Cp.12

Saat Zevia dan yang lainnya pulang ternyata Zoy sudah berdiri didepan gerbang mansion dengan wajah tak bersahabat Calta yang duduk disamping Zevia berkeringat dingin apakah ayahnya mengetahui semua itu.

"Brak"(Pintu mobil ditutup)

"Darimana saja kalian" Zoy

-ada apa ini jangan-jangan- batin Zevia

"Hemm anuu itu kerja kelompok kan Calta udah bilang sama ayah tadi" Kilah Calta.

"Calta.. Kalau mau berbohong jangan tanggung-tanggung nak.."

Wajah Calta kini terlihat pucat mendengar ucapan sang Ayah Zevia hanya diam tak bergeming dengan wajah datar.

"Jika ayah tau kamu berbohong lagi, maka jangan salahkan ayah kalau kamu ayah kirim ke asrama"

Zoy menghardik Calta dengan keras karena kesal anak satu-satunya membohongi nya hanya untuk pergi berkelahi.

"Calta tidak salah"

Zevia menatap dingin Zoy mendengar hal itu zoy menatap putri angkatnya itu dan mengangkat satu alisnya.

"lalu..!!" Zoy menatap Zevia

"Aku yang harus bertanggung jawab atas semua ini, Calta tidak memaksa ikut namun aku yang memaksanya untuk pergi bertarung karena aku tidak suka harga diriku diinjak-injak dan aku suka tantangan itu"

Zoy terlihat marah mendengar ucapan Zevia ia menatap zevia dengan tatapan tajam kemudian ia mencoba menampar pipi zevia karena amarahnya memuncak namun Calta menghalangi ayahnya itu sehingga ia lah yang menerima tamparan.

Zoy yang merasa bersalah karena telah menyakiti putri satu-satunya merasa sedih ia mencoba menyentuh wajah Calta yang memerah namun calta terlebih dahulu menyangkat tangan ✋ keudara untuk memberitahu ayahnya ia tidak ingin disentuh.

"Ma'afkan ayah.."

Zoy menatap sedih calta namun kini calta terlihat marah ia menatap tajam Zoy.

"Ayah boleh menyakiti aku tapi tidak kakak ku, Ayah boleh memarahi ku dan mencaciku tapi jangan mencaci dan memarahi kakak ku.."

Suara Calta kini mulai bergetar ia berjalan mendekati Zevia dan menggenggam tangan kakak nya itu.

Entah setan apa yang merasuki Zoy sehingga ia dengan tiba-tiba berubah sifat apakah karena ia kesal anak-anak nya pergi bertarung.

"Seperti itu kah..!"

Zoy menatap nanar Calta.

"Yaa Aku membelanya karena aku tahu Zevia selalu berkorban untuk ku dan selalu menjaga ku.."

Karena kesal mendengar jawaban dari Calta zoy yang yang sudah dibuat buta oleh amarahnya tiba-tiba mendekat dan mencoba menarik kasar tangan calta namun belum sempat ia menyentuh tangan calta tiba-tiba tangan yang begitu dingin mencengkram kuat tangan zoy sehingga membuatnya meringis kesakitan.

Ternyata Zevia lah yang menangkap tangan zoy ia mendekat kearah ayah angkatnya itu dan menatapnya dengan marah.

"Ketahui batasan mu Baa jangan pernah sakiti calta atau aku akan melupakan batasan ku sebagai putri angkatmu"

Jawaban Zevia sangat menusuk sehingga membuatnya Zoy terdiam lemas dengan perasaan menyesal karena terlalu mengikuti emosinya itu.

Zevia melepaskan tangan zoy dan berlalu pergi meninggalkan gerbang itu dan ayahnya yang tertunduk lemas diikuti Calta yang tidak ingin membuat ze sendiri dan datang Black bersama anak-anak TDR lainnya.

Black menatap zoy aneh kenapa laki-laki itu terlihat marah dan sedih.

"Ada apa zoy"

Black menghampiri zoy namun tiba-tiba lelaki itu melayangkan sebuah pukulan diwajah black karena bukan orang sembarangan black berhasil menangkis pukulan itu dan mengunci tubuh zoy sehingga tidak bisa bergerak.

"Kenapa kau memukul ku"

Black tetap mengunci zoy.

"karena kau ikut-ikutan membohongi ku dan membahayakan nyawa anak-anak ku" Jawab Zoy dengan emosi.

Black akhirnya melepaskan kuncinya ditubuh zoy.

"Apa maksudmu zoy.. Ayolah itu hanya pertarungan kecil dan zevia mampu menyelesaikannya dengan mudah..??"

Black mendekat kearah zoy yang kini duduk dengan wajah begitu sedih.

"Kenapa kau mengijinkan anak-anak itu bertarung, bagaimana jika terjadi sesuatu kepada mereka apakah kau tidak tahu aku menjaga mereka dari kecil, aku mengasihi mereka terlebih Zevia aku mengasihinya aku membesarkannya dengan seluruh cintaku.. Aku hanya tidak ingin mereka terluka aku tidak ingin kehilangan mereka .. dan Zevia kamu tidak tahu Black betapa besar cinta ku kepada nya aku sudah cukup kehilangan Albert aku tidak ingin kehilangan anaknya lagi aku sudah berjanji kepada diriku sendiri bahwa aku akan memberikan nyawaku untuk kedua anak-anak ku.."

Zoy kini duduk dengan meringkuk disamping Black yang tertegun karena itu pertama kalinya Zoy meneteskan air mata setelah 10 tahun kejadian itu berlalu ternyata Zoy menyimpan sendiri rasa takutnya dan rasa bersalahnya akan keluarga Tn.Albert karena ia tidak mampu memenuhi pesan terakhir sahabat baiknya itu.

Black mendekat kearah zoy dan menepuk pundaknya hanya itu yang bisa ia berikan untuk meringankan beban zoy.

"Maafkan aku teman, aku tidak tahu maksud.. Aku berjanji akan menjaga mereka dengan baik" Janji black dengan serius dan zoy mengangguk setuju lalu memeluk Black dengan hangat dan meminta maaf atas perbuatan kasarnya tadi.

Tanpa mereka ketahui ternyata Zevia dan Calta mendengarkan perkataan zoy yang membuat kakak beradik itu merasa sangat bersalah ternyata sikap zoy semata-mata karena ia ingin melindungi anak-anaknya bukan karena keegoisan atau niat buruknya.

"BERSAMBUNG"

Gaes jangan lupa like, share dan vote nya yaa bantu Author buat masuk rangking kasian nihh novel author gak ada yang ngelike :) Buat yabg udah baca makasih yaaa :)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***