BRAKK!!
Pintu rumah tiba-tiba terbuka dengan keras dan sosok anak kecil keluar dari pintu tersebut serta langsung menuju gerbang barat. Dengan mengandalkan momentum, Shin lari sekuat tenaga ke jalan keluar dari medan pertempuran ini.
Latihan fisik rutin Shin tidak mengkhianatinya, walau belum merasakan aura tapi kecepatannya setara dengan fase menegah tahap pengumpulan. Walau cepat tapi Shin masih membutuhkan waktu yang cukup lama karena jaraknya lumayan jauh.
Melihat adegan ini, mata trio Hong Lei menyipit. Jelas, adegan ini tidak mereka perkirakan sebelumnya. Mereka bertiga saat ini sedang mengepung Hong Wei di tembok timur yang telah roboh saat ini. Hong Wei tertawa keras melihat ekspresi mereka bertiga, jejak kepuasan terlihat jelas di dalam matanya.
Rumah Hong Wei dikelilingi tembok setinggi tiga meter dan jalan keluar satu-satunya adalah gerbang barat yang sedang dituju oleh Shin.
Shin yang masih kecil tidak mungkin bisa memanjat tembok tinggi itu dan jika ingin keluar harus melewati tiga orang haus darah yang telah dibutakan oleh harta. Ketiganya baru saja menyadari bahwa Hong Wei sengaja menggiring mereka ke tembok timur untuk membeli waktu untuk Shin.
'Bagaimana timingnya bisa sempurna?' Suara ketiganya tidak keluar karena keterkejutan mereka. Pulih dari keterkejutannya akal sehat mereka kembali dan mulai mengerti rencana pelarian Hong Wei.
"Jadi ini rencanamu, tapi sepertinya kau tidak berencana untuk hidup esok hari." Kata Hong Lei
"Asalkan dia terus hidup, mati sekalipun aku bersedia." Hong Wei Sangat sadar soal fakta bahwa mereka berdua tidak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup, hanya dengan cara inilah Shin bisa hidup lebih lama lagi.
Rencana Hong Wei memang dibuat dadakan tapi itu sangatlah matang, hanya dengan mengamati dan mengawasi keadaan sekitar selama beberapa hari terakhir dia bisa menyimpulkan bahwa kejadian seperti ini akan terjadi.
Shin tahu kapan waktu untuk lari karena kertas yang diberikan oleh pamannya. Kertas itu memintanya untuk terus bersiaga dan langsung lari keluar kota saat ada tanda dari pamannya. Jelas, Hong Wei harus membeli waktu yang lama agar Shin bisa keluar kota dengan aman.
Shin harus keluar dari Kota Mang ini secepatnya, ketiga orang itu mungkin akan mengirim orang untuk mencarinya jika dia tetap disini besok, walau aman dari serangan binatang buas diluar tapi Shin tidak akan aman oleh manusia didalamnya.
Meninggalkan Wei Hong yang terkapar, trio itu segera menembak ke arah Shin. Sejak awal tujuan mereka bukanlah membunuh Hong Wei tapi cincin penyimpanan milik Shin.
Terbutakan oleh harta membuat mereka tidak peduli lagi tentang statusnya sebagai tetua klan. Sungguh sangat tidak pantas seorang tetua merampok seorang bocah yang belum bisa merasakan aura. Jika berita ini menyebar ketiganya mungkin kehilangan wajahnya, tidak menutup kemungkinan kalau posisi tetua mereka akan dicabut dan bahkan mungkin mereka akan diusir dari klan.
Ketiganya bergerak menerjang Shin dan
mereka bertiga lupa bahwa mereka telah meninggalkan hambatan terbesar tanpa penjagaan. Walau sudah terluka parah tapi Hong Wei belum mengeluarkan seluruh kemampuan bertarungnya. Harimau yang terluka lebih sulit dihadapi, Mungkin pepatah ini tepat untuk kondisi Hong Wei saat ini.
"Mountain Weight Pressure!"
Brugg!!
Ketiganya langsung menghantam tanah dengan keras seolah ada gunung di atas kepala mereka. Retakan seperti jaring laba-laba merekah di tanah dengan cepat. Diterpa tekanan kuat, darah segar terlihat di ujung mulut mereka. Tubuh fisik mereka tidak terluka banyak oleh serangan ini tapi organ dalamnya terguncang hebat karena tiba-tiba berhenti saat bergerak dengan kecepatan tinggi.
Hanya mereka bertiga yang ditekan, bahkan Shin masih tetap konstan dengan kecepatannya tanpa merasakan tekanan apapun. Jelas ini adalah efek dari teknik Focussed Aura Control. Teknik dengan efek area yang cukup luas ini difokuskan ke tiga titik sehingga kekuatannya dilipat gandakan.
"Ughh... Ternyata kau masih memiliki beberapa trik lain." Kata Hong Lei ketika dia sebisa mungkin mempertahankan kesadarannya.
"Kau tidak bisa mempertahankannya untuk waktu yang lama kan ?" Hong Zhao memberi sebuah tebakan.
"Cukup untuk Shin melarikan diri." Jawab Hong Wei dengan rendah, secara tersirat dia mengakui tebakan Hong Zhao tadi adalah benar.
Shin sudah melewati gerbang dan terus berlari tanpa menoleh kebelakang. Mengingat rumah pamannya ada di utara kota, tak membutuhkan waktu lama untuk menuju perbatasan utara kota. Dia membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk keluar kota lewat jalan utara.
