Stage 5 Sibuk

Kepada angin yang berlalu

Kutitip pesan berupa rindu

Kepada malam yang kelam

Kuingin rasa itu tenggelam

Kala waktu membawamu hadir

Kala itu gelora terlahir

Ku coba arungi samudra

Tuk sempurnakan tanya

Adakah benar kau mencintaiku saja?

Kadang butuh jeda yang riuh

Untuk beristirahat dari jenuh

Dan kini semua tak menentu

Ketika jawab tak bertemu

Karna akulah sendu dalam kelambu rindu

Satu hal yang harus kau tau,

Perihal melupakanmu

Aku tak kan mampu

Karena kenangan tentangmu

Tetap abadi dalam sanubariku

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Liburan singkat mereka berakhir dengan menyedihkan. Sebenarnya keduanya sangat menikmati namun karena teringat akan luka lama, semua tidak seindah seperti awal semula. Setelah liburan itu selesai, Poda kembali ke kota asalnya dan Krisna masih disana mencari sedikit rupiah demi kelangsungan hidupnya. Ya, mereka berdua melangsungkan kencan di puncak ketika Krisna mendapat libur panjang. Mencari rupiah demi sesuap nasi di tanah rantau. Krisna bekerja sebagai operator sewing disalah satu pabrik garment di kota itu. Hari ini ada pengumuman untuk karyawan baru.

"Semua karyawan baru harus mengikuti diklat di Jakarta dan berangkat akhir pekan ini", begitulah memo yang tertulis di papan pengumuman. Pengumuman itu membuat Krisna semakin malas. Bisa dibilang dia lebih suka pergi jauh daripada berdiam di kampung. Dia juga menyukai hal baru, tapi ke Jakarta kali ini, untuk membayangkan saja dia benar-benar malas. Membayangkan diklat dengan keseharian yang penuh kegiatan sewing. Sedangkan Krisna sendiri masih awam tentang kegiatan disin, tapi apa boleh buat. Peraturan dibuat bukan untuk dilanggar. Dan surat tugas dibuat untuk dilaksanakan.

Sabtu, 08 Agustus 2015. Jadilah hari ini Krisna berangkat bersama seluruh teman sebaya yang semua notabenenya adalah karyawan baru. Dari Stasiun Lawang Sewu menuju Stasiun Pasar Senen. Perjalanan kurang lebih 8 jam dihabiskan dengan duduk di dalam kereta jalur pantura. Sampai stasiun masih harus menempuh perjalanan setengah jam untuk sampai di Balai Diklat Industri Jakarta. Hari-hari di lalui dengan sangat membosankan. Bangun pagi, jam 07.00 WIB diklat dimulai dan berakhir pukul 15.00 WIB. Begitu seterusnya tanpa mengenal suasana luar. Seminggu disini, hubungan Krisna dan Poda masih berjalan baik. Sebelum diklat dimulai pasti selalu WA dan video call. Istirahat makan selalu chatting, sore hari sampai Krisna tidur pasti video call juga. Hingga pada suatu hari, tiba-tiba nomor Poda tidak aktif. WA, SMS, dan telpon semua tidak terhubung.

"Maaf, nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan," selalu operator yang menjawab panggilan Krisna.

Tidak pernah lelah Krisna melakukan panggilan, tidak pernah lelah pula operator menjawab panggilannya. Dia berpikir hanya sehari saja Poda tidak ada kabar, namun hari berikutnya tak kunjung memberi kabar juga. Dua hari kemudian, tiga hari selanjutnya, sampai seminggu kemudian semua usahanya menghubungi Poda sia-sia.

Bahkan Krisna tidak peduli jika saat ini dia berada ditengah para pengikut diklat yang masih berada di tengah ruangan.

"Aku butuh kejelasan", pikir Krisna.

"Krisna, nanti sore kita ke danau ya, bareng sama yang lain sepertinya kamu tidak pernah keluar kamar," ajak pria dibelakang Krisna namanya Asep.

"Eh, tidak kok, aku juga sering keluar," jawap Krisna.

"Main kemana, kenapa aku tidak pernah melihatnya?," tanya Asep.

"Emh.. Eh. Anu.. Itu di blok sebelah," ucap Krisna gugup. Dia bingung mau bilang kemana karena nyatanya dia tidak pernah pergi.

"Tuh kamu tidak bisa jawabkam?," sindir Asep.

"Bisa kok, aku biasa pergi saat kelaparan untuk mencari makan," ujar Krisna.

"Ih Krisna, ayolah kita tidak hanya berdua, apa mungkim sampai pulang kamu tidak akan merindukan Jakarta," rayu Asep.

"Kalau nanti sore aku tidak bisa," tolak Krisna.

