Stage 8 Flashback onn 2

Resah dalam dadamu

Dan rasa yang tertepis ini

Hanya terpisahkan kata-kata

Begitupun rindu

Hanya terpisah rasa

Dan tolong,

Pergilah jika memang rasa itu telah menjelma

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Kris, bangun kita sudah sampai," kata Ayu.

Ayu membangunkan Krisna sudah lima menit. Namun yang dibangunkan sepertinya masih diatas awan.

"Ayu, Krisna belum bangun?," tanya Rendra yang datang dengan tatapan bingung.

"Belum ren, sudah lima menit aku membangunkannya tapi nihil. Sepertinya masih mimpi indah," jawab Ayu.

"Yasudah biar aku saja yang membangunkan, kamu istirahat saja yu," pinta Rendra.

Ayu menuruti perkataan Rendra. Dia pun meninggalkan Krisna dan Rendra didalam bus.

Rendra menunggu Krisna tidur sudah setengah jam namun yang ditunggu memang seperti mimpi indah.

"Dia tidak tahu kalau yang lain sudah pergi," pikir Rendra.

Baru saja Rendra akan membangunkan lagi, Krisna sudah bangun dengan sendirinya.

"Kenapa kamu yang disini ndra, Ayu kemana?," tanya Krisna saat melihat Rendra disampingnya. Padahal seingatnya yang disampingnya adalah Ayu.

"Yang lain sudah turun dari tadi. Ayu juga sudah membangunkanmu tapi kamu tidak bangun akhirnya aku yang menemanimu disini," ucap Rendra menjelaskan.

"Oh, ya sudah ayo kita turun sepertinya sudah telat," pinta Krisna.

"Bukan sepertinya tapi kita sudah telat gara-gara kamu dasar wanita menyebalkan," Rendra berkata dengan memongyongkan bibirnya.

"Hehehehe, maaf Rendra," ucap Krisna dengan sedikit menunduk karena malu.

"Kenapa aku menjadi aneh? Biasanya aku malu-maluin tapi kenala sekarang aku malu?," Krisna berkata dalam hati.

"Kita kemana ren?," tanya Krisna.

"Kita ke kamar, kamar kamu sebelah sana kalau yang ini kamarku. Apa kamu mau sekamar sama aku?," goda Rendra. Dia suka melihat Krisna cemberut.

"Tidak, isinya laki-laki semua," ucap Krisna datar.

"Sekarang kamu mau seperti apa?," tanya Rendra.

"Hanya berdua denganmu, hahaha..," Krisna menjawab diiringi tawanya.

"Dasar tukang gombal," timpal Rendra.

Benar saja, sampai di kamar Krisna disidang oleh teman-temannya bak ketahuan maling disidang di pengadilan.

"Mimpi apa kris kenapa baru datang?," pertanyaan Reni yang menyambutnya ketika Krisna membuka pintu.

"Sepertinya bukan mimpi ren, kan tadi Rendra dateng dan mereka setengah jam didalam bus berdua," Ayu menjawab pertanyaan Reni.

"Cieee.. Kukira kalian hanya dekat saat dikelas, ternyata emang pacaran," Rida pun ikut menimpali.

"Wuuuu, makan-makan ya kris..," usul Eka yang mengundang gelak tawa para wanita se kamar.

Bagaimanapun Krisna menghindar, justru membuat pipinya tambah memerah. Dia bergegas mandi karena memang hanya Krisna sendiri yang belum mandi.

"Ka, terus aku mandi sama siapa kalau sudah mandi semua?," tanya Krisna dengan polos.

"Ya sama Rendra lah. Sekalian mandi sekamar berdua juga boleh haha..," jawab Reni yang lagi-lagi membuat Krisna semakin memongyongkan bibir.

