Bab 16

Celina menyunggingkan senyum smirk. Lingerie yang sedang dia pakai terlihat begitu menggiurkan. Setiap laki - laki yang melihatnya pasti meneteskan air liurnya. Kain haram itu terlalu menggoda iman. Transparan dari dada hingga sebatas paha. Apa yang ada didalam lingerie itu terpampang jelas. B -ra dan celan* dal*m berwarna maroon itu tercetak sempurna dari balik lingerie transparan warna hitam. Perpaduan antara warna hitam dan kulit putih Celina yang seperti susu, terlihat sangat kontras.

"Kamu tidak akan tahan melihatnya,," Gumam Celina dengan seringai penuh arti. Dia sengaja membeli beberapa lingerie untuk membuat Vano semakin lengket dengannya. Dengan cara seperti ini, Vano pasti akan terus mencarinya untuk merengkuh kenikmat*n bersama. Lambat laun, laki - laki itu tidak akan bisa lepas darinya.

Hanya itu cara yang bisa Celina pakai untuk mendapatkan hati Vano. Laki - laki yang sangat menggilai pergulatan panas di atas ranjang.

Suara pintu kamar yang terbuka, membuat Celina gelagapan. Jantungnya berdesir dan berdetak kencang. Entah kenapa Vano bisa datang ke apartemen siang hari seperti ini. Celina memang berniat menggoda Vano, tapi untuk nanti malam saat dia meminta haknya. Bukan untuk saat ini, Celina belum memiliki persiapan apapun kalau harus diserang mendadak oleh Vano.

"Sialan.!" Umpat Celina pelan. Dia langsung berlari menuju walk in closet untuk mengganti baju.

"Percuma saja sembunyi, aku sudah melihat mu.!" Teriakan Vano menghentikan langkah Celina yang baru masuk beberapa langkah ke dalam walk in closet.

"Laki - laki mana yang akan kamu goda dengan lingerie itu." Ujar Vano sinis. Dia menaruh curiga pada Celina. Berfikir kalau ada laki - laki yang akan datang menemui Celina. Karna Celina sudah memakai baju haram itu pada siang hari, sedangkan Vano tidak mengabari Celina kalau dia akan datang saat ini.

Celina menghela nafas kasar. Dia terpaksa keluar dari persembunyiannya karna sudah terlanjur di lihat oleh Vano.

Celina berjalan tanpa dengan percaya diri, melangkahkan kaki jenjangnya yang terekspos hingga sebatas paha. Langkah Celina yang biasa bahkan terlihat sangat menggoda akibat lingeri yang melekat di tubuh mulusnya.

"Memangnya laki - laki mana lagi yang sanggup membayarku dengan apartemen mewah selain tuan Vano." Celina berseru dengan seringai menggoda.

"Kamu datang lebih awal tuan Vano yang terhormat." Celina mengukir senyum simpul. Dia semakin mendekat pada Vano.

"Bagaimana menurutmu.? Apa lingerie ini cocok ditubuhku.?" Tanyanya. Celina menggerakan tangannya, meraba bagian dadanya sendiri dan perlahan turun hingga perut.

Vano semakin tidak bisa berkutik. Pemandangan haram itu membuat darahnya mendidih. Rasa panas sudah menguasainya.

Berulang kali Vano menelan salivanya.

"Damn..!!" Umpat Vano. Dia tidak sanggup lagi menahan diri untuk tidak melahap Celina. Tapi ada Naura di kamar tamu, dia bisa saja bangun sewaktu - waktu dan akan mencari keberadaannya. Bahaya jika Naura melihat Papanya keluar dari kamar bersama Celina.

Vano mengunci pintu, lalu bergegas menghampiri Celina dan langsung menyerangnya. Memagut bibir seksi Celina sambil menggiringnya ke ranjang. Seakan tidak peduli dengan kehadiran Naura, Vano memilih untuk merengkuh nikm*t dunia bersama Celina.

"Aaahhgg,," Celina mengerang. Semua bagian sensitifnya sudah dikuasai oleh bibir dan tangan Vano.

"Pelankan suaramu.! Naura sedang tidur di kamar tamu." Teguran Vano sukses membuat Celina terperanjat. Dia langsung mendorong tubuh Vano yang sedang mengungkungnya.

"Ya ampun.! Kamu benar - benar gila kak.!" Seru Celina kaget. Dia merapikan lingerienya dan bergegas turun dari ranjang.

"Apa yang akan Naura katakan kalau melihat kita keluar dari kamar yang sama." Celina menggeleng tak habis pikir. Dia tidak menyangka kalau Vano akan membawa Naura ke apartemen.

"Sebaiknya kak Vano keluar dulu, aku akan mengganti baju." Celina akan beranjak, namun pergelangan tangannya di tarik oleh Vano.

"Mana bisa berhenti di tengah jalan.!" Seru Vano. Suara tegasnya sudah bercampur gairah. Dia kembali menyerang Celina dengan mengabsen setiap inci leher dan dad* Celina.

Kalau sudah seperti ini, rasanya percuma saja untuk menghindar. Vano pasti akan mengejarnya meski sampai ke ujung dunia sekalipun.

