Bab 11

"Aku bukan baby sitter. Kenapa harus aku.?!" Protes Celina keras. Dia menatap jengkel ke arah Vano. Tidak peduli dengan wajah tampannya yang memang sangat menggoda.

Vano sudah membuatnya kalang kabut, buru - buru datang ke rumahnya menggunakan taksi. Tapi begitu sampai, Vano malah memintanya untuk menyuapi Naura makan siang. Putri semata wayang Vano terus merengek, meminta Celina datang untuk menyuapinya.

"Jangan coba - coba membantah." Seru Vano tegas. Celina tersenyum miring. Kesal dengan sikap Vano.

"Memangnya om ini siapa, bisa menyuruhku seenaknya." Balas Celina sinis.

"Om itu hanya membayarku untuk berkencan, bukan untuk menjadi pengasuh." Celina memutar malas bola matanya. Enggan menatap wajah Vano yang semakin berubah tampan saat sedang serius.

"Berhenti memanggilku om.!" Geram Vano. Dia menolak tua di hadapan wanita yang baru berumur 18 tahun. Tidak sadar diri jika usianya sudah berkepala 3.

"Berhenti protes om. Sesuai kenyataan yang ada saja." Tukas Celina cepat.

"Sekarang aku tanya, berapa umur om.?" Tanyanya menantang. Celina terlalu berani bicara menantang dengan Vano. Dan sampai detik ini hanya Celina saja yang bisa bicara sesuka hati pada seorang Elvano.

Kalau dulu semua wanita memuja Vano, bertekuk lutut padanya dengan sikapnya yang lemah lembut, kini Vano di harapkan dengan wanita muda yang bertolak belakang dengan wanita - wanita itu.

Bahkan mendiang istrinya juga selalu bersikap lembut, bicara sopan, selalu menurut tanpa bantahan.

"Aku memanggilmu bukan untuk menghitung umurku." Vano merangkul pundak Celina, mendorong remaja itu masuk kedalam rumahnya.

"Sebaiknya suapi Naura makan siang dan jangan panggil aku om lagi. Atau,,," Vano menguntungkan ucapannya. Senyum smirknya membuat Celina curiga sekaligus penasaran.

"Atau apa.?" Tanya Celina penasaran.

"Jangan coba berbuat macam - macam om" Celina menatap jengkel.

"Atau kelakuan kamu selama ini akan sampai di telinga Arlo Adiguna." Vano mengancam. Dia membuat wajah Celina memucat. Sudah di pastikan Celina tidak akan berkutik dan akan menuruti keinginannya. Dia bisa di coret dari kartu keluarga kalau sampai perbuatannya selama ini di ketahui oleh sang ayah.

Celina menatap Vano penuh selidik. Dia merasa bingung, karna Vano bisa mengetahui semua tentangnya. Semua data tentangnya seperti sudah berada di tangan Vano.

"Kenapa om bisa tau.?" Wajah Celina berubah polos. Ini kali pertama dia buat kebingungan seperti ini. Hanya dalam hitungan jam, Vano bisa tau nomor ponselnya, tau identitas dan nama orang tuanya.

"Masih berani memanggilku om.?" Sindir Vano sinis. Celina langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau mengambil resiko.

"Lalu aku harus panggil apa.? Tuan Vano yang menyebalkan.!" Geram Celina penuh penekanan.

Vano mengulas senyum, terlihat geli dengan tingkah Celina.

"Begitu lebih baik." Sahut Vano tenang. Mata Celina melotot. Tidak setuju kalau dia harus memangil Vano dengan sebutan Tuan.

"Jangan mimpi.!" Celina menatap malas.

"Aku bukan pelayanmu.!" Ketusnya.

"Sepertinya kakak terdengar lebih sopan dibanding aku hanya memanggilmu Vano." Celina bergumam sendiri. Vano hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tidak mau ambil pusing memikirkan Celina yang ingin memanggilnya kakak. Itu jauh lebih baik dibanding dengan om.

"Aunty cantik,,," Naura langsung turun dari kursi. Di meja makan sudah tertata berbagai hidangan makan siang. Ada Intan juga di sana yang tadi duduk di sebelah Naura. Dia hampir saja menyiapkan makanan ke mulut Naura. Tapi begitu Naura melihat Celina, dia tidak jadi membuka mulut dan malah berlari menghampiri Celina.

"Hai cantik,," Celina menyapa kikuk. Dia merasa situasinya tidak mendukung. Intan terlihat kecewa saat makanan yang akan dia suapkan kemulut Naura, tidak jadi masuk ke mulut anak itu.

"Naura mau makan sama aunty,," Naura merengek. Menarik satu tangan Celina dan membawanya ke meja makan. Tidak mau banyak drama, Celina menurut begitu saja pada Naura.

"Hai,,," Sapa Celina pada Intan. Senyum tulus mengembang di Bibir Celina. Intan balas tersenyum. Dia beranjak dari duduknya.

"Ini makanan Non Naura," Katanya menyodorkan piring pada Celina.

