Stage 20 New Partner

17, Febuari. Hari ini adalah hari pertama kali Krisna masuk kerja. Bekerja di perusahaan dengan brand terbesar di Negara ini membuatnya sedikit lega. Terlebih dia mendapat posisi bekerja di lapangan. Benar-benar seperti harapannya karena ia jenuh jika bekerja indoor. Sebenarnya, sebelum memutuskan memilih divisi ini, Krisna diberi pilihan untuk bekerja di lapangan atau di kantor sebagai administrasi sekaligus sekretaris atasannya. Namun dia menolak. Pasti akan lebih banyak lembur dengan gaji sedikit. Labih banyak tunjangan untuk bagian lapangan. Begitu cara Krisna berpikir. Untuk masalah uang, dia termasuk wanita yang jeli dengan penuh pertimbangan. Bukan bekerja dengan kenyamanan yang utama, namun bekerja dengan gaji tinggi hingga nanti kenyamanan hal kesekian kali. Sedikit angkuh tentang keuangan karena dia termasuk kategori pelit. Sebenarnya bukan pelit, hanya saja dia seseorang yang tidak bisa mengontrol keuangan ketika banyak keinginan sementara dia mempunyai uang cukup untuk membelinya.

"Selamat pagi rekan-rekan mohon perhatiannya! Hari ini ada karyawan baru untuk divisi kita, Krisna perkenalkan dirimu!," titah kepala divisi.

"Baik pak," jawab Krisna.

Krisna berjalan menuju meja depan. Menatap semua orang yang berada disana.

"Perkenalkan nama saya Krisna Yosepha biasa dipanggil Krisna, umur saya 19th dan saya belum menikah, saya berharap semua rekan-rekan disini bersedia membantu saya! Terima kasih," itulah perkenalan singkat Krisna.

Krisna segera kembali ke tempat duduk. Memang terlihat tidak sopan, tapi dia terlalu gugup berdiri di depan laki-laki sebanyak itu. Semua teman divisinya laki-laki. Hanya dialah wanita satu-satunya. Tiba-tiba seseorang disamping Krisna menyenggolnya.

"Hei, perkenalkan namaku Raka! Semoga menyenangkan menjadi partnerku," kata Raka.

"Eh iya namaku Krisna, semoga saja begitu," ujar Krisna.

"Rumah kamu dimana?," tanya Raka.

"Di daerah ujung kulon, satu jam dari sini hehehe," jawab Krisna seraya nyengir kuda.

"Benarkah? Kenapa kamu bekerja disini? Apa tidak kejauhan?," tanya Raka.

"Sebenarnya jauh, tapi saat ini aku sedang menikmati jauh dari tempat tinggalku," jawab Krisna. Dia masih enggan berbicara dengan laki-laki terlebih ketika mengingat sang raja tempramen itu.

"Haha, ada masalah sama pasanganmu? Eh kamu tidak mungkin jomblo kan?," selidik Raka dengan tawa sadisnya.

"Haha, iya, Kemarin aku bekerja di luar kota tapi pacarku kecelakaan dan menyuruhku resignsekarang jadilah aku bekerja disini," jelas Krisna.

"Itu hal biasa, terkadang seorang pria hanya ingin menikmati waktu bersama selingkuhannya wkwk," Raka menjawab serasa menjulurkan lidah.

Krisna melotot sambil mencubit lengan Raka.

"Heh, sakit tau apa-apaan ini?," Raka mengomel seraya menjitak kepala Krisna.

"Mas Raaka, apa-apaan kamu," tanya Krisna.

"Biarin wekk," jawab Raka sambil menjulurkan lidah lagi.

Hari ini Krisna dan Raka melakukan perjalanan ke luar kantor. Mereka memakai mobil dinas. Sepanjang perjalanan Raka kembali menggoda Krisna. Bertanya tentang kehidupannya. Raka berharap suatu saat nanti bisa menjadi pendamping Krisna.

"Apakah aku akan selalu pergi denganmu setiap hari?," tanya Krisna setelah mereka memasuki mobil

"Sepertinya begitu," jawab Raka.

"Bukan sekedar kata

Tapi hati yang bicara

Kau hadir membawa cinta

Menyusun kembali sebuah makna

Kau begitu berarti

Berharap selalu disini

Bukan sekedar rayu

Namun kaulah bahagiaku

Ketulusanmu membuatku luluh

akan sorot mata yang teduh," batin Krisna.

