Cp.14

Saat pertarungan sengit antara Zoy dan Wolfin Zevia yang berniat membantu ayahnya itu dihadang oleh beberapa anak buahnya Wolfin yang cukup kuat.

"Cari mati kau hahhhhh..!!"

Zevia dengan semangat menghajar satu persatu anak buahnya wolfin dengan cepat namun saat Zevia sedang bertarung dari kejauhan ia melihat Wolfin yang dengan cepat dan kejam beberapa kali menghunuskan pedangnya didada Zoy.

"Tidak..Tidakkkkk...!!!"

Teriak Zevia dengan histeris, Black serta Calta yang mendengarkan teriakan histeris zevia dibuat menoleh menatap apa yang terjadi.

Mata Calta membulat melihat apa yang terjadi didepan sana.

"AYAH....!!!"

Calta berteriak histeris melihat ayahnya Zoy sudah tersungkur ditanah dengan darah yang membanjiri tubuhnya.

"Pergi... Ayo.."

Teriak Wolfin dan ia bersama seluruh anak buahnya pergi dari lokasi perkelahian itu Zevia terlebih dahulu berlari menghampiri ayah angkatnya yang sudah benar-benar tak berdaya dengan luka parah didada nya

"Baa.. Bertahanlah.. Ku mohon..Tolong Cepat tolong" Teriak Zevia panik.

"Ayah..." Calta menghampiri Zevia yang sedang memangku ayahnya.

"Cepat panggil ambulans.." Teriak Black.

Namun Zoy menghalangi black yang mencoba mengangkat tubuhnya.

"Biarkan.. Bi--biarkan a-aku ber--ber sa..ma anak- an-anakku black.."

"Ku mohon zoy ayolah jangan begini lukamu perlu pertolongan cepat"

Namun zoy tetap kekeh dengan keputusannya ia meraih tangan Calta dan Zevia menaruhnya diatas dadanya yang terluka dan mengeluarkan darah.

"Ber-janjilah ke--pada A--Ayah.. Ka-lian ak-an selalu bersama nak ja-jangan saling me-nyakiti dan ka-kalian harus saling mem-bantu ingat jika ayah pergi saat ini juga yang ter-penting adalah jaga adik mu Qleo dan Jaga kakak mu Kayla.."

Kini ucapan Zoy semakin melemah dan hampir tidak terdengar.

"Ayahh... ku mohon bertahanlah.."

Kini Calta sudah histeris dengan terus terusan berteriak.

Mobil bantuan sudah tiba black dengan cepat membawa zoy menuju rumah sakit Califor berharap Zoy bisa ditangani dengan cepat.

Zevia dan Calta duduk disamping Zoy yang terbaring dengan mata tertutup dengan hati yang kembali luka Zevia bertahan tetap tegar menghadapi semua ini bayangan dari masa lalu nya menyeruak kembali dan menambah dalam luka dihatinya.

Ia memeluk erat Calta yang terus terisak didalam mobil pasien itu sesekali Zevia menghapus air mata adiknya itu.

"Zee apakah ayah akan hidup.."

Calta menatap wajah zevia dengan penuh harap.

"Ya, Abaa orang yang kuat aku yakin ia akan bisa bertahan."

Zevia balas menatap wajah calta yang begitu sedih.

"Hemm.."

Calta mengangguk kan kepala dan kembali memeluk Zevia.

Akhirnya Mobil tiba dirumah sakit terbesar dikota itu para perawat dan dokter yang sudah siaga menunggu pun segera mengambil tindakan cepat mengingat luka zoy tepat berasa diatas jantungnya.

Mereka semua menunggu didepan ruang operasi Zevia masih memeluk Calta yang masih saja terisak, Black beserta beberapa orang lainnya yang merupakan anggota TDR berjaga disana.

"Jangan sampai lagi."

Black menggumam sendiri dengan perasaan tak karuan.

Terlebih kala ia mengingat perilaku-perilaku aneh Zoy sebelum kejadian ini.

"Ohh God"

Black mengusap wajahnya kasar ia menatap kedua Gadis muda yang saling menguatkan itu satu hal yang Black takutkan adalah Jiwa Zevia yang akan semakin hancur jika terjadi hal buruk dengan Zoy.

Setelah menunggu hampir 4 Jam dokter bedah pun keluar dari ruang operasi Black segera menghampiri dokter itu dan menanyakan keadaan Zoy namun wajah dokter yang begitu tidak bersahabat membuat black khawatir.

"Dokter bagaimana ayah saya"

Calta menghampiri Dokter dan diikuti Zevia.

"Maafkan kami, Tuhan berkehendak lain"

Deg...deg...deg...deg..deg... Hening sesaat

Hening, suasana hening tiba-tiba menjadi menakutkan wajah black memucat, Calta terdiam dengan tatapan kosong, Zevia berdiri mematung dengan wajah penuh amarah.

"Tidak.."

Calta berucap tanpa menatap dokter itu.

"Aku salah dengar"

"Maafkan kami, namun luka tusukan itu tepat mengenai jantung Tn.Zoy bahkan setibanya disini nyawa Tn.Zoy sudah tidak bisa tertolong."

Dokter itu mencoba menjelaskan kepada mereka dan black menganggukkan kepala lalu dokter itu pergi.

Black mendekat kearah calta dan membantu calta duduk.

"Dia berbohong"

"Nak.. Bersabarlah"

"Dia berbohong.. Tidak.... Ayah.."

Calta beranjak dari duduknya dan berlari memasuki ruangan operasi itu dimana Tn.Zoy sudah terbujur kaku dengan wajah pucat dan mata terpejam.

"Ayahh.... Haaahh.... A..Ayah..., Bangun lah ini aku qleo ayah... Kau sudah berjanji bahwa akan selalu menjaga aku dan kakak..."

Calta berlutut dibawah ranjang Tn.Zoy ia menangis berteriak dan meraung-raung mengharapkan keajaiban datang dan ayahnya bangun lalu memeluknya.

Black berlari mengikuti Calta ia menghampiri gadis muda itu dan membantunya untuk berdiri.

"Bangunkan ayahku, paman ku mohon ..."

Calta terus berteriak bahkan kini ia memohon kepada Black untuk membantunya.

Tidak bisa berkata-kata Black hanya terdiam ia memandangi wajah Zoy yang sudah membiru dengan lebam dimana-mana disekujur tubuhnya.

Brakk...

Calta terjatuh dan pingsan.

Black memanggil anak buahnya untuk membawa Calta menuju ruang IGD untuk menangani Calta yang tak sadarkan diri.

Kini Black duduk disamping ranjang Zoy air matanya sudah tak bisa ia bendung lagi begitu sakit, ia kehilangan sahabat yang seperti saudaranya itu ia mencium kepala Zoy dan memberikan penghormatan terakhirnya.

"Aku akan menjaga mereka semua, seperti janjiku kepadamu.. Pergilah dengan tenang dan damai bersama Nya di sorga"

Black kemudian keluar ia menengok kiri dan kanan untuk mencari Zevia namun tidak ada kemana Dia, gumam black ia mengerahkan semua anak TDR untuk mencari keberadaan Zevia ia takut jika zevia pergi mencari Wolfin dan balas dendam sendiri itu akan membahayakan nyawanya.

"Bersambung"

Maaf ya lama Update soalnya mimin liburan juga, kumpul-kumpul sodara Btw Minal aidin wal Faizin mohon maaf lahir batin yaa readers semua selamat Hari raya Idul Fitri 🙏🏻

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***