Bab 6

Tanpa terasa, dua bulan berlalu Melati menjalani hari-harinya tanpa Faisal. Sedikit-demi sedikit, Melati mulai bisa mengalihkan pikirannya yang sering kali memikirkan Faisal.

Ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Melati. Menerima gaji ke dua nya sebagai cleaning service di sebuah klinik bersama Yayuk.

"Kamu belakangan ini kelihatan pucat terus, Mel.... Apa kamu kelelahan?".

Suara bu Sandra mengejutkan Melati yang saat itu bersiap untuk pulang.

"Saya baik-baik saja Bu.".

"Kamu harus semangat. Anak-anak tadi bilang katanya uang gajian udah masuk ke rekening."

Senyum Bu Sandra meneduhkan. Wanita yang berusia pertengahan empat puluhan ini, Sangat terkenal baik pada siapapun.

"Iya, Bu. Makasih".

Sandra hampir saja berbalik pergi kalau saja Melati tidak jatuh pingsan di depan lokernya. Sontak Sandra berteriak meminta tolong.

Belakangan, wajah Melati memang nampak pucat.

"Astaga... Melati... Melati bangun....."

Setelah semua orang berdatangan, termasuk Yayuk juga, semua orang segera membawa Melati untuk di periksa. Beruntung tempatnya bekerja ini adalah sebuah rumah sakit. Jadi mempermudah Melati memeriksakan diri.

~~

~~

"Jadi bagaimana Melati? Keputusan sidang ketuk palu kamu tinggal dua hari lagi, kamu masih punya kesempatan untuk ngomong sama mas Faisal tentang kehamilanmu".

Yayuk adalah orang yang paling histeris ketika mendengar hasil lab Melati, yang menyatakan bahwa melati sedang Hamil.

Bagaimana tidak? Dua hari lagi Melati akan resmi menggelar status sebagai janda.

Membayangkan sahabatnya akan memiliki anak tanpa di dampingi suami, dengan status janda, tentu membuat Yayuk merasa iba luar biasa.

"Jangan, yuk.... Aku nggak mau mas Faisal kembali terkurung dalam pernikahan yang nggak di kehendaki.

Biarkan begini saja. Mas Faisal harus bahagia.

Pasti ada jalan keluar lain dari masalah ini."

"Bodoh. Kamu mikirin kebahagiaan Faisal tapi kamu nggak mikirin kebahagiaan kamu sendiri.

Ingat Melati. Anak kamu juga butuh kasih sayang bapaknya".

Yayuk nggak habis pikir. Mana mungkin Melati bisa berpikiran seperti itu?

"Ada cara lain. Aku yakin ini pasti yang terbaik."

"Apa maksud kamu?"

Yayuk menyipitkan matanya ke arah Melati.

"Aku akan gugurkan bayi ini".

Seperti petir menyambar hati Yayuk seketika.

~~

~~

Hati Melati semakin kalut kala bertemu dengan Fian, mantan adik iparnya di tempat kerja nya.

Pagi itu, Melati tengah mengantarkan surat pengunduran dirinya di rumah sakit tempatnya kerja. Sesampainya di klinik, Fian menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Melati hanya bisa menunduk, menyembunyikan wajahnya yang sembab akibat terus menerus menangis, serta pucat. Dirinya tidak ingin sama sekali untuk bertemu dengan siapapun yang memiliki keterkaitan dengan mantan suaminya, Faisal.

"Melati".

Suara datar Fian menerobos masuk ke dalam gendang telinga Melati. Melati refleks menghentikan langkahnya.

"Hari ini sidang terakhir kamu dengan mas Faisal, benar?".

Fian memaksa melati untuk menghadapnya.

Melati semakin risau.

"Ii...injeh, ndoro.... Maaf ka..kalau selama ini, sikap saya tidak mem...membuat ndoro Fian kurang suka".

Melati bukan tidak tau diri. Biar bagaimana pun, ia menganggap Fian sebagai mantan majikannya, bukan mantan adik iparnya.

"Dan kamu tengah hamil dua bulan lebih, sedang kamu merahasiakan semuanya dari keluarga kami?".

Jemari Tian mencengkeram erat bahu Melati. Melati mendongak, menatap mata Fian dengan penuh keterkejutan.

Bagaimana mungkin Fian tau?

"To...tolong, ndoro.... jangan katakan kehamilan saya pada keluarga ndoro Winata. Saya mohon....."

Melati menangkupkan kedua tangan di depan dada.

"Kenapa seperti itu?"

"Karna ndoro Faisal tidak mencintai saya. Karna ndoro Faisal tidak menginginkan saya. Saya mencintainya, ndoro Fian. Sangat mencintainya. Saya tidak ingin ndoro Faisal merasa terbebani dan terbelenggu dalam tanggung jawabnya. Saya... saya ingin melihatnya bahagia meski tanpa saya.

Saya akan menjalani kehidupan saya sendiri dengan ikhlas. Saya mohon, ndoro Fian".

