Bab 13

"Gila ya kak.?!" Geram Celina. Dia masih saja merasa syok dengan kelakuan ganas Vano saat merengkuh kenikm*tan. Padahal sudah berkali - kali mengetahui seperti apa Vano saat sedang di atas ranjang. Tapi ada saja tingkahnya yang berbeda dan membuat Celina terheran - heran.

Menuruti keinginan Vano hanya membuatnya lelah. Celina sudah merasa ganas saat bersama sugar daddynya dulu, tapi sekarang dia mendapatkan lawan yang jauh lebih ganas darinya. Membuat dia merasa kewalahan dan tidak sanggup mengimbangi Vano.

"Nikmati saja, apa susahnya." Kata Vano enteng. Celina menatap jengkel. Wajah tampan Vano jadi terlihat menyebalkan kalau sudah seperti ini. Tidak ada aura kharisma ataupun kewibawaan yang biasa terpancar di wajahnya. Laki - laki itu memiliki aura yang berbeda saat sudah bertelanj*ng dada dan berkabut gairah.

"Tentu saja susah.!" Celina melotot tajam.

"Turun kak.! Di ranjang aja." Celina sampai memohon. Dia was - was dengan meja riasnya yang mulai bergoyang karna hentakan Vano.

"Sial." Umpat Vano kesal. Dia melepaskan diri, menggendong Celina dengan 1 tangan dan membawanya ke ranjang. Kesenangannya jadi terganggu karna harus menuruti permintaan Celina. Sudah setengah jalan tapi harus di hentikan. Kepalang tanggung namun reaksi Celina juga membuat Vano tidak bergairah karna sibuk mencemaskan meja riasnya.

"Kamu di atas." Pinta Vano datar. Dia menurunkan Celina di atas ranjang, lalu ikut naik dan duduk bersender pada kepala ranjang dengan kedua kali yang diluruskan.

"Tunggu apa lagi.?" Tanya Vano tak sabar.

"Iissh.!!" Celina menggerutu. Dia langsung memposisikan dirinya. Meski ikut menikmati tapi tetap saja merasa kesal dengan permintaan Vano.

"Mau kenimat*n bukan.?" Tanya Celina dengan seringai penuh arti. Vano tidak menjawab, sibuk mengeksplor bagian depan tubuh Celina yang menggoda.

"Jangan harap bisa lepas dariku,," Gumam Celina lirih. Dia mulai bergerak liar di atas pangkuan Vano. Berteriak dan mengeluarkan des*h*n yang sengaja untuk membuat Vano terus teringat padanya. Sudah kepalang tanggung bukan.? Tidak ada salahnya menyelam sambil minum air. Siapa tau Vano akan tertarik dan menjadikannya sebagai kekasih.

"aarrgghh,,," Erangan berat Vano mengakhiri permainan. Keringat sudah bercucuran

ditubuh polos keduanya.

"Satu sama,," Ujar Celina tersenyum puas. Dia menyingkir dari atas tubuh Vano, merebahkan diri di ranjang dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Masih mau lanjut.?" Tawaran Celina langsung mendapat senyum smirk dari Vano. Dia turun dari ranjang dalam keadaan polos.

"Tunggu 20 menit lagi." Sahutnya sambil berlalu ke kamar mandi. Celina dibuat bengong. Dia menggelengkan kepala berulang kali. Vano benar - benar bertenaga kuda, sama sekali tidak terlihat lelah sedikit pun. Bahkan dengan mudahnya menyetujui tawaran Celina.

Malam itu menjadi malam yang panjang bagi Celina dan Vano. Pasangan mesum itu sedang tergila - gila dengan kelebihan satu sama lain. Kegiatan panas yang menguras tenaga, sudah menjadi candu untuk keduanya. Perlahan Celina memilih siap untuk mengimbangi Vano, bahkan berusaha untuk menarik perhatiannya. Kesempatan langka ini tidak boleh di sia - siakan.

...****...

"Bangun kak.! Kenapa jadi betah disini.?!" Celina mengguncang kasar lengan besar Vano. Sudah pukul 6 pagi tapi masih asik tidur. Semalam Vano sudah bilang akan pulang pukul 5 pagi, tapi nyatanya dia masih betah berada di dekat Celina.

"Hmm,,," Vano menggeliat. Mengerjapkan mata beberapa kali sebelum kesadarannya benar - benar kembali sepenuhnya.

"Jam berapa.?" Suara seraknya membuat Celina bengong. Remaja itu berdiam diri disisi ranjang tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun dari wajah tampan Vano.

"Tidak pernah liat orang tampan bangun tidur.?!" Cibir Vano, dia bangun sembari menonyor kening Celina dengan jari telunjuk. Bibir Celina seketika mencebik.

"Minggir,," Vano menggeser pundak Celina agar menyingkir dari hadapannya.

"Dasar duren ganas,,!" Geram Celina. Vano hanya mengangkat sudut bibirnya sambil berlalu kekamar mandi dengan telanjang dada. Baru kali ini dia mendapat julukan duren dari mulut wanita yang dia bayar. Celina memang unik, sifatnya berbanding terbalik dengan kebanyakan wanita di luar sana. Atau mungkin karna umur Celina yang masih sangat muda, membuat cara berfikirnya berbeda dengan kebanyakan wanita yang dia kenal. Tidak menjaga image, bersikap apa adanya tanpa di buat - buat.

