Bab 9

"Mulai besok kamu harus menempati apartemen ini sampai kesepakatan kita berakhir.!" Perintah Vano tegas.

"Jangan sampai menghindar karna aku sudah memberikan apa yang kamu mau." Vano memunguti bajunya, lalu bergegas pergi ke kamar mandi.

Dia sudah puas melampiaskan hasr*tnya pada Celina. Dan puas mendapatkan kenikm*tan dari remaja yang terpaut 12 tahun lebih muda darinya.

Sambil mencebik kesal menatap kepergian Vano, Celina menarik selimut untuk menggulung tubuh polosnya. Lepas dari Marvin, rupanya langsung mendapatkan Vano yang 3 kali lipat lebih ganas.

Celina memang menyukai Marvin yang sedikit ganas dalam bermain. Namun, Marvin masih memiliki sisi lembut dan perhatian padanya. Tidak seperti Vano, dia hanya ganas saja dan tidak memiliki sisi lembut sedikitpun. Kecuali saat berhadapan dengan putri kecilnya.

Begitu Vano keluar dari kamar mandi, Celina langsung duduk bersender di kepala ranjang. Vano terlihat segar dengan rambut yang masih basah.

"Aku nggak bisa tinggal di sini setiap hari om."

"Tiga hari sekali harus pulang ke rumah,,"

"Lagipula aku juga sudah menempati apartemen, kenapa nggak om aja yang datang ke apartemenku."

Celina harus setor muka di depan orang tuanya setiap 3 hari sekali. Itu syarat yang diberikan oleh mereka saat Celina meminta untuk tinggal di apartemen.

"Disini lebih aman." Sahut Vano. Aman karna privasinya terjaga dan tidak ada orang yang akan mencurigai apa yang mereka lakukan.

"Kamu bisa pulang kapanpun asal sudah memenuhi kebutuhanku."

Celina membulatkan mata. Isi otak Vano pasti tidak pernah jauh dari urusan ranjang.

"Sepertinya om udah kelamaan sendiri ya,," Celetuk Celina. Dia langsung membungkam mulutnya saat diberi tatapan tajam oleh Vano.

"Om nggak akan minta tiap hari kan.?" Celina terlihat takut menanyakan hal itu pada Vano. Tapi dia memberanikan diri. Celina tidak mau kalau nantinya Vano akan meminta jatah setiap hari. Apalagi kalau 2 sampai 3 kali setiap harinya. Celina tentu saja tidak akan sanggup melakukannya.

"Kenapa tidak.?"

"Aku sudah membayarmu mahal bukan.? 1 apartemen mewah untuk kencan 2 minggu."

Jawaban pasti Vano membuat Celina tergelak. Dia harus menyiapkan tega dan kesehatannya agar sanggup menuruti keinginan Vano.

Celina terlihat menyesal. Kalau tau Vano akan seperti ini, pasti dia tidak akan coba - coba untuk menantang Vano. Sekarang dia yang kewalahan akibat ulah jahilnya sendiri.

"Tapi om,,,

"Berhenti memanggilku om.! Pada tidak ada panggilan yang lain.?!" Vano memprotes keras. Sejak tadi telinganya terasa geli mendengar Celina terus memanggilnya om.

"Kenapa harus menolak tua.?"

"Om itu sudah punya anak, pasti usianya udah nggak muda lagi kan.?"

"Aku tuh baru 18 tahun om. Masih anak - anak." Celina menyengir kuda.

"Ciih.!!" Vano berdecak sinis. Ucapan Celina berbanding terbalik dengan kenyataan.

"Anak - anak kamu bilang.?" Tanya Vano geli.

"Dimana ada anak - anak seliar dirimu.? Kamu bahkan lebih berpengalaman."

Wajah Celina langsung merona. Dia merutuki kebodohannya sendiri malam itu. Aksinya yang liar saat memuaskan Vano, jadi berbuntut panjang karna membuat Vano terus menempel padanya.

"Aku harus mandi dan pulang ke apartemenku,," Celina turun dari ranjang, berjalan cepat menuju kamar mandi untuk mengakhiri obrolan dengan Vano.

...****...

Vano kembali kembali ke rumah setelah mengantar Celina pulang ke apartemen. Celina akan mengemasi beberapa barang dan baju untuk dipindahkan ke apartemen pemberian Vano. Malam ini juga apartemen itu akan di tempati oleh Celina. Dan setelah ini mungkin Vano akan lebih sering bermalam di apartemen.

"Papa,,," Naura berlari menghampiri Vano yang baru turun dari mobil. Di belakang Naura ada Intan yang berlari mengejarnya.

"Naura sayang pelan - pelan,," Teriak Intan dengan raut wajah cemas. Dia takut Naura akan jatuh karna berlari kencang.

