Mobil Elvan berhenti tepat di parkiran sekolah Evelyn. Evelyn menatap tajam pada pria di sampingnya yang sedang sibuk dengan iPad di pangkuannya. Sang sopir langsung keluar dari mobil diikuti oleh Ken, sementara Evelyn, ketika dia akan keluar dari mobil Elvan menariknya, memeluknya erat lalu mengecup keningnya.
Kesal karena Elvan berbuat seenaknya padanya, Evelyn dengan sekuat tenaga mendorong Elvan hingga kepala pria itu terbentur dengan jendela mobil. Apa-apaan ini, dia pikir dia siapa bisa berbuat semaunya sendiri?.
“Awww... Kau sungguh tidak memiliki perasaan, Honey,” kata Elvan membuat Evelyn terkekeh geli.
Elvan menggeram kesal, rencananya ingin membuat wanita itu terbawa perasaan karena perlakuannya malah gagal. Benarkah rencananya gagal?.
“Yeah, seperti yang kau lihat, aku memang tidak memiliki perasaan.”
“Oh, betapa malangnya nasibku ini,” ujar Elvan mendramatis.
“Huh, jauh-jauh kau dariku!”
Pintu mobil telah dibuka oleh sopir, Evelyn langsung turun begitu saja tanpa menunggu Elvan. Well, biarkan saja pria menyebalkan itu, Evelyn yakin pria itu hanya ingin mengerjainya. Elvan tidak benar-benar ingin mengawalnya seperti para bodyguardnya dulu yang selalu mengawalnya hampir dua puluh empat jam dalam sehari.
Evelyn menoleh ke samping kanannya, melihat Elvan yang berjalan bersisian dengannya. Oh Tuhan, apa lagi ini?. Pengganggu ini harus dimusnahkan.
“Kenapa kau ikut?,” tanya Evelyn dan masih terus melangkah menuju kelasnya.
“Aku ingin memastikan bahwa calon istriku ini selamat sampai kelasnya,” jawab Elvan yang dibalas dengan tawa oleh Evelyn.
Elvan mengernyitkan dahinya, menatap Evelyn dengan kedua alisnya yang menyatu. Hei, apa yang ditertawakan oleh wanita ini?.
“Apa pun yang tengah kau rencanakan, itu tidak akan berhasil,” kata Evelyn malah membuat Elvan tersenyum mengejek.
“Oh ya, sejak kapan rencana seorang Elvan tidak pernah berhasil?” Elvan mendahului Evelyn dalam melangkah, dia menghentikan langkahnya tepat di hadapan Evelyn, lalu membalikkan badannya seratus delapan puluh derajat.
“Kau sendiri sudah menyaksikannya bukan?”
Menyaksikan?. Menyaksikan apa?. Hell, Evelyn sama sekali tidak mengerti dengan maksud Elvan.
“Bodyguard-bodyguar itu tidak mengawalmu lagi karena aku yang sudah merencanakannya. Ada satu rencana yang harus kuselesaikan,” kata Elvan dengan tersenyum misterius pada Evelyn. Oh, Evelyn harus was-was terhadap pria yang ada di hadapannya ini.
“Terserahlah, aku juga sama sekali tidak peduli dengan rencanamu,” ujar Evelyn.
“Itu memang harus.”
Elvan kemudian berpindah ke samping kanan Evelyn, melingkarkan tangannya di pinggang Evelyn. Kali ini rencananya untuk membuat wanita itu terbawa perasaan harus berhasil. Cukup yang tadi di dalam mobil, itu adalah rencananya yang gagal pertama kalinya.
“Lepaskan tanganmu dari pinggangku, Elvan.”
“Hei, tidak sopan sekali kau dengan calon suamimu.”
“Calon suami?,” Tanya Evelyn.
“Yeah.”
“In your dream, Tuan Elvan yang terhormat.”
“Dalam mimpi?.” Elvan mengelus dagunya. “Ingat, Nona Evelyn, Daddymu menjodohkanmu padaku,” sambung pria itu.
“Itu Daddyku yang menjodohkanku denganmu bukan aku,” balas Evelyn.
“Kau harusnya patuh padaku karena sebentar lagi kita akan menikah.”
“Huh, menikah? Siapa yang mau menikah denganmu?,” tanya Evelyn membuat Elvan menggeram kesal.
“Menikah saja kau dengan Daddyku karena dia yang menjodohkan,” sambung Evelyn lagi.
Elvan melongo. What?!. Yang benar saja, masa dia disuruh menikah dengan ayah wanita itu. Elvan masih normal.
Pria itu menatap punggung Evelyn yang sudah jauh darinya. Ternyata membuat wanita itu terpesona dengannya sangat sulit, Elvan harus melakukannya dengan ekstrak.
“Tunggulah Evelyn, ada saatnya nanti kau akan patuh padaku,” kata Elvan kemudian membalikkan badannya, kembali ke parkiran.
🌹🌹🌹
“Bagaimana Ken, kau sudah mengurus semuanya?,” tanya Elvan ketika Ken baru saja masuk di ruangannya.
Ken menunduk. “Ya, Tuan, semuanya sudah saya urus sesuai keinginan Anda.”
Elvan tersenyum licik. Ah, dia sudah tidak sabar.
