Tak lama......
Faisal tiba bersama Rianti karna memang saat ini bertepatan dengan jam makan siang.
Semua mata tertuju pada kehadiran Faisal bersama seorang wanita berparas ayu nan terawat itu.
Maka, Pram segera bangkit dari duduknya dan menyambut putranya dengan wajah datar.
Rahang pria paruh baya yang masih tegap tubuhnya itu, mengeras seketika.
"Assalamualaikum, bapak.... ibu...."
Faisal berusaha tetap bersikap normal, mengabaikan tatapan tajam kedua orang tuanya yang seakan mengulitinya tanpa sisa.
"Wa'alaikum salam. Duduklah Faisal. Jelaskan semuanya".
Suara Pram masih terdengar tenang. Pria itu terlihat sangat berwibawa. Kharisma nya tak main-main meski usianya tidak lagi bisa di bilang muda.
Faisal menuntun Rianti untuk duduk di samping Faisal. Kemudian dengan datar, Faisal memperkenalkan Rianti pada semua orang.
"Kenalkan, pak...Bu.... ini Rianti....."
"Bagus kamu ya Faisal, setelah kamu memperkosa melati, menikahinya dan sekarang, kamu menceraikannya tanpa berunding dulu pada ibu dan bapakmu.
Dan lihat..... kamu membawa wanita lain ke rumah ini padahal di sini masih ada Melati".
Ratri berkata pelan, namun suaranya sarat akan luka. Sebagai wanita, tentu Ratri juga merasakan kepedihan yang di rasakan Melati.
Rianti tentu terkejut saat mendapati fakta, bahwa Faisal rupanya telah beristri.
Dan apa tadi katanya? Cerai?
"Itu nggak bener, bu. Mas Faisal ndak pernah memperkosa saya. Saya... Yang saya sampaikan setahun yang lalu, itu adalah kebohongan".
Melati berucap lirih, namun ia mengatakannya dengan mantap. Semua mata tertuju padanya dan terkejut atas pengakuannya.
Tak terkecuali Faisal yang sama sekali nggak menduga hal ini akan Melati katakan secara gamblang di depan keluarganya.
"Apa maksud kamu, cah ayu? Kamu... bercanda?".
Suara Pram datar. Namun ia sangat bingung dengan hal ini.
Sayangnya, Melati menggeleng tegas.
"Saya sengaja memfitnah mas Faisal dengan mengatakan bahwa saya sudah di nodai, karna saya mencintai mas Faisal dari dulu, ndoro.
Mohon maaf beribu maaf.
Dan sekarang saya sadar bahwa mas Faisal tidak mencintai saya. Kita, tidak bisa memaksa seseorang untuk menyukai kita, apapun yang terjadi, bukan begitu?"
Dan isakan lirih itu lancar keluar dari mulut Melati.
"Dan saya.... Saya berusaha memperbaiki semuanya meski.... meski hati yang retak tidak akan bisa kembali seperti semula lagi.
Mas Faisal... tidak mencintai saya, ndoro...sekuat apapun saya berusaha sekalipun saya membohongi semua orang karenanya....
Cinta mas Faisal tidak untuk saya.
Saya sadar, ndoro....
Saya hanya anak dari seorang abdi keluarga ndoro Winata, tepat seperti apa yang mas Faisal katakan di malam pertama saya menjadi istrinya".
Faisal diam tidak berkutik. Yang di katakan Melati, memang benar. Tapi Faisal merasakan kelegaan, dengan begini..... nama baiknya perlahan akan kembali di depan mata keluarganya. Meski sudut hatinya terasa pilu melihat kepedihan yang Melati rasakan.
Pram dan Ratri pada akhirnya kehabisan kata-kata. Mereka saling pandang, membahasakan perasaan tanpa kata.
"Saya... saya juga sekalian mau pamit sama ndoro".
"Kamu mau pamit kemana, Melati"
Suara Ratri lirih menembus gendang telinga Melati.
"Saya.... sem... semalam saya di tawari pekerjaan sama teman SMA saya dulu, ndoro putri. Saya.... akan bekerja di tempatnya".
Melati menjawab dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya, meski air matanya masih terus mengalir tanpa henti.
"Saya sudah berjanji untuk memberimu tempat tinggal, kan?".
Faisal menatap lekat Melati. Sayangnya, lagi-lagi Melati sudah bertekad untuk menolak apapun bentuk bantuan dari orang yang sudah menderita karenanya.
"Terima kasih, mas. Saya... saya sudah mendapat tempat tinggal di bantu teman saya.
sekali lagi saya mohon maaf atas ketidak nyamanan yang saya ciptakan.
