My Hidden Love

My Hidden Love

Stage 1 Prolog

Denting waktu bergulir perlahan

Menembus pekat kerinduan

Meski gerimis sedikit mengundang

Meski senja mulai kembali ke peraduan

Aku tetap disini

Berdiri seorang diri

Bertahan diatas ketidakpastian

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Cerita ini diangkat berdasarkan kisah nyata dua sejoli yang mengawali suatu hubungan dengan sangat sempurna namun berakhir dengan nestapa. Krisna wanita yang sengaja di takdirkan Tuhan untuk bertemu dengan Poda, laki-laki yang hingga saat ini menjadi pasangan hidupnya. Mereka mengawali perkenalannya lewat sebuah aplikasi social media berlogo biru dengan huruf F sebagai icon. Berawal ketika sang wanita mencari seseorang yang sangat berarti di masa lalunya, namun dia justru menemukan akun yang hampir sama tapi bukan seseorang yang dimaksud. Dari situ mereka saling berkenalan satu sama lain dan memulai hubungan mereka yang kini menjadi sepasang kekasih.

Hubungan Krisna dan Poda tidak selamanya mulus karena ternyata Poda adalah laki-laki liar yang berusaha menutupi jati dirinya. Hanya manis di awal dan sadis dibelakang. Itulah istilah yang cukup pantas untuk menggambarkan kehidupan Krisna.

Suatu saat Krisna dipertemukan dengan laki-laki bernama Terry. Pertemanan mereka mengalir begitu saja. Berjalan layaknya seorang teman. Selalu berdampingan bukan saling mengikuti di depan dan belakang. Bukankah itu artinya mereka hanya sebuah teman. Karena jika mereka adalah pasangan maka sang imam berada di depan untuk menuntun setiap kehidupan dan sang wanita menjadi makmum di belakang mengikuti setiap langkah yang dilakukan imamnya.

Tanpa sadar, luka yang selalu diberikan Poda untuk Krisna berdampak baik untuk Terry Peristiwa tersebut membuat hubungan mereka semakin dekat. Hingga tanpa disadari, ketika Krisna tidak bisa menahan bebannya lagi dia bercerita kepada Terry. Lama-lama mereka saling merasa nyaman. Lambat laun rasa itu semakin dalam sementara bahtera kehidupan Krisna dengan Poda benar-benar diambang kehancuran. Dan disitulah awal mula cerita mereka dimulai. Tentang cinta yang di sembunyikan. Tentang cinta yang bukan untuk di ceritakan. Tapi tentang cinta yang hanya di rasakan. Tentang perasaan mendalam yang hanya mampu untuk di simpan.

*********************************************

Hubungan antara Krisna dan Poda. Lima tahun adalah jarak usia mereka. Krisna wanita kelahiran Agustus 1997 dan Poda pria kelahiran Maret 1992. Mereka menjalani hubungan tanpa memandang umur juga tanpa memandang status sosialita. Dimana Poda berasal dari keluarga berada dan bergelimpangan harta, sedangkan Krisna hanya wanita sederhana dari keluarga yang berkecukupan. Bukan kaya atau bergelimpangan harta. Mereka menjalani hubungan secara diam-diam dikarenakan usia Krisna saat itu baru 13 tahun. Lama kelamaan Poda tidak sanggup lagi menutupi statusnya. Akhirnya dengan penuh percaya diri, Poda mendatangi rumah Krisna. Bertemu dengan keluarganya bermaksud meminta izin menjalin hubungan bertama putri mereka. Namun sayang, keluarga Krisna tidak merestui karena saat itu Krisna masih duduk di bangku SMP.

Keduanya melakukan hubungan secara diam-diam hingga Krisna berhasil menyelesaikan sekolahnya. Kini kembali menjalani hubungan diam-diamnya. Namun sekarang mereka mulai merencanakan perjalanan menuju puncak dan akan menginap disana.

