Hallo apa kabar semua :)
Disini Author akan menyapa diawal ceritanya yaa, Ayo dong vote, like nya sedih bet yaa jadi Author wajib Up demi kebahagiaan readers nya tapi gak dapat apa-apa ...
hehehe Gpp Author akan tetap Upload meski tanpa dukungan karena author hanya bisa memberikan hal kecil dalam cerita ini seperti cerita ngawurnya 🤭
Les't to the story ...... (songinggris yaa)
*
Zevia duduk ditemani Calta dikasur empuk nya zevia terlihat duduk termenung wajahnya masih begitu sedih namun karena kehadiran Calta ia mencoba untuk tidak menunjukan kesedihannya itu bagaimana pun kini Ia adalah satu-satunya orang yang dimiliki Calta begitu juga sebaliknya.
"Kak"
"Hem"
Zevia menjawab tanpa menoleh karena itu sudah menjadi kebiasaanya.
"Malam ini aku tidur sama kamu ya"
Usul Calta.
"Memangnya kenapa kamar mu"
Akhirnya Zevia menoleh menatap adiknya itu.
"Emm gpp, aku cuma kangen kakak"
Calta menatap Zevia sendu kini genangan air sudah mengandung di pelupuk matanya.
"Ahhh yaa baiklah Calta karena kamu adalah ratu dirumah ini"
Zevia mencoba mencairkan suasana karena melihat sifat Calta yang berubah ia tidak ingin melihat adik satu-satunya nya itu menangis namun terlambat kini Calta sudah menangis tersedu-sedu dan memeluk Zevia.
"Sudah sudah jangan menangis.. aku sudah mengijinkan mu tidur disini nona jangan menangis lagi"
Zevia menepuk-nepuk punggung adiknya itu.
"A--aku merindukan A--ayahh.... Huaaaaaa hikss hikss hikss"
Pecahlah sudah kerinduan Calta yang beberapa hari ia pendam sendiri.
Zevia memejamkan mata nya beberapa kali saat mendengar ucapan Calta entahlah bagaimana ia harus menenangkan sang adik sedangkan ia sendiri juga begitu terluka hanya saja zevia tidak bisa menumpahkan rasa sakitnya seperti calta.
"Be--besok kita kemakam ayah"
Zevia mencoba memberikan ide kepada Calta siapa tahu jika kemakan Zoy maka kerinduan adiknya itu akan sedikit terobati.
"Heemmm"
Calta mengangguk setuju dan terus memeluk erat Zevia.
"Tok...tok..tok"
"Nona makan malam sudah siapa semua sudah menunggu"
Zevia melepaskan pelukan calta kepadanya dan menatap wajah polos adiknya.
"Semua menunggu apa maksudnya, bukankah hanya ada aku, kamu dan om black"
Tanya Zevia kebingungan sedangkan Calta ia tersenyum kecil mengingat apa yang ia katakan kepada Black tadi siang.
"Ayo kak aku sudah lapar"
"Bagaimana tidak lapar kamu tidak makan 4 hari"
Zevia mencubit pipi Calta gemes.
"Awww... sakit tapi Bagaimana kakak tau"
Calta mendongak dan menggosok pipinya sakit.
"Yaa taulah, aku punya jurus jitu"
Zevia mengajak adiknya itu untuk pergi makan dan Calta begitu bahagia dan mendahului langkah kaki Zevia.
Dalam langkahnya Zevia menatap calta nanar dan kebingungan melihat tingkah adiknya itu bagaimana tidak baru saja Calta menangis tersedu-sedu tapi kini sudah bisa riang dan tersenyum lebar.
"Seandainya aku bisa menumpahkan dan meluapkan kesedihan ku seperti kamu mungkin aku tidak akan seburuk ini"
Zevia mengusap wajahnya kasar dan melanjutkan langkah kakinya menuju ruang makan.
Calta terlebih dahulu sampai diruang makan ia segera mengatur kursi untuk tempat duduk zevia berhubung meja makan mereka begitu besar maka Calta mengajak semua pelayan dan nani rumah itu untuk makan bersama dan hanya menyisakan satu kursi yaitu untuk zevia dimana kursi itu tepat berhadapan dengan kursi Tanu.
Suasana meja makan begitu ramai Tanu sedikit tertegun melihat begitu banyak pelayan rumah itu dan meja makannya mampu menampung semua pelayan itu dan tak menunggu lama Zevia akhirnya tiba ditempat makan langkah kaki zevia terhenti saat melihat pemandangan didepan nya itu.
Tanu terperangah saat melihat zevia meskipun penampilan Zevia bisa dibilang biasa saja hanya memakai baju koas over size dan celana hotpants, rambut panjangnya dicepol atas dan memakai sendal jepit tapi pesona zevia begitu terasa.
"Ehem"
Calta yang duduk disamping om black atau bisa disebut ditengah-tengah antara Black dan Tanu mendehem keras karena Tanu bengong sehingga tak memeperhatikan apa yang Black ucapkan.
"Ya... Aa ehhh kenapa"
Melihat gelagat Tanu membuat Calta tertawa lucu dan Zevia terlihat kesal dengan ulah adiknya itu.
"Silahkan makan Tanu"
Ucap Black dengan senyum kecil serta berdehem pelan.
Zevia duduk dihadapan Tanu dan mulai memakan makanan nya dengan pelan serta diiukuti pelayan dan nani semua mereka makan dengan diam.
"Kakak"
Calta menyelutuh ria saat tengah mulut penuh mengunyah makanannya.
Zevia menatap tajam Calta dan meletakan sendok disamping piringnya lalu menegur adiknya itu.
"Calta berapa lama kamu tinggal dirumah ini sampai-sampai tidak tahu aturan saat sedang makan"
Calta terdiam dan menundukkan kepalanya tidak berani menatap kakaknya itu ia menganggukkan kepalanya dan meminta maaf karena sudah mengabaikan aturan dirumahnya.
Tanu kagum melihat sisi dari Zevia ia bisa bersifat dewasa dan sangat disiplin dalam hal apapun, dimana awalnya Tanu mengira bahwa Zevia sangat kekanakan dan tidak dewasa namun disini Tanu tahu bahwa perkiraan nya itu salah.
Makan malam berakhir dengan baik semua sudah kembali ke tempat masing-masing dan Zevia sudah kembali ke kamarnya ia merasa bersalah karena sudah memarahi Calta didepan orang luar rumah (Tanu) seharusnya ia tidak melakukan itu karena hal itu dapat membuat Calta malu tapi sifat adiknya itu sudah keterlaluan.
Tok..tok..tok
"Kak"
Calta berdiri didepan pintu kamar zevia yang sudah terbuka.
"Masuk"
"Kak aku minta maaf atas kejadian dimeja makan tadi"
Calta menatap kakaknya memohon.
"Jangan ulangi lagi, itu sudah aturan keluarga kita dari dulu"
Zevia membawa Calta naik kekasur dan duduk disampingnya ia mengelus kepala adiknya lembut dan mengecup kening Calta.
"Aku beruntung memiliki mu kak, kita akan terus bersama sampai akhir hidup kita"
Calta memeluk Zevia dan bersandar di dada sang kakak dengan nyaman.
"Hemm"
Zevia mengangguk setuju dengan sang adik karena kini Zevia adalah kakak sekaligus ayah bagi calta karena mereka sekarang hanya sebatang kara.
"Next Episode Cp.21"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Anggraini
semangat up nya thor
2023-03-07
2