Stage 4 Tidak di Restui

Kamu hanya sebaris bait di aleniaku

Berjajar rapi menyusun sepi

Berjalan pergi tanpa menepi

Aku hanya butir pasir

Ditengah hamparan debu

Dan untuk merindu,

Harus beradu dengan kalbu

Karena aku hanya mampu

Menggenggam serpihan debu

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Mereka tiba di S*san Sp* ketika waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB. Baru saja Krisna turun untuk meregangkan ototnya, tiba-tiba hujan kembali turun. Sepertinya takdir sedang ingin mempersatukan mereka. Hingga alampun tak mengizinkan mereka keluar barang sebentar. Akhirnya Krisna kembali menaiki matic 125. Bermaksud naik ke atas menuju penginapan lagi. Tapi kali ini mereka memilih CV. Citr* De*i untuk berteduh. Niat awal akan ke penginapan diurungkan ketika Poda berpendapat hujan sebentar lagi reda.

"Kita menuju tempat karaoke keluarga ya," Poda mengawali pembicaraan.

"Iya sayang," jawab Krisna malas karena niat awalnya tak terlaksana

Namun saat tiba di parkiran, mereka kesulitan mendapat tempat parkir. "PARKING AREA FULL".

Begitu tulisan yang terpampang jelas di area parkir. Akhirnya mereka mengalah parkir di parkiran motor paling ujung. Sesampai didepan pintu, mereka disambut ramah petugas front liner.

"Mas, single room satu," kata Krisna datar.

"Maaf mbak, single room sudah penuh yang masih kosong double room," jawab petugas itu.

"Ya sudah mas double room satu, sprite, dan chitatto," pesan Krisna.

Akhirnya mereka memilih double room sebagai pelampiasaan kekecewaan.

"Huuufft....Yakin apes berkepanjangan," Poda menggerutu seraya membuang nafas kasar.

"Hahaha tidak apa-apa sayang, toh diluar juga hujan, kamu tidak perlu marah," ucap Krisna tulus.

"Mmuuuaachhh terima kasih sayang," ujar Poda.

"Silahkan masuk mbak, sudah saya cek semua," ucap petugas yang mengagetkan mereka berdua.

"Iya mas terima kasih," tutur Poda.

Kemudian mereka masuk dan memulainya dengan lagu Giselle feat Last Cild "seluruh nafas ini".

"Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi

Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu

Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa

Tentang apa yang harus memisahkan kita

Di saat ku tertatih tanpa kau di sini

Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang dirimulah tulang rusukku

Kau akan kembali pada tubuh ini

Ku akan tua dan mati dalam pelukmu

Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang pernah mati

Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku

Tanpa kita mencari jalan untuk kembali

Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saat ku tertatih tanpa kau di sini

Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku

Bawalah hatiku dan lekas kembali

Ku nikmati rindu yang datang membunuhku

Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)

Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)

Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir

Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)

Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)

Ku akan tua dan mati dalam pelukmu

Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku

Bawalah hatiku dan lekas kembali

Ku nikmati rindu yang datang membunuhku

Untukmu seluruh nafas ini

Untukmu seluruh nafas ini

Untukmu seluruh nafas ini"

Dilanjutkan Virgoun "surat cinta untuk starla", Letto "sandaran hati", Drive "bersama bintang" hingga sampai lagu milik band Wali "baik-baik sayang".

"Aku tak ingin kau menangis bersedih

Sudahi air mata darimu

Yang aku ingin arti hadir diriku

Kan menghapus dukamu sayang

Karena bagiku kau kehormatanku

Dengarkan dengarkan aku

Hanya satu pintaku untukmu dan hidupku

Baik baik sayang ada aku untukmu

Hanya satu pintaku di siang dan malammu

Baik baik sayang karna aku untukmu

Semua keinginan akan aku lakukan

Sekuat semampuku sayang

Karena bagiku kau kehormatanku

Dengarkan dengarkan aku"

Tiba-tiba Krisna terdiam. Dia seperti dejavu. Seperti mengingat sesuatu atau merasa pernah berada di posisi saat ini. Mencoba mengingat-ingat kembali, memutar memori yang ada di benaknya. Namun tetap tidak ada titik terang.

"Kenapa aku tidak mengingatnya?," gumam Krisna.

"Mengingat apa?," tanya Poda.

"Aku seperti pernah melakukan ini, ini bukan yang pertama untukku," jelas Krisna.

