Tiga

Elvan tersenyum miring sambil terus menatap foto seorang wanita di tangannya, sejak tadi senyum miringnya tidak pernah luntur.

“E-V-E-L-Y-N.” Elvan mengeja nama Evelyn.

Pria itu melirik sekretarisnya sekaligus asisten pribadinya itu, senyumnya terlihat begitu menakutkan bagi asisten pribadinya, tapi asisten pribadinya sama sekali tidak pernah goyang hanya karena senyum menakutkan Elvan itu.

“Ken,” panggil Elvan.

Ken mendekat hingga berada di depan Elvan.

“Ada yang bisa saya bantu, Tuan?”

“Cari tahu tentang wanita ini, informasi yang aku dapatkan harus detail tanpa ada yang dikurangi atau ditambah,” suruh Elvan pada Ken yang tentunya membuat Ken menatap Elvan tidak percaya. Ini pertama kalinya Elvan memerintahkannya mencari informasi tentang wanita.

“Baik, Tuan, saya akan mencari informasi tentang Nona Evelyn.”

“Sekarang, aku ingin siang ini aku sudah mendapatkan informasi itu.”

Ken tidak membalasnya, tetapi pamit undur diri untuk menjalankan tugas dari Elvan. Perintah tuannya itu mutlak tidak bisa dibantah, dia harus menjalankan tugas itu secepatnya sebelum Elvan mengamuk dan menghancurkan isi ruangannya.

Ken heran, bagaimana bisa Elvan yang memiliki temperamen yang mudah marah itu bisa memimpin perusahaan besar?. Bahkan semenjak Elvan memimpin perusahaan ini semakin berjaya karena pria itu.

Sedangkan Elvan yang masih di dalam ruangannya tersenyum penuh kemenangan. Well, sebentar lagi, ya, sebentar lagi dia akan membalas perbuatan wanita itu sewaktu di restoran. Enak saja wanita itu menginjak kakinya. Evelyn orang pertama yang berani menginjak kakinya.

🌹🌹🌹

“Tidak, Dad, aku menolaknya.”

Evelyn benar-benar tidak habis pikir dengan Daddy-nya yang malah menjodohkannya dengan pria pilihannya, bahkan dia sama sekali tidak mengenal pria pilihan Daddy-nya itu.

“Tidak bisa Evelyn, Daddy sudah menyetujuinya dengan rekan kerja Daddy.”

Evelyn mendelik tajam ke Joshua. Apa katanya menyetujuinya dengan rekan kerjanya?. Wanita itu tidak bisa menerima perjodohan gila ini. Yang benar saja, umurnya bahkan belum cukup untuk menikah tapi dia sudah akan dijodohkan oleh Daddy-nya.

“Daddy, umurku masih delapan belas tahun,” kata Evelyn memelas. Dia harus mengingat Joshua bawah umurnya masih sangat muda.

“Daddy tahu, Nak. Daddymu belum tua, jadi tidak mungkin lupa.”

Evelyn memasang wajah cemberutnya, dia mengalihkan pandangannya pada Yolanda yang hanya diam seraya membaca majalah fashion, Mommy-nya itu sama sekali tidak memiliki inisiatif untuk menolongnya menolak perjodohan itu.

“Aku tidak mau, ini hanya perjodohan supaya bisnis kalian lancar 'kan?.”

Evelyn mendengar helaan napas dari Mommy-nya, lalu Mommy-nya meletakkan majalah di tangannya ke meja.

“Ini bukan perjodohan bisnis, Evelyn.” Yolanda menjeda perkataannya beberapa detik lalu berkata, “Kau dijodohkan dengan anak sahabat Daddymu. Hanya Daddymu ini yang berlebihan. Mereka memang rekan kerja semenjak kau masih kecil.”

“Aku tetap menolak,” kata Evelyn tegas.

Joshua bangkit dari duduknya, menaiki undakan tangga satu per satu, saat sudah berada di anak tangga kelima, Joshua berhenti kemudian berkata, “Keputusan Daddy tidak bisa diganggu gugat. Ingat itu!.”

🌹🌹🌹

Ken benar-benar tidak menyangka kalau wanita yang akan dia cari informasinya adalah seorang gadis sekolahan yang bahkan belum lulus dari sekolahnya. Kini pria itu tengah mengikuti Evelyn, sejak Evelyn keluar dari rumah hingga akan pulang sekolah, Ken terus mengintai Evelyn.

Sedangkan kelima bodyguard itu. Ah, Ken mengenal mereka, kelimanya itu adalah orang-orang ayah Elvan. Sebenarnya Evelyn itu siapa?.

Ponselnya tiba-tiba saja berbunyi, membuatnya terperanjat mendengar suara ponselnya. Bersyukurlah dia karena Evelyn yang duduk di belakangnya tidak menoleh. Oh, bodoh kau, Ken, sekalipun Evelyn menoleh, wanita itu tidak akan curiga karena tidak mengenalnya.

“Kau di mana?.” Suara Elvan terdengar dari ponselnya, tanpa ada kata salam atau sapaan untuk Ken. Ken memaklumi hal itu, tuannya memang seperti itu.

“Saya masih menjalankan tugas yang Anda berikan, Tuan,” ujar Ken.

Di seberang sana, Elvan menggeram kesal karena lupa dengan tugas yang telah dia berikan pada asisten pribadinya. Harusnya dia menggunakan dua asisten pribadi.

“Kau sudah dapat apa yang kuminta?”

