Pukul 09.00 acara seleksi kerja dimulai. Acara diawali dengan pembukaan yaitu pengenalan singkat tentang perusahaan kemudian dilanjutkan psikotest online pada laptop yang telah tersedia di masing-masing meja.
Dua jam berlalu, hasil psikotest akan langsung keluar saat peserta sudah klik tombol submit.
Selamat anda lolos untuk tes tahap awal ini, silakan menuju ke tim psikolog 1 untuk mengikuti wawancara psikolog.
"Alhamdulillah," ucap Senja saat membaca hasil yang keluar di layar laptop.
"Hasilmu gimana Al?" tanya Senja kepada Alya.
"Alhamdulillah lolos, sekarang ke tim psikolog 4," jawab Alya.
"Aku ke psikolog 1, eh itu psikolog 4," ucap Senja sembari menunjuk arah tempat tim psikolog 1.
"Wah psikolog 1 dimana ya?" lanjut Senja sembari memutar kepala mencari tempat seleksi selanjutnya.
"Itu Ja," jawab Alya.
"Mari menuju tempat psikolog, good luck Alya," ujar Senja mulai berdiri dan berjalan ke arah psikolog 1.
"Ganbatte girl," Alya berdiri dengan tangan mengepal tanda penuh semangat.
...----------------...
Usai wawancara dengan psikolog peserta dipersilahkan untuk mengambil menu makan siang yang telah disediakan oleh panitia rekruitmen, hasil wawancara psikolog akan diumumkan pada pukul 13.30 dan setelah itu bagi peserta yang lolos akan dilanjutkan dengan wawancara bersama user atau atasan terkait posisi yang dilamar.
"Ja, kamu lagi salat gak?" tanya Alya pada Senja sambil mulai menggigit ayam bakar pada menu makan siangnya.
"Kunyah dulu Al, hehe," jawab Senja
"Lagi salat sih, yuk barengan habis ini cari tempat salat" lanjut Senja.
"Yuk mari, sekalian jalan-jalan lihat gedung ini, mumpung masih lama pengumumannya," jawab Alya.
Selepas menghabiskan menu makan siangnya, Senja dan Alya bergegas mencari tempat salat, sebelumnya mereka bertanya terlebih dahulu kepada panitia rekrutmen.
"Permisi, saya mau tanya untuk tempat salat di sebelah mana ya Bu?" tanya Alya kepada salah satu panitia rekrutmen yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Di lantai basement deket parkiran terdapat Masjid kak, tapi biasanya ramai kalau jam segini, karena dari gedung sebelah juga akan datang untuk salat berjamaah, kalau mau agak sepi ada mushola kecil di lantai 18, keluar dari lift lantai 18 nanti ke arah kanan," jawab panitia rekrutmen.
"Baik, Bu terima kasih informasinya," jawab Alya dan Senja bersamaan.
"Kita mau kemana Al? kalau menurutku ke lantai 18 aja deh ga jauh juga," ucap Senja.
"Okedeh, barangkali bisa cuci mata karyawan sini hehehe," jawab Alya sambil cengar-cengir membayangkan bisa bertemu karyawan yang keren.
"Dasar haha," lanjut Senja.
...----------------...
Tingg angka 18 menyala tanda mereka telah tiba di lantai 18. Senja dan Alya bergegas keluar dari lift menuju mushola.
Senja berjalan menunduk sambil membaca pesan di telepon genggam miliknya, sedangkan Alya melihat sekeliling membaca nama-nama ruangan yang dilewatinya.
"Ja.. Ja tunggu, kamu lamar Financial Planning kan ya?" tanya Alya menghentikan jalan mereka.
Senja mengangkat kepalanya dan menjawab "Iya bener, kenapa?"
"Noh lihat, ruang Financial Planning Division, kayaknya nanti kalau ketrima bakal disini ruanganmu," jawab Alya menunjukkan ruangan di sampingnya.
Senja pun menengok pada kaca kecil di pintu ruangan tersebut "Kalem-kalem kayaknya," gumam Senja.