"Untuk saat ini Krisna punya pacar, tapi sebelum dia melangsungkan pernikahan, bukankah sah saja jika aku mendekatinya?," pikir Raka.

"I always needed time on my own

I never thought I'd need you there when I cry

And the days feel like years when I'm alone

And the bed where you lie

is made up on your side

When you walk away

I count the steps that you take

Do you see how much I need you right now?

When you're gone

The pieces of my heart are missing you

When you're gone

The face I came to know is missing too

When you're gone

All the words I need to hear to always get me through the day

And make it OK

I miss you

I've never felt this way before

Everything that I do

Reminds me of you

And the clothes you left

they lie on my floor

And they smell just like you

I love the things that you do

When you walk away

I count the steps that you take

Do you see how much I need you right now?

When you're gone

The pieces of my heart are missing you

When you're gone

The face I came to know is missing too

And when you're gone

The words I need to hear to always get me through the day

And make it OK

I miss you

We were made for each other

Out here forever

I know we were

Yeah Yeah

All I ever wanted was for you to know

Everything I do I give my heart and soul

I can hardly breathe, I need to feel you here with me

Yeah

When you're gone

The pieces of my heart are missing you

When you're gone

The face I came to know is missing too

When you're gone

The words I need to hear will always get me through the day

And make it OK

I miss you"

Avril Lavigne~When Your Gone, lagu yang diputar Raka membuat mereka terhanyut dalam kenangan.

"When you're gone

The pieces of my heart are missing you

When you're gone

The face I came to know is missing too

And when you're gone

The words I need to hear to always get me through the day

And make it OK

I miss you", Krisna bernyanyi yang hampir sama seperti bisikan.

"Heh, kamu tau kris?," tanya Raka.

"Taulah," Krisna menjawab seraya memanyunkan bibir.

"Aku kira orang kampungan sepertimu tidak tau," ucap Raka.

"Iya aku kampungan, tapi sedikit tahu lagu itu karena aku menyukainya," terang Krisna.

"Awalnya aku tidak mengerti apa itu cinta, aku tidak tau bagaimana dan kepada siapa hatiku berlabuh namun rasa nyaman perlahan hadir, Rindupun semakin membuatku ingin bertemu! Aku tidak mau jauh darinya, ingin selalu disampingnya dan pada akhirnya kita menjalin hubungan, aku mencintainya dengan ketulusan hatiku dan keluguan cintaku namun akhir-akhir ini dia berubah semakin angkuh dan semakin semena-mena," Krisna seolah berbicara pada diri sendiri padahal dia berbicara kepada Raka.

"Aku turut prihatin mendengar ceritamu. Kamu akan segera menemukan orang yang tepat," ucap Raka.

"Maksudmu?," tanya Krisna.

"Ah tidak apa-apa," gumam Raka.

"Mas, kita masih jauh?," Krisna bertanya mengalihkan pembicaraan.

"Kita tidak pernah jauh, karena sampai kapanpun kita akan selalu berdekatan," jawab Raka tulus.

"Dasar gombal," gerutu Krisna.

"Haha, aku suka melihatmu cemberut," jawab Raka dengan semyum jailnya.

"Menyebalkan," jawab Krisna datar.

"Bagaimana jika seandainya aku menaruh perhatian kepadamu? Apa kamu keberatan?," tanya Raka tiba-tiba.

"Tentu saja tidak selagi tidak melampaui batas," jawab Krisna.

"Tidak untuk saat ini, tapi esok atau lusa, entahlah, terkadang rasa itu muncul dengan sendirinya tanpa dipinta dan tanpa ku meminta," jelas Raka.

Terpopuler

Comments

Mela Rosmela

Mela Rosmela

suka selalu

2020-07-10

0

Deti Anggraini

Deti Anggraini

Aku ngejejak sampai sini ya Kak, semangat terus

2020-06-04

0

Torry

Torry

dasar gombal! 😆
suka banget sama cerita ini thor..tapi kalau bisa masukam dikit ya..kok kata "dia" nya diganti tulisannya "dya"? apa ada alasan tertentu apa gimana, nih?