Pertanyaan Elvan membuat Ken menahan napasnya beberapa detik, dapat dipastikan kalau dia akan kena marah Elvan karena lama memberikannya informasi padahal dia hanya diberi waktu kemarin. Sejak kemarin Ken sudah mencari tahu tentang Evelyn tapi ada satu yang ingin dia tahu lebih detail, yaitu perihal orang-orang ayah Elvan yang menjadi bodyguard Evelyn.

“Belum semua, Tuan,” jawab Ken.

“Ah, payah, apa mencari informasi tentang wanita itu butuh waktu dua hari?”

“Sepertinya, Tuan.”

“Jangan menjawabku, Ken.”

Ken itu serba salah, jika dia menjawab pertanyaan Elvan pria itu akan bilang jangan menjawabku, Ken, lalu ketika Ken tidak menjawab maka dia akan marah karena Ken tidak menjawab pertanyaannya.

Dan ada satu sifat Elvan yang selalu dia tutupi dari awak media adalah labil. Ya, tuannya itu memang labil bahkan labilnya mengalahi anak remaja yang tengah dilanda asmara.

“Kau mendengarku, Ken?.”

Ken menjilat lidah bawahnya, membasahi bibir bawahnya yang kering dan berkata, “Tentu Tuan.”

“Aku tidak mau tahu, sebelum matahari terbenam, informasi itu sudah ada di mejaku,” kata Elvan mengakhiri panggilan telepon.

Ken harus secepatnya mendapatkan informasi itu sebelum matahari terbenam, Elvan akan marah besar jika dia tidak mendapatkan informasi itu.

🌹🌹🌹

Elvan menyesap kopinya sedikit demi sedikit karena masih panas, kaki kanannya diletakkan di atas kaki kirinya, sementara tangannya sibuk membolak-balikkan kertas-kertas tentang informasi Evelyn, sesekali matanya akan membaca sesuatu yang baginya itu menarik.

Elvan melirik Ken yang sangat setia berdiri di depannya. Apa Ken tidak memiliki inisiatif untuk menjelaskan padanya tentang Evelyn?. Sungguh demi apa pun, Elvan bosan membaca. Baginya itu tidak penting.

Elvan berdecak karena Ken sepertinya tidak mengerti dengan maksud lirikannya.

“Ken.” Karena Ken tidak memiliki inisiatif, Elvan pun memanggil Ken.

“Ya, Tuan.”

“Apa kau tidak ingin menjelaskan padaku tentang apa yang kau dapatkan hari ini?.”

Mendengar perkataan Elvan, Ken mengerti jika Elvan ingin dia menjelaskan tentang Evelyn yang dia dapatkan. Pria itu berdeham, menghilangkan rasa gatal di tenggorokannya.

“Nama lengkapnya Evelyn Sharma Robert yang biasa dipanggil Evelyn atau Sasa oleh ayahnya. Ayahnya bernama Joshua Robert dan ibunya bernama Yolanda Adams. Nona Evelyn—“

“Cukup,” kata Elvan memotong penjelasan Ken.

Ken menghela napasnya, sebenarnya ada hal penting yang harus diketahui oleh Elvan. Tapi sepertinya tuannya itu tidak ingin mendengarkan lebih lanjut lagi, Elvan hanya ingin mendengarkan nama lengkap serta nama kedua orang tuanya.

“Malam nanti aku akan menghadiri acara makan malam bersama keluargaku, jadi kau boleh pulang, tidak perlu ikut denganku.”

Ken menunduk hormat, lalu berkata, “Baik, Tuan.”

“Satu lagi Ken, beritahu pada Daddyku kalau aku memiliki waktu sore ini untuk bertemu dengannya di sini.”

“Baik, Tuan.”

Setelah Ken berlalu dari ruangannya, Elvan tersenyum miring, menatap selembar foto Evelyn dengan seksama. Dia akan membalaskan perbuatan Elvan beberapa hari yang lalu. Jujur saja, kakinya masih terasa nyeri akibat injakan dari Evelyn.

Setidaknya Elvan dapat menginjak balik kaki Evelyn sebagai balasan, setelahnya semuanya selesai.

Dia tinggal menolak tawaran Daddy-nya dan tidak peduli dengan jabatannya, jabatan tidak penting, toh dia masih memiliki banyak uang untuk menghidupi dirinya sendiri bahkan sampai dia memiliki keturunan pun dia bisa menghidupi keturunannya tanpa bekerja.

***

**Yuhuuuu....

Gimana? Gimana?

Nih buat yang nunggu updatenya, aku update lagi. Makasih banyak yang udah mau baca cerita ini.

Bagi para pembaca lama pasti tahu kalau jadwal update aku itu dua hari sekali jadi pasti memaklumi tapi buat pembaca baru aku mau ngasih info kalau aku update dua hari sekali. jadi, mohon bersabar yah😊😊

Jadi jangan lupa like, komen, vote, dan sharenya.

Yuklah, ajak teman-teman buat baca cerita ini. Jangan lupa juga ceritanya tambahkan di favorit biar bisa dapat notifikasi update.

Siapa tahu juga ada yang tertarik ingin kasih rating di cerita ini, ayok aku tunggu!!😊

Bye bye sampai ketemu di part selanjutnya**

Terpopuler

Comments

Ⓧⓘⓐⓞ Ⓡⓐⓝ

Ⓧⓘⓐⓞ Ⓡⓐⓝ

tunggu, ini sebenarnya kenapa?

2021-07-12

1

mahluk mars yang hidup di bumi

mahluk mars yang hidup di bumi

ditunggu updatenya thorrr,semangat!!!!!

2020-03-08

3

Wang Ly

Wang Ly

thor jangan bikin ceritax sedih lah, setidkx ad komedix lah. spy bisa ngakakk

2020-03-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!