Karena hanya Krisna dan Rendi yang belum mandi akhirnya mereka mandi bersama. Bersampingan kamar mandi walau sebenarnya kamar mandi pria dan wanita terpisah. Setelah mandi mereka menuju meja makan yang lagi-lagi mereka datang terakhir. Seperti pasangan mesum yang tertangkap satpol pp. Bisa dibayangkan sorakan dari teman-temannya menambah tingkat kemerahan pada pipi Krisna menjadi lebih kelihatan.

"Hari ini kita menuju Planetarium. Semua pakai baju dari sekolahan dengan bawahan bebas. Boleh celana atau rok, boleh berjilbab atau tidak," tutur bapak wali kelas membacakan agenda hari ini di meja makan.

"Baik Pak," seru seluruh siswa kelas VIII.

Cerita tentang Krisna dan Rendra. Krisna suka tampil asal-asalan. Lebih menyukai tidak berjilbab yang katanya memakai jilbab itu panas. Maklum sebenarnya Krisna itu tomboy. Siapa yang bodoh atau memang ini sebuah kebodohan. Mereka selalu saja memalukan. Krisna dan Rendra sama-sama mengenakan celana pendek. Namun bedanya, Rendra mengenakan celana jeans sedangkan Krisna mengenakan bokser motif bunga. Krisna dengan celana bokser, kaos pendek, tanpa jilbab dan sandal jepit. Rendra dengan celana jeans, kaos pendek dibalut jaket, topi, kaca mata, dan sandal gunung. Perbedaan yang mencolok karena sebenarnya Rendra berasal dari keluarga berada, dan Krisna hanya keluarga seadanya, tapi kesederhanaan Krisna tidak membuat Rendra malu, justru ia menyukainya. Menyukai segala ke inikan dan kepedean Krisna walau sebenarnya memalukan.

"Krisna, kamu tidak memakai jaket? Di Planetarium nanti dingin. Kamu juga kenapa pakai celana pendek?," Rendra memberondong pertanyaan.

"Males ribet Ren tahu sendiri aku seperti apa", jawab Krisna acuh.

"Eh, kayaknya dari kemarin kamu nggak pakai jaket. Kamu nggak bawa jaket?", tanya Rendra.

"Hehe.. iya Ren. Kemarin aku buru-buru", jawab Krisna.

"Dasar pikun malu-maluin lagi", Rendra tertawa sambil menjitak kepala Krisna.

"Kebangetan banget nih anak. Nyebelin tapi tetep aja aku suka", ucap Rendra. Dia menahan senyumnya. Takut Krisna tau apa yang dipikirkan.

Rendra melepas jaket dan memberikannya kepada Krisna.

"Ini ya kris jaketnya dipake. Tak pakein sekalian. Aku tahu kamu ngeyel," ujar Rendra. Dia mengomel tapi tetap memakaikan jaketnya karena sebenarnya dya berada di kesempatan dalam kesulitan.

"Jaket sudah. Heh. Apa-apaan, kamu pakai sandal jepit? Ini pakai sandal gunungku atau mau pakai sepatu aku ambilin," tawar Rendra.

"Sandal ren," jawab Krisna.

"Tidak boleh. Kamu itu sudah udik, malu-maluin masa mau nambahin aku malu gara-gara pakai sendal jepit. Mau ditaruh dimana mukaku yang ganteng ini kalau aku punya temen kaya kamu hem?," lagi-lagi Rendra mengomel.

"Bentar aku ambilin sepatu," ucap Rendra seraya berlari menuju kamarnya mengambil sepatunya. Karena yakin Krisna nggak bakal betah pakai sepatu dan nanti kalau emang Krisna nggak betah, sepatunya akan dipakai Rendra. Kalau Krisna pakai sepatunya sendiri, nggak mungkin kan Rendra juga memakainya. Sampai di depan Krisna, Rendra langsung jongkok memakaikan sepatunya.

"Untung ukuranya sama. Coba kalau kegedean bisa kaya pakai sepatu badut kamu," gerutu Rendra.

Rendra pun tidak peduli dia jadi pusat perhatian.