2020-03-07

3

lihat semua
Episodes
1 Stage 1 Prolog
2 Stage 2 Lapar
3 Stage 3 Cinta
4 Stage 4 Tidak di Restui
5 Stage 5 Sibuk
6 Stage 6 Sumpah
7 Stage 7 Flashback Onn 1
8 Stage 8 Flashback onn 2
9 Stage 9 Flashback onn 3
10 Stage 10 Flashback onn 4
11 stage 11 Flashback onn 5
12 Stage 12 Flashback off
13 Stage 13 Kecelakaan
14 Stage 14 Ranjang
15 Stage 15 Malam Pertama
16 Stage 16 Hangatnya Malam
17 Stage 17 Aku Lelah
18 Stage 18 Nafsu
19 Stage 19 Kembali Bekerja
20 Stage 20 New Partner
21 Stage 21 Raka Rahardian
22 Stage 22 Sosok Sederhana
23 Stage 23 POV Raka
24 Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25 Stage 25 Pasar Malam
26 Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27 Stage 27 Bertahan
28 Stage 28 Resta
29 Stage 29 Merasa Nyaman
30 Stage 30 Zonk
31 Stage 31 Menahan
32 Stage 32 Luka Perih
33 Stage 33 Gagal Move On
34 Stage 34 Gagal
35 Stage 35 Luka
36 Stage 36 Sadar
37 Stage 37 Remember of
38 Stage 38 Keringat
39 Stage 39 Ada yang Beda
40 Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41 Stage 41 Visitor
42 Stage 42 Negoisasi Jabatan
43 Stage 43 Pengen Tahu
44 Stage 44 Terakhir
45 Stage 45 Di Mobil
46 Stage 46 Peluk
47 Stage 47 Kaliurang
48 Stage 48 Menggelikan
49 Stage 49 Denada
50 Stage 50 Bukan
51 Stage 51 Luka
52 Stage 52 Tertangkap Basah
53 53 Kekasih Gelapku
54 Stage 54 Panggilan
55 Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56 Stage 56 Kemunculan Denada
57 Stage 57 Licik
58 Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59 Stage 59 Diusir
60 Stage 60 Jemuran
61 Stage 61 Tiga Puluh Menit
62 Stage 62 Cara Pulang
63 Stage 63 Ssstt Diam
64 Stage 64 Gila
65 Stage 65 Surprise
66 Stage 66 Kotak kecil
67 Stage 67 Pacar Pertama
68 Stage 68 Tabir Surya
69 Stage 69 Starbuck
70 Stage 70 Kursi Taman
71 Stage 71 Pergi
72 Stage 72 Tentang Cinta
73 Stage 73 Aneh
74 Stage 74 Cikhen Katsu
75 Stage 75 Menemukanmu
76 Stage 76 Membaik
77 Stage 77 Berbicara kepada Angin
78 Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79 Stage 79 Sendu
80 Stage 80 Kesal
81 Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82 Stage 82 Quotes Cinta
83 Stage 83 Seafood
84 Stage 84 Bioskop
85 Stage 85 Pomade
86 Stage 86 Larut Malam
87 Stage 87 Drama Live
88 Stage 88 Gengsi
89 Stage 89 Pembuat Onar
90 Stage 90 Bisikan Setan
91 Stage 91 Cayangku
92 Stage 92 Ibadah
93 Stage 93 Kecupan
94 Stage 94 Perang Dingin
95 Stage 95 Aroma Maskulin
96 Stage 96 Stalker
97 Stage 97 Terry
98 Stage 98 Jin Penunggu
99 Stage 99 Kehilangan
100 Stage 100 Tanah Kelahiran
101 Stage 101 Berakhir
102 Stage 102 Coklat
103 Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104 Stage 104 Aksi Gila
105 Puas
106 Stage 106 Pencitraan
107 Stage 107 Melindungi
108 Stage 108 Nafasmu
109 Stage 109 Mabuk
110 Stage 110 Dosa Terindah
111 Satage 111 Kehadiran
112 Stage 112 Hujan Ciuman
113 Stage 113 I Can't
114 Stage 114 Khilaf
115 Stage 115 Rayuan
116 Stage 116 Roti Sobek
117 Stage 117 Failed Engangement
118 Stage 118 Jadi ke Dua
119 Stage 119 Merelakan Hidupnya
120 Stage 120 Malam Terakhir
121 Stage 121 Pernikahan Paksa
122 Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123 Stage 123 Beach
124 Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125 Stage 125 Baby
126 Stage 126 Hambar
127 Stage 127 Ikatan Batin
128 Akhir
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Stage 1 Prolog
