Bab 10

Begitu masuk ke dalam kamar, Celina langsung merebahkan diri di ranjang. Badannya terasa remuk sampai ke tulang - tulang. Vano benar - benar gila, terlalu ganas dan liar. Kalau selama 2 minggu berturut - turut harus menuruti nafs* bir*hi Vano, tentu saja Celina tidak akan sanggup meladeninya.

Dulu saat menjadi sugar daddy, Celina tidak harus melayaninya setiap hari. Hanya 2 sampai 3 kali saja dalam 1 minggu. Bahkan terkadang tidak sama sekali karna kesibukan sugar daddynya yang memang sudah memiliki keluarga.

"Sial.!" Celina menggerutu sambil menepuk kening. Kalau tau akan seperti ini jadinya, dia tidak akan coba - coba untuk menantang Vano hingga berujung kencan 2 minggu seharga 1 unit apartemen mewah.

Gila memang, Celina bahkan keheranan sendiri. Kaget saat Vano langsung menyetujui tawarannya tanpa negosiasi sedikitpun.

Celina sudah salah mencari lawan main. Tidak tau siapa orang yang sedang dia ajak bermain.

Vano sudah memiliki beberapa perusahaan di 3 kota. Perusahaan di Surabaya yang dia tinggalkan 1 tahun lalu bahkan jauh lebih besar daripada perusahan yang ada di Jakarta.

"Om ganas itu pasti akan menertawakanku kalau aku mundur." Celina terlihat risau. Dia hanya bisa berdiri di tempat. Posisinya jadi serba salah. Maju dan mundur tetap kena.

Nasi sudah menjadi bubur, sudah terlanjur digempur berulang kali oleh duda ganas itu.

Pada akhirnya Celina tetap memilih untuk melanjutkan kencan gilanya bersama Vano. Mungkin ini akan menjadi status terakhirnya sebagai wanita bayaran. Celina memilih berhenti, dia sudah kapok karna jatuh cinta dengan sugar daddynya, yang berujung sakit hati karna di campakkan begitu saja.

"Obat apa yang dia minum, bisa - bisanya membuatku remuk seperti ini,," Celina beranjak. Dia akan mengemasi sebagian barang dan bajunya untuk di pindahkan ke apartemen pemberian Vano. Sebagai wanita yang sudah di bayar, Celina sadar harus selalu ada saat di butuhkan.

Vano pasti tidak akan menyia - nyiakan waktu singkat ini. Dia sudah mengeluarkan banyak uang untuk membayar Celina. Tidak mungkin mau melewatkan 1 hari pun tanpa bercint* dengan Celina.

Celina berjalan tertatih. Area intinya seperti di obrak - abrik oleh keganasan Vano. Dia jadi ingat saat pertama kali melepas kesuciannya. Cara berjalannya persis seperti ini.

"Nggak mau di panggil om, tapi kelakuannya seperti om - om hidung belang." Celina masih saja menggerutu. Dia tidak akan kehabisan kata untuk mencibir Vano. Duda yang satu itu memang lain dari pada yang lain.

Celina menendang salah satu koper besar yang sudah berisi baju miliknya.

"Merepotkan sekali.!" Cibirnya kesal. Dia semakin kelelahan setelah memasukan baju miliknya kedalam 2 koper besar itu. Celina berharap malam ini Vano akan lupa dengannya, jadi dia tidak harus pindah malam ini juga.

Dering ponsel mengagetkan Celina. Dia menyambar tas kecil dan merogoh ponsel didalamnya.

Dahinya berkerut, menatap deretan nomor tidak di kenal yang muncul di layar ponselnya.

"Om ganas.?" Gumam Celina. Dia tampak ragu, pasalnya Celina jadi ingat kalau dia dan Vano belum bertukar nomor telfon.

"Tunggu, aku bisa kabur kalau seperti ini. Dia mana tau tempat tinggalku." Celina tersenyum licik. Masa bodo dengan 2 hari yang dia habiskan dengan Vano, lepas dari Vano akan jauh lebih baik.

Celina langsung mengangkat panggilan telfonnya. Dia sudah yakin kalau Vano tidak akan menelfonnya.

"Ya hallo,,," Seru Celina.

"Kamu dimana.? Kamu baik - baik saja.?" Suara diseberang sana terdengar panik, namun Celina langsung berdecak sinis.

"Apa pedulimu.!" Balas Celina ketus. Dia hapal betul siapa pemilik suara itu. Suara yang sudah melekat di hati di pikirannya selama beberapa bulan yang lalu. Suara itu dulu terdengar indah, seakan menjadi penyemangat harinya. Kini Celina terlihat muak mendengarnya.

"Aku minta maaf,,," Suara Marvin terdengar lebih tenang.

"Ada yang memberitahuku kalau mobilmu tertinggal di club. Sekarang kamu dimana.?"

"Mobilmu masih ada disini tapi kamu,,,

"Bukan urusanmu.! Dan berhenti pura - pura peduli padaku.!" Bentak Celina geram. Sebelah tangannya mengepal kuat. Ingat bagaimana Marvin mengusirnya dari apartemen malam itu. Sekarang tiba - tiba dia menelfon dan pura - pura mengkhawatirkannya.