Setelah melewati jalur utara seseorang akan sampai 10.000 Beast Mountain Range. Untuk mencapai ke Kota Yan hanya perlu masuk ke pegunungan luar, meski hanya bagian luar tapi beast disana bisa mencapai level 4! Setara dengan ahli pembentukan menengah, walau tidak terlalu kuat tapi Jumlah magical beast didalamnya membuat ahli tahap duniawi sakit kepala. Jika ingin menuju Kota Yan biasanya orang menyewa ahli untuk melindunginya. Ahli tahap duniawi dalam kondisi puncaknya juga tidak berani masuk ke dalamnya dengan ceroboh apalagi dalam keadaan terluka.
Shin yang belum merasakan aura hanya mencari mati jika masuk kedalamnya, beast level 1 juga lebih dari cukup untuk membunuhnya. Beast level 1 sampai level 3 masihlah binatang biasa yang membawa berbagai karakteristik unik dan spesialnya, mau sekuat apapun beast itu, mereka masihlah binatang biasa. Hanya setelah mencapai level 4 mereka bisa memanipulasi aura, bahkan mereka bisa mengambil wujud manusia setelah menjadi sangat kuat.
Di dalam rumahnya, Hong Wei masih berusaha menekan trio Hong Lei untuk memberi Shin waktu. Dia sadar butuh waktu minimal sepuluh menit bagi Shin keluar kota dan hanya butuh dua menit untuk trio ini dalam keadaan normal, mengingat mereka bertiga sedang terluka, akan butuh waktu lima menit untuk menyusul Shin. Wei Hong hanya perlu menahan mereka minimal selama lima menit dan Shin bisa selamat, tapi sepertinya itu adalah lima menit terlama dalam hidupnya. Hong Wei berjalan kedepan dan berdiri didepan gerbang seolah menghalangi siapapun untuk keluar.
Satu menit...
Dua menit...
Tiga menit..
Wajah Hong Wei sekarang menjadi sepucat kertas, darah segar terus mengucur dari luka-lukanya tapi dia tidak mempedulikan kesemua hal ini, niatnya untuk melindungi Shin tidak bisa goyah hanya dengan hal semacam ini.
"Kau sudah tidak bisa menekan kita lebih lama lagi."
Mereka bertiga sekali lagi mengaktifkan auranya untuk mencoba lepas dari tekanan ini. Menghadapi tiga perlawanan ini Hong Wei yang sudah kritis memuntahkan darah, dia tidak lagi mampu untuk menahan mereka. Wei Hong hanya dengan mengandalkan tekad terus berusaha menahan mereka. Tapi auranya semakin lama semakin melemah.
Empat menit...
Break!
Tekanan dari Wei Hong sudah menghilang, ketiganya sudah mendapatkan kembali senyum di wajahnya. Saat mereka hendak pergi suara serak tersengar dari depan, "Tunggu.... kalian belum boleh pergi dari sini... focussed aura shield." Perisai aura telah menghalangi jalan keluar mereka satu-satunya. Saat ini mereka terlalu lemah untuk bisa melompati tembok setinggi tiga meter itu. Pilihan mereka hanya menerobos kedepan.
"Aura thorns"
Duri hitam hanya berjumlah dua lusin sekarang dan bentuknya juga sedikit ilusi, tapi kondisi aura shield juga sama menyedihkannya. Perisai yang terlihat sangat kokoh tadi sekarang terlihat serapuh kaca.
Bang!Bang!Bang!Bang!
Duri demi duri menghujani perisai aura. Perisai yang tadi dengan mudah menahannya sekarang sudah menunjukan tanda kehancurannya.
"Gigih sekali."
"Tinju penetrasi" Sesosok menembak dari belakang, sosok itu adalah Wei Ning yang hendak membantu Hong Lei. Wei Ning mengepalkan tinjunya dan mengarahkannya ke perisai dengan keras
Prang!
Suara kaca pecah menyertai hancurnya perisai tersebut. Kematiannya sudah dipastikan tapi sosok didepannya tidak bergerak dari posisinya serta kedua lengannya direntangkan.
"Kau.... tidak... boleh....pergi."
Kata-katanya membuat bulu kuduk trio itu merinding serta keringat dingin membasahi dahi mereka. Baru pertama kali dalam hidup mereka melihat orang dengan tekad sekuat ini, bahkan hati mereka sedikit tersentuh karenanya.
Pulih dari keterkejutannya trio itu menatap Wei Hong dengan aneh. sosok itu tetap tidak bergerak dari posisinya
Dan tidak juga berbicara sepatah kata apapun lagi. Keheningan ini berlangsung sebentar sebelum Hong Lei berkata, "Dia sudah mati."
Walau Hong Wei adalah musuhnya tapi mereka menunjukan rasa hormat padanya. Tekad baja Hong Wei sudah menggerakan hati. Sebagai penghormatan terakhir ketiganya menagkupkan kedua tangannya dan membungkuk. Hong Lei yang terlibat pertarungan paling intens dengannya memancarkan kekaguman dimatanya
"Kau sudah menahan kami selama lima menit hanya dengan tekad, sungguh aku terkagum dengan tindakanmu tapi... tujuan kami masih belum berubah!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Victor Langi
baca novel yg bhsa di campur2 nga ngertilah mending ndvel lain....😛😛
2023-05-27
0
🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤
Dasar tua bangka gk tau malu...
Gw yg baca tp gw jg yg kesel gregetan...
2021-03-04
0
bara.dynasti
apa cuman ane yang ngerasa bahasanya masih BELEPOTAN campur2 melayu,english etc sebagai kata penghubung yg tidak pas dg bahasa baku EYD indonesia??
jadi berasa berantakan karena bahasa yg seharusnya direvisi jikapun ini novel hasil nyomot copas & ditranslate ke bhs indonesia 🤔
2021-01-12
3