FOUR

"Ck.. untuk apa aku membayar hah, sekarang aku sudah memilikinya dan sekarang aku akan memiliki mu pula.." Goda Sentoso.

"Jangan Harap kamu... Sakit Jiwa.." Bentak Maya dengan prustasi.

"Aku sakit jiwa memang Maya, memang aku sakit jiwa .. tapi sakit jiwa ini karena kamu.." Ucap Sentoso saat semuanya tengah lengah tiba-tiba maya merebut pistol yang ada ditangan lelaki yang berdiri disampingnya.

"Mama datang nakk.." Ucap Maya dan "Dooorrrr"

Semua orang yang ada disitu panik dan kaget karena semua begitu cepat dan tidak menyangka akan perbuatan Maya yang begitu nekat Sentoso yang menyaksikan sendiri perbuatan maya itu secara virtual dibuat panik.

"SELAMATKAN MAYA .. SELAMATKAN MAYA KU.. CEPAT... CEPAT..." Dan seketika saja orang-orang yang ada disitu berhamburan menghampiri Ny.Maya dan memberikan pertolongan tembakan yang tepat diperutnya itu tidak mengenai bagian vitalnya sehingga masih sepertinya masih bisa diselamatkan.

"Cepat bawa pergi.. dan Obati dia Cepat..." Perintah kepala, mereka pergi dengan membawa Ny.Maya yang terluka parah dibagian perutnya tanpa mereka sadari seorang anak disana bersama sahabatnya telah menyaksikan semua itu dengan mata kepala mereka sendiri.

Ternyata Kayla dan Qleo tidak dibunuh.

Flashback on :

"Ada apa ini... lepaskan kami ku mohon ampun ...ampun.."

Nina Bela bersujud di kaki lelaki paruh baya itu.

"Saya harus melenyapkan kalian semua, kalau tidak saya dan keluarga saya akan dibunuh.." Jawabnya dengan perasaan sedih.

"Ku mohon jangan sakiti anak-anak tak berdosa ini tuan, mereka masih kecil.. Apakah tuan tidka merasa iba melihat mereka ..." Ucap Nina Bela kepada lelaki itu.

"Tetapi nyawa anak saya juga dalam taruhan semua ini.." Ucapnya.

"Begini saja Tuan Bunuh saja saya tetapi jangan anak-anak ini ku mohon.." Bela dengan tangisnya berlutut dihadapan lelaki itu.

Awalnya ia menolak dengan keras permohonan bela namun saat ia menatap wajah Kayla dan Qleo yang sedang berpelukan dibelakang Bela yang berusaha melindungi mereka membuat hatinya tersentuh kala ia mengingat anak-anaknya dirumah yang seusia dengan Kayla dan Qleo dan dengan berat hati ia menyetujui permintaan bela.

"Dor.."

"NANIIIIII... HUAAA NANIIII NANIIII" Bela terjatuh disamping Kayla dan Qleo kecil keduanya memeluk erat Nani muda mereka itu dengan perasaan marah dan sedih.

"Kenapa kamu meyakukan ini, olang jahat.." Teriak Kayla.

"Nak.. Maafkan saya.. tapi saya mohon kalian harus pura-pura mati juga agar kalian selamat dan Ny.Maya selamat juga.

Mendengar nama ibunya disebut Kayla membulatkan mata menatap lelaki yang berlutut didepannya itu.

"Mama.. Apa mama akan celamat juga.." Tanya Kayla.

"Yaa, Asalkan Kamu dan Adikmu berpura-pura mati juga seperti nani kalian itu.." Jelas lelaki itu.

"Cepelti ini.." Kayla mengajak Qleo merebahkan diri disamping naninya itu dan alhasil kedua bocah itu ikut bersimbah darah namun itu bukan darah mereka melainkan darah dari Nani Bela yang sudah mengorbankan nyawa demi kedua anak Asuhnya itu.