"It's nice. Kamu pakai topi sekalian ya. Takutnya kamu kedinginan pas didalem sana. Aku nggak mungkin duduk disamping kamu kan?," pancing Rendra.

"Haha... Iya sih. Makasih ya ren, kamu peduli banget sama aku. You're my best friend," ucap Krisna.

"Cuma teman?," tanya Rendra.

"Lebih dong," jawab Krisna.

"Lebihnya apa?," ucap Rendra.

"Kelebihanmu adalah kesempurnaanmu dan itu yang bikin mustahil kamu suka sama aku," ujar Krisna. Dia menjawab dengan menatap bola mata Rendra.

"Tapi bohong. Kelebihan kamu tuh kamu kelebihan berat badan wkwk," Krisna berkata sambil menjulurkan lidah.

Rendra tidak terima lalu mengejar Krisna yang berlari menjauh. Memasuki Planetarium yang teramat dingin.

Benar saja, di dalem Krisna kedinginan.

"Rendra dimana? Dia kedinginan nggak ya. Jaketnya aku pakai. Sepatunya juga iya lalu dia memakai apa?," bisik Krisna didalam hati.

Krisna bisa membuat orang lain kedinginan tapi apa boleh buat. Suasana Planetarium benar-benar dingin dan gelap. Dia tidak mungkin menemukan Rendra dalam keadaan seperti ini. Akhirnya setelah keluar Planetarium Krisna menemukan Rendra berjalan santai bersama teman-temannya.

"Ren, kamu kedinginan tidak? Ini jaketnya dipakai," lirih Krisna.

Rendra tidak menjawab tapi langsung memeluk Krisna.

"Biarkan aku memelukmu sebentar saja. Aku tidak peduli siapapun yang melihat ini. Justru aku berterimakasih jika ada yang mengabadikan momen ini," pinta Rendra

Krisna membiarkan Rendra memeluknya.

"Makasih ya Ren,aaf selalu merepotkanmu," ucap Krisna.