"Dia baru makan beberapa suap saja,," Tambahnya lagi. Celina hanya menganggukan kepala.

"Kalau begitu saya permisi Non, Tuan,,," Intan pamit sopan pada Celina dan Vano.

"Makasih,,," Ujar Celina sebelum Intan beranjak.

"Kenapa Naura nggak makan sama suster.?" Celina mendudukan Naura di kursi. Dia juga ikut duduk disebelah bocah cantik itu.

Kesal, tentu saja Celina sangat kesal karna harus mengurusi anak Vano. Dia masih menyandang gelar sugar baby, bukan sebagai baby sitter. Tidak ada sejarahnya harus mengurus anak kecil seperti ini.

"Naura mau sama aunty cantik,," Naura tersenyum manis. Kini bocah lugu nan polos itu mampu membuat Celina terharu. Tatapan mata Naura yang berbinar, seakan menjelaskan jika dia sangat menyukai Celina. Siapa yang tidak akan tersentuh dengan tatapan dan senyum itu, sekalipun itu Celina.

"Kalau begitu Naura makan sekarang." Celina menyendok makanan milik Naura.

"Tapi kalau di suapin sama aunty harus di habiskan makanannya,," Ujar Celina sebelum mengarahkan sendok ke mulut Naura. Gadis kecil itu mengangguk patuh.

"Anak pinter,," Puji Celina gemas. Dia baru menyuapi Naura setelah itu.

Vano menatap datar di tempat dia berdiri. Interaksi putri semata wayangnya dengan wanita bayarannya itu mampu membuat Vano terlihat gusar. Meski Naura terlihat senang dan bahagia dengan kehadiran Celina, namun Vano tidak terlalu menyukai kedekatan itu. Takut kedekatan mereka akan semakin intens dan Naura kesulitan untuk lepas dari Celina.

Beberapa saat melihat keduanya yang terus berceloteh, Vano bergegas meninggalkan ruang makan. Kepergiannya sempat dilirik jengkel oleh Celina. Dia jadi merasa menjadi seorang pengasuh untuk anak Vano. Seenaknya menyuruh menyuapi Naura sedangkan dia pergi begitu saja dari ruang makan.

Celina mengumpat Vano dalam hati. Menatap kepergian lagi - lagi itu dengan perasaan kesal.

Selain harus meladeni sangat ayah yang gila dalam urusan ranjang, Celina juga harus mengasuh putrinya.

"Papa dan anak sama saja.! Sama - sama menyusahkan." Geram Celina lirih.

Hampir 1 jam Celina menemani Naura. Kini balita itu sedang berada di kamar dalam keadaan terlelap setelah makan siang dan meminum susu. Sampai detik ini Vano tidak menampakkan batang hidungnya. Celina jadi merasa semakin di manfaatkan oleh duda ganas itu.

"Bagaimana keadaan papa kamu.?" Vano menghentikan langkah Intan yang akan beranjak dari dapur. Wanita itu berbalik menatap Vano yang sedang makan siang.

"Sudah lebih baik. Kemarin baru bisa lepas dari kursi roda,," Jawab Intan. Wajahnya tidak sesendu dulu saat ditanya tentang keadaan sang ayah.

"Syukurlah. Mungkin lusa saya akan menjenguknya." Vano tidak lepas dari tanggung jawab atas musibah yang menimpa orang tua Intan. Ayah Intan berkerja sebagai supir pribadi Vano sejak Vano pindah ke Jakarta.

Dia mengalami kecelakaan 3 bulan yang lalu. Kecelakaan mengenaskan yang mengakibatkan terjadi masalah pada kedua kakinya hingga cukup lama tidak bisa berjalan.

"Terimakasih,,," Intan tersenyum tulus. Vano memang rutin berkunjung ke rumah Intan setiap 2 minggu sekali untuk melihat perkembangan orang tua Intan.

"Ya ampun.!" Suara kencang Celina langsung menarik perhatian Vano dan Intan.

"Bisa - bisanya menyuruh orang lain untuk mengurus anak kak Vano, tapi kakak sendiri malah enak - enakan makan.!" Geram Celina jengkel.

Dia langsung duduk di sebrang Vano meski tidak ada yang menyuruhnya.

"Kau juga lapar.!" Ujar Celina ketus. Dia membalas tatapan Vano yang keheranan melihat tingkahnya.

"Dimana Naura.?" Pertanyaan Vano membuat Celina mendelik.

"Dia sudah ke alam mimpi.! Aku mengurusnya dengan baik, tidak seperti papanya." Sindirnya pedas. Tidak peduli dengan tatapan tajam Vano yang mematikan. Celina asik menyendok makanan kedalam piringnya.

...****...

Terpopuler

Comments

senja indah

senja indah

sumpah novel mu semua keren tor....mashaa Allah bisa bgt yaa bikin karya se keren n seindah ini,berasa nyata kisah y..hhh

2023-03-14

3

Hesti Pramuni

Hesti Pramuni

daah.. nikahin ajalah om..

2022-07-29

0

ita🍓

ita🍓

aku suka gaya mu Celine 😁😁

2022-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!