Rombongan itu memacu kuda mereka secepat mungkin karena tidak ada orang waras yang ingin berlama-lama di tempat ini. Ancaman akan kematian yang kuat telah merasuk sangat dalam di tubuh orang-orang ini terutama sang kusir, dia sedari tadi sudah gemetaran, terkecuali dengan Ming Wu yang memang ingin memasuki jalan ini.
Kontur lembah yang sempit dan curam juga gelap menjadikan tempat ini lebih berbahaya lagi. Lebar jalan disini hanya cukup untuk lima kuda. Selain itu, jika diserang dari dua sisi tidak akan ada jalan keluar selain menerobos musuh didepan. Serangan jarak jauh dari atas lembah juga salah satu momok menakutkan ditempat ini.
"Tetaplah disini, apapun yang terjadi jangan dekati pintu dan jendela." Ming Wu memperingatkan Shin untuk keselamatannya.
"Tapi kenapa kita lewat sini?" Shin tentunya tidak ingin membuang hidup kecilnya ditempat seperti ini, dia tidak ingin mati karena keputusan orang yang baru dikenalnya.
"Aku dikejar waktu, lelang Kekaisaran Azure Sky akan dimulai. Ada barang langka yang kuinginkan dijual disana." Ming Wu menjelaskan, sebuah lelang tahunan yang selalu dinantikan setiap ahli dan praktisi di kekaisaran. Barang yang dijual disana bukanlah barang yang sembarangan.
"Oh, apa itu dimulai besok?" Terburu-buru harusnya hanya itu kesimpulan yang ada, tapi ada baiknya untuk lebih berhati-hati.
"Tidak, tapi minggu depan." Dengan wajah datarnya Ming Wu berbicara, mendengar ini emosi Shin langsung melonjak tajam.
"Kalau kau ingin mati, matilah sendiri, jangan ajak aku." Dia sudah tidak peduli dengan perbedaan umur jika sudah bicara tentang nyawa. Baru beberapa hari yang lalu dia berjanji pada ibunya akan jadi sangat kuat dan bertemu dengan mereka kembali, tentunya mati konyol seperti ini tidak ada dalam list jadwal Shin.
"Dengarkan aku dulu, lelangnya memang minggu depan tapi pendaftarannya besok. Tak semua orang bisa berpartisipasi, hanya pedagang dan ahli kuat saja yang ikut." Entah kenapa tapi Ming Wu ingin sekali Shin ikut dalam perjalanalan ini. Tidak ada yang tahu apa yang diinginkannya, yang penting adalah itu bukan hal yang buruk.
"Lebih baik aku keluar dari sini, masih sempat untuk keluar dari tempat ini." Shin akan segera bangkit dan keluar dari kereta ini namun dihentikan suara Ming Wu.
"Jangan, apa kau tidak penasaran dengan jawaban dari pertanyaanmu?"
Shin tertegun sejenak dan menempelkan jari di dagunya.
"Baiklah, aku juga cukup penasaran dengan manusia yang kak Ming maksud. Asalkan kak Ming menjamin keselamatanku." Setelah beberapa pertimbangan Shin akhirnya memilih untuk ikut, toh dia juga punya harta untuk menyelamatkan hidupnya, namun Shin sebisa mungkin meminimalkan penggunaan harta itu karena bisa mengundang bahaya juga karena rahasianya terekspos. 'Saat keadaan sudah diluar kendali aku akan menyelamatkan dia, dengan begitu dia akan berhutang padaku.Tak ada salahnya memanfaatkan kakak ini sedikit.' Pikir Shin dalam hati.
Bagian awal perjalanan mereka dipenuhi dengan ketegangan intens, namun mereka masih belum menemukan satupun halangan berarti, hanya ada beast level 2 sampai level 3 yang sepenuhnya dihiraukan oleh mereka. Mereka tidak punya waktu untuk mempedulikan gangguan ini dan juga bermaksud untuk menghemat aura mereka.