"Emang lagi gada orang kali, sedang makan siang atau salat atau istirahat kemana gitu," jawab Alya.
"Iya juga ya, yuk ah lanjut ke musholanya," Senja menarik tangan Alya agar bergegas ke Mushola.
Benar seperti yang disampaikan oleh panitia rekrutmen bahwa mushola di sini kecil dan hanya beberapa orang yang bersiap untuk salat. Senja dan Alya bergegas mengambil wudhu agar tidak ketinggalan salat jamaah.
Selesai salat, Senja dan Alya mulai memperbaiki riasannya, Senja hanya merapikan rambutnya dan memakai liptintnya setelah itu berjalan menuju jendela untuk melihat luar, sedangkan Alya masih beraksi mengaplikasikan beragam make up agar tampilannya fresh dan cetar, maklum karena posisi yang dilamarnya adalah sekretaris maka penampilan menarik is number one.
Seorang karyawan yang tadi menjadi imam salat berjalan mendekati Senja.
"Karyawan baru ya?" tanya nya pada Senja.
"Oh bukan pak, masih tes seleksi kerja," jawab Senja.
"Lamar bagian apa?" tanyanya kembali.
"Financial Planning Analyst Pak," jawab Senja.
Karyawan lelaki tersebut menganggukkan kepala "Semoga lancar ya," kemudian berjalan keluar mushola.
"Terima kasih Pak," balas Senja kemudian berjalan menghampiri Alya yang terlihat telah selesai beraksi dengan alat tempurnya.
"Siapa tadi Ja?" tanya Alya.
"Kayaknya Imam salat tadi, dikiranya aku karyawan baru," jawab Senja.
"Oh gitu.. ganteng banget dia, kayaknya belum nikah plus bagus banget bacaan suratnya tadi, duhh suamiable banget hehe," ucap Alya.
"Sok tahu ah belum nikah," jawab Senja berjalan beriringan dengan Alya menuju lift.
"Dia ga pake cincin hehe," ucap Alya.
"Yah siapa tahu emang gak dipakai, atau entahlah," jawab Senja.
"Jangan pesimis atuh neng, ya usahain dong di sepertiga malam hehe," jawab Alya.
"Duhh pinter banget temenku," Senja menepuk lengan Alya.
"Noh, lihat dia masuk ke ruang Financial Planning Division, wahh bisa cinlok nih," gumam Alya saat melihat karyawan yang tadi bertanya kepada Senja sedang memasuki ruang Financial Planning Division. Senja hanya menengok sekilas tanpa berkomentar.
...----------------...
Senja dan Alya telah tiba di ruang seleksi kerja. Mereka masih menunggu hasil pengumuman.
Terlihat para manajer yang akan menjadi pewawancara berjalan menuju meja wawancara. Dan karyawan yang menjadi imam salat tadi berjalan menuju meja wawancara nomor 4, tempat yang sebelumnya digunakan oleh Alya.
"Ja lihat, mas-mas suamiable tuh manajer di sini, karena dia duduk disitu," Alya mengarahkan pandangan Senja pada meja wawancara nomor 4, Senja hanya menganggukkan kepala.
Terlihat panitia sedang menempelkan hasil wawancara psikolog. Senja dan Alyapun bergegas menghampiri.
Terdapat lima kandidat yang lolos wawancara psikolog untuk posisi yang dilamar oleh Senja, sedangkan untuk Alya hanya dia kandidat yang lolos untuk posisi yang dia lamar.
"Wah kamu keren Al, cuma kamu yang lolos, kesempatan lolos makin besar good luck," Senja menepuk bahu Alya.
"Kita berjuang bersama Ja, eh itu kamu dimana tempat wawancaranya?" tanya Alya.
"Di meja 4, kamu dimana?" jawab Senja.
"Widiw.. ke mas-mas suamiable tadi dong, azek azek," goda Alya, "aku di meja 1," lanjut Alya.
"Ohiya juga ya, yaudah aku kesana ya," Senja berjalan menuju meja tempat wawancaranya.
