10 Tahun berlalu begitu cepat Maya yang sudah sadar ternyata mengalami kelumpuhan total karena kejadian itu membuatnya mengalami gangguan di kejiwaannya.
Namun hal itu tidak mengurungkan niat sentoso untuk tetap memiliki Maya bahkan dokter terkenal pun ia sewa untuk dapat membantu mempercepat penyembuhan dari Maya.
Namun meskipun dalam keadaan sakit sorot mata Maya menunjukan bahwa ia begitu membenci lelaki yang dulu pernah menjadi sahabat karibnya itu.
"Kenapa menatapku seperti itu sayang.." Ucap Sentoso ia menghampiri maya yang duduk dikursi roda.
"Aku sangat mencintaimu.." Ucapnya kemudian ia mengecup kening Maya lembut, tak terima akan perlakuan itu Maya kembali histeris ia berteriak menangis bahkan tidak segan menyakiti dirinya sendiri.
Maya menampar-nampar wajahnya dengan keras.
"Hentikan.. jangan sakiti dirimu.." Sentoso mencoba menenangkan Maya namun bukannya tenang maya semakin menjadi-jadi ia menangis meraung dan hanya satu kata yang selalu ia sebut.
"KAYLA..... KAYLA" Hanya nama anaknya saja mendengar maya selalu memanggil-manggil nama Kayla membuat Sentoso geram.
"Kayla sudah meninggal... Aku membunuhnya..." Bentak Sentoso.
"TIDAK......!!!" Teriak kan Maya begitu menyayat hati namun akhirnya maya tak sadarkan diri karena disuntikan obat penenang.
Sentoso pergi dari kamar maya dan menenangkan diri.
"Sabar semua ada saatnya" Ucapnya tak lupa dengan tawa gelegarnya.
Ditempat lain Kayla/Zevia yang kini sudah berusia 14 Tahun terlihat sudah dewasa ia mewarisi kecantikan dari sang ibu begitu begitu juga dengan Calta/Qleo ia juga sudah tumbuh besar dengan kecantikan yang tak kalah dari Zevia.
Keduanya sedang terlihat berlatih Kungfu bersama orang-orang kepercayaan keluarga itu Kini Zoy kembali menjabat sebagai Dewan Perwakilan DIAMOND RED GRUP yang merupakan bisnis kembangannya sendiri tidak lain tujuan Zoy membangun bisnis itu adalah untuk kelangsungan hidup kedua putrinya itu.
Zoy dengan resmi mengadopsi Zevia menjadi putrinya dan Zevia setuju mengingat tujuan mereka adalah sama Membalas Dendam kematian seluruh keluarganya.
"Zevia.. Fokus.." Teriak Calta dan Buuggkkk Zevia berhasil menghindar dan memberi kan pukulan telak kepada pelatihan nya itu.
"Bagus, konsentrasi yang bagus dan kerja sama yang baik.." Ujar pelatih yang bernama Zek itu Zevia dan Calta menunduk mengucapkan terima kasih.
"I'm Sorry Zek" Zevia dan Calta membantu Zek untuk berdiri karena terjatuh akibat pukulan telak dari zevia.
"It's oke girls, besok kita lanjutkan.."
Dan latihan mereka berakhir sore itu, Zevia mengajak Calta untuk pergi menuju halaman belakang rumah untuk bersantai dan tiba-tiba Calta menyadari bahwa ada orang yang sepertinya memperhatikan mereka dan dengan cepat Calta berlari menuju kearah dimana sesuatu yang ia curigakan.
Namun Calta tidak menemukan hal yang buruk ia hanya menemukan seekor anjing yang sedang meringkuk kesakitan dengan hati-hati Calta membawanya kearah Zevia.
"Apa yang kau temukan?" Tanya Zevia dingin.
"Lihatlah Ze ia kesakitan" Calta menyerahkan guguk (disebut guguk aja ya biar sopan) tersebut ke tangan Zevia dengan pelan ia menerima Anak guguk itu dengan lembut.
"Calta, panggil kan om Black sepertinya ia harus dibawa ke dokter" Ucap Zevia.
"Apa.. Kenapa apa om Black sakit" Tanya Calta kebingungan.
"Ayolah Calta i'm serious les't go panggilkan om black, guguk ini butuh pertolongan" Kesal Zevia karena Calta begitu lelet.
Dengan segera Calta berlari mencari keberadaan Black dan ia menemukan orang yang ia cari.