Terpopuler

Comments

🍃🅰Ý.`,🍃

🍃🅰Ý.`,🍃

kok keingetan planetarium

2020-08-27

0

Deti Anggraini

Deti Anggraini

semangat

2020-06-04

0

Nununa07

Nununa07

aku boomlike thor

2020-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Stage 1 Prolog
2 Stage 2 Lapar
3 Stage 3 Cinta
4 Stage 4 Tidak di Restui
5 Stage 5 Sibuk
6 Stage 6 Sumpah
7 Stage 7 Flashback Onn 1
8 Stage 8 Flashback onn 2
9 Stage 9 Flashback onn 3
10 Stage 10 Flashback onn 4
11 stage 11 Flashback onn 5
12 Stage 12 Flashback off
13 Stage 13 Kecelakaan
14 Stage 14 Ranjang
15 Stage 15 Malam Pertama
16 Stage 16 Hangatnya Malam
17 Stage 17 Aku Lelah
18 Stage 18 Nafsu
19 Stage 19 Kembali Bekerja
20 Stage 20 New Partner
21 Stage 21 Raka Rahardian
22 Stage 22 Sosok Sederhana
23 Stage 23 POV Raka
24 Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25 Stage 25 Pasar Malam
26 Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27 Stage 27 Bertahan
28 Stage 28 Resta
29 Stage 29 Merasa Nyaman
30 Stage 30 Zonk
31 Stage 31 Menahan
32 Stage 32 Luka Perih
33 Stage 33 Gagal Move On
34 Stage 34 Gagal
35 Stage 35 Luka
36 Stage 36 Sadar
37 Stage 37 Remember of
38 Stage 38 Keringat
39 Stage 39 Ada yang Beda
40 Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41 Stage 41 Visitor
42 Stage 42 Negoisasi Jabatan
43 Stage 43 Pengen Tahu
44 Stage 44 Terakhir
45 Stage 45 Di Mobil
46 Stage 46 Peluk
47 Stage 47 Kaliurang
48 Stage 48 Menggelikan
49 Stage 49 Denada
50 Stage 50 Bukan
51 Stage 51 Luka
52 Stage 52 Tertangkap Basah
53 53 Kekasih Gelapku
54 Stage 54 Panggilan
55 Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56 Stage 56 Kemunculan Denada
57 Stage 57 Licik
58 Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59 Stage 59 Diusir
60 Stage 60 Jemuran
61 Stage 61 Tiga Puluh Menit
62 Stage 62 Cara Pulang
63 Stage 63 Ssstt Diam
64 Stage 64 Gila
65 Stage 65 Surprise
66 Stage 66 Kotak kecil
67 Stage 67 Pacar Pertama
68 Stage 68 Tabir Surya
69 Stage 69 Starbuck
70 Stage 70 Kursi Taman
71 Stage 71 Pergi
72 Stage 72 Tentang Cinta
73 Stage 73 Aneh
74 Stage 74 Cikhen Katsu
75 Stage 75 Menemukanmu
76 Stage 76 Membaik
77 Stage 77 Berbicara kepada Angin
78 Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79 Stage 79 Sendu
80 Stage 80 Kesal
81 Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82 Stage 82 Quotes Cinta
83 Stage 83 Seafood
84 Stage 84 Bioskop
85 Stage 85 Pomade
86 Stage 86 Larut Malam
87 Stage 87 Drama Live
88 Stage 88 Gengsi
89 Stage 89 Pembuat Onar
90 Stage 90 Bisikan Setan
91 Stage 91 Cayangku
92 Stage 92 Ibadah
93 Stage 93 Kecupan
94 Stage 94 Perang Dingin
95 Stage 95 Aroma Maskulin
96 Stage 96 Stalker
97 Stage 97 Terry
98 Stage 98 Jin Penunggu
99 Stage 99 Kehilangan
100 Stage 100 Tanah Kelahiran
101 Stage 101 Berakhir
102 Stage 102 Coklat
103 Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104 Stage 104 Aksi Gila
105 Puas
106 Stage 106 Pencitraan
107 Stage 107 Melindungi
108 Stage 108 Nafasmu
109 Stage 109 Mabuk
110 Stage 110 Dosa Terindah
111 Satage 111 Kehadiran
112 Stage 112 Hujan Ciuman
113 Stage 113 I Can't
114 Stage 114 Khilaf
115 Stage 115 Rayuan
116 Stage 116 Roti Sobek
117 Stage 117 Failed Engangement
118 Stage 118 Jadi ke Dua
119 Stage 119 Merelakan Hidupnya
120 Stage 120 Malam Terakhir
121 Stage 121 Pernikahan Paksa
122 Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123 Stage 123 Beach