"Pokoknya nanti sore harus bisa titik, kamu mau di kamar sendiri? Belum tahu kalau disini suasananya mencekam. Apalagi kalau sendirian. Hiii... Ngeri deh," tutur Asep menakut-nakuti.

"Ya sudah, percuma menolak ajakanmu jika akhirnya seperti ini. Daripada nanti sore kamu menungguku didepan kamar," lirih Krisna takut ada yang mendengarkan.

"Hahaha.. Akhirnya Krisna si cewek tomboy paling angkuh dan paling setia ini mau juga pergi sama cowok lain," kata Asep sambil menjukurkan lidahnya.

"Apaan sih sep," Krisna menjawab sambil berlari mengejar Asep yang sepertinya akan melarikan diri.

"Sial! Woy sep! Awas saja kalau kena! Aku akan menghabisimu," umpat Krisna.

"Mana mungkin saja larinya lambat mirip siput," Asep menjawab dengan kekehan.

Satu putaran, dua putaran dan saat Asep menabrak pagar lapangan Krisna langsung berlari mendekatinga.

"Kamu jalan sambil tidur sep?," Krisna bertanya sambil mencubit lengan Asep. Membiarkan Asep teriak seperti orang gila.

"Sukurin! Enak kan? Salah siapa suka ngejekin orang," gerutu Krisna.

"Aw.. Sakit na, ih sakit tahu. Sudah nyubitnya sakit nih," lirih Asep.

Setelah Krisna puas mencubit Asep dia langsung pergi. Tidak mau jika nanti gantian Krisna yang dicubit.

"Ciee Asep dan Krisna sekarang dekat ya," ujar Ari yang tiba-tiba datang cengengesan.

"Iya ciee.. Cie... Cinlok nih," sahut Andri mengompori.

"Ccciiieeeeee akhirnya Asep laku juga," ucap seluruh peserta serentak.

Berbeda dengan Krisna. Menurutnya hari-hari yang dilalui bersama Asep seperti ini. Tidak terlalu dekat tidak terlalu jauh. Hingga tibalah hari dimana Krisna dan semua peserta diklat harus ujian kelulusan. Krisna tidak pernah fokus lagi saat Poda tidak ada kabar. Dia tidak perduli nanti lulus atau tidak toh semua sia-sia. Yang terpenting saat ini dia sudah bekerja.

"Krisna besok materi ujiannya disiapin ya yang ini, ini dan ini semoga kamu lolos dengan hasil yang memuaskan," tutur sang mentor.

"Baik pak, aku juga berharap seperti itu," jawab Krisna.

Ujian dilaksanakan sampai ujian selesai. Benar saja nama Krisna ada di daftar yang tidak lolos. Mengulang ujian lagi namun dia tidak mengulang. Dia sudah terlanjur frustasi akan kisah asmaranya hingga membuat semua yang dilakukan merasa sia-sia.

Hari ini jadwal kepulangan Krisna dan seluruh peserta. Berkali-kali Krisna menghubungi Poda tetap tidak berhasil. Selama dia di Jakarta, berminggu-minggu, Poda tidak pernah ada kabar. Walaupun di hari ulang tahun Krisna laki-laki itu mengirim paket, tetap saja yang dibutuhkan kehadirannya bukan paketan kado ulang tahun. Paketan itu adalah baju-baju yang sempat dipilih Krisna disalah satu toko tapi belum sempat dibeli. Didalamnya juga tidak ada sepatah katapun. Krisna merasa semakin hari Poda semakin aneh. Semakin membuat Krisna berpikir yang tidak seharusnya dipikirkan.

"Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan seandainya semua benar-benar terjadi?," gumam Krisna yang tak terasa perlahan pipinya mulai basah.

"Toh masih banyak didunia ini laki-laki selain Poda, tapi mengapa begitu sakit ketika membayangkan dia bersama yang lain. Andai semua benar apa kabar dengan hatiku?," Krisna bergumam lagi.

"Bip..bip.. Ting.. ". Notifikasi pesan masuk.

Krisna segera membukanya.

From: Poda

"Maaf, aku merasa semua berbeda. Tak lagi ada cinta untukmu. Aku menikmati seperti ini. Aku menikmati kesendirian. Aku hanya ingin sendiri"

From : Krisna

"Sayang, apa salahku? Apa yang kulakukan? Selama ini aku pergi baik-baik. Kita juga setiap pagi masih sering vc. Kenapa kamu mendadak begini? Beri aku kejelasan"

From : Poda

"Maaf aku hanya ingin sendiri!"

From : Krisna

"Tolong jelaskan didepanku. Besok aku pulang. Jemput aku di Terminal Jom*or"

From : Poda

"Aku sibuk"

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk, operator lagi yang menjawab panggilanku?. Padahal dia baru saja online. Ya Tuhan, apakah semua berakhir sampai disini?," Krisna berkata pada diri sendiri.