Saya pamit dulu karna kawan saya sudah menunggu."
Melati lantas bangkit dan menyalimi semua orang dengan takzim, tak terkecuali Rianti. Rianti bingung harus bereaksi seperti apa. Namun, genggaman tangan Faisal yang begitu erat, membuat Rianti mampu bersikap biasa saja.
"Kamu.... yakin pergi hari ini, Melati?"
Faisal menatap melati sekali lagi. Sorot matanya yang terluka itu, jelas sekali nampak. Faisal merasa iba. Kebencian yang selama ini di pelihara dalam hati Faisal, menguap begitu saja saat matanya menangkap kepedihan yang Melati miliki.
"Saya yakin mas. Maaf, maaf beribu maaf karna saya sudah menghancurkan hidup njenengan selama setahun ini.
Selamat tinggal, mas. Sampai jumpa di persidangan".
Wajah melati kembali menangis pilu. Biarlah. Ini adalah kali terakhir keluarga majikannya mengetahui kerapuhannya.
Hingga Melati pergi dengan di jemput sebuah taksi. Melati menatap sekeliling jalanan. Selama setahun ini, ini adalah kali pertama Melati keluar dari rumah Faisal.
Sedang di rumah Faisal, Faisal menyatakan pada keluarganya, bahwa ia dan Rianti telah mantap untuk menjalani biduk rumah tangga, tanpa paksaan tentunya.
Tanpa mereka semua sadari, ada bagian dalam diri Faisal yang tertinggal pada diri Melati.
Bagian yang tentu akan menghancurkan hidupnya di masa depan.
~~
~~
"Keputusan kamu sudah tepat, Melati. Kamu nggak harus terus menerus mengurung diri dalam sangkar emas yang membuatmu menderita. Biar gimanapun, kamu yang udh bersalah. Mas Faisal berhak menentukan pilihannya".
Yayuk......
Sahabat dekat Melati yang saat ini telah menolong Melati.
Gadis berperawakan hampir sama dengan Melati itu, menawari Melati pekerjaan menjadi office girl di salah satu rumah sakit besar di Yogyakarta.
Senang tentu saja Melati rasakan. Saat ia butuh, dirinya di beri kemudahan oleh tuhan.
"Iya, yuk. Aku seneng akhirnya aku bisa membebaskan mas Faisal dari penderitaannya".
"Kamu kuat, Melati"
"Terima kasih, yuk.... makasih kamu udah nolongin aku. Aku janji, ke depannya aku akan lebih baik lagi dan melupakan mas Faisal demi kebahagiaannya. Aku bahagia kalau mas Faisal bahagia".
Lirih Melati.
Sesampainya, di rumah kontrakan Yayuk, Melati segera masuk dan menumpang di sana. Untuk biaya, Yayuk tidak keberatan bila Melati membayar uang kontrakan setelah Melati gajian nanti.
"Ngomong-ngomong.... besok kamu bisa ketemu atasanku. Mungkin lusa kamu udah bisa kerja. Aku udah ngomong semalam sama bosku. Dia wanita yang baik. Ku jamin nanti kamu bakal suka sama Bu Sandra"
Melati mengangguk.
"Ya udah. Kamu nggak apa-apa kan kalau aku tinggal kerja? Hari ini aku shift siang. Nanti pulang jam 9 malam aku". Kalau kamu mau makan, aku udah masak tadi di dapur. Nggak apa-apa kan kalau sendiri?
Aku udah ngomong tadi sama yang punya kontrakan, kalau kamu ikut aku".
"Makasih ya, yuk... Aku nggak tau mau jadi apa kalau nggak ada kamu. Nanti sore, aku mau mengunjungi makam ibu. Semenjak jadi istri mas Faisal, aku sama sekali nggak pernah mengunjungi makam ibu. Tau sendiri, kan? Gimana mas Faisal?"
Tukas Melati sembari tangannya memasukkan baju-baju usangnya ke dalam lemari.
"Ya udah aku pamit dulu".
Melati melepas kepergian Yayuk dengan hati lebih lapang. Dalam hati, ia bertekad akan memulai semuanya dari awal. Berharap dengan begini, Faisal segera enyah dari pikirannya.
"Semoga kamu bahagia, mas".
Gumamnya lirih sebelum menaruh foto pernikahannya bersama Faisal di dalam lemari pakaiannya.
....
....
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Diana Tetroman
Faizal kamu akan menyesa
😥😥
2022-02-03
1
Tina Baiq
bawang,😭😭😭
2021-12-04
1
Najandra'moms
nyesek dr awal baca. sebegitu besar pengorbanannya
2021-08-30
1