2
Stage 2 Lapar
3
Stage 3 Cinta
4
Stage 4 Tidak di Restui
5
Stage 5 Sibuk
6
Stage 6 Sumpah
7
Stage 7 Flashback Onn 1
8
Stage 8 Flashback onn 2
9
Stage 9 Flashback onn 3
10
Stage 10 Flashback onn 4
11
stage 11 Flashback onn 5
12
Stage 12 Flashback off
13
Stage 13 Kecelakaan
14
Stage 14 Ranjang
15
Stage 15 Malam Pertama
16
Stage 16 Hangatnya Malam
17
Stage 17 Aku Lelah
18
Stage 18 Nafsu
19
Stage 19 Kembali Bekerja
20
Stage 20 New Partner
21
Stage 21 Raka Rahardian
22
Stage 22 Sosok Sederhana
23
Stage 23 POV Raka
24
Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25
Stage 25 Pasar Malam
26
Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27
Stage 27 Bertahan
28
Stage 28 Resta
29
Stage 29 Merasa Nyaman
30
Stage 30 Zonk
31
Stage 31 Menahan
32
Stage 32 Luka Perih
33
Stage 33 Gagal Move On
34
Stage 34 Gagal
35
Stage 35 Luka
36
Stage 36 Sadar
37
Stage 37 Remember of
38
Stage 38 Keringat
39
Stage 39 Ada yang Beda
40
Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41
Stage 41 Visitor
42
Stage 42 Negoisasi Jabatan
43
Stage 43 Pengen Tahu
44
Stage 44 Terakhir
45
Stage 45 Di Mobil
46
Stage 46 Peluk
47
Stage 47 Kaliurang
48
Stage 48 Menggelikan
49
Stage 49 Denada
50
Stage 50 Bukan
51
Stage 51 Luka
52
Stage 52 Tertangkap Basah
53
53 Kekasih Gelapku
54
Stage 54 Panggilan
55
Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56
Stage 56 Kemunculan Denada
57
Stage 57 Licik
58
Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59
Stage 59 Diusir
60
Stage 60 Jemuran
61
Stage 61 Tiga Puluh Menit
62
Stage 62 Cara Pulang
63
Stage 63 Ssstt Diam
64
Stage 64 Gila
65
Stage 65 Surprise
66
Stage 66 Kotak kecil
67
Stage 67 Pacar Pertama
68
Stage 68 Tabir Surya
69
Stage 69 Starbuck
70
Stage 70 Kursi Taman
71
Stage 71 Pergi
72
Stage 72 Tentang Cinta
73
Stage 73 Aneh
74
Stage 74 Cikhen Katsu
75
Stage 75 Menemukanmu
76
Stage 76 Membaik
77
Stage 77 Berbicara kepada Angin
78
Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79
Stage 79 Sendu
80
Stage 80 Kesal
81
Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82
Stage 82 Quotes Cinta
83
Stage 83 Seafood
84
Stage 84 Bioskop
85
Stage 85 Pomade
86
Stage 86 Larut Malam
87
Stage 87 Drama Live
88
Stage 88 Gengsi
89
Stage 89 Pembuat Onar
90
Stage 90 Bisikan Setan
91
Stage 91 Cayangku
92
Stage 92 Ibadah
93
Stage 93 Kecupan
94
Stage 94 Perang Dingin
95
Stage 95 Aroma Maskulin
96
Stage 96 Stalker
97
Stage 97 Terry
98
Stage 98 Jin Penunggu
99
Stage 99 Kehilangan
100
Stage 100 Tanah Kelahiran
101
Stage 101 Berakhir
102
Stage 102 Coklat
103
Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104
Stage 104 Aksi Gila
105
Puas
106
Stage 106 Pencitraan
107
Stage 107 Melindungi
108
Stage 108 Nafasmu
109
Stage 109 Mabuk
110
Stage 110 Dosa Terindah
111
Satage 111 Kehadiran
112
Stage 112 Hujan Ciuman
113
Stage 113 I Can't
114
Stage 114 Khilaf
115
Stage 115 Rayuan
116
Stage 116 Roti Sobek
117
Stage 117 Failed Engangement
118
Stage 118 Jadi ke Dua
119
Stage 119 Merelakan Hidupnya
120
Stage 120 Malam Terakhir
121
Stage 121 Pernikahan Paksa
122
Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123
Stage 123 Beach
124
Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125
Stage 125 Baby
126
Stage 126 Hambar
127
Stage 127 Ikatan Batin
128
Akhir
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!