Terpopuler

Comments

Alea

Alea

berarti umur Krisna masih belasan ya thor.
udah pacaran bebas aja Krisna.
jangan ditiru ya adik adik

2023-10-19

0

Bintang 19

Bintang 19

Crita ne mullek thor

2020-09-21

0

Nia

Nia

aku mampir sampai sini ya 😊

2020-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Stage 1 Prolog
2 Stage 2 Lapar
3 Stage 3 Cinta
4 Stage 4 Tidak di Restui
5 Stage 5 Sibuk
6 Stage 6 Sumpah
7 Stage 7 Flashback Onn 1
8 Stage 8 Flashback onn 2
9 Stage 9 Flashback onn 3
10 Stage 10 Flashback onn 4
11 stage 11 Flashback onn 5
12 Stage 12 Flashback off
13 Stage 13 Kecelakaan
14 Stage 14 Ranjang
15 Stage 15 Malam Pertama
16 Stage 16 Hangatnya Malam
17 Stage 17 Aku Lelah
18 Stage 18 Nafsu
19 Stage 19 Kembali Bekerja
20 Stage 20 New Partner
21 Stage 21 Raka Rahardian
22 Stage 22 Sosok Sederhana
23 Stage 23 POV Raka
24 Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25 Stage 25 Pasar Malam
26 Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27 Stage 27 Bertahan
28 Stage 28 Resta
29 Stage 29 Merasa Nyaman
30 Stage 30 Zonk
31 Stage 31 Menahan
32 Stage 32 Luka Perih
33 Stage 33 Gagal Move On
34 Stage 34 Gagal
35 Stage 35 Luka
36 Stage 36 Sadar
37 Stage 37 Remember of
38 Stage 38 Keringat
39 Stage 39 Ada yang Beda
40 Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41 Stage 41 Visitor
42 Stage 42 Negoisasi Jabatan
43 Stage 43 Pengen Tahu
44 Stage 44 Terakhir
45 Stage 45 Di Mobil
46 Stage 46 Peluk
47 Stage 47 Kaliurang
48 Stage 48 Menggelikan
49 Stage 49 Denada
50 Stage 50 Bukan
51 Stage 51 Luka
52 Stage 52 Tertangkap Basah
53 53 Kekasih Gelapku
54 Stage 54 Panggilan
55 Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56 Stage 56 Kemunculan Denada
57 Stage 57 Licik
58 Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59 Stage 59 Diusir
60 Stage 60 Jemuran
61 Stage 61 Tiga Puluh Menit
62 Stage 62 Cara Pulang
63 Stage 63 Ssstt Diam
64 Stage 64 Gila
65 Stage 65 Surprise
66 Stage 66 Kotak kecil
67 Stage 67 Pacar Pertama
68 Stage 68 Tabir Surya
69 Stage 69 Starbuck
70 Stage 70 Kursi Taman
71 Stage 71 Pergi
72 Stage 72 Tentang Cinta
73 Stage 73 Aneh
74 Stage 74 Cikhen Katsu
75 Stage 75 Menemukanmu
76 Stage 76 Membaik
77 Stage 77 Berbicara kepada Angin
78 Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79 Stage 79 Sendu
80 Stage 80 Kesal
81 Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82 Stage 82 Quotes Cinta
83 Stage 83 Seafood
84 Stage 84 Bioskop
85 Stage 85 Pomade
86 Stage 86 Larut Malam
87 Stage 87 Drama Live
88 Stage 88 Gengsi
89 Stage 89 Pembuat Onar
90 Stage 90 Bisikan Setan
91 Stage 91 Cayangku
92 Stage 92 Ibadah
93 Stage 93 Kecupan
94 Stage 94 Perang Dingin
95 Stage 95 Aroma Maskulin
96 Stage 96 Stalker
97 Stage 97 Terry
98 Stage 98 Jin Penunggu
99 Stage 99 Kehilangan
100 Stage 100 Tanah Kelahiran
101 Stage 101 Berakhir
102 Stage 102 Coklat
103 Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104 Stage 104 Aksi Gila
105 Puas
106 Stage 106 Pencitraan
107 Stage 107 Melindungi
108 Stage 108 Nafasmu
109 Stage 109 Mabuk
110 Stage 110 Dosa Terindah
111 Satage 111 Kehadiran
112 Stage 112 Hujan Ciuman
113 Stage 113 I Can't
114 Stage 114 Khilaf
115 Stage 115 Rayuan
116 Stage 116 Roti Sobek
117 Stage 117 Failed Engangement
118 Stage 118 Jadi ke Dua
119 Stage 119 Merelakan Hidupnya
120 Stage 120 Malam Terakhir
121 Stage 121 Pernikahan Paksa
122 Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123 Stage 123 Beach