Malam ini mereka melakukan kencan backstreet yang entah keberapa. Tiba di puncak salah satu Kota paling utara Jawa Tengah pukul 20.00 WIB. Krisna sedikit menggigil karena dinginnya hujan yang mengguyur kota. Berteduh di emperan toko yang masih buka.

"Selamat malam mas, apakah penginapan masih jauh dari sini?," Krisna bertanya pada pemuda yang berada disamping toko.

"Tinggal 1km lagi kok mbak," jawab pemuda itu.

Hujan tak kunjung reda. Akhirnya mereka meneruskan perjalanan walau sebenarnya enggan. Krisna kembali membonceng matic 125 yang dikendarai Poda. Poda yang 5th ini menemani perjalanannya. Krisna sangat menyayanginya. Mereka menjalin hubungan sejak Krisna berusia 13th tepatnya saat dia kelas 8 smp. Awalnya mereka berkenalan lewat social media. Bukan tanpa kesengajaan Krisna mengenalnya. Dia berniat mencari seseorang yang selama ini mengisi hari-harinya. Yang menghilang begitu saja tanpa perpisahan. Seperti datang dan pergi sesuka hati, tapi hati ini terlanjur memilihnya. Dan pria itu bernama Fery Susanto.

"Aku pergi bukan untuk berpaling, tapi aku pergi untuk mencari seberapa besar kamu mampu mencintai kekuranganku! jika kita berjodoh, kelak Tuhan kan mempertemukan kita disaat yang tepat tanpa keterlambatan sedikitpun," begitu pesan terakhirnya.

Krisna berkali-kali mencoba mencari namun Tuhan belum mempertemukan. Mungkin Tuhan berkehendak lain.

"Ya Tuhan, aku menyayanginya! Aku mencintainya, aku teramat merindukanya! Rindu semua tentangnya, rindu melihatnya tersenyum, rindu semua kekurangannya yang membuatku selalu ingin disampingnya," pinta Krisna.

Krisna mencintai Fery atas apa kekurangannya. Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan hingga akhirnya dia menyerah. Percaya akan Takdir Tuhan Pasti lebih indah.

Dan disinilah Krisna sekarang. Bersama kenyataan jika yang saat ini bersamanya Poda bukan Fery.

"Sayang, kita sampai di Hot*l Bromo Ind*h, kita bermalam di sini aja berharap hujan tidak pernah reda sampai pagi," kata Poda.

"Terus?," ucap Krisna.

"Kita nikmati malam panjang kita karena aku tidak akan membiarkanmu kedinginan di dalam sana," Poda berkata diiringi seringai liciknya.

"Oh benarkah? Bukankah ini bukan pertama kalinya kita bersama untuk semalam?," Krisna menjawab dengan nada tak kalah licik.

"Oke not first time, but not to bad to remember," ucap Poda

"Bisa minta tanda pengenalnya untuk jaminan mas, setelah itu biarkan crew kami mengecek kamar yang anda pilih," receptionis menyambut mereka dan menjelaskan tata cara menginap.

Krisna membuka ponsel sambil menunggu kamar dicek dan semua proses cek in selesai. Kedua mata indahnya membelalak saat tau kalau itu hotel yang langsung menghadap ufuk timur agar penikmat fajar bisa merasakan matahari terbit diatas ranjang.

"Ah sial! I hate it," batin Krisna dalam hati.

Setelah kunci kamar dan seperangkat alat perhotelan diberikan, Krisna dan Poda menuju kamar pilihan.

"Enjoy our night, honey," Poda berkata sambil memeluk Krisna  

"Akan kunikmati dan kuingat dengan baik tentang malam ini teruntuk tentang setiap inci lekuk tubuhmu," jawab Krisna dengan membalas pelukan Poda.

Semakin mendekat memisahkan jarak diantara mereka. Krisna memeluknya semakin erat seperti tak ingin melepaskan. Perlahan tapi pasti dia mendekatkan kening. Mendekatkan wajah hingga hidung mereka saling bersentuhan. Poda memajukan sedikit bibirnya.