"Ini memang bukan yang pertama karena kita pernah melakukannya," ucap Poda santai.

"Kenapa kamu menjawab seperti itu?," tanya Krisna.

"Karena kita memang pernah seperti ini, berada di situasi ini dan menyanyikan lagu yang sama seperti saat ini," jawab Poda.

"Benarkah? Kenapa kamu bisa tau?," kata Krisna.

"Apa maksudmu? Aku jelas tahu karena kita berdua pernah mengalaminya," ujar Poda dengan menatap Krisna.

"Eh, em maksudku kenapa kamu bisa mengingatnya? Padahal aku sendiri tidak bisa mengingat," lirih Krisna seperti menyesal.

"Karena aku masih dengan jelas mengingat semua tentang kita," tutur Poda.

Krisna tiba-tiba diam membisu. Seperti teringat sesuatu yang begitu menyakitkan. Terlintas bayangan keluarga Poda seperti tidak menerima kehadirannya. Jelas saja mereka menolak, karena mereka dari kalangan atas sedangkan Krisna hanya berasal dari keluarga sederhana yang tidak mempunyai jabatan apapun.

*Flashback onn

Sore hari Poda mengajak Krisna jalan-jalan mengitari pusat kota. Mereka tidak mengenakan pelindung kepala, namun Poda tetap memaksa ingin mengajak Krisna ke tempat itu.

"Biasanya sore hari tidak ada razia ketertiban jadi kamu tenang saja," tutur Poda dengan yakin.

"Baiklah," ucap Krisna lesu pasalnya dia sama sekali belum pernah berhadapan dengan aparat negara.

Sesampainya di jalan yang mulai menghubungkan kompleks perumahan dengan pusat kota, tiba-tiba ada pengendara motor dengan rompi hijau menghadang mereka. Motor itu berhenti tepat di hadapan Poda. Itu jelas membuat Poda langsung berhenti. Sementara Krisna, dia hanya diam bersembunyi di belakang tubuh Poda. Baru kali ini dia terlibat langsung dengan sebuah pelanggaran.

"Selamat sore, bisakah Anda tunjukkan surat-surat motor ini, lalu ikut saya ke kantor," ucap sang pengendara motor itu.

"Baik pak," jawab Poda santai.

Tiba di kantor polisi, mereka berdua berhadapan dengan beberapa polisi yang saling mengintrogasi. Akhir dari pembicaraan tersebut adalah mereka di haruskan sidang pada tanggal tertentu dengan matic yang mereka bawa sebagai jaminan.

"Anda terlalu berani membawa motor telat pajak, tidak membawa SIM, dan juga tidak memakai helm," begitu tutur bapak polisi sembari menyerahkan selembar kertas berwarna merah muda guna untuk menghadiri sidang.

Tapi Poda tidak kehabisan akal, dia tidak mau pulang dengan jalan kaki. Melakukan negoisasi dengan sedikit meminta belas kasihan. Untung saja Poda berhasil menyerahkan STNK untuk diganti dengan matic kesayangannya. Kini matic itu benar-benat tanpa surat.

Poda segera melajukan maticnya menuju ke rumah. Berharap orang tuanya akan memberi uang, pasalnya selama ini berapapun yang Poda minta orang tuanya selalu memberi.

Tanpa di duga, setelah tiba di rumah, Krisna hanya dipandang dengan tatapan datar yang seakan meremehkan. Dengan jelas orang tua Poda mengatakan tidak merestui hubungan anaknya perihal terpaut jauh umur keduanya. Namun mereka berdua dengan paham mengerti jika yang dimaksud adalah perbedaan derajat diantara mereka.

*Flashback OFF

Perlahan Krisna meneteakan air matanya. Mungkin oranga lain menganggap Krisna terlalu lemah, tapi tanpa disadari dia lelah menanggung beban hidupnya. Perihal keluarga, luka, kecewa dan kini orang tua Poda. Poda melihat wanita yang dicintainya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Tidak menyangka jika kepergiannya menuju tempat itu akan membuka luka lama.