124 Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125 Stage 125 Baby
126 Stage 126 Hambar
127 Stage 127 Ikatan Batin
128 Akhir
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Stage 1 Prolog
2
Stage 2 Lapar
3
Stage 3 Cinta
4
Stage 4 Tidak di Restui
5
Stage 5 Sibuk
6
Stage 6 Sumpah
7
Stage 7 Flashback Onn 1
8
Stage 8 Flashback onn 2
9
Stage 9 Flashback onn 3
10
Stage 10 Flashback onn 4
11
stage 11 Flashback onn 5
12
Stage 12 Flashback off
13
Stage 13 Kecelakaan
14
Stage 14 Ranjang
15
Stage 15 Malam Pertama
16
Stage 16 Hangatnya Malam
17
Stage 17 Aku Lelah
18
Stage 18 Nafsu
19
Stage 19 Kembali Bekerja
20
Stage 20 New Partner
21
Stage 21 Raka Rahardian
22
Stage 22 Sosok Sederhana
23
Stage 23 POV Raka
24
Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25
Stage 25 Pasar Malam
26
Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27
Stage 27 Bertahan
28
Stage 28 Resta
29
Stage 29 Merasa Nyaman
30
Stage 30 Zonk
31
Stage 31 Menahan
32
Stage 32 Luka Perih
33
Stage 33 Gagal Move On
34
Stage 34 Gagal
35
Stage 35 Luka
36
Stage 36 Sadar
37
Stage 37 Remember of
38
Stage 38 Keringat
39
Stage 39 Ada yang Beda
40
Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41
Stage 41 Visitor
42
Stage 42 Negoisasi Jabatan
43
Stage 43 Pengen Tahu
44
Stage 44 Terakhir
45
Stage 45 Di Mobil
46
Stage 46 Peluk
47
Stage 47 Kaliurang
48
Stage 48 Menggelikan
49
Stage 49 Denada
50
Stage 50 Bukan
51
Stage 51 Luka
52
Stage 52 Tertangkap Basah
53
53 Kekasih Gelapku
54
Stage 54 Panggilan
55
Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56
Stage 56 Kemunculan Denada
57
Stage 57 Licik
58
Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59
Stage 59 Diusir
60
Stage 60 Jemuran
61
Stage 61 Tiga Puluh Menit
62
Stage 62 Cara Pulang
63
Stage 63 Ssstt Diam
64
Stage 64 Gila
65
Stage 65 Surprise
66
Stage 66 Kotak kecil
67
Stage 67 Pacar Pertama
68
Stage 68 Tabir Surya
69
Stage 69 Starbuck
70
Stage 70 Kursi Taman
71
Stage 71 Pergi
72
Stage 72 Tentang Cinta
73
Stage 73 Aneh
74
Stage 74 Cikhen Katsu
75
Stage 75 Menemukanmu
76
Stage 76 Membaik
77
Stage 77 Berbicara kepada Angin
78
Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79
Stage 79 Sendu
80
Stage 80 Kesal
81
Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82
Stage 82 Quotes Cinta
83
Stage 83 Seafood
84
Stage 84 Bioskop
85
Stage 85 Pomade
86
Stage 86 Larut Malam
87
Stage 87 Drama Live
88
Stage 88 Gengsi
89
Stage 89 Pembuat Onar
90
Stage 90 Bisikan Setan
91
Stage 91 Cayangku
92
Stage 92 Ibadah
93
Stage 93 Kecupan
94
Stage 94 Perang Dingin
95
Stage 95 Aroma Maskulin
96
Stage 96 Stalker
97
Stage 97 Terry
98
Stage 98 Jin Penunggu
99
Stage 99 Kehilangan
100
Stage 100 Tanah Kelahiran
101
Stage 101 Berakhir
102
Stage 102 Coklat
103
Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104
Stage 104 Aksi Gila
105
Puas
106
Stage 106 Pencitraan
107
Stage 107 Melindungi
108
Stage 108 Nafasmu
109
Stage 109 Mabuk
110
Stage 110 Dosa Terindah
111
Satage 111 Kehadiran
112
Stage 112 Hujan Ciuman
113
Stage 113 I Can't
114
Stage 114 Khilaf
115
Stage 115 Rayuan
116
Stage 116 Roti Sobek
117
Stage 117 Failed Engangement
118
Stage 118 Jadi ke Dua
119
Stage 119 Merelakan Hidupnya
120
Stage 120 Malam Terakhir
121
Stage 121 Pernikahan Paksa
122
Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123
Stage 123 Beach
124
Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125
Stage 125 Baby
126
Stage 126 Hambar
127
Stage 127 Ikatan Batin
128
Akhir
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!