"Aku tak mampu menahan lebih lama lagi, Tuhan tolong aku atau nanti aku yang akan gila malam ini," batin Krisna berteriak ditengah kesadarannya.

Mereka kemudian meletakkan barang-barang mereka. Melepas jaket, sepatu dan berganti pakaian tidur. Mengganti celana jeans dengan celana kolor yang sengaja dibawa. Karena tidak mungkin tidur mengenakan celana jeans. "Sangat tidak nyaman". Begitu persepsi mereka.

Selesai berganti mereka beristirahat sebentar lalu mandi. Walaupun bisa dibilang ini sudah larut malam, namun tidur dalam keadaan kotor tetap tidak nyaman. Terlebih mereka berkeringat setelah menempuh perjalanan lama. Lalu mereka kehujanan hingga akhirnya tiba di tempat ini.

Setelah mandi mereka menonton tv sambil merenggangkan otot masing-masing. Tidur diatas ranjang yang sama, melihat acara tv yang menurut mereka menyenangkan. Hingga akhirnya Poda menyadari sesuatu. Ya, dya menyadari kegagalan dalam aksinya tadi.

"Bahkan belum terjadi, dan terjeda karena hal tidak penting," pikir Poda.

"Sayang aku merindukanmu," ucap Poda yang tiba-tiba memeluk Krisna.

"Aku juga," jawab Krisna.

"Baby, kamu semakin membuatku gemas," tukas Poda seraya mencubit hidung Krisna.

Poda mengamati wajah dihadapannya.

"Manis," kata Poda dalam hati.

"Aku sangat merindukanmu," lagi-lagi Poda menyatakan rindu.

Krisna tidak bermaksud membalas pelukan Poda. Lama Krisna menanti, namun tak kunjung dilepaskan. Akhirnya Krisna memutuskan untuk membalasnya. Merapatkan tubuh dinginannya lebih dekat dengan Poda. Mencium keningnya, lalu pipinya.

"Sayang," bisik Poda manja.

"Hm," jawab Krisna.

"Jangan main-main," ancam Poda.

"Aku tidak bermain," ucap Krisna.

"Aku tidak mau kamu hanya menggangguku saja tapi aku ingin semuanya," lirih Poda.

"Aku jugaa, bahkan lebih besar darimu," ucap Krisna sengaja ingin menggoda Poda.

"Benarkah? Kupikir hanya aku saja," tukas Poda.

"Cup" Poda mencium bibir Krisna lalu **********.

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

Ceritanya seru kak 👍👍👍

ijin promo ya 🐞🐞🐞

jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"

kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,

jangan lupa tinggalkan like and comment 🐞🐞🐞🙏

2021-01-05

0

Ateu Patty

Ateu Patty

moga ceritanya mNtul 👍👍

2020-10-30

0

Desak Fery

Desak Fery

mampir yak

2020-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Stage 1 Prolog
2 Stage 2 Lapar
3 Stage 3 Cinta
4 Stage 4 Tidak di Restui
5 Stage 5 Sibuk
6 Stage 6 Sumpah
7 Stage 7 Flashback Onn 1
8 Stage 8 Flashback onn 2
9 Stage 9 Flashback onn 3
10 Stage 10 Flashback onn 4
11 stage 11 Flashback onn 5
12 Stage 12 Flashback off
13 Stage 13 Kecelakaan
14 Stage 14 Ranjang
15 Stage 15 Malam Pertama
16 Stage 16 Hangatnya Malam
17 Stage 17 Aku Lelah
18 Stage 18 Nafsu
19 Stage 19 Kembali Bekerja
20 Stage 20 New Partner
21 Stage 21 Raka Rahardian
22 Stage 22 Sosok Sederhana
23 Stage 23 POV Raka
24 Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25 Stage 25 Pasar Malam
26 Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27 Stage 27 Bertahan
28 Stage 28 Resta
29 Stage 29 Merasa Nyaman
30 Stage 30 Zonk
31 Stage 31 Menahan
32 Stage 32 Luka Perih
33 Stage 33 Gagal Move On
34 Stage 34 Gagal
35 Stage 35 Luka
36 Stage 36 Sadar
37 Stage 37 Remember of
38 Stage 38 Keringat
39 Stage 39 Ada yang Beda
40 Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41 Stage 41 Visitor
42 Stage 42 Negoisasi Jabatan
43 Stage 43 Pengen Tahu
44 Stage 44 Terakhir
45 Stage 45 Di Mobil
46 Stage 46 Peluk
47 Stage 47 Kaliurang
48 Stage 48 Menggelikan
49 Stage 49 Denada
50 Stage 50 Bukan
51 Stage 51 Luka
52 Stage 52 Tertangkap Basah
53 53 Kekasih Gelapku
54 Stage 54 Panggilan
55 Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56 Stage 56 Kemunculan Denada
57 Stage 57 Licik
58 Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59 Stage 59 Diusir
60 Stage 60 Jemuran
61 Stage 61 Tiga Puluh Menit
62 Stage 62 Cara Pulang
63 Stage 63 Ssstt Diam
64 Stage 64 Gila
65 Stage 65 Surprise
66 Stage 66 Kotak kecil
67 Stage 67 Pacar Pertama
68 Stage 68 Tabir Surya
69 Stage 69 Starbuck
70 Stage 70 Kursi Taman
71 Stage 71 Pergi
72 Stage 72 Tentang Cinta
73 Stage 73 Aneh
74 Stage 74 Cikhen Katsu
75 Stage 75 Menemukanmu
76 Stage 76 Membaik
77 Stage 77 Berbicara kepada Angin
78 Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79 Stage 79 Sendu
80 Stage 80 Kesal
81 Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82 Stage 82 Quotes Cinta
83 Stage 83 Seafood
84 Stage 84 Bioskop
85 Stage 85 Pomade
86 Stage 86 Larut Malam
87 Stage 87 Drama Live
88 Stage 88 Gengsi
89 Stage 89 Pembuat Onar
90 Stage 90 Bisikan Setan
91 Stage 91 Cayangku
92 Stage 92 Ibadah
93 Stage 93 Kecupan
94 Stage 94 Perang Dingin
95 Stage 95 Aroma Maskulin
96 Stage 96 Stalker
97 Stage 97 Terry
98 Stage 98 Jin Penunggu
99 Stage 99 Kehilangan
100 Stage 100 Tanah Kelahiran
101 Stage 101 Berakhir
102 Stage 102 Coklat
103 Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104 Stage 104 Aksi Gila
105 Puas
106 Stage 106 Pencitraan
107 Stage 107 Melindungi
108 Stage 108 Nafasmu
109 Stage 109 Mabuk
110 Stage 110 Dosa Terindah
111 Satage 111 Kehadiran
112 Stage 112 Hujan Ciuman
113 Stage 113 I Can't
114 Stage 114 Khilaf
115 Stage 115 Rayuan
116 Stage 116 Roti Sobek
117 Stage 117 Failed Engangement
118 Stage 118 Jadi ke Dua
119 Stage 119 Merelakan Hidupnya
120 Stage 120 Malam Terakhir
121 Stage 121 Pernikahan Paksa
122 Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123 Stage 123 Beach
124 Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125 Stage 125 Baby