"Om cepat Zevia sekarat ia perlu om" Ujarnya dengan tergesa-gesa mendengar hal itu membuat Black merasa khawatir ia segera membawa anak-anak bawahnya untuk menolong Zevia.
Zevia yang sedang memangku guguk kecil itu terlihat kebingungan melihat banyak sekali anak bawahannya Om Black berlari kearahnya dengan cepat.
"Ada apa..!!" Tanya Zevia khawatir.
"Kamu baik-baik saja sayang, dimana dia diaman yang sakit bawa Nona ke dalam rumah" Ucap Black yang datang dengan membawa senjata ditangannya.
"Apanya.. Aku kenapa siapa yang kalian cari berhenti disitu semua?" Kesal Zevia karena mereka membuatnya merasa begitu tidak nyaman terlebih karena mereka mengatakan bahwa ia sedang sekarat dan sakit.
"Calta mengatakan bahwa kamu sekarat dan membutuhkan bantuan om kamu baik-baik saja.." Khawatir Black.
"Oh My God Calta.. Apa yang kamu katakan bukan aku yang sekarat.." Tepukkan tangan Zevia dijidat nya membuat ia bingung.
"Kenapa..?" Calta seolah tak tahu apa-apa.
"Om Black bukan aku yang celaka but hemmm.." Zevia menunjukan anak guguk yang dipangkuannya dan semua orang disitu tertawa lucu mengingat mereka begitu khawatir.
"Ohhh Calta, kamu hampir saja membuat ku gila ...!" Ucap black dengan tawa lucunya dan kemudian Black membawa Guguk itu kedokter hewan dengan perintah Zevia ia mengatakan guguk itu harus sehat dan membaik.
Zevia menjitak kepala Calta gemes karena baru saja membuat keributan Sifat Calta dan Zevia memang berbeda, berbeda dengan Zevia yang begitu dingin dan cuek Calta justru lebih periang dan perduli namun ia lebih lelet dibandingkan Zevia yang sigap dan cekatan.
Zevia lebih memilih menghabiskan waktunya dikamar dengan membaca buku-buku nya dan olahraga ringan sedangkan Calta ia lebih memilih menghabiskan waktu didapur jadi wajar saja Calta lebih pandai dalam urusan makanan sedangkan Zevia ia lebih pandai dalam urusan bisnis dan strategi.
Zevia sedang duduk dilamarnya melukiskan sesuatu yang hanya ia tahu bahkan Calta tidak ia izinkan untuk melihat lukisan itu dan tentu saja tidak ada yang melanggar Aturan Zevia itu.
Zoy yang sudah terlihat lebih tua berjalan menghampiri Zevia yang sedang dikamarnya.
"Apakah Abaa boleh masuk sayang.." Ujar Zoy (Abaa panggilan pengganti Ayah untuk Zevia karena Zevia tidak ingin memanggil orang lain ayah selain Alm Tn.Albert).
"Silahkan Abaa" Zevia menyimpan lukisan nya dan mengunci box tersebut.
"Nak, kamu baik-baik saja" Tanya Tn.Zoy ia duduk disamping Zevia dan mengelus puncak kepala anak angkatnya itu.
"Fine Abaa, Zevia selalu merasa Fine" Jawabnya dengan wajah datar karena Zevia memang jarang tersenyum bahkan hampir tidak pernah tersenyum kepada siapapun.
"Nak besok kamu dan Calta mulai masuk sekolah.." Ucap Tn.Zoy.
"Hemm aku mengerti Baa aku akan membanggakan mu" Zevia menatap Zoy dalam.
"Aku beruntung memiliki mu sayang, tetaplah jadi dirimu sendiri nak.." Nasehat Zoy kemudian ia pamit karena ia harus melanjutkan perkerjaannya.
"Terima kasih Baa" Zevia menyeletuk ringan, Zoy menatap putrinya itu dan kembali memeluk Zevia lembut.
Saat Zoy sudah jauh zevia merebahkan diri di kasur kini ia hanya bisa diam menatap langit-langit kamarnya.
"10 tahun berlalu aku menunggu mu.. dan 5 tahun lagi aku akan kembali" Ucapnya dengan nada penuh amarah.
"Bersambung"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
himmy pratama
berlatih yg giat zevia agar kau bs membalas kan dendam mu pd org yg telah membunuh ayahku
2024-04-09
1
Diah Susanti
disebut anjing juga gk masalah, kan yg ditemukan memang hewan itu. bukan sedang mengatai/menghina orang
2024-02-03
2
Yani Cuhayanih
I am back.....jargon Arnold..dlm film terminator....
2024-01-11
0