TEEN

Kabar tentang kekalahan The Dark Of Dead oleh Zevia berhembus sampai ke telinga seseorang dan membuatnya begitu marah.

Tanu

Kakak dari Coel yang sedang duduk di kelas 3 sekolah itu atau disebut dengan senior yang benar-benar ditakuti sifat nya yang dingin, kejam, suka membunuh dengan sadis atau disebut dengan nama Sikopet ehh salah deng Psikopat yang benar.

Zevia dan Calta kini sedang berjalan untuk pulang tiba-tiba seseorang menghampiri mereka dan menyampaikan sebuah pesan namun hal itu tidak dihiraukan oleh Zevia maupun Calta karena memang begitu sifat mereka bukan sombong hanya saja sifat dingin Zevia kadang menular di Calta.

"Hei.. Tunggu" Teriak lelaki itu dengan membawa sebuah kertas ditangannya.

"Setidaknya terimalah kertas ini untuk menyelamatkan hidupku.." Ucapnya dengan memohon.

"Ayolah apa disekolah ini memang diprioritaskan untuk orang-orang kejam sehingga selalu saja dibunuh dan membunuh itu yang diucapkan.." Bentak Calta yang dibuat kesal karena lelaki itu terus membuntuti mereka.

"Jangan hiraukan ayo pergi.." Ajak Zevia dengan menggandeng lengan Calta.

"Habislah aku" Ucap lelaki itu dengan prustasi menatap lelaki yang tengah memantaunya dari atap gedung sekolah.

Diperjalanan keduanya hening Calta juga terlihat melamun dan diam jangan tanyakan Zevia karena ia selalu memilih diam daripada banyak bicara.

Calta ingat hari ini mereka berdua ada jadwal latihan Bela diri kesukaannya yaitu Mixed Martial Arts (MMA) olahraga yang mengerikan yaa.

"Kak Ze hari ini jadwal MMA kita jam berapa..?" Tanya Calta yang selalu saja melupakan jadwal nya.

"Bisakah kau memasang Alarm di otak mu adik ku sayang, kau selalu saja lupa dan itu membuatku ingin memakan mu.." Jawab Zevia kesal dan itu membuat Pak Believ tertawa cekikikan.

"Yee, kenapa ketawa pak.." Kesal Calta yang karena ditertawakan supirnya itu.

"Kenapa kesal dengan pak Bel kan kamu benar-benar salah.." Zevia membela pak Bel.

"Baik, besok aku tidak akan membuat milk shake untukmu.." Ancam Calta dan itu membuat Zevia menatapnya kesal.

"Ayolah kakak aku hanya bercanda" Kilah Calta yang merasa takut hanya dengan tatapan Tajam Zevia.

Diperjalanan pulang keduanya menghabiskan waktu dengan berdebat panjang lebar masalah Milk Shake namun meskipun begitu senyum diwajah cantik Zevia benar-benar tak pernah terlihat mungkin ia lupa cara tersenyum bahkan menangis.

Tanpa disadari sebuah mobil mengikuti mereka dari belakang namun insting dari Zevia yang kuat merasakan bahwa sepertinya mereka sedang diikuti ia mengatakan kepada pak Bel untuk menepikan mobil disemak- semak untuk melihat siapa yang mengikuti mereka.

Dan benar saja saat mereka bersembunyi mobil itu terlihat berhenti seperti mencari kemana arah perginya mereka Zevia dan Calta saling tatap dan kalian tau jika mereka saling tatap maka habislah riwayat orang yang didalam mobil itu.

Zevia dan Calta memaksakan mobil itu membuka pintunya dan ternyata didalamnya adalah lelaki yang tadi memberikan surat dengan paksa.

Calta menarik paksa lelaki tersebut agar keluar dari mobil dan Bagg bigg bugg Calta yang terlihat kemanyu begitu mudah menghajar lelaki itu.

Dari kejauhan terlihat mobil yang Zevia tau itu adalah mobil Black paman kesayangan mereka dan diikuti puluhan mobil lagi dibelakangnya.

Zevia hanya menarik nafas kasar dan menatap pak Bel yang ternyata menghubungi Black untuk meminta bantuan.

"What you doing" Zevia menatap pak Bel kesal.

