"Tunggu aku dilantai atas, kamu akan tahu akibatnya sudah menyakiti adik ku.."
....
Wanita itu dibuat tak berkutik dengan ucapan Zevia yang begitu menakutkan ia berlari pergi dari kantin itu dan orang-orang yang ada dikantin itu merasa khawatir akan Zevia yang kini harus berurusan dengan Mereka itu ??
"Ayo.." Zevia membawa Calta menuju ruangan dengan telaten membantu adiknya itu.
Dion yang melihat Calta terluka menghampiri keduanya yang sedang dikelas ia kaget melihat pipi Calta yang memerah lebam dan bibir yang mengeluarkan darah.
"Apa yang terjadi.." Dion mencoba membantu keduanya.
"DIAM LAH dan DUDUK " Bentak Zevia karena Dion begitu heboh sendiri dan dengan cepat ia duduk disamping meja Calta.
"Maafkan aku, aku lalai menjagamu.." Ucap Zevia menatap Calta.
"Kakak.. Ayolah kita sering terluka jangan membuatku takut dan sedih.." Calta memeluk Zevia dan kemudian menangis karena terharu akan kasih sayang Zevia yang begitu besar.
"Kau..!!" Zevia menatap Dion tajam.
"I--iya A--aku.." Dion merasa takut karena tatapan mata Zevia yang begitu menakutkan.
"jaga Adikku, jika ia terluka sedikit saja aku akan membunuhmu..!!" Ujar Zevia tak main-main.
Dion mengangguk setuju pria berkacamata itu menjaga Calta sesuai permintaan Zevia.
"Kamu mau kemana Kak.." Calta memanggil Zevia yang pergi.
"Kakak...." Calta masih memanggil kakaknya itu.
"Zevia Tungguu aku.." Calta ingin mencoba mengejar kakaknya itu namun dicegah Dion ia sudah berjanji akan menjaga Calta.
"Ku mohon tetap disini.. Atau aku akan dibunuh kakakmu" Ucapnya dengan gemetar.
"Ahhhhh bodoh.." Calta melepaskan tangan Dion dari tangannya kemudian ia duduk kesal dikursinya.
"Siapa yang melakukan ini.." Tanya Dion.
"Aku tidak tahu kacamata..!!, Kamu pikir aku sudah sepuluh tahun sekolah disini.. Aku baru masuk hari ini dan hal buruk sudah terjadi.." Jawab Calta kesal.
"Maksudku, apa ciri-ciri nya.." Tanya Dion lagi dan Calta terlihat mengingat.
"Hemmm, rambut ikal sepinggang berwarna cream, tinggi, putih dan cantik.." Jawab Calta dengan masih mencoba mengingat.
"Astaga.. Itu Alexia mati lah kita..." Dion terlihat begitu ketakutan.
"Kamu kenapa.. Ada apa??" Calta kesal melihat tingkah dion yang begitu lemah dan mudah sekali ketakutan dan kemudian Dion mulai menceritakan.
Alexia adalah kekasih dari Coel lelaki yang tadi sedang memukulinya Alexia dan kekasihnya serta geng nya itu terkenal dengan nama The Dark Of Dead kenapa namanya disebut begitu karena ia suka sekali membully teman-teman nya dan memalak bahkan ia bersama kekasihnya dan genk nya tidak segan membunuh teman-teman yang melawan atau tidak menuruti perintahnya.
"itulah sebabnya tidak ada yang berani menolongku saat aku dibully dan dipukuli tadi.. Karena mereka takut akan keselamatan mereka sendiri.." Ucap Dion dengan perasaan cemas.
"Mampus bisa-bisa gawat nih.." Ucap Calta Khawatir.
"Iya, bisa-bisa gawat.." Timpal Dion kemudian Calta meminta dion mengantarnya mencari Zevia.
Di atas atap sekolah kini siswa-siswi segenk dengan Alexia dan Coel sedang menunggu Zevia karena Alexia sudah mengatakan kepada kekasihnya itu bahwa Zevia menantang mereka diatas atap.
"Ihh panas.." Ucap Alexia.
"Gak mungkin lah dia berani datang.. Jika dia berani membohongi kita maka jangan kasih ampun habisi saja.." Ujar Coel (Dibaca Koel yaa jangan Co'El 😄)
Namun saat mereka sedang berbincang-bincang dan menertawakan perkataan Coel tiba-tiba Zevia datang dengan santainya ia menatap semua yang ada disitu dengan Amarah yang membara.
"Baiklah, kali ini takan ku ampuni kalian" Bisiknya dalam hati.
"Wooww.. woww.. woww...Ini sejarah terbaru.." Mereka bertepuk tangan ria karena memang benar ini pertama kalinya ada orang yang berani menerima bahkan terlebih dahulu menatang mereka sebelum-sebelumnya tidak ada yang ingin memberikan hidup dan nyawa secara cuma-cuma untuk genk itu.