"Okay," jawab Alya yang juga bergegas menuju meja wawancaranya.
...----------------...
Sesuai urutan nomor peserta yang lolos, Senja bernomor urut dua, maka dia duduk menunggu gilirannya dipanggil.
"Romansa Kala Senja," karyawan yang tadi menyapa Senja di mushola memanggil nama Senja, dan kemudian Senja berjalan menuju tempat duduknya.
"Kita ketemu lagi ya," sapa karyawan tersebut.
"Iya pak," jawab Senja tersipu.
"Perkenalkan saya Radit Herlambang, Financial Planning Division Head (Kepala Divisi Perencanaan Keuangan). Nanti apabila kamu lolos, posisi kamu adalah sebagai Investment Planning Department Head (Kepala Departemen/manajer Perencanaan Investasi).
Apakah kamu sudah siap untuk dimulai wawancaranya?" tanya Pak Radit.
"Insya Allah siap Pak," jawab Senja yakin.
...----------------...
Wawancara untuk Senja berjalan selama dua jam, lebih panjang dari peserta sebelumnya.
"Lama banget kamu Ja," ucap Alya berdiri menghampiri Senja yang berjalan menuju pintu keluar. Hasil pengumuman wawancara user hari ini akan disampaikan esok hari, setelah ini mereka bisa pulang untuk istirahat.
"Banyak banget yang ditanyain, dari penting sampai ga penting masa," jawab Senja sambil mengusap dahinya tanda kelelahan.
"Hah, maksudnya ga penting?" tanya Alya.
"Kayak, saat ini sedang pacaran atau gak, cowok yang disukai kayak gimana, karena katanya posisiku nanti kalau lolos akan sering keluar kota atau keluar negeri, jadi bakalan ribet kalau punya cowok posesif," jawab Senja.
"Hmm masuk akal sih, tapi berasa dia lagi pedekate alias pendekatan gak sih?" tanya Alya.
Saat ini Senja dan Alya tengah berada di lobi, sedang menunggu transportasi untuk mengantar mereka pulang.
"Nah itu dia, lihat itu cewek nomor urutnya empat, tadi aku sempet ngobrol sama dia, kok dia udah selesai ya, samperin yuk," ajak Senja menuju tempat peserta tersebut.
"Permisi mbak, kamu udah selesai wawancaranya? gimana lancar?" tanya Senja pada peserta tersebut.
"Lancar mbak, cepet juga," jawab peserta tersebut.
"Oh syukurlah," ucap Senja.
"Duluan ya, jemputanku udah dateng, bye," peserta tersebut menuju ke mobil yang menjemputnya.
"Kamu tinggal dimana Ja, naik apa?" tanya Alya.
"Ojek online Al, deket kok dari sini, kosanku di Kwitang situ," jawab Senja sambil mulai membuka aplikasi transportasi online.
"Wah beda arah kita, aku ke Serpong, ohya Ja tukeran nomor yuk biar enak kalau berkabarnya," ucap Alya.
"Ohya ini Al, itu ojekku udah dateng, kamu gimana ke Serpongnya naik apa?" tanya Senja.
"Aku naik Commuter Line (KRL), ini bentar lagi nyampek juga ojekku, kamu duluan aja, hati-hati ya," jawab Alya.
"Oh gitu, gapapa nih duluan?" tanya Senja.
"Nih lihat udah deket ojeknya," jawab Alya sambil mengarahkan layar telepon genggam apel setengahnya ke muka Senja.
"Siap-siap, bye Al," Senja melambaikan tangan ke Alya menuju ojek online nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
fa _azzahra
aku suka novel yg cerita nya seperti real.nama tempat dan kota jelas.ga pake embel2 kota x dan sejenis nya
2022-03-02
1
Happy♡~
5 like mendarat 👌🏻👌🏻..
Semangatt up nya kak! salam"anak sekolah yg tak mampu".. 💞💞
2021-06-13
1
Fithria Sulaeman
hai kak, aku juga mampir nih 😊
2021-06-07
1