"Siang Tuan,," Intan menunduk sopan pada Vano. Seperti biasa tidak berani berlama - lama menatap Vano.

"Hmm,,,"

"Apa Naura sudah makan.?" Tanya Vano. Dia menunduk untuk menggendong Naura.

"Belum. Naura bilang ingin makan siang bersama papanya." Sahut Intan cepat. Selalu ada kecanggungan di antara mereka. Vano juga masih terlihat tidak enak pada Intan karna kejadian waktu itu.

"Suruh mereka menyiapkan makan siang." Titah Vano sambil melangkahkan kakinya menuju rumah.

"Baik Tuan,,," Intan juga bergegas masuk kedalam rumah untuk mengerjakan perintah Vano. Dia mengikuti langkah Vano dari belakang. Obrolan ringan Vano dan Naura yang diselingi tawa, membuat Intan mengulas senyum tipis.

Pemandangan manis itu sudah sering di lihat oleh Intan. Dan dia selalu tersenyum melihatnya.

"Kapan aunty cantik kesini lagi.?" Tanya Naura antusias. Seketika Vano memijat pelipisnya. Entah mantra apa yang dibacakan Celina pada putrinya, sampai - sampai putrinya bisa sedekat itu dengan Celina hanya dalam hitungan jam.

"Memangnya Naura mau ngapain kalau aunty kesini.?" Vano menurunkan Naura di sofa ruang keluarga.

"Mau main papa." Senyum Naura mengembang. Perasaan anak kecil memang tidak bisa dibohongi. Dari sini terlihat kalau Naura sangat senang mengenal Celina.

"Ada suster Intan, Naura bisa main sama dia,," Ujar Vano. Naura langsung menggelengkan kepalanya.

"Nggak mau sama suter, maunya sama aunty cantik,"

Vano hanya bisa menghela nafas berat. Kalau seperti ini ceritanya, bisa - bisa Naura akan semakin lengket dengan Celina. Apa jadinya kalau putrinya dekat dengan wanita seperti Celina. Bisa - bisa Celina memberikan dampak buruk bagi putri semata wayangnya.

"Maaf, makan siangnya sudah siap tuan." Ujar Intan yang baru saja datang. Vano menoleh dan menganggukan kepala.

"Ayo makan,,," Vano menurunkan Naura dari sofa, lalu menggandeng tangan putrinya menuju dapur.

"Kamu sudah makan.?" Tanya Vano saat berdiri didepan Intan. Baby sitter itu langsung menggelengkan kepala.

"Cepat makan, dan jaga Naura setelah ini. Aku harus menyelesaikan pekerjaan," Vano beranjak sebelum Intan menjawabnya.

"Naura main dulu yah, Papa harus bekerja sebentar." Setelah makan siang, Vano memberikan Naura pada Intan. Putrinya menurut, dia memang terlihat biasa saja pada Intan, namun masih mau menuruti perkataan Intan dengan baik.

"Ok Papa,,," Naura tersenyum ceria. Dia memang bukan anak yang rewel.

"Anak pintar,,," Vano mengusap lembut pucuk kepala Naura. Intan yang sedang menggendong Naura, langsung mengalihkan pandangannya karna terlalu dekat berhadapan dengan Vano.

"Kalau ada apa apa, langsung ke atas saja. Saya ada diruang kerja." Tutur Vano dengan suara tegasnya yang berwibawa.

"Iya tuan,," Intan mengangguk paham.

Vano duduk di meja kerjanya. Dia membuka laptop dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang dia minta untuk dikirimkan lewat email. Selain tanggung karna sudah siang, Vano juga terlihat kelelahan.

Lagipula siapa yang tidak akan lelah kalau melakukannya berulang kali dalam waktu 1 hari.

Karna terlalu tergiur dengan tubuh Celina yang menggoda, Vano sampai rela melakukannya berulang kali. Tidak peduli meskipun sudah merasa lelah.

Masih ada waktu 12 hari untuk membuat Celina menyesal karna sudah mencoba bermain - main dengannya. Vano memang sengaja berniat membuat Celina tidak berdaya.

Celina sudah salah memilih seseorang yang ingin dia ajak bermain - main. Vano bisa menebak kalau penuturan Celina pagi itu hanya kebohongan semata.

Dia sangat paham berapa tarif untuk wanita - wanita seperti itu. Tidak ada yang akan membayar dengan apartemen mewah hanya untuk berkencan 1 sampai 2 bulan. Apalagi kalau cuma 2 minggu.

Terpopuler

Comments

Hesti Pramuni

Hesti Pramuni

parah..

2022-07-29

2

Hartin Marlin ahmad

Hartin Marlin ahmad

lanjut lagi

2022-06-26

0

Sweet Girl

Sweet Girl

lha.... sudah gitu, kuwe kok wani bayar pakai Apartemen....?
pasti sudah ada sesuatu di hatimu....

2022-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!