"Semoga saja Naura belum bangun." Ujar Celina berharap. Dia bisa mati kutu kalau Naura keluar dari kamar tamu dan mencari Papanya. Anak kecil itu pasti akan bertanya banyak hal jika mendapati sang Papa keluar dari kamar ini.

"Aku harus mandi,," Celina turun perlahan dari tempat tidur. Dia tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga karna Vano yang lebih banyak mendominasi permainan.

Vano memang ganas dan selalu membuatnya puas, lagi - lagi Celina mengakui hal itu. Jadi bukan hanya Vano saja yang di untungkan dalam hal ini, Celina pun merasakan hal yang sama.

Vano memutar bola matanya, mengikuti gerak - gerik Celina mulai dari dia turun dari ranjang sampai memunguti pakaiannya dan menghilang di balik pintu kamar mandi.

Vano merenung, dia mulai berfikir untuk segera menyelesaikan kencannya bersama Celina. Dia mulai tidak nyaman dengan perbuatannya sendiri.

Baru kali ini membayar seorang wanita untuk memuask*nnya selama 2 minggu. Sama halnya seperti memelihara sugar baby.

"Sebaiknya membersihkan diri dan keluar dari kamar ini sebelum Naura bangun." Perintah Celina.

Dia sudah keluar dari kamar mandi setelah hampir 20 menit berada di dalam. Handuk kimono membungkus tubuh seksi Celina yang sudah sering dilihat oleh Vano dalam keadaan polos. Jadi meskipun Celina memakai baju tebal sekalipun, mata Vano seolah bisa menembusnya.

"Kenapa menatapku seperti itu.?"

Celina mengerutkan kening. Tatapan mata Vano membuat perasaannya tidak enak.

"Jangan sampai ada ronde kedua, atau Naura akan memergoki kita." Ujar Celina sambil berlalu ke walk in closet. Vano selalu membuatnya was - was. Takut akan terus menyerangnya kalau tidak diberikan alarm peringatan.

...****...

Celina keluar kamar lebih dulu. Sementara itu, Vano masih berada di dalam kamar mandi. Hal pertama yang dilakukan oleh Celina begitu keluar kamar adalah mengecek keadaan Naura yang sampai saat ini belum terdengar suaranya.

Pintu kamar tamu dibuka perlahan. Celina menyunggingkan senyum. Melihat Naura yang tertidur pulas, mampu mendamaikan kegundahan hati dan pikirannya.

"Menggemaskan sekali,," Gumamnya lirih. Naura seperti menjadi moodbooster untuknya. Memberikan energi dan kebahagiaan tersendiri bagi Celina akhir - akhir ini. Naura terlalu lengket padanya. Celina bahkan kebingungan, tidak tau kenapa Naura langsung menempel padanya saat pertama kali bertemu.

"Sayang sekali Papa mu susah untuk ditaklukkan." Ujarnya lagi. Celina tersenyum geli. Dia mudah mendapatkan hati anaknya tanpa melakukan apapun, sedangkan kesulitan mendapatkan hati Papanya meski sudah bekerja keras.

Celina menutup pintu, dia pergi ke dapur untuk membuat makanan. Biasanya seseorang akan merasa lapar setelah bangun tidur. Celina berjaga - jaga jika nantinya Naura meminta makan setelah bangun tidur.

"Kamu tidak banyak bergerak tadi." Suara Vano langsung membuat Celina menoleh.

"Apa perlu mengisi perutmu.?" Tanya Vano meledek. Dia sudah berdiri di depan kulkas, mengambil minuman kaleng dari dalam sana.

"Aku sedang memikirkan perut putrimu, harusnya berterima kasih, bukan mencibir." Sahut Celina datar. Tanpa memeperdulikan ekspresi wajah Vano, Celina kembali melanjutkan memasak.

"Putriku tidak makan sembarangan."

Bukannya merasa tersentuh dengan niat baik Celina, Vano justru semakin mencibirnya. Menganggap makanan yang sedang dibuat oleh Celina tidak layak dimakan untuk putri kecilnya.

Celina melirik tajam, sedikit tersinggung dengan ucapan Vano.

"Semua bahan makanan ini sangat sehat dan mahal. Aku membelinya di mall, sudah pasti higenis." Jelasnya.

"Tanganku juga bersih, jadi nggak usah khawatir."

"Dan meskipun aku manusia kotor yang berlumuran dosa, bukan berarti makanan yang aku buat juga ikut kotor." Celina menutup pembicaraan dengan ucapan yang menohok, tepat sasaran karna membuat Vano langsung terdiam.

Terpopuler

Comments

Mbah Gindhoez

Mbah Gindhoez

si vano aja hobi celap celup, tapi memandang sisil dengan hina

2023-02-18

1

Nur Anggi

Nur Anggi

dosa kah yg dia krjakan
suci kah mreka yg datang..
begitulah kira2 kta2 utk tuan vano

2023-01-07

0

Zuliet

Zuliet

g kebayang ad d posisis celina slalu d rendahkan d cibir tp d masih nikmati

2022-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!