124 Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125 Stage 125 Baby
126 Stage 126 Hambar
127 Stage 127 Ikatan Batin
128 Akhir
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Stage 1 Prolog
2
Stage 2 Lapar
3
Stage 3 Cinta
4
Stage 4 Tidak di Restui
5
Stage 5 Sibuk
6
Stage 6 Sumpah
7
Stage 7 Flashback Onn 1
8
Stage 8 Flashback onn 2
9
Stage 9 Flashback onn 3
10
Stage 10 Flashback onn 4
11
stage 11 Flashback onn 5
12
Stage 12 Flashback off
13
Stage 13 Kecelakaan
14
Stage 14 Ranjang
15
Stage 15 Malam Pertama
16
Stage 16 Hangatnya Malam
17
Stage 17 Aku Lelah
18
Stage 18 Nafsu
19
Stage 19 Kembali Bekerja
20
Stage 20 New Partner
21
Stage 21 Raka Rahardian
22
Stage 22 Sosok Sederhana
23
Stage 23 POV Raka
24
Stage 24 Aku Mencintai Kekasihmu
25
Stage 25 Pasar Malam
26
Stage 26 Tentang Hati yang Tak kan Mengerti
27
Stage 27 Bertahan
28
Stage 28 Resta
29
Stage 29 Merasa Nyaman
30
Stage 30 Zonk
31
Stage 31 Menahan
32
Stage 32 Luka Perih
33
Stage 33 Gagal Move On
34
Stage 34 Gagal
35
Stage 35 Luka
36
Stage 36 Sadar
37
Stage 37 Remember of
38
Stage 38 Keringat
39
Stage 39 Ada yang Beda
40
Stage 40 Pendekatan yang Sia-sia
41
Stage 41 Visitor
42
Stage 42 Negoisasi Jabatan
43
Stage 43 Pengen Tahu
44
Stage 44 Terakhir
45
Stage 45 Di Mobil
46
Stage 46 Peluk
47
Stage 47 Kaliurang
48
Stage 48 Menggelikan
49
Stage 49 Denada
50
Stage 50 Bukan
51
Stage 51 Luka
52
Stage 52 Tertangkap Basah
53
53 Kekasih Gelapku
54
Stage 54 Panggilan
55
Stage 55 Surat Cinta untuk Dia
56
Stage 56 Kemunculan Denada
57
Stage 57 Licik
58
Stage 58 Kata-kata di Tengah Kepanikan
59
Stage 59 Diusir
60
Stage 60 Jemuran
61
Stage 61 Tiga Puluh Menit
62
Stage 62 Cara Pulang
63
Stage 63 Ssstt Diam
64
Stage 64 Gila
65
Stage 65 Surprise
66
Stage 66 Kotak kecil
67
Stage 67 Pacar Pertama
68
Stage 68 Tabir Surya
69
Stage 69 Starbuck
70
Stage 70 Kursi Taman
71
Stage 71 Pergi
72
Stage 72 Tentang Cinta
73
Stage 73 Aneh
74
Stage 74 Cikhen Katsu
75
Stage 75 Menemukanmu
76
Stage 76 Membaik
77
Stage 77 Berbicara kepada Angin
78
Stage 78 Menghancurkan Reputasi
79
Stage 79 Sendu
80
Stage 80 Kesal
81
Stage 81 Mata Elang VS Mata Belok
82
Stage 82 Quotes Cinta
83
Stage 83 Seafood
84
Stage 84 Bioskop
85
Stage 85 Pomade
86
Stage 86 Larut Malam
87
Stage 87 Drama Live
88
Stage 88 Gengsi
89
Stage 89 Pembuat Onar
90
Stage 90 Bisikan Setan
91
Stage 91 Cayangku
92
Stage 92 Ibadah
93
Stage 93 Kecupan
94
Stage 94 Perang Dingin
95
Stage 95 Aroma Maskulin
96
Stage 96 Stalker
97
Stage 97 Terry
98
Stage 98 Jin Penunggu
99
Stage 99 Kehilangan
100
Stage 100 Tanah Kelahiran
101
Stage 101 Berakhir
102
Stage 102 Coklat
103
Akhir dari Sebuah Kekhilafan
104
Stage 104 Aksi Gila
105
Puas
106
Stage 106 Pencitraan
107
Stage 107 Melindungi
108
Stage 108 Nafasmu
109
Stage 109 Mabuk
110
Stage 110 Dosa Terindah
111
Satage 111 Kehadiran
112
Stage 112 Hujan Ciuman
113
Stage 113 I Can't
114
Stage 114 Khilaf
115
Stage 115 Rayuan
116
Stage 116 Roti Sobek
117
Stage 117 Failed Engangement
118
Stage 118 Jadi ke Dua
119
Stage 119 Merelakan Hidupnya
120
Stage 120 Malam Terakhir
121
Stage 121 Pernikahan Paksa
122
Stage 122 Mengalah Adalah Kewajiban
123
Stage 123 Beach
124
Stage 124 AWAL (Terry dan Krisna)
125
Stage 125 Baby
126
Stage 126 Hambar
127
Stage 127 Ikatan Batin
128
Akhir
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!