Sebentar lagi mereka akan memasuki area paling berbahaya dari lembah ini, Falling Dragon Zone. Rumor mengatakan jika ada pertarungan antara naga dan ahli yang sangat kuat terjadi di tempat ini. Dikatakan bahwa Lembah Kematian adalah hasil dari serangan dari ahli itu, alasan kenapa Falling Dragon Zone ada diujung dan dinamai seperti itu adalah karena serangan ini naga itu terbunuh tepat diatas zona ini. Naga yang bertubuh besar itu jatuh dengan keras kebawah lembah dan menciptakan zona ini. Jika dilihat dari atas, zona ini terlihat seperti sebuah cekungan besar, konon mayat naga itu masih terkubur disini dan nanyak ahli mencoba keberuntungan mereka disini tapi tak ada harta atau mayat naga sedikitpun disini. Godaan terhadap benda yang ada sangkut-pautnya dengan Suku Naga tentu sangat besar, apalagi jika sebuah mayat naga asli. Bahkan kaisar kekaisaran ini juga akan tergoda dengan ini.
Tebing di zona ini sedikit berbeda, tebing disini hanya memiliki kemiringan 45 derajat hingga kuda bisa menuruninya, diatas tebing ini adalah hutan rimbun yang tidak membiarkan matahari menjatuhkan sinarnya padanya dan dasar dari tebing ini adalah jalan yang dilalui Shin. Ancaman serangan dari empat sisi tanpa ada jalan keluar ini membuat siapapun bergidik ngeri karenanya. Untungnya zona ini tidak terlalu panjang dan hanya membutuhkan satu jam perjalanan. Satu jam ini adalah penentu keberhasilan perjalanan mereka, setelah memasuki Falling Dragon Zone adalah tempat paling aman di lembah kematian.
Jika bisa keluar dari zona ini perjalanan rombongan Ming Wu bisa dibilang berhasil.
"Mana jawaban yang tadi kak Ming janjikan?" Shin yang suda agak tenang kembali mendapat kesopanannya.
"Aku lebih berharap jika jawabanmu itu tidak muncul." Ming Wu berkata dengan lirih.
Drip! Drip! Drip!
Tanah bergetar dan batu-batu tampak berloncatan, suara gemuruh rendah yang berasal dari dalam hutan membuat dahi penjaga mengerut,
"Mereka datang."
Didalam kereta.
"Kak Ming, ada apa ini?" Mendengar suara berderap yang kuat, Shin jadi sangat tertarik mengetahui apa ini.
"Ini adalah jawabanmu." Ming Wu segera pergi setelah menjawabnya, meninggalkan Shin sendirian didalam. Karena penasaran Shin diam-diam membuka jendela di sisi kiri. Yang dia lihat adalah sekelompok bandit berkuda berjumlah kurang lebih 20 orang, Shin terkulai lemas dan segera terjatuh, kakinya gemetar karena ketakutan, keringat dingin segera mengucur deras di seluruh tubuhnya membuatnya basah.
"Memang ini lebih mengerikan daripada beast manapun." Shin mendecakkan lidah dan segera menjauhi jendela. Saat ia sudah berada di tengah kereta dia juga mendengar suara yang sama disebelah kanannya, "Jangan bilang bahwa ada pasukan lagi disebelah kananku." Shin semakin gemetar dan ketakutan hingga tak bisa menggerakkan kakinya tapi dia masih mempertahankan ketenangannya. Memang ini adalah situasi paling berbahaya yang pernah dialami Shin selama hidupnya. Bahaya ini sudah jauh melebihi saat dia dikejar oleh Hong Lei atau melawan beast level 2. "Aku sudah mendapat jawabanku, aku boleh pergi kan?" Shin mulai mempertanyakan keputusannya untuk ikut dan mengeluarkan sumpah-serapah dalam hati.
Diluar...
"Pacu kuda ini secepat mungkin!" Ming Wu membentak pada kusir yang gemetar ketakutan. "Jika kau berhenti kita semua akan mati!" Kusir itu segera memacu kudanya lebih cepat lagi, namun percuma, dua pasukan sudah mulai mengejar mereka.
