SIX

Zoy menoleh melihat kedua gadis kecil yang kini satu-satunya keluarga yang ia miliki dalam tekatnya Zoy berjanji akan mengembalikan semua kebahagiaan yang pernah mereka capai bersama dan kebahagiaan yang dirampas dengan begitu kejam.

Sedangkan Kayla ia selalu terbayang wajah lelaki yang ia nampak di televisi saat kejadian itu rasa sakit membara dihati Kayla dan ia memilik tekat bahwa ia harus menjadi kuat bahkan lebih kuat dari Ayahnya untuk mengakhiri semua kesakitan ini.

Terlebih saat ia melihat dengan kejamnya mereka membunuh dan menyiksa Tn.Albert yang sudah tak berdaya hati Kayla semakin dingin sudah tidak ada lagi kehangatan disana

Qleo menatap Kayla yang tidak terlihat takut sedikitpun terlebih wajah Kayla kini terlihat sangat dingin.

"Ceya.. Tamun tenapa.." Qleo menyentuh tangannya dan Kayla menatapnya Tajam.

"Aku akan kembayi dan membawas temua.." Ucapnya dingin Qleo hanya bisa tertunduk sedih gadis kecil itu kini sudah kehilangan sosok kayla yang hangat dan ceria.

Zoy menoleh menatap Qleo yang terlihat menangis sedih, zoy mengerti begitu berat dan kejamnya hal yang dilihat kedua gadis kecil itu disaat usia mereka begitu belia.

akhirnya setelah melakukan perjalanan berjam-jam bahkan berhari-hari Zoy bersama kedua anak nya itu sampai dinegara Tujuan disana ia sudah ditunggu oleh beberapa orang kepercayaan mereka dan rekan bisnisnya seorang lelaki seusianya berjalan menghampirinya dan memeluk erat zoy.

"Aku berjanji akan membantumu sebagaimana kalian membantuku dahulu.." Ucap lelaki itu.

"Terima kasih black namun aku harus terlebih dahulu membesarkan kedua anak ini sebaik mungkin.." Ucap Zoy dengan membalas pelukan Black.

"Aku akan memberikan yang terbaik untuk kalian dan Kayla kamu sekarang adalah Zevia namamu adalah Zevia bukan lagi Kayla.." ia menunduk dan mengenggam tangan Black.

"Yaa.. Aku Cevia bukan Ceya.." Balas nya dingin.

Black yang melihat ekspresi Kayla/Zevia merasa bahwa sepertinya darah Psikopat Zevia mulai tumbuh dalam dirinya terlebih saat mata mungil itu terlihat begitu kosong dan menakutkan.

Black menghampiri Zoy dan membisikan sesuatu.

"Apakah dia ada menangis sedari tadi zoy.." Bisik Black.

"Entahlah, namun saat aku tiba ia sudah berekspresi seperti ini aku takut, ia menjadi apa yang ditakutkan Tn.Albert dahulu." Ujar Zoy.

"Sepertinya sudah terjadi.." Jawab Black.

Zoy yang mendengar ucapan black itu merasa khawatir karena ia tahu Black adalah orang yang pandai membaca pikiran seseorang.

Mereka berjalan ke mobil dan pergi menuju Selatan dimana orang-orang mereka sudah menunggu kedatangan mereka dan sudah menyediakan tempat tinggal yang layak.

Sepanjang perjalanan Zevia menatap Qleo, ia membisikan sesuatu dan Qleo mengangguk Setuju entah apa yang dikatakan kedua bocah itu.

Hening sepanjang perjalanan hening tidak ada satu katapun yang terucap mereka memasuki arah hutan lalu tibalah mereka disebuah bangunan yang begitu besar mirip istana bersih dan terawat halaman yang luas dan rapi semua terlihat indah.

"Ini rumah baru kita ucap Zoy, dan mereka semua keluar dengan membawa barang dari Zoy, Zevia masuk dengan terus menggandeng tangan Qleo kecil keduanya begitu dekat tak bisa terpisahkan mereka memasuki istana ehh bukan rumah tapi bukan mirip istana deng ya udah kita namai saja Mansion hehehe.

Lantai nya begitu bersih mansion itu terdiri dari 3 lantai dan begitu megah bangunan yang kokoh menandakan bahwa tidak sedikit duit yang digunakan untuk membangun ini semua.

"Ini adalah rumah Tn.Albert dan sudah pasti diwariskan untuk Ny.Kayla" ucap seorang pria yang sepertinya pelayanan rumah itu.

"Namaku bukan Ceya tapi Cevia" Dengan dingin Zevia meralat namanya yang salah dan pelayanan itu menundukkan kepalanya memohon ampun Zevia hanya diam dan kemudian berlalu pergi dengan membawa Qleo menuju lantai atas.

"Calta dicini kamal kita.." Ucap Zevia kepada Qleo yang sudah berganti nama juga menjadi Calta ternyata saat dimobil tadi Zevia membisikan nama baru Qleo yang menjadi Calta, Qleo yang merasa bahwa Kayla berganti nama maka ia juga harus berganti nama.

Zoy datang dengan membawa Koper kedua anak gadis mungilnya itu ditangannya.

"Qleo apa kamu akan sekamar dengan Zevia.." Tanya Ayahnya.

"Maaf ayah cekalang nama ku bukan Ceyo tapi Calta.." Ucapnya dengan menirukan gaya berbicara Zevia.

"Apa... Calta" Zoy membulatkan mata tak percaya bahwa anaknya mengganti nama tanpa persetujuaannya.

"Tapi Qleo nama Qleo mu diberikan oleh mama mu dulu.." Ucap Zoy sedih.

Qleo yang mendengar ucapan ayahnya itu merasa sedih juga namun tiba-tiba Zevia menyeletuk dan mengatakan bahwa nama Qleo sekarang menjadi Calta Qleo nama Qleo tetap ada namun tidak digunakan saat ini Zoy terkagum mendengar ucapan Zevia yang begitu pandai ia tidak terpikirkan jika mereka terus menggunakan identitas lama maka bisa saja orang-orang suruhan dari lelaki itu bisa mengejar mereka.

Zoy tidak mengenali Sentoso karena memang Albert tidak pernah mengatakan bahwa Sentoso adalah musuh karena Albert tidak pernah menganggap lelaki itu musuhnya hanya saja Sentoso yang sudah terlanjur dendam selalu menganggap Albert musuh dan Maya adalah keharusan yang harus ia miliki namun Zoy mengingat Tawa khas dari Sentoso yang menggelegar itu.