Fian seketika melepas bahu melati. Terbuat dari apa hati wanita ini? Mengapa Melati lebih mementingkan kebahagiaan Faisal di bandingkan dirinya sendiri?

"Baiklah. Asal kamu membiarkan saya ikut andil dalam menjaga keponakan saya, saya akan merahasiakan semuanya."

Melati mendongak. Hatinya seolah ragu dengan kalimat yang di ucapkan Fian baru saja.

"Sa... saya permisi, ndoro. Saya.... harus segera sampai ke persidangan sebelum jam 10 siang".

Melati berlalu pergi tanpa menunggu jawaban Fian.

Sedang Fian, putra bungsu keluarga Heri Winata itu tengah menghubungi seseorang untuk mengikuti Melati. Ia merasa salah pada keluarganya karna sudah merahasiakan kehamilan mantan kakak iparnya, tapi ini semua permintaan Melati.

Fian dalam dilema.

~~

~~

Melati berjalan gontai dengan tatapan mata kosong menuju pintu keluar persidangan. Hatinya hancur lebur tak bersisa saat hakim mengetuk palu. Kini.... ia resmi menyandang status janda di usia sembilan belas tahun, dalam keadaan hamil pula.

Kisah ini, ia genggam seorang diri.

Di samping Melati, Yayuk berjalan penuh cemas. Sesekali wanita itu mengusap air matanya. Ia ikut pedih saat mengingat Melati harus menjalani kehidupannya seorang diri dalam keadaan tengah mengandung.

Setibanya di tempat parkir, Melati duduk mengistirahatkan tubuhnya di bawah pohon mangga. Tenaganya seolah terkuras habis kali ini. Wajahnya kian pucat. Pandangannya kosong. Seperti kehidupan tanpa jiwa.

Dari arah dalam, Faisal berjalan dengan ibunya, Ratri. Wanita tua itu, entah apa yang ia rasakan, tapi ia menangkap gelagat tak wajar dari tubuh dan reaksi Melati yang hanya pasrah saja.

"Ibu merasa ada yang Ndak beres dengan Melati".

"Mungkin hanya perasaan ibu. Atau mungkin dia merasa bersalah atas kebohongannya di masa lalu, Bu. Sudah. Jangan di pikirkan lagi".

Faisal memeluk ibunya dari samping.

Namun entah mengapa, hatinya seperti tengah terluka dan kehilangan. Setahun berumah tangga dengan Melati, meski ia memiliki kebencian pada wanita itu, namun Faisal seperti merasa ada yang kosong dalam dirinya semenjak ia tinggal terpisah dari Melati, dua bulan yang lalu.

"Sepertinya melati sedang nggak baik-baik aja, sal. Ayo kita ke sana".

Anak dan ibu itu segera menghampiri keberadaan Melati dengan Yayuk di sampingnya.

"Melati..... Kamu baik-baik saja?".

Melati mendongak, menatap wanita paruh baya yang sedang berdiri bersisian dengan mantan suaminya.

"Ii--injeh, ndoro".

Cicit Melati menyerupai bisikan angin. Ia mengangguk sekilas demi menghormati mantan majikan sekaligus mantan mertuanya itu.

"Sepertinya kamu sakit?".

"Saya..... sa..saya baik-baik saja, ndoro".

Melati menjawab lirih. Tenaganya seolah terkuras habis.

"Sudahlah, Bu. Untuk apa mempedulikan Melati?"

Pandangan Melati beralih pada pemilik sumber suara, yakni Faisal. Kalimat Faisal menjadi pukulan telak bagi Melati yang hatinya tengah berusaha tegar. Mentalnya seolah terdorong untuk kembali jatuh.

Kembali menunduk, melati seolah menyembunyikan air matanya yang dengan kurang ajar, tumpah ruah tanpa bisa di tahan.

"Sudah selesai, mas....? Ibu.... ayo berangkat sekarang?

Petugas catering pernikahan kita sudah menunggu dari satu jam lalu".

Suara itu.... adalah suara lembut Rianti yang kian membuat hati Melati tercabik dan berlumuran darah.

Dengan hati penuh luka, Melati berjalan terseok-seok menghindari Faisal dan kedua wanita yang dicintainya, tanpa pamit.

Yayuk yang panik, segera menyusul Melati dan pamit singkat pada ibu Faisal sebagai hormat pada yang lebih tua.

Dalam hati Melati bertekad, ia akan membunuh saja anak Faisal yang bertengger tak tau malu di dalam rahimnya.

Melati yang malang.

"Aku harus membunuh anak ini, yuk....

Anak ini harus mati".

Jemari Melati meremas kencang perutnya, tanpa peduli tatapan orang-orang yang melihatnya.

Tak jauh dari mereka, seseorang ikut menyusul Melati dengan diam-diam.

Dia adalah........

....

....

....

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

sakit hti d cari sendri s melati syukurin

2022-11-08

1

Yen Margaret Purba

Yen Margaret Purba

apalah maksud jebakan melati ne

2022-02-13

1

Giben Nezar

Giben Nezar

bab ini masih nangis

2021-07-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!