Lima

Langkahnya yang tadinya cepat perlahan mulai melambat lalu berhenti tepat di pos bagi guru-guru piket. Di parkiran sana ada banyak siswa-siswi sekolah berkerumun seperti mengelilingi sesuatu.

Evelyn mengernyit heran melihat begitu banyak siswa di sana, ditambah lagi dengan orang-orang berbaju hitam sama persis dengan baju yang digunakan para bodyguard yang menjaganya itu.

Ini sebenarnya ada apa? Apa dia tertinggal berita?.

Wanita itu pun menghampiri kerumunan, sebenarnya dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi, tapi dia tidak ingin ada orang yang menghalangi jalan keluar, apalagi dia ingin pulang.

“Kau kira kau siapa sampai berani menumpahkan minuman ini di jasku?.”

Dari suaranya, Evelyn sepertinya mengenal suara itu. Heh, jangan bilang kalau semua siswa berkerumun di pintu gerbang sekolah karena Elvan. Evelyn menyuruh para bodyguard itu untuk menyingkirkan orang yang menghalang-halangi jalannya.

Ketika semuanya menyingkir, Evelyn menatap malas pada Elvan. Dia memutar bola matanya malas ketika pria itu juga menatap dengan tatapan yang dibuat selembut mungkin. Well, pria itu jago berakting ternyata, dia cocok jika jadi aktor.

Mata Evelyn melirik pada wanita yang tengah menunduk takut. Hei, apa yang sudah dilakukan Elvan pada wanita itu?.

“Honey, kau lihat, wanita ini mengotori jas mahalku,” kata Elvan memelas.

“Untuk apa kau kemari?.”

Perkataan Elvan dibalas dengan pertanyaan oleh Evelyn. Ya, sudah sepantasnya Evelyn bertanya pada pria itu, untuk apa dia datang ke sekolahnya?.

“Tentu saja aku kemarin ingin menjemput calon istriku, apa itu salah?.” Evelyn mencibir perkataan Elvan.

“Tapi karena wanita ini, jasku jadi kotor.”

Evelyn menggerutu dalam hati dan berkata, “Jangan berlebihan, kau memakai kemeja di dalam jasmu.”

Elvan terkekeh mendengar perkataan Evelyn. Mereka berdua sama sekali tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang masih berada di dekat mereka.

“Oh, ayolah, aku ingin mengajakmu makan siang bersama.”

Apa makan siang?. Evelyn melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tiga, apa pria itu masih mengatakan kalau ini siang kalau dia memberitahu sekarang pukul berapa?.

Evelyn tidak membalas, namun mengangkat tangannya tepat di depan wajah Elvan dan memperlihatkan pada Elvan arlojinya, bermaksud untuk menyadarkan Elvan kalau sekarang itu sudah sore.

Elvan yang tidak mengerti pun mengernyitkan dahinya. Tapi sejurus kemudian, dia seakan mengerti apa maksud Evelyn memperlihatkan arloji wanita itu padanya.

“Kau ingin memamerkan padaku jam tangan mahalmu ini? Aku bisa membelikanmu jam tangan yang lebih mahal dari ini.”

Evelyn melongo mendengar perkataan pria itu. Apa Elvan menganggap kalau Evelyn ingin memamerkan arlojinya?. Karena kesal dengan pria itu, Evelyn menghampiri Elvan lalu sekali hentakkan, kakinya kini menginjak kuat kaki Elvan, membuat Elvan meringis kesakitan.

Dua kali. Elvan sama sekali belum membalaskan perbuatan wanita itu beberapa hari yang lalu dan sekarang wanita itu malah menambah di tempat yang berbeda.

“Kau kira aku seperti wanita-wanitamu di luar sana?.”

Elvan tidak menjawab tapi malah memijat kakinya yang baru saja diinjak Evelyn. Hell, tenang wanita ini mirip tenaga kerbau bahkan bagi Elvan melebihi tenaga kerbau yang membajak sawah.

“Aku sudah makan siang,” ujar Evelyn.

“Setidaknya temani aku makan siang.”

“Tidak.”

Evelyn menghampiri Elvan, melepaskan jas Elvan lalu merapikan kemeja pria itu yang sedikit kusut. Jas Elvan kini sudah berpindah ke tangan salah satu pria yang berdiri di samping Elvan.

“Sekarang lebih baik kau pulang, karena aku juga akan pulang.”

Elvan merengut kesal. “Hei, sopan sedikit dengan calon suamimu.”

Evelyn mendelik tajam. What?! Evelyn bahkan tidak menganggap pria itu calon suami atau bahkan tunangannya.

“Siapa yang mau menjadi calon istrimu?,” tanya Evelyn tajam.

Setelah datang di sekolahnya dan menghebohkan sekolahnya, pria itu berkata dengan lantangnya kalau dia adalah calon suami Evelyn. Big no.

Evelyn tidak menyangka, bagaimana bisa dia memimpikan pria se-menyebalkan seperti Elvan?. Bahkan tingkah menyebalkan Elvan di dunia nyata lebih menyebalkan dibandingkan di mimpinya.

