FIVE

Ditempat khusus dirumah sakit pribadi milik sentoso Ny.Maya terbaring tak sadarkan diri.

"Kenapa kamu melakukan ini sayang.." Ucap Sentoso yang duduk disamping ranjang tidur Maya ia mengusap kening Maya dan menyeka keringatnya kemudian Santoso teringat saat mereka kecil sampai mereka muda.

Dimana saat itu Sentoso muda yang baru berusia 24 Tahun sedang bersama Gadis muda seusianya yang memiliki paras yang begitu cantik, mata sipit, kulit putih bening, rambut panjang tergerai indah, hidung mancung dan tinggi yang semampai berjalan beriringan dengannya.

Sentoso memandang wajah Cantik Maya muda yang tidak ada duanya.

"Maya.. Aku sedang jatuh cinta.." Ucap sentoso

"Ohh ya.. Jangan katakan jika kau jatuh cinta padaku.." Goda Maya dan kemudian ia tertawa lucu.

"Bagaimana jika aku jatuh cinta padamu.." Tanya Sentoso.

"Ayolah kak, kita sepupu tidak mungkin ayah dan Om Monata setuju kita menikah" Ucap Maya dengan bercanda dan keduanya tertawa bersama.

Sentoso tertawa lucu saat ia mengingat hal itu namun tiba-tiba wajahnya terlihat marah saat ia kembali mengingat dimana saat itu malam minggu tahun 1995 satu tahun setelah obrolan mereka dimana Sentoso mengatakan bahwa ia sedang jatuh cinta.

Malam itu sentoso mengajak Maya untuk pergi menonton di bioskop sentoso menelpon dari rumahnya dan mengatakan niatnya untuk membawa Maya pergi namun Maya mengatakan bahwa ia sedang tidak enak badan karena itu sentoso mengurungkan niatnya pergi ia hendak pergi kerumah Maya untuk menjenguk gadis pujaannya itu.

Sentoso pergi menggunakan Mobil Honda Accord Cielo kesayangannya itu ia meluncur menuju rumah Maya tak lupa ia membawakan buket bunga mawar dan buah-buahan namun saat ia sedang melintasi jalanan ia melihat gadis yang benar-benar familiar baginya gadis yang selalu membuatnya merasa gela (biar lebih halusya bacanya Gela aja) sedang duduk bersantai dan bercanda ria bersama seorang pria didepan mobil Mitsubishi Lancer GTI yang begitu amat diminati anak-anak muda di jaman itu.

Sentoso menghentikan laju mobilnya ia turun guna memastikan bahwa gadis itu adalah Maya dan benar saja itu adalah gadis pujaanya sedang bersama seorang pria tampan sepertinya blasteran indo gitulah Sentoso menghampiri mereka.

"Ehh kak Sentoso ada disini juga.." Maya menyapa sepupunya itu dengan ramah namun tanpa diduga sentoso justru melayangkan sebuah tinju kearah wajah lelaki itu.

Darah segar mengalir dari hidung lelaki bule itu Maya yang menyaksikan itu berteriak ketakutan karena Sentoso memukul pria yang sedang bersamanya.

"Apa-apaan kamu kak.." Teriak Maya.

"Ayo pergi..." Sentoso yang sudah kalang kabut menarik paksa tangan maya dan menyeretnya pergi dengan amarah.

"Lepaskan aku.. Aku mencintai dia lepaskan aku sentoso ku mohon.." Pinta Maya.

"Kamu hanya boleh mencintaiku, aku mencintaimu dan kamu harus mencintaiku ku pastikan kamu akan menjadi milikku" Ucap Sentoso dengan tajam.

"Kamu gila sentoso.. Lepaskan aku.."

"Yaa aku gila karena kamu.."

Maya yang tak terima perbuatan Sentoso menangis dan berteriak kesakitan dan memanggil-manggil nama kekasihnya itu karena ia baru kali ini diperlakukan begitu kasarnya bahkan ayahnya sendiri tidak pernah memperlakukan ia se kasar itu.

"Hentikan..." Teriakan lelaki disana menghentikan langkah Sentoso namun ia tetap menarik paksa maya dan mengurungnya didalam mobilnya.

Sentoso kembali menghampiri lelaki bule itu dan berniat menghajarnya namun Sentoso salah sasaran lelaki yang ia sangka lemah itu ternyata begitu kuat dan begitu lincah dalam perkelahian Maya yang menyaksikan perkelahian keduanya itu hanya bisa berteriak dan menangis.

Saat Sentoso sudah diambang kematian Naya berhasil keluar dari mobil sentoso dan menghampiri mereka.

"Albert hentikan.. hentikan ku mohon dia bisa mati.. ku mohon Albert.." Pinta Maya.

Lelaki yang dipanggil maya Albert itu menghentikan pukulannya dan menghadap Maya ia kemudian memeluk gadis pujaannya itu.

"Kamu tidak apa-apa.." Tanya Albert.

"Aku baik-baik saja.. Jangan lakukan lagi ku mohon aku tidak ingin kamu dipenjara Albert.. Aku mencintaimu jangan lakukan lagi" Maya dengan tulus memeluk Albert dan mereka membawa Sentoso kerumah sakit.

Karena cedera serius Sentoso harus mengalami operasi sambung tulang karena ternyata tulang kering patah dan itu membuatnya harus menjalani operasi berat.

Sentoso harus menjalani masa kelumpuhan 2 Tahun di masa itu ia mengalami keterpurukan yang begitu dalam terlebih ia tahu bahwa maya benar-benar mencintai lelaki itu dan setelah lulus kuliah mereka akan menikah.

Sentoso akhirnya mengetahui asal usul lelaki itu dan ternyata ia bukan orang sembarangan dan hartanya lebih dari milik Sentoso.

"Aku akan merebut hak ku kembali.." Ucapnya dengan penuh penekanan.

Santoso tersadar dari lamunannya ia menatap wajah maya yang masih koma ia mengelus pipi mulus Maya dan merapikan rambut lurus itu dengan lembut.

"Aku takan membiarkan mu terluka, kini aku sudah mendapatkan mu takan ku biarkan orang lain merebutmu dariku lagi.." Ucapnya dengan nada bicara yang begitu lembut.

"Dan Albert selamat menikmati hidup baru di alam baka ha..ha..ha" dan tiba-tiba pula nada berbicaranya berubah drastis dari semula ia berbicara dengan penuh amarah dan kepuasan yang menjadi satu.

"Setelah kamu sadar kita akan menikah sayang .." Bisik Sentoso ditelinga Maya.

"BERSAMBUNG"

Gimana nih gaes menurut kalian si Sentoso kayaknya sakit jiwa deh yaa ha..ha..haa

Masa lalu dari muda Ampe dibawa tua dendamnya 😂

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***