Dari dalam mobil pak Bel menangkup tangan meminta maaf dengan senyum lucu diwajahnya.

Dan benar saja om Black berserta anak buahnya menangkap lelaki muda yang sudah babak belur oleh Calta itu mereka semua menodongkan senjata ke lelaki itu.

"Jangan.. jangan bunuh saya.." Ia bersujud dikaki Black.

Zevia berjalan menghampiri lelaki itu dengan kasar ia menarik kerah baju nya dan memaksanya berdiri.

"Kamu tahu kan sekarang sedang berurusan dengan siapa..!!" Ucap Zevia dingin.

"Lepaskan aku ku Mohon.." Ia mencoba menyentuh tangan Zevia namun belum sempat ia menyentuhnya bodyguard om Black segera mengunci tangannya dengan borgol.

"Siapa yang menyuruhmu..! " Kini om Black yang mengintrogasi nya.

"Tidak .. tidak ada yang menyuruhku .." Kini ia berurai air mata.

"Jangan Bo...hongggg...." Calta yang sudah kalang kabut emosi menghampiri lelaki itu dan menendang perutnya.

Buggkk

"Woy..woy sabar sabar.." Zevia mengamankan adiknya itu.

"Bohong terus ku plintir kepalamu baru taumhu rasa.." Ucap Calta yang didalam pelukkan Zevia.

Om Black terlihat cekikikan mendengar ucapan Calta itu kemudian om Black kembali menanyakan apa maksudnya membuntuti mereka.

"Aku.. aku hanya ingin mereka menyelamatkan ku dari Tanu.."

Zevia, Calta dan om Black menyerngitkan dahi menatap lelaki itu mereka tidak percaya ucapan lelaki itu tapi kemudian om Black membawa lelaki itu kemarkas besar mereka untuk interogasi lebih lanjut Zevia dan Calta sudah pasti tidak akan tinggal diam mereka memaksa ikut om Black untuk mendengar jawaban lelaki itu.

"Ikat dia" Perintah Black.

Lelaki itu diikat dan kepalanya diikatkan tali juga jika jawabannya tidak memuaskan maka dengan senang hati mereka akan membunuhnya karena kehadirannya bisa saja membahayakan Zevia dan Calta.

"Jelaskan sekarang, jika tidak maka kamu akan tahu siapa kedua anak Gadis ini" Black menunjuk Zevia dan Calta yang sedang duduk santai menyaksikan semua itu.

Kemudian ia menjelaskan bahwa sesudah Zevia menghajar Coel sampai babak belur (Om Black menatap Zevia dengan senyum saat tahu ponakan cantiknya itu berkelahi) Tanu yang merupakan senior sekaligus kaka dari Coel tidak terima jika ada yang lebih kuat dari adiknya maka ia mengutus Yoo untuk memberikan surat yang berisi ajakan untuk Zevia duel dengan Tanu sore ini dilapangan taman basket jika sampai Zevia tidak datang maka Yo akan dibunuh dan dagingnya akan dijadikan makanan singa peliharaan Tanu.

"Uuuu mengerikan.." Ejek Calta dengan senyum mematikan.

"Baik.. Aku akan datang sore ini kau... (Zevia menunjuk wajah Yo) Tunjukan tempat jika dan jika kamu berbohong maka aku sendiri yang akan mengiris kulit wajahmu dan kujadikan masker wajah untuk Calta" Ucap Zevia tajam.

"Tidak, om tidak akan mengijinkan mu pergi sendiri Zevia" Ucap Om Black.

Tanpa menjawab ucapan Black Zevia memilih pergi dan ia mengatakan kepada om Black untuk tidak melepas lelaki itu.

Kemudian mereka semua pergi dan tinggallah Yo sendiri di markas itu dengan rasa takut Yo yang dikenal sebagai anak pendiam itu kini merasa pasrah dan merasa bodoh karena kini ia sudah berurusan dengan keluarga psiko semua dan ia tahu akan berakhir mengenaskan.

"Bersambung"

Gaes jangan Lupa, Like dan Vote nya yaa kalau kalian suka tambahkan ke favorit kalian yaa,, Author gak minta banyak kok cukup support kalian aja dalam bentuk kalian like ceritanya dan Kasih Vote nya itu aja..

Makasih buat kalian yang udah Baca yaa :)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***