Begitu keluar dari kamar mandi, Vano justru melihat Celina yang kembali merebahkan diri di ranjang dengan berbalut selimut sampai sebatas dada.

Vano menggelengkan kepala melihat tingkah Celina. Namun begitu mendekat, raut wajahnya berubah datar. Wajar kalau Celina tidur lagi, bahkan terlihat sangat pulas. Semalam wanita itu tidak dibiarkan menganggur sedetikpun. Vano terus menggempurnya sampai benar - benar merasa puas.

Tanpa membangunkan Celina, Vano memunguti baju miliknya yang masih berserakan di lantai. Dia pergi begitu saja setelah memakai baju dan meninggalkan beberapa lembar uang di atas nakas. Uang yang dia tinggalkan memang tidak akan berarti untuk Celina. Karna wanita itu sudah memiliki banyak uang. Kedua orang tuanya salah satu pemilik perusahaan ternama di kota itu, jadi sudah di pastikan Celina tidak membutuhkan uang dari orang lain.

Hal ini yang membuat Vano semakin gencar untuk terus meniduri Celina. Dia merasa kecolongan karna sudah di kerjai oleh anak ingusan itu. Berani meminta apartemen hanya untuk bisa tidur dengannya. Celina sedang mengerjainya, dan Vano akan balik mengerjai Celina.

Begitu sampai rumah, Vano bergegas masuk kedalam kamar. Hari ini dia harus berangkat ke kantor karna sudah menunda rapat penting kemarin. Pekerjaannya juga jadi terbengkalai meski masih sempat dia kerjakan di rumah.

Vano turun dengan setelan jas lengkap. Penampilannya mampu memukau setiap mata yang melihatnya. Setelah jas itu membuat daya tarik Vano semakin kuat. Pesonanya, wajahnya yang tampan dan berkharisma, siapa yang tidak akan jatuh hati pada pandangan pertama. Wanita mana yang bisa menolak pesonanya.

Vano berhenti di depan kamar Naura. Pukul 7 pagi harusnya Naura sudah bangun.

Vano membuka pintu, bersamaan dengan itu, Intan hendak keluar dari kamar Naura. Lingkar matanya terlihat menghitam, seperti orang yang tidak tidur semalaman penuh. Begitu juga dengan wajahnya yang terlihat lesu.

"Pagi Tuan,," Sapa Intan. Dia langsung menundukan wajahnya.

"Non Naura masih tidur. Baru tidur lagi 2 jam yang lalu." Tuturnya lirih.

"Baru tidur lagi.?" Tanya Vano dengan dahi yang berkerut. Dia tidak paham maksud Intan.

"Semalam Non Naura bangun 20 menit setelah Tuan pergi. Dia tidak mau tidur lagi karna mau menunggu papanya." Penjelasan Intan membuat Vano mendesah pelan.

"Kenapa tidak menelfon ku.?!" Ujar Vano sedikit kesal.

"Bukannya ponsel Tuan tidak aktif.?" Intan baru berani mengangkat wajahnya.

"Astaga. Maaf,,," Ucap Vano penuh sesal. Dia memang sengaja mematikan ponselnya agar tidak mendapat gangguan dari mana pun. Sengaja ingin menikmati waktunya dengan merengkuh kenikmat*n.

"Jadi kamu tidak tidur semalaman.?" Anggukan kepala Intan membuat Vano semakin merasa bersalah. Pantas saja wajahnya terlihat lesu.

"Istirahat saja setelah sarapan, Naura biar di urus sama yang lain."

"Makasih,,,"

"Saya permisi,," Intan bergegas pergi. Vano menatap sekilas kepergian Intan. Sejak awal bekerja sampai sudah 1 tahun lamanya, sikap Intan masih saja terlihat canggung dan malu - malu padanya. Sangat bertolak belakang dengan sikap Celina yang terlampau bar - bar dan tidak tau malu.

Vano bergegas masuk ke kamar Naura untuk sekedar melihat wajah cantik putrinya yang begitu mirip dengan Jasmine.

"I love you,," Ucap Vano lirih. Dia mendaratkan kecupan di kening Naura.

Entah sampai kapan dia akan membiarkan Naura tumbuh tanpa sosok seorang ibu. Terkadang Vano berfikir untuk mencarikan Ibu untuk Naura, tapi dia tidak siap menerima kehadiran wanita lain dalam hidupnya. Belum siap untuk membagi perasaan untuk wanita lain. Baginya hanya ada Jasmine dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Dewi Senazidane

Dewi Senazidane

karena laki2 gak perlu pakek perasaan kalo mau celap celup.. beda sama wanita

2024-01-31

1

мєσωzα

мєσωzα

gayanya bilang gak siap menerima wanita lain, tapi hobi celap celup sana sini 🙄

2022-12-04

1

aurel

aurel

itulah pria, segila2 sama cewe, pasti pengin jga punya istri yg baik

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!