126 Stage 126 Hambar
127 Stage 127 Ikatan Batin
128 Akhir
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Stage 1 Prolog
2
Stage 2 Lapar
3
Stage 3 Cinta
4
Stage 4 Tidak di Restui
5
Stage 5 Sibuk
6
Stage 6 Sumpah
7
Stage 7 Flashback Onn 1
8
Stage 8 Flashback onn 2
9
Stage 9 Flashback onn 3
10
Stage 10 Flashback onn 4
11
stage 11 Flashback onn 5
12
Stage 12 Flashback off
13
Stage 13 Kecelakaan
14
Stage 14 Ranjang
15
Stage 15 Malam Pertama
16
Stage 16 Hangatnya Malam
17
Stage 17 Aku Lelah
18
Stage 18 Nafsu
19
Stage 19 Kembali Bekerja
20
Stage 20 New Partner
21
Stage 21 Raka Rahardian
22
Stage 22 Sosok Sederhana
23
Stage 23 POV Raka
24
Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25
Stage 25 Pasar Malam
26
Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27
Stage 27 Bertahan
28
Stage 28 Resta
29
Stage 29 Merasa Nyaman
30
Stage 30 Zonk
31
Stage 31 Menahan
32
Stage 32 Luka Perih
33
Stage 33 Gagal Move On
34
Stage 34 Gagal
35
Stage 35 Luka
36
Stage 36 Sadar
37
Stage 37 Remember of
38
Stage 38 Keringat
39
Stage 39 Ada yang Beda
40
Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41
Stage 41 Visitor
42
Stage 42 Negoisasi Jabatan
43
Stage 43 Pengen Tahu
44
Stage 44 Terakhir
45
Stage 45 Di Mobil
46
Stage 46 Peluk
47
Stage 47 Kaliurang
48
Stage 48 Menggelikan
49
Stage 49 Denada
50
Stage 50 Bukan
51
Stage 51 Luka
52
Stage 52 Tertangkap Basah
53
53 Kekasih Gelapku
54
Stage 54 Panggilan
55
Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56
Stage 56 Kemunculan Denada
57
Stage 57 Licik
58
Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59
Stage 59 Diusir
60
Stage 60 Jemuran
61
Stage 61 Tiga Puluh Menit
62
Stage 62 Cara Pulang
63
Stage 63 Ssstt Diam
64
Stage 64 Gila
65
Stage 65 Surprise
66
Stage 66 Kotak kecil
67
Stage 67 Pacar Pertama
68
Stage 68 Tabir Surya
69
Stage 69 Starbuck
70
Stage 70 Kursi Taman
71
Stage 71 Pergi
72
Stage 72 Tentang Cinta
73
Stage 73 Aneh
74
Stage 74 Cikhen Katsu
75
Stage 75 Menemukanmu
76
Stage 76 Membaik
77
Stage 77 Berbicara kepada Angin
78
Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79
Stage 79 Sendu
80
Stage 80 Kesal
81
Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82
Stage 82 Quotes Cinta
83
Stage 83 Seafood
84
Stage 84 Bioskop
85
Stage 85 Pomade
86
Stage 86 Larut Malam
87
Stage 87 Drama Live
88
Stage 88 Gengsi
89
Stage 89 Pembuat Onar
90
Stage 90 Bisikan Setan
91
Stage 91 Cayangku
92
Stage 92 Ibadah
93
Stage 93 Kecupan
94
Stage 94 Perang Dingin
95
Stage 95 Aroma Maskulin
96
Stage 96 Stalker
97
Stage 97 Terry
98
Stage 98 Jin Penunggu
99
Stage 99 Kehilangan
100
Stage 100 Tanah Kelahiran
101
Stage 101 Berakhir
102
Stage 102 Coklat
103
Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104
Stage 104 Aksi Gila
105
Puas
106
Stage 106 Pencitraan
107
Stage 107 Melindungi
108
Stage 108 Nafasmu
109
Stage 109 Mabuk
110
Stage 110 Dosa Terindah
111
Satage 111 Kehadiran
112
Stage 112 Hujan Ciuman
113
Stage 113 I Can't
114
Stage 114 Khilaf
115
Stage 115 Rayuan
116
Stage 116 Roti Sobek
117
Stage 117 Failed Engangement
118
Stage 118 Jadi ke Dua
119
Stage 119 Merelakan Hidupnya
120
Stage 120 Malam Terakhir
121
Stage 121 Pernikahan Paksa
122
Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123
Stage 123 Beach
124
Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125
Stage 125 Baby
126
Stage 126 Hambar
127
Stage 127 Ikatan Batin
128
Akhir
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!