Terpopuler

Comments

Cesy

Cesy

mereka ke bandungan ya thor

2020-09-21

0

Nia Sari

Nia Sari

terlalu panjang tulisan utk lagunya thor

2020-09-17

3

Ince Purnama

Ince Purnama

aq like tp kok aku msh blom ngerti alur ceritanya

2020-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Stage 1 Prolog
2 Stage 2 Lapar
3 Stage 3 Cinta
4 Stage 4 Tidak di Restui
5 Stage 5 Sibuk
6 Stage 6 Sumpah
7 Stage 7 Flashback Onn 1
8 Stage 8 Flashback onn 2
9 Stage 9 Flashback onn 3
10 Stage 10 Flashback onn 4
11 stage 11 Flashback onn 5
12 Stage 12 Flashback off
13 Stage 13 Kecelakaan
14 Stage 14 Ranjang
15 Stage 15 Malam Pertama
16 Stage 16 Hangatnya Malam
17 Stage 17 Aku Lelah
18 Stage 18 Nafsu
19 Stage 19 Kembali Bekerja
20 Stage 20 New Partner
21 Stage 21 Raka Rahardian
22 Stage 22 Sosok Sederhana
23 Stage 23 POV Raka
24 Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25 Stage 25 Pasar Malam
26 Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27 Stage 27 Bertahan
28 Stage 28 Resta
29 Stage 29 Merasa Nyaman
30 Stage 30 Zonk
31 Stage 31 Menahan
32 Stage 32 Luka Perih
33 Stage 33 Gagal Move On
34 Stage 34 Gagal
35 Stage 35 Luka
36 Stage 36 Sadar
37 Stage 37 Remember of
38 Stage 38 Keringat
39 Stage 39 Ada yang Beda
40 Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41 Stage 41 Visitor
42 Stage 42 Negoisasi Jabatan
43 Stage 43 Pengen Tahu
44 Stage 44 Terakhir
45 Stage 45 Di Mobil
46 Stage 46 Peluk
47 Stage 47 Kaliurang
48 Stage 48 Menggelikan
49 Stage 49 Denada
50 Stage 50 Bukan
51 Stage 51 Luka
52 Stage 52 Tertangkap Basah
53 53 Kekasih Gelapku
54 Stage 54 Panggilan
55 Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56 Stage 56 Kemunculan Denada
57 Stage 57 Licik
58 Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59 Stage 59 Diusir
60 Stage 60 Jemuran
61 Stage 61 Tiga Puluh Menit
62 Stage 62 Cara Pulang
63 Stage 63 Ssstt Diam
64 Stage 64 Gila
65 Stage 65 Surprise
66 Stage 66 Kotak kecil
67 Stage 67 Pacar Pertama
68 Stage 68 Tabir Surya
69 Stage 69 Starbuck
70 Stage 70 Kursi Taman
71 Stage 71 Pergi
72 Stage 72 Tentang Cinta
73 Stage 73 Aneh
74 Stage 74 Cikhen Katsu
75 Stage 75 Menemukanmu
76 Stage 76 Membaik
77 Stage 77 Berbicara kepada Angin
78 Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79 Stage 79 Sendu
80 Stage 80 Kesal
81 Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82 Stage 82 Quotes Cinta
83 Stage 83 Seafood
84 Stage 84 Bioskop
85 Stage 85 Pomade
86 Stage 86 Larut Malam
87 Stage 87 Drama Live
88 Stage 88 Gengsi
89 Stage 89 Pembuat Onar
90 Stage 90 Bisikan Setan
91 Stage 91 Cayangku
92 Stage 92 Ibadah
93 Stage 93 Kecupan
94 Stage 94 Perang Dingin
95 Stage 95 Aroma Maskulin
96 Stage 96 Stalker
97 Stage 97 Terry
98 Stage 98 Jin Penunggu
99 Stage 99 Kehilangan
100 Stage 100 Tanah Kelahiran
101 Stage 101 Berakhir
102 Stage 102 Coklat
103 Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104 Stage 104 Aksi Gila
105 Puas
106 Stage 106 Pencitraan
107 Stage 107 Melindungi
108 Stage 108 Nafasmu
109 Stage 109 Mabuk
110 Stage 110 Dosa Terindah
111 Satage 111 Kehadiran
112 Stage 112 Hujan Ciuman
113 Stage 113 I Can't
114 Stage 114 Khilaf
115 Stage 115 Rayuan
116 Stage 116 Roti Sobek
117 Stage 117 Failed Engangement
118 Stage 118 Jadi ke Dua
119 Stage 119 Merelakan Hidupnya
120 Stage 120 Malam Terakhir
121 Stage 121 Pernikahan Paksa
122 Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123 Stage 123 Beach
124 Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125 Stage 125 Baby