Dengan tatapan dingin Zevia bersandar ditembok dan melipat tangan didepan dada ia terlihat begitu acuh mendengar ucapan Coel yang begitu sombong.
"Ini jatahku.." Ucap Alexia dan Coel mengangguk setuju karena ia tahu Alexia akan dengan mudah mengalahkan Zevia yang notabene nya siswa baru dan tidak tahu siapa ia.
Dan tiba-tiba Alexia berjalan menghampiri Zevia yang sedang bersandar ditembok saat ia mencoba menampar pipi Zevia dengan cepat Zevia melayangkan sebuah pukulan diperutnya tepat diulu hatinya.
"Uhukkk..Uhukkkk.. Awww" Alexia terjatuh dilantai dengan memegang perutnya dan segera Zevia mendekat kearah yang Zevia menunduk dan membisikan sesuatu.
"Aku tidak suka tamparan dipipi" Ucapnya dingin dengan menepuk pipi Alexia.
Tidak mau kalah Alexia mencoba bangun dan melayangkan pukulan kearah perut Zevia namun dengan satu tangan Zevia menangkis tangan Alexia dan Buurrkkkk Alexia terjatuh kembali karena tendangan dari Zevia tepat mengenai dadanya.
"Sudah ku katakan aku tidak suka dipukuli diwajah dan perut atau dimana pun.." Zevia menarik paksa wanita itu bangun dengan teriakan kesakitan Alexia akhirnya berdiri tepat dihadapan Zevia.
"Plaakkkk,, plaakkk, plakkkk, plaaakkkk, plaaakkkk.." Tak terhitung berapa kali tamparan yang Zevia berikan diwajah cantik Alexia itu sehingga darah segar kini mengucur deras dari bibir nya.
"Lepaskan aku..!!" Alexia mencoba memohon ampun kepada Zevia dan meminta pertolongan kepada Coel namun coel tidak ingin membantu Alexia karena ia ingin Alexia yang memberikan pelajaran Zevia bukan ia.
"Jangan pernah sentuh Calta atau kamu akan merasakan lebih dari ini..."
Braakkk
Dengan mudah zevia melempar tubuh alexia dilantai melihat keadaan Alexia yang tak berdaya akhirnya Coel memerintahkan anak buahnya menghajar Zevia namun bukan zevia namanya jika ia tidak mampu bertahan.
Tanpa keringat sedikitpun ia berhasil melumpuhkan lawannya yang begitu banyak karena melihat kekuatan Zevia yang tak main-main Coel sepertinya tidak ingin ambil resiko ia berniat kabur namun tidak semudah itu Zevia dengan sigap menarik tangannya dan membuat Coel terhimpit ditembok.
"Urusan mu dengan ku, selesaikan.." Ucap Zevia dengan marah ia melepaskan Coel dan memberikan kesempatan lelaki itu menunjuk. kekuatannya.
Akhirnya Coel mencoba melawan namun beberapa kali ia melayangkan pukul tak pernah mengenai Zevia bahkan itu hanya membuatnya kewalahan hingga sampai akhirnya karena kesal perkelahian yang tidak menarik Zevia memukul telak Coel berkali-kali diwajah dan perutnya sampai lelaki itu tak berdaya dengan cepat Zevia menarik tubuh Coel dan membisikan hal yang sama seperti yang ia bisikan kepada Alexia.
"Jangan pernah menyentuh Calta atau urusan mu lebih dari dengan ku."
Dion dan Calta tiba diatap sekolah dan benar saja apa yang ditakutkan Calta terjadi dion menatap calta kebingungan.
"Kenapa, kamu pikir aku khawatir akan keselamatan kakak ku.." Ucap Calta kesal.
"Jadi,... Maksud mu kamu khawatir akan keselamatan coel dan geng nya.." Tanya Dion tak percaya.
"Yaa iya lah kacamata kamu pikir aku khawatir akan kakak ku dan lihatlah dengan mata mu apa yang sudah terjadi.." Calta memerintahkan Dion mendekat kearah Coel and the gang yang sudah terkapar tak berdaya semua.
"Kakak.. " Calta menghampiri Zevia dan memeluknya.
"Jangan tinggalkan aku sendiri lagi apalagi bersama kacamata itu.."
Zevia membalas pelukan adik nya itu.
"Tidak akan, aku hanya memperingati mereka sedikit untuk tidak menyentuhmu lagi.." Ucap Zevia dan ia membawa Calta turun dari atap dan disusul Dion yang begitu kagum akan kekuatan Zevia ia semakin yakin bahwa Zevia adalah malaikat yang dikirim untuk membasmi kejahatan Coel dan The Gang di sekolah mereka.
"BERSAMBUNG.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
himmy pratama
kt nya sekolah' nya the best..masak gurunya GK tahu kalo di lingkungan sekolah nya ada klompok geng..zevia ayo libas mavia2 ingusan itu
2024-04-09
1
Ratna Sumaroh
makanya jangan bangunkan iblis yg sedang tidur
2024-03-29
1
Anonymous
mantap
2024-02-25
2