"Paman, tubuh fisikku bertambah kuat lagi!"
"Oh, benarkah? Sudahkah kau bisa merasakan aura Shin?"
"Belum, tapi aku yakin suatu hari nanti aku pasti bisa merasakannya!" Shin menjawab dengan penuh tekad. Dia adalah anak yang akan berumur 10 sebentar lagi, penampilannya selayaknya bocah seumurannya, dengan wajah polos dan naif yang belum mengerti apapun tentang dunia dan isinya.
Dengan rambut hitam pendek menghiasi kepalanya dan mata dengan pupil hitam yang bagaikan malam berbintang, sangat indah.
Pamannya adalah seorang tetua dari Klan Hong, namanya adalah Hong Wei. Sembilan tahun lalu dia menemukan bayi, buku teknik aura, dan sebuah kotak logam kehitaman dengan ukiran naga di permukaannya di dalam hutan saat dia berlatih. Awalnya dia curiga tentang bayi yang ditemukannya tapi setelah berpikir sejenak dia memutuskan untuk membawanya dan merawatnya, walau bayi ini sedikit berbeda dari bayi lainnya.
Dia membawa bayi itu dan merawatnya karena merasa itu adalah pertemuan yang ditakdirkan. Dia menemukan sepucuk surat yang berisi pesan dari kedua orang tuanya, sebuah hal penting, dan amanat untuk memberikan kotak logam kehitaman misterius padanya.
Merasa pusing saat memberinya nama, Hong Wei melihat bagian belakang surat itu dan melihat kata "Shin." Tak perlu berpikir keras untuk mengetahui maksud dari kata "Shin" yang ditulis dibelakang, sudah pasti itu adalah namanya. Hanya saja, nama ini hanya terdiri dari satu kata, tak ada marga yang ditulis disana. Tak bisa membantu, Hong Wei hanya melakukan apa yang surat ini minta. Tulisan dalam surat itu juga tidak terlalu bagus dan seperti dibuat dengan buru-buru, seolah sedang diburu oleh sesuatu.
Shin, anak yang tekad dan tingkat pemahamannya yang diatas rata-rata dianggap jenius pada awalnya. Tapi semua anggapan itu sirna ketika Shin yang berumur enam tahun masih belum bisa merasakan aura. Biasanya seseorang akan merasakan aura saat dibawah umur lima tahun. Jika bukan karena seorang tetua adalah ayah angkatnya, mungkin Shin sudah lama diusir dari Klan.
Karena desakan dari berbagai pihak untuk mengusir Shin, Hong Wei hanya bisa mengundurnya sampai batas waktu sampai Shin berumur 10 tahun, bahkan dengan pengaruhnya sebagai tetua dia masih tidak bisa melawan opini publik. Oleh karena itu hampir setiap hari Hong Wei bertanya pada Shin tentang auranya.
Walau begitu Shin tidak menyerah, dia mencoba semua hal untuk bisa merasakan aura, dari latihan fisik sampai membaca buku tentang aura. Namun nihil, dengan konstitusi tubuhnya yang aneh tak peduli apa yang dia lakukan, aura masih tidak bisa dia rasakan keberadaannya. Tapi usahanya ini tak sepenuhnya tidak berguna, dia jadi segala bisa akibat hal ini.
Aura dapat dianggap sebagai hal yang paling penting didunia ini. Orang yang menggunakan aura untuk dirinya sendiri disebut sebagai seorang ahli atau seorang praktisi. Saat seseorang mengkultivasi aura sampai tingkat tertinggi tubuh fisiknya sekokoh gunung dan bergerak secepat petir.
Banyak orang mengejar kekuatan tinggi didunia ini dengan berbagai alasannya masing-masing. Tapi yang paling utama dan banyak adalah untuk keamanan dan kenyamanan dalam hidup di dunia yang kacau ini.
Didunia yang menjunjung tinggi kekuatan di atas segalanya ini orang yang tidak bisa merasakan aura adalah sampah masyarakat dan aib keluarga. Tak mempunyai kekuatan adalah dosa besar yang tak bisa diampuni, jika seseorang seperti ini mendapatkan masalah atau bahkan terbunuh mereka hanya bisa menyalahkan dirinya yang lemah.
Ahli dapat dikatakan sebanyak bintang di langit tapi yang bisa disebut ahli sejati tidaklah banyak. Jalan para ahli tidaklah mulus dan lancar, itu sepenuhnya dipenuhi oleh duri dan marabahaya dan tipu daya. yang punya bakat dan latar belakang kuat dapat memuluskan jalan berduri yang akan dilaluinya. terdengar tidak adil tapi masih adakah keadilan didunia ini?
Ahli dibagi menjadi dua yaitu ahli internal dan eksternal. Ahli internal menggunakan aura sebagai kekuatan untuk melepaskan jurus aura dan memperkuat tubuh fisiknya sendiri. Biasanya mereka memilih senjata mereka sendiri untuk melewati batasan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh tubuh kedagingan belaka, meski begitu masih cukup banyak ahli yang memilih menjadi martial artist sejati.
Ahli eksternal adalah sebuah eksistensi yang sedikit langka didunia ini. Bakat dan afinitas seseorang terhadap lima elemen sangat mempengaruhi jalan kultivasi eksternal seseorang. Satu serangan dari ahli jenis ini memiliki kekuatan untuk menghancurkan sebuah pasukan. Selain dari lima elemen utama ada juga elemen lanjutan. Orang yang memiliki afinitas terhadap elemen lanjutan atau dua elemen secara sekaligus jauh lebih langka di dunia ini, apalagi yang bisa mengendalikan kelimanya, itu hanya sebuah mitos.