"Urus saja istrimu itu. Dasar brengs*k.!!" Celina memaki Marvin dengan sorot mata penuh kebencian dan kecewa.

"Aku benar - benar khawatir, bahkan sampai mendatangi club di jam kantor." Sela Marvin cepat.

"Katakan dimana kamu sekarang.?" Desaknya.

"Paling tidak bilang padaku kalau kamu baik - baik saja sekarang,," Lagi - lagi suara cemas Marvin terdengar memuakkan di telinga Celina. Hal itu membuat Celina terkekeh sinis. Dia semakin kencang menertawakan Marvin.

"Apa kamu sudah gila.?" Tanya Celina dengan nada mengejek.

"Aku tidak akan seperti ini tanpa omong kosongmu yang manis itu.!"

"Jangan karna usiaku jauh dibawah mu, kamu membuatku seperti orang bodoh.!" Teriak Celina. Amarahnya semakin memuncak dengan wajah yang memerah.

"Pergi dari hidupku dasar si*lan.!" Maki Celina geram. Dia langsung mematikan sambungan telfonnya, setelah itu memblokir nomor Marvin.

Tubuh Celina merosot ke lantai, duduk di samping ranjang. Mulut bisa saja memaki, tapi hatinya masih terpaut dengan Marvin. Masih ada cinta yang tersisa didalamnya meski Marvin sudah menghancurkan hatinya.

Jahat memang, saat itu Celina berharap Marvin segera menceraikan istrinya dan menjadi miliknya seutuhnya. Marvin sudah membuatnya nyaman, dengan segala perlakuan lembut dan manisnya. Berulang kali Marvin mengucapkan janji untuk hidup bersamanya setelah berpisah dengan sang istri.

Marvin sudah membuat Celina menggantungkan harapan besar padanya.

Tapi apa yang dibuat Marvin sekarang.? Laki - laki itu pergi, mencampakannya karna ingin memulai lembaran baru dengan sang istri. Ada hati yang hancur dibalik hubungan yang akan membaik.

"Aku bisa mendapatkan yang lebih darimu,!" Gumam Celina dengan sorot mata yang membara. Celina semakin bertekat untuk menunjukan pada Marvin kalau dia bisa bahagia tanpanya.

Mata Celina melotot, ponsel di genggamannya kembali berdering. Lagi - lagi ada nomor yang tidak di kenal masuk ke ponselnya. Celina menghembuskan nafas kasar. Marvin benar - bane menguji kesabarannya.

"Dasar brengs*k.!! Mau apa lagi kau.!"

"Harus berapa kali aku bilang, pergi dari hidupku, si*lan.!!" Teriak Celina berapi - api.

"Kau.! Berani sekali bicara seperti itu padaku.!"

"Degghh..!"

Jantung Celina seketika berhenti berdetak untuk beberapa detik. Matanya membulat sempurna, wajahnya juga berubah pucat.

"Ma,,maaf aku pikir,,,

"Celina Adiguna.!!" Geram Vano. Celina semakin dibuat melongo, Vano tau nomor ponselnya dan sekarang tau nama lengkapnya.

"Cepat datang ke rumahku sekarang juga atau kamu akan tau akibatnya.!"

"Tapi om,,

" tutt,, tuttt, ttuut,,"

"Aargghh,,,!!" Celina mengusap kasar wajahnya.

"Marvin sial*n, semua ini gara - gara dia.!"

"Bagaimana ini, mau apa lagi om ganas itu. Aku baru sampai 2 jam yang lalu dan sekarang harus kembali ke rumahnya." Celina mendesah pelan. Tubuhnya benar - benar akan ambruk, dia sudah kehabisan tenaga kalau harus datang ke rumah Vano. Bisa - bisa duda ganas itu akan kembali menyerangnya tanpa ampun.

"Kenapa aku harus di pertemukan dengan orang - orang seperti itu." Celina menutup wajah dengan kedua telapak tangan.

Vano bisa saja dijadikan pelampiasan, duduk beranak 1 itu lebih tampan dan kaya raya dibanding Marvin. Tapi yang membuat Celina berfikir berulang kali, Vano terlalu menakutkan. Dia tidak bisa di ajak main halus. Rasanya akan kesulitan kalau harus menjalani hubungan lebih lama dengan Vano.

Terpopuler

Comments

istri king kurkan

istri king kurkan

padahal gra" celine sendiri yg milih jadi ani", Marvin dah bener itu tobat

2025-02-15

0

Nur Anggi

Nur Anggi

pantesan bini si vano cepat meninggoi vano ganas banget diranjang untung si Naura selamat pas didalem GK diobark Abrik 😂😂

2023-01-07

3

Artati Sukreni

Artati Sukreni

sugar daddy yg mau mulai tobat....🤣🤣🤣

2022-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 INFO
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105 The End
107 Info Novel Dion Keyla
108 Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
INFO
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105 The End
107
Info Novel Dion Keyla
108
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!