“Bagus. Aku tidak ingin hanya karena hal kecil ini rencanaku gagal, pastikan mereka menjaga dan mengawasi Evelyn dua puluh empat jam penuh dan jaga jarak lima meter dari Evelyn.”
Entah kenapa, bagi Ken, perkataan Tuannya itu seperti seorang yang tidak ingin wanitanya kenapa-kenapa. Tapi, itu semua hanya demi rencananya agar berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan dan tanpa gagal.
Ken sudah dapat membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Ken berani bertaruh kalau Elvan malah akan terpesona dengan Evelyn, apalagi jika mereka akan sering bertemu. Seperti kata orang-orang, cinta akan datang jika sering bersama.
“Kau kenapa, Ken?,” tanya Elvan ketika melihat Ken malah melamun.
“Maaf, Tuan, saya mengkhawatirkan Anda nanti.”
“Maksudnya?”
“”Saya hanya khawatir rencana ini malah jadi boomerang bagi Anda sendiri.”
Walau sebenarnya jantung Ken sejak tadi berdegup kencang karena gugup, dia harus mengutarakan isi kepalanya, dia hanya tidak ingin Tuannya itu hancur akibat rencananya sendiri.
“Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, Ken. Tapi kau tenang saja, itu tidak akan pernah terjadi.”
“Ya, Tuan, semoga saja itu tidak pernah terjadi.”
Elvan mendelik tajam pada Ken. Apa katanya?! Kenapa perkataan Ken seperti orang yang ragu?. Hei, Elvan tidak akan pernah melibatkan perasaannya dalam rencana ini.
Siapa juga yang mau hidup dengan Evelyn?. Evelyn bukan tipe Elvan, bahkan Evelyn lebih muda tujuh tahun dari dia. Elvan bukan seorang pedofil.
“Kau meragukanku?,” tanya Elvan. Bahkan nada suara pria itu sudah meninggi.
“Tidak, Tuan. Hanya saja aku merasa akan ada sesuatu yang terjadi dengan Anda karena rencana ini.”
“Tenanglah, Evelyn bukan tipeku.”
Ah, Ken bahkan sudah merasakannya. Dia yakin, rencana Elvan hanya akan menjadi boomerang bagi pria itu.
🌹🌹🌹
Jerry meneguk minumannya, matanya sesekali membaca berkas yang diberikan tangan kanannya. Dia menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan anaknya itu. Rencana Elvan benar-benar keterlaluan.
Pria itu meraih ponselnya, menghubungi Ken, asisten pribadi Elvan. Jerry harus mewanti-wanti, dia harus menyuruh Ken untuk memperingati Elvan agar jangan terlalu jauh jika tidak ingin hancur.
Sambungan telepon pun terhubung, Jerry mendengar suara Ken dari seberang sana.
“Peringati Elvan agar jangan terlalu jauh dalam rencananya.”
Ken yang di seberang sana terkejut dengan perkataan Jerry. Jerry mengetahui rencana Tuannya.
“Saya sudah memperingati Tuan Elvan, Tuan,” balas Ken.
“Apa katanya?,” tanya Jerry yang penasaran. Jerry sangat tahu sifat anaknya yang keras kepala.
“Katanya itu tidak akan pernah terjadi, dia tidak akan pernah jatuh cinta dengan Nona Evelyn.”
Jerry berdecak sebal. Tuhan, kenapa anaknya malah memiliki sifat seperti dia?. Jerry tidak ingin anaknya hancur, dia tidak ingin karena rencananya itu Elvan malah tersakiti. Rencana itu akan jadi boomerang bagi Elvan, Jerry sudah memiliki firasat buruk semenjak Elvan tiba-tiba menghubunginya untuk memberikan jawabannya atas perjodohannya dengan Evelyn.
Keduanya akan tersakiti. Bukan hanya Elvan yang akan tersakiti tapi juga yang tersakiti adalah Evelyn. Jerry tidak bisa membiarkan ini, dia yang telah menjodohkan anaknya dan Evelyn akan menjadi tanggung jawabnya jika dia tersakiti karena anaknya sendiri.
“Pastikan dia tidak akan menyakiti Evelyn, selalu berikan aku informasi jika terjadi sesuatu di antara mereka, apa pun itu tanpa ditutup-tutupi.”
Di seberang sana Ken menghembuskan napasnya, dugaannya benar, Jerry pasti akan menyuruh seperti itu.
“Baik, Tuan. Dengan senang hati saya akan melaporkan apa pun itu, saya pastikan Tuan Elvan tidak akan pernah menyakiti Nona Evelyn.”
“Bagus, jangan sampai itu terjadi.”
Setelahnya, sambungan telepon terputus, Jerry harus terus memantau anaknya itu.
***
**Hai para pembaca yang tercintah....
Author update lagi dengan kisah Elvan Evelyn. Gimana nih sama part ini? Suka gak? Bagus gak?.
Yuk spam next di kolom komentar, aku mau tahu seberapa antusias kalian dengan cerita ini.
Jangan lupa tambahkan cerita ini di favorit yah...
Like, vote, dan share-nya ditunggu. Follow juga ig author @huzaifahsshafia
Bye bye**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Jagal Demet Yo Tet
next thorr
2020-03-18
1
Safin Algasiah
Next thor
2020-03-17
1