126 Stage 126 Hambar
127 Stage 127 Ikatan Batin
128 Akhir
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Stage 1 Prolog
2
Stage 2 Lapar
3
Stage 3 Cinta
4
Stage 4 Tidak di Restui
5
Stage 5 Sibuk
6
Stage 6 Sumpah
7
Stage 7 Flashback Onn 1
8
Stage 8 Flashback onn 2
9
Stage 9 Flashback onn 3
10
Stage 10 Flashback onn 4
11
stage 11 Flashback onn 5
12
Stage 12 Flashback off
13
Stage 13 Kecelakaan
14
Stage 14 Ranjang
15
Stage 15 Malam Pertama
16
Stage 16 Hangatnya Malam
17
Stage 17 Aku Lelah
18
Stage 18 Nafsu
19
Stage 19 Kembali Bekerja
20
Stage 20 New Partner
21
Stage 21 Raka Rahardian
22
Stage 22 Sosok Sederhana
23
Stage 23 POV Raka
24
Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25
Stage 25 Pasar Malam
26
Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27
Stage 27 Bertahan
28
Stage 28 Resta
29
Stage 29 Merasa Nyaman
30
Stage 30 Zonk
31
Stage 31 Menahan
32
Stage 32 Luka Perih
33
Stage 33 Gagal Move On
34
Stage 34 Gagal
35
Stage 35 Luka
36
Stage 36 Sadar
37
Stage 37 Remember of
38
Stage 38 Keringat
39
Stage 39 Ada yang Beda
40
Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41
Stage 41 Visitor
42
Stage 42 Negoisasi Jabatan
43
Stage 43 Pengen Tahu
44
Stage 44 Terakhir
45
Stage 45 Di Mobil
46
Stage 46 Peluk
47
Stage 47 Kaliurang
48
Stage 48 Menggelikan
49
Stage 49 Denada
50
Stage 50 Bukan
51
Stage 51 Luka
52
Stage 52 Tertangkap Basah
53
53 Kekasih Gelapku
54
Stage 54 Panggilan
55
Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56
Stage 56 Kemunculan Denada
57
Stage 57 Licik
58
Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59
Stage 59 Diusir
60
Stage 60 Jemuran
61
Stage 61 Tiga Puluh Menit
62
Stage 62 Cara Pulang
63
Stage 63 Ssstt Diam
64
Stage 64 Gila
65
Stage 65 Surprise
66
Stage 66 Kotak kecil
67
Stage 67 Pacar Pertama
68
Stage 68 Tabir Surya
69
Stage 69 Starbuck
70
Stage 70 Kursi Taman
71
Stage 71 Pergi
72
Stage 72 Tentang Cinta
73
Stage 73 Aneh
74
Stage 74 Cikhen Katsu
75
Stage 75 Menemukanmu
76
Stage 76 Membaik
77
Stage 77 Berbicara kepada Angin
78
Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79
Stage 79 Sendu
80
Stage 80 Kesal
81
Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82
Stage 82 Quotes Cinta
83
Stage 83 Seafood
84
Stage 84 Bioskop
85
Stage 85 Pomade
86
Stage 86 Larut Malam
87
Stage 87 Drama Live
88
Stage 88 Gengsi
89
Stage 89 Pembuat Onar
90
Stage 90 Bisikan Setan
91
Stage 91 Cayangku
92
Stage 92 Ibadah
93
Stage 93 Kecupan
94
Stage 94 Perang Dingin
95
Stage 95 Aroma Maskulin
96
Stage 96 Stalker
97
Stage 97 Terry
98
Stage 98 Jin Penunggu
99
Stage 99 Kehilangan
100
Stage 100 Tanah Kelahiran
101
Stage 101 Berakhir
102
Stage 102 Coklat
103
Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104
Stage 104 Aksi Gila
105
Puas
106
Stage 106 Pencitraan
107
Stage 107 Melindungi
108
Stage 108 Nafasmu
109
Stage 109 Mabuk
110
Stage 110 Dosa Terindah
111
Satage 111 Kehadiran
112
Stage 112 Hujan Ciuman
113
Stage 113 I Can't
114
Stage 114 Khilaf
115
Stage 115 Rayuan
116
Stage 116 Roti Sobek
117
Stage 117 Failed Engangement
118
Stage 118 Jadi ke Dua
119
Stage 119 Merelakan Hidupnya
120
Stage 120 Malam Terakhir
121
Stage 121 Pernikahan Paksa
122
Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123
Stage 123 Beach
124
Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125
Stage 125 Baby
126
Stage 126 Hambar
127
Stage 127 Ikatan Batin
128
Akhir
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!