadian tadi malam. Perlahan Celina mengingat sedikit demi sedikit kejadian tadi malam yang akhirnya membuatnya menghabiskan malam dengan Vano.

"Ya ampun.!!" Celina langsung menutup wajah dengan telapak tangannya. Pipinya seketika merona saat mengingat kejadian tadi malam bersama Vano. Dia sudah sangat liar di depan Vano, laki - laki yang baru pertama kali dia temui itu.

"Soal tadi malam, aku minta maaf,," Ucap Celina lirih. Dia masih menyembunyikan wajahnya. Tapi Vano justru salah fokus saat dress Celina yang sudah basah itu jadi melekat sempurna di tubuh seksinya. Bentuk tubuh Celina yang sempurna semakin tercetak jelas, bahkan kedua asetnya juga terlihat lebih menyembul.

"Buka wajahmu.!" Vano menyingkirkan paksa tangan Celina. Kini wajah merah Celina terlihat jelas.

"Kenapa.? Kamu malu karna terlalu liar di atas ranjang.?" Tanya Vano menggoda.

"Bagaimana kalau di kamar mandi, apa masih bisa seliar itu.?" Vano langsung menyambar bibir Celina, menciumnya penuh nafs* dan rakus.

Kegiatan panas itu terjadi di bawah guyuran shower. Celina tidak bisa mengelak, bahkan kembali menikmati permainan Vano yang menggila.

...*****...

Terpopuler

Comments

istri king kurkan

istri king kurkan

gimna konsepnya cinta istri tapi suka main sana sini 😭, depan anak jadi super Hero tapi diluar jadi super hot 😩. terserah vano deh penting masi ada sisi baiknya 😒

2025-01-18

1

Nuryati Yati

Nuryati Yati

katanya msih cinta sama mendiang istrinya kok hobinya celap celup

2024-01-25

6

okta_ajjah

okta_ajjah

sangat mencintai mendiang istrinya.
tp suka jajan😑😭

2023-07-27

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!