"Panah!"
Seorang berbadan telanjang dengan otot yang terlihat jelas serta tubuhnya yang besar berteriak dengan lantang. Hutan yang tampak gelap dan tenang kini bergerak, banyak sosok hitam mulai keluar dari persembunyiannya, mereka mulai menarik busur mereka ke atas langit.
"Tembak!"
Anak panah ditembakkan secara serentak, jumlah anak panah yang terlalu banyak membuat sinar matahari terhalang olehnya, saat sudah mencapai kereta anak panah ini segera turun dari langit seperti hujan tanpa henti. Keempat penjaga melompat dari kuda mereka dan memblok panah-panah ini namun beberapa masih bisa lolos dan menuju kereta.
Clank! Clank!
Suara besi terdengar saat panah menyerang kereta ini. Lapisan luar kereta ini terbuat dari logam yang ditempa dengan aura, selain pertahanannya kuat logam ini juga bisa dialiri aura sehingga bisa lebih kuat lagi.
"Serahkan kereta ini padaku, kalian fokus saja membuka jalan!" Ming Wu memberi perintah pada empat prajurit yang ia sewa. Keempatnya mengangguk lalu kembali ke kuda masing-masing.
Pedang dan tombak terkepal oleh tangan mereka sekarang, tanpa berhenti mereka terus menyerang musuh yang menghalangi jalan mereka. Banyak bandit lemah yang diterbangkan atau dibunuh oleh mereka.
"Pilihlah lawan yang sebanding denganmu, bukankah memalukan melawan orang lemah seperti mereka?"
Orang bertubuh kekar tadi segera menuruni lereng dan menghalangi jalan.
"Siapa kau)" Salah satu penjaga bertanya.
"Ketua Bandit Black Flag, Hei Tie." Jawab orang bernama Hei Tie dengan arogan, nama Bandit Black Flag memang cukup terkenal disini.
"Pergi dan aku akan melupakan kejadian ini." Tak peduli soal identitas dari lawannya karena dia memang tidak tahu, penjaga ini membentaknya.
"Aku orang yang menjunjung tinggi kekuatan, kalahkan aku dan kau bisa pergi!" Hei Tie yang adalah seorang pejuang sejati selalu bicara dengan kepalannya.
"Dengan senang hati."
Penjaga yang memegang pedang ini memacu kudanya kedepan, dia mengaliri pedangnya dengan aura sehingga ketajaman dan kekuatannya bertambah. Pedang beraura itu menebas dada Hei Tie, Hei Tie hanya mengaktifkan auranya sebagai pertahanan, tubuhnya segera dilimuti cahaya hitam pekat dan menakutkan. Namun suara kesakitan yang diharapkan tidak muncul.
Clank!
Suara besi terdengar saat pedang itu menebas tubuhnya. Kekuatan fisik seperti itu tidak bisa dicapai tahap pembentukan belaka, seharusnya dia sudah mencapai tahap duniawi.
"Tubuhmu memang sesuai dengan namamu." (hei tie \= besi hitam)
Hei Tie dengan cepat menyerang penjaga itu dengan sebuah pukulan segera penjaga itu terlempar belasan meter kebelakang dan muntah darah.
"Lemah." Kalimat Hei Tie membuat tiga penjaga lainnya gemetar, meski mereka berempat melawannya bersamaan, perbedaan antara tahap pembentukan dan duniawi tidak bisa dilewati dengan jumlah semata. Ming Wu tetap tak bergeming dihadapkan dengan teror ini, dia dengan lembut berkata,
"Mohon bantuanmu senior."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Markinyo
Falling dragon zone..
Kenapa ga d tulis aja
Daerah Naga Turun..
kan lbh enak bacanya?
Lagian jaman dinasti china tdk ada bhs inggris
2023-04-03
0
Awel Al-Lukman Al-Hakim
mantappp
2020-06-27
0
Mamat Stone
seru
2020-06-16
0