"Yaa seperti itu.. Pejamkan mata kalian dan jangan buka mata apapun yang terjadi.." Ucap lelaki itu menjelaskan kepada mereka.

"Hemm kami mengelti.." Jawab Kayla dan Qleo kecil kemudian mereka memejamkan mata seolah mereka juga ikut menjadi korban.

"Ceyo dangan buka mata mu agal mama celamat yaa.." Perintah Kayla kecil dan Qleo mengangguk setuju.

Flashback off

Seperti polisi-polisi india Zoy akhirnya kini mendapatkan tumpangan dari sebuah mobil truck yang ia hentikan dan supir truck itu setuju untuk mengantarkannya menuju kediaman keluarga Albert.

Zoy tiba di depan gerbang yang sudah terbuka dan mendapati semua anak buahnya yang berjaga dirumah keluarga Albert sudah tewas dengan luka-luka tembak Zoy yang tahu kehadirannya terlambat hanya bisa terdiam namun kemudian ia berlari masuk kerumah namun yang ia temui justru membuat hatinya begitu teriris mayat ditemukan hampir di setiap sudut rumah itu darah begitu banyak membanjiri rumah itu bau amis menusuk hidung.

Zoy berlari masuk mencari keberadaan Ny.Maya dan ia melihat pintu kamar Qleo terbuka ia berlari masuk menghampiri namun disana ia menemukan Kayla dan Qleo masih dalam posisi tergeletak.

Zoy terjatuh dilantai ia menangis meraung melihat kondisi Qleo yang bersimbah Darah.

"Qleo.. Maafkan ayah nakk.. Ayah datang terlambat.. Maafkan Ayah.." Disaat ia sedang terisak tiba-tiba Qleo dan Kayla bangun dari tidur nya dan menghampiri Zoy.

"Ayah.." Qleo itu terlihat begitu ketakutan ia memeluk Zoy.

Zoy yang menyadari bahwa kedua bocah itu tidak dibunuh merasa bersyukur karena kedua nya bisa selamat dari maut yang merenggut semua keluarganya itu.

Berbeda dengan Qleo yang terlihat ketakutan Kayla justru hanya terdiam dengan tatapan kosong ia tidak menangis bahkan tidak berucap sedikitpun saat Zoy memeluknya ia hanya diam tak bergeming.

Karena merasa kondisi mereka dalam bahaya Zoy membawa kedua gadis kecil itu pergi tak lupa ia mengambil beberapa harta yang tersisa dan brangkas yang disimpan Alm. Tuan Albert di Bangunan Tua bekas kolam ikan.

Zoy hanya bisa bersyukur setidaknya dengan sisa harta itu ia bisa membawa kedua bocah itu pergi jauh untuk menjaga keselamatan mereka namun Zoy berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia akan kembali dan membalas semua dendam ini.

Kayla dan Qleo pergi bersama bergandengan tangan tatapan mata kayla menyiratkan bahwa ia harus kembali ketempat ini lagi dan membalas semua yang terjadi.

Sebelum fajar menyingsing mereka semua pergi menuju Kanada disana mereka akan memulai hidup baru dan dengan identitas baru.

Dan saat mereka sudah tiba di bandara dan sudah memasuki pesawat dengan Tujuan negara baru nya itu berita menampilkan kejadian yang baru saja Kayla dan Qleo Alami semua kepolisian negara diarahkan untuk menuju kediaman keluarga Albert guna menyelidiki semuanya.

Kayla, Qleo dan Zoy pergi tanpa orang-orang tahu bahwa mereka adalah korban yang selamat dari kejadian naas itu.

Dari beberapa penumpang mengatakan bela sungkawa namun ada juga beberapa penumpang yang merasa puas dengan kematian keluarga Albert karena bagi mereka Albert adalah lintah darat yang sangat kejam.

Kayla yang mendengarkan semua itu terdiam dalam diamnya dan hanya bisa mengepalkan tangan kuat untuk meredam semua emosinya.

"BERSAMBUNG"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***