Untuk ahli yang bisa mengendalikan dua elemen sekaligus, biasanya elemen yang dibawanya saling tidak menolak satu sama lain. Sangat jarang ada kasus orang yang bisa mengendalikan api dan air secara bersamaan.
Karena karakteristik unik yang dibawa mereka, ahli semacam ini sering disebut sebagai elemental.
Kultivasi seseorang akan dimulai saat dia mulai bisa merasakan aura dan berlanjut ke tahap pengumpulan, tahap konversi, tahap duniawi, tahap surgawi dan terakhir ada tingkat master yang legendaris. Bahkan di kekaisaran ini hanya ada enam ahli master dan tiap dari mereka tidak bisa disentuh atau disinggung, hanya kematian dan kehancuran yang akan menunggu jika berani menyinggung mereka.
Konon seorang master dapat menghancurkan gunung hanya dengan tinjunya dan hidup selama ratusan tahun lamanya. Bahkan Patriark Klan Hong hanya pada tingkat duniawi fase akhir. Seorang master aura bisa dianggap sebagai eksistensi puncak di kekaisaran ini.
Setiap tingkat memiliki tiga fase yaitu fase awal, fase menengah, dan fase akhir. Kesulitan untuk menaikan kultivasi seseorang akan semakin tinggi setiap peningkatan kekuatannya. Seseorang bisa menghabiskan waktu sampai bertahun-tahun hanya untuk meningkatkan kultivasinya satu tingkat kecil.
Shin yang saat ini tinggal menghitung jam sampai ulang tahunnya yang kesepuluh terus mengulangi latihan fisiknya setiap hari. Walau dianggap sampah oleh orang lain tapi tidak ada yang berani untuk membullynya secara langsung karena posisi pamannya di dalam Klan Hong.
Meski tidak ada yang membully-nya secara langsung tidak berarti bahwa dia tidak merasakan sikap diskriminatif dari masyarakat. Sampai saat ini juga Shin tidak mempunyai satupun teman. Orang yang seumuran dengan Shin menjauhinya karena perkataan orang tua mereka. Pamannya adalah satu-satunya orang yang menyayangi dirinya. Sayangnya, Shin sebentar lagi akan berpisah dengannya.
"Lihat sampah itu, dia pikir dengan latihan fisik biasa dia bisa merasakan aura hahahaga."
"Jika saja bukan seorang tetua yang mengasuhnya kita bisa mengusirnya dari dulu."
"Batas waktu yang dijanjikan juga sudah hampir berakhir. Kita lihat saja nanti."
Hinaan semacam ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Shin. Shin yang sudah terlalu sering dihina menjadi tidak lagi peduli tentang perkataan mereka.
Shin yang setiap hari hanya berlatih dan belajar ini tinggal seatap dengan pamannya. Rumahnya berada di sisi utara kota cukup dekat dengan perbatasan.
Saat malam hari Shin selalu menatap kotak logam yang merupakan peninggalan dari orang tuanya di kamarnya. Shin tidak mempunyai kunci untuk membuka kotak itu dan tak peduli sekeras apa dia mencoba untuk membukanya kotak itu tetap tak bergeming. Berulang kali dia bertanya pada pamannya kotak apa ini dan apa tujuannya tapi Hong Wei juga sama tidak tahu, dia hanya menenangkan Shin dengan anggapan bahwa di masa depan semua akan terungkap satu per satu.
Matahari dengan lembut menjatuhkan sinarnya, Shin membuka jendela dan sinar matahari tampak membanjiri tubuhnya. Saat Shin hendak berlatih rutin pamannya memanggil dan berkata, "Janganlah kau latihan hari ini. Temani aku sepanjang hari disini." Suaranya serak seakan-akan seorang ayah yang hendak melepaskan anaknya.
"Baiklah." Shin mengangguk
dan menjawab.
"Ini adalah cincin ruang milikku, didalamnya ada suplai makanan dan air untuk sebulan. Ada juga teknik aura milik orang tuamu dan beberapa teknik milikku sendiri dan sebuah peta. Ada juga uang yang cukup untukmu bertahan hidup." Pamannya berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Setelah kau pergi ke dunia luar pergilah ke Kota Yan. Aku sudah menandainya untukmu. Saat kau disana temuilah orang bernama Feng Li." Hong Wei memberikan cincin ruangnya dan Shin mengambilnya dengan sedikit enggan, dia juga sudah mengerti nasib apa yang akan menantinya besok.
"Tapi aku ingin tinggal disini dengan paman." Pinta Shin dengan nada sedih.
"Kita akan bersama lagi jika langit menghendaki."
Shin lalu memeluk pamannya dengan erat tak mau melepaskannya, momen yang mengharukan ini bertahan selama beberapa menit sebelum keduanya berbincang-bincang sejenak.
Besok adalah hari ulang tahun Shin sekaligus hari dimana Shin akan diusir dari klan. Hong Wei mendesah lembut karena melihat Shin yang masih belum merasakan aura. 'Mungkin aku harus berpisah dengannya besok.' Gumamnya dengan suara rendah dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Jumadi Madi
tau iklan lasada
2022-02-01
0
Botha Hantu
aq datang shin
2021-07-06
0
Ryuuu🐉
kok mirip legend of lian ya
2020-07-26
0