Mendengar itu Elvan melongo tidak percaya, apa? Dia ditolak.

🌹🌹🌹

Elvan menghamburkan semua barang-barang di atas mejanya, bahkan file-file penting itu tidak dia pedulikan. Egonya tersentil akibat perkataan Evelyn. Wanita itu menolaknya mentah-mentah.

Wanita itu berbeda dengan wanita-wanita lainnya, biasanya dia hanya perlu senyum maka wanita dengan suka rela memberikan tubuh mereka pada Elvan tanpa memerlukan bayaran. Tapi Evelyn... Wanita itu menolaknya. Benarkah?.

Tidak, dia pasti bermimpi. Di dunia ini, tidak ada satu pun wanita yang menolak pesonanya. Dia yakin, Evelyn pasti hanya berpura-pura, ya wanita itu pasti hanya berpura-pura. Namun, kalau wanita itu berpura-pura dia pasti terlihat malu-malu jika menghadapi Elvan. Elvan sudah sering menemukan wanita seperti Evelyn tapi menerima semua perlakuan Elvan.

Ah, tidak, Evelyn tidak mungkin berpura-pura. Dia dapat melihat bagaimana mata Evelyn menatapnya tanpa minat bahkan Evelyn yang menatapnya sama sekali tidak tertarik.

Ada satu yang menjadi pertanyaan Elvan semenjak dia bertemu dengan Evelyn di restoran, kenapa Evelyn bisa mengenalnya jika tidak tertarik padanya?.

Pria itu lalu tersenyum licik saat matanya secara tidak sengaja melihat foto Evelyn.

“Lihat saja nanti, aku akan membuatnya jatuh cinta padaku sampai dia nanti memohon padaku supaya aku mau hidup bersamanya.”

Elvan mengubah rencananya yang awalnya hanya untuk membalas perbuatan Evelyn yang menginjak kakinya berubah menjadi balas dendam akibat egonya yang tersentil karena ucapan Evelyn yang menolaknya mentah-mentah.

Seumur hidupnya, Elvan tidak pernah ditolak oleh wanita mana pun.

“Kemudian aku akan menolaknya dan berkata kalau aku tidak ingin hidup bersamanya,” imbuhnya dengan senyum licik.

Elvan mengambil ponselnya di saku celananya, mencari kontak asisten pribadinya kemudian menghubungi Ken.

“Ke ruanganku sekarang.”

Setelahnya, Elvan mematikan sambungan telepon secara sepihak. Sekitar lima menit menunggu Ken, pada akhirnya Ken pun tiba di ruangannya.

“Ada yang bisa saya bantu, Tuan?.”

Elvan tersenyum, kali ini senyum devil-nya terlihat. Oh, itu senyum yang menakutkan, senyum yang baru pertama kali dilihat Ken.

“Aku ingin kau cari informasi kenapa orang-orang Daddyku menjadi bodyguard Evelyn?.”

Ken sudah menduga itu, untung saja dia sudah mencari informasi yang Elvan minta.

“Alasan Tuan Jerry menyuruh orang-orangnya menjaga Nona Evelyn hanya sebagai bentuk perlindungan Tuan Jerry untuk Nona Evelyn.”

Elvan menyatukan kedua alisnya ketika mendengar penjelasan Ken. Ditatapnya tajam Ken, seakan dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ken.

“Aku menyuruhmu mencari tahu bukan malah mengarang.”

“Saya sudah mencari tahu informasi itu, Tuan. Tuan Jerry hanya tidak ingin Nona Evelyn mengalami kecelakaan lagi setelah Nona Evelyn kecelakaan yang menyebabkan Nona koma lima bulan lamanya,” jelas Ken membuat Elvan akhirnya mengerti.

Dari penjelasan Ken dia seakan menyimpulkan sendiri kalau Daddy-nya menyuruh orang-orangnya menjaga Evelyn supaya tidak ada satu pun orang yang mendekati Evelyn dan untuk memperlancar perjodohan mereka.

Begitu ya. Elvan tersenyum lebar. Dia menjatuhkan tubuhnya di sofa ruangannya.

“Katakan pada Daddyku, suruh orang-orangnya untuk berhenti menjaga Evelyn, katakan juga kalau yang akan melindungi Evelyn adalah aku sendiri. Yakinkan padanya kalau Evelyn akan baik-baik saja jika aku yang melindunginya.”

Ken menunduk hormat lalu berkata, “Baik, Tuan, saya akan menjalani mengatakan pada Tuan Jerry.”

“Aku juga ingin kau kirim di emailku semua tentang Evelyn, aku ingin mengetahuinya lebih jauh.”

Ken sadar kalau tuannya ini pasti memiliki rencana baru. Nona Evelyn, persiapkan dirimu untuk menghadapi Tuan Elvan, kau akan merasakan bagaimana neraka itu.

***

**Haloooo....

Makasih udah setia nunggu cerita ini update, makasih juga sama antusias kalian sama cerita ini.

Dan seperti biasa, like, komen, vote, dan share. Jangan lupa tambahkan cerita ini ke favorit biar kalian dapat notifikasi updatenya.

Bye bye**

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!