Bab 5

Celina dibuat kelimpungan di dalam kamar. Jantungnya terus berdetak kencang. Takut jika tiba - tiba seorang wanita masuk dan menghajarnya karna sudah b*rcinta dengan Vano. Sisil bahkan tidak berani bersuara dan beranjak dari kamar. Meski sudah lebih dari 10 menit yang lalu dia selesai memakai dress yang dia pilih di dalam lemari, Celina masih saja berdiam diri di dalam walk in closet. Duduk di depan cermin sambil menatap wajahnya yang gelisah. Wajah yang sudah dia poles dengan make up tipis yang ada di meja rias.

"Dasar om om sialan.! Terus aku gimana sekarang.?!" Celina beranjak dari duduknya, dia sudah bosan berada di dalam dan ingin cepat - cepat pergi dari rumah itu.

Sudah pukul 7 pagi dan dia harus ke kampus jam 9 nanti. Mobilnya juga di pastikan masih berada di club dan dia harus mengambilnya lebih dulu.

"Masa bodo sama peringatannya.! Aku harus keluar dan pulang sekarang juga,," Celina bergegas keluar dari walk in closet. Dia menyambar tas miliknya yang ada di meja samping ranjang.

Celina mengendap - endap setelah membuka pintu perlahan. Mengamati situasi di luar kamar yang cukup sepi. Tidak ada siapapun di lantai atas. Celina jadi berani untuk keluar kamar dan langsung menuju tangga.

"Kemana semua penghuni rumah,,," Gumamnya lirih Sambil menginjakkan kaki di anak tangga, Celina celingukan dan terus menatap ke lantai dasar. Dia sudah pasrah kalau tiba - tiba ada wanita yang akan mengintrogasinya.

Celina langsung menghentikan langkah begitu sampai di lantai dasar. Seorang wanita muda yang baru keluar dari salah satu ruangan, kedatangan memergokinya turun dari tangga. Celina dibuat gelisah, dia terlihat bingung harus bersikap seperti apa hingga akhirnya memilih diam di tempat dan terjadi saling pandang antara keduanya.

"Pagi Nona,,," Intan menyapa ramah. Dia sedikit membungkuk sopan pada Celina.

"Tuan Vano sedang sarapan dengan Naura, Nona bisa menunggu di ruang tamu kalau mau pamit."

Celina bengong, dia heran karna pekerja rumah itu bersikap biasa saja saat melihatnya. Sama sekali tidak terkejut ataupun bingun dengan keberadaannya.

"Nggak perlu, tolong bilang padanya aku sudah pulang,," Celina kembali melangkahkan kaki untuk keluar rumah.

"Permisi,,," Ujarnya sembari melewati Intan.

"Suter,,, suter,,, Naura mau susu,,,!!"

Suara teriakan Naura membuat Celina menghentikan langkah. Jantungnya tiba - tiba saja bergemuruh. Takut kalau anak kecil itu sedang bersama ibunya.

"Ayo,, suter buatkan,,," Intan Menghampiri Naura.

"Itu siapa suter.? Kenapa berdiri disitu.?" Naura terus menatap Celina sambil menunjuk ke arahnya. Merasa sudah terlanjur di pergoki oleh anak Vano, Celina langsung melempar senyum ramah pada Naura sembari melambaikan tangan kearahnya.

"Hallo cantik, sampai jumpa. Aunty harus pulang sekarang,,," Seru Celina.

"Jangan pulang,,," Naura berlari ke arah Celina dan menarik tangan Celina hingga membuatnya tidak jadi beranjak.

"Jangan pulang aunty cantik, Naura mau main sama aunty,,," Rengeknya khas anak kecil. Wajahnya yang memelas membuat Celina dilema. Dia tersenyum kaku pada Intan yang sedang menatap ke arahnya dan Naura.

"Tolong bisa bujuk dia.? Aku harus pulang,," Pintanya pada Intan. Intan mengangguk dan langsung menghampiri Naura sambil berjongkok dan memegang tangannya.

"Aunty nya harus pulang sekarang, besok aunty nya pasti kesini lagi dan main sama Naura,," Bujuk Intan lembut. Naura menggelengkan kepalanya. Bibirnya cemberut dan sebelah tangannya enggan melepaskan Celina.

"Nggak mau suter. Naura mau main sekarang sama aunty,," Rengeknya manja. Naura mendongak menatap Celina. Wajahnya terlihat sendu. Naura seperti benar - benar membutuhkan teman untuk bermain saat ini.

Sementara itu Vano beranjak dari duduknya untuk mencari Naura. Putrinya itu tak kunjung kembali setelah berpamitan akan memanggil Intan untuk membuatkan susu.

Begitu keluar dari ruang makan, Vano berpapasan dengan Intan yang akan masuk ke dapur.

"Dimana Naura.?" Tanya Vano sambil menatap ke arah belakang Intan untuk mencari Naura. Dia pikir Naura akan menyusul di belakang Intan.

"Eumm itu,,," Melihat Intan yang kesulitan menjawab, Vano jadi penasaran di buatnya.

"Itu apa.?!" Ujar Vano tegas.

Intan menundukan wajahnya, dia terlihat takut untuk memberi tau Vano.

"Eumm,, Non Naura sedang bersama Nona yang Tuan bawa ke rumah." Tuturnya lirih. Intan sama sekali tidak berani menatap Vano. Majikannya itu sudah pasti akan marah besar karna selama ini tidak pernah memperlihatkan wanita yang dia bawa pada Naura. Bahkan Vano sengaja mendatangkan wanita tengah malam dan memulangkannya sebelum Naura bangun agar purtinya itu tidak melihatnya.

"Apa.?!! Siapa yang mengijinkanmu untuk membiarkan Naura bertemu dengannya.!" Bentak Vano geram. Intan meremas kuat ujung bajunya. Vano selalu menyeramkan saat sudah marah.

"Maaf Tuan. Nona tadi sebenarnya akan pulang, tapi Non Naura melihatnya dan mencegahnya pergi. Non Naura mengajaknya bermain di taman depan,,"

Penjelasan Intan langsung membuat Vano mengepalkan kedua tangannya. Dia ingin meluapkan kemarahan pada Intan namun berfikir dua kali untuk melakukannya. Vano bergegas lari untuk menghampiri Naura. Dia khawatir Naura akan tau apa yang seharusnya tidak dia ketahui. Jangan sampai Naura tau kalau Papanya sering membawa wanita ke dalam rumah. Meski anak seusianya belum paham akan hal itu.

"Naura sayang,,,!" Teriak Vano begitu keluar dari rumah. Namun pemandangan indah di depan matanya membuat Vano menutup mulutnya rapat - rapat.

Tawa ceria Naura mengembang sempurna di wajah cantiknya. Entah sudah berapa lama Vano tidak melihat putrinya tertawa seceria itu.

Hatinya menghangat hanya karna melihat tawa putrinya yang lepas.

Vano menghampiri mereka, bola matanya tak lepas dari wanita yang sedang membuat putrinya terus tertawa. Wanita yang baru tadi malam dia temui itu terlihat begitu hangat pada putrinya. Membuat putrinya terlihat sangat akrab. Padahal sejak dulu Naura bukan tipe anak yang mudah dekat dengan seseorang. Bahkan Intan saja butuh usaha selama beberapa hari saat pertama kali menjadi baby sitter Naura. Tapi lihat bagaimana Naura bisa tertawa lepas dengan wanita yang baru beberapa menit yang lalu dia temui.

"Sayang,, ayo masuk,," Suara lembut Vano mampu membuat bulu kuduk Celina meremang. Wanita itu seolah terhipnotis dengan kelembutan yang tidak dia lihat dari diri Vano saat berbicara dan bercint* dengannya.

"No Papa.!! Naura mau main sama aunty cantik,," Naura menggelengkan kepala sembari memberingsut kepangkuan Celina.

Mendapat tatapan tajam dari Vano, Celina jadi terlihat kikuk. Dia hanya bisa tersenyum kaku. Bingung apa yang harus dia lakukan dalam menghadapi situasi yang mencekam itu.

"Aunty harus pulang, ayo main sama Papa,," Vano mengulurkan tangan untuk mengambil Naura dari pangkuan Celina.

"Nggak mau Papa.! Nggak mau.!" Naura merengek. Dia bahkan hampir menangis dan itu semakin membuat Celina merasa dalam bahaya karna tatapan Vano yang semakin tajam seperti akan menembus bola matanya.

"Bagaimana kalau kita main di kamar Naura saja.?" Bujuk Celina lembut. Naura mendongak, menatap wajah Celina sembari menganggukan kepalanya.

Helaan nafas lega keluar dari mulut Celina. Dia segera beranjak dari duduknya dengan Naura yang berada dalam gendongannya.

"Aku akan pergi setelah membawa Naura ke kamarnya. Bisa tunjukin dimana kamar anak om.?" Ujar Celina lirih. Vano melotot mendengarnya. Terlihat ingin protes karna di panggil om oleh Celina. Namun laki - laki yang genap berusia 30 tahun itu mengurungkan Niatnya karna malas berdebat.

Terpopuler

Comments

istri king kurkan

istri king kurkan

pasti Celine juga heran, vano pas sama anaknya jadi soft banget😍

2025-01-19

0

Nuryati Yati

Nuryati Yati

udh tau punya anak kecil kok sembarangan bawa cewek pulang kerumah

2024-01-25

0

Nisanur

Nisanur

kenapa d Bawa plang klau tdk mau ketahuan anakx

2023-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!