Awal bulan, hari yang padat, apalagi hari ini adalah hari senin, membuat mood seorang Senja mendadak bad, saat melihat jam dindingnya sudah menunjukkan pukul 07.30. Karena mulai kemarin tamu bulanannya datang, maka Senja memutuskan untuk marathon dorama favoritnya, sehingga tak terasa sudah lewat tengah malam.
Senja bergegas untuk mandi dan bersiap untuk segera berangkat ke kantor. Dia pun melewatkan sarapan oatmeal seperti biasa, karena sepertinya akan tambah siang, maka Senjapun memutuskan untuk membeli sandwich di minimarket arah kantornya.
Tiba di minimarket yang dituju, Senja segera mencari sandwich dan kopi hitam botol favoritnya, kemudian bergegas mengantri di kasir. Saat itu hanya dua antrian, seorang pria dengan kaca mata cokelat dan topi hitam, dan Senja berdiri di belakangnya.
"Hmm seger baunya," batin Senja tak sengaja mencium parfum pria di depannya.
"Maaf sebelumnya, mesin EDC nya sedang rusak apakah bisa cash saja?" tanya petugas kasir kepada pria di depan Senja.
"Maaf, saya sedang tidak ada cash, apakah di dekat sini ada ATM?" tanya pria tersebut kepada petugas kasir.
"Kayaknya agak jauh deh Mas, ini cuma 20rb apakah beneran tidak ada?" tanya petugas kasir kembali.
Senja melihat jam di tangannya, dan sudah menunjukkan pukul 08.20, Senja harus tiba di kantor tepat pukul 08.30 agar bisa bersiap untuk menyambut Presiden Direktur. Karena melihat perdebatan kecil di depan, Senja pun akhirnya turut bicara.
"Mbak, gabung sama punya saya aja deh, soalnya saya buru-buru. Dan untuk mas ini kartu nama saya, kalau mau ganti," ucap Senja menyerahkan kartu nama ke pria di depannya.
"Totalnya 50 ribu ya mbak, punya mbak 30 ribu, dan mas ini 20 ribu," info petugas kasir.
"Ini ya mbak, makasih," ucap Senja kemudian berjalan keluar minimarket.
"Permisi, mbak," teriak pria tersebut.
"Iya mas," Senja berbalik sesaat sudah mulai membuka pintu.
"Terima kasih ya, nanti pasti akan saya ganti," ucap pria tersebut, dan hanya dibalas senyum serta gerakan tangan bertanda ok dari Senja.
Pria itupun kemudian membaca kartu nama milik Senja, dan tersenyum tipis.
...----------------...
"Huaaa maaf maaaf aku telat," ucap Senja saat sudah tiba di meja kerjanya.
"Kalem mbak, Pak Radit juga baru dateng kok, ban mobilnya bocor tadi katanya," ucap Dila memecah kepanikan Senja.
"Yuk kita ke aula," ajak Senja pada Dila dan Adam.
"Pak Radit, maaf saya telat," sapa Senja pada Pak Radit yang sudah lebih dulu tiba di aula.
"Gapapa kok Senja, ini sachou barunya juga belum tiba, ada kendala di jalan kayaknya, kita tunggu saja," jawab Pak Radit.
Lima menit kemudian, sachou yang ditunggu-tunggu tiba di aula, seluruh karyawanpun berdiri dari duduknya. Saat sachou baru tersebut berjalan ke depan dan tiba di samping Senja, Senjapun mencium parfum yang mirip dengan pria yang dibantunya di minimarket tadi.
"Hah parfum ini," batin Senja, kemudian menatap punggung sachou baru tersebut. Perawakannya sangat mirip dengan pria di minimarket tadi, mata Senjapun tak lepas mengamatinya.
"Ohayou gozaimasu (selamat pagi), perkenalkan saya Akira Ryota, sachou baru disini, semoga kita dapat berkerjasama dengan baik," Sapa Ryota kemudian membungkukkan badannya.
"Dan ini Raka, sekretaris dan asisten pribadi saya, yang akan membantu saya disini," lanjut Ryota kembali. Kemudian Raka turut membungkukkan badannya.
"Kok bisa bahasa indonesia," lirih Senja namun masih bisa didengar oleh Dila di sebelahnya.
"Karena ibunya orang Indonesia mbak, makanya sudah fasih bahasa indonesia," bisik Dila pada Senja. Senja hanya menganggukkan kepalanya.
Selesai perkenalan, seluruh karyawan mulai kembali ke ruang kerja masing-masing untuk melanjutkan tugasnya.
...----------------...
Saat perjalanan menuju ruang Sachou di lantai 20. Ryota dan Raka berjalan beriringan.
"Gimana bos, suasana disini?" tanya Raka pada Ryota. Raka adalah sekretaris sekaligus asisten pribadi Ryota sejak dirinya bekerja di Jepang. Raka memang asli Indonesia tepatnya Bandung, karena mendapat beasiswa S2 diapun bisa kuliah di Jepang dan bertemu dengan Ryota. Ryota meraih gelarnya S1 nya di Jerman, kemudian melanjutkan studi S2 nya di Tokyo sembari mulai bekerja di perusahaannya. Raka adalah sahabat Ryota saat menempuh S2. Selain belajar bahasa indonesia dari ibunya, Ryota juga banyak belajar dari Raka.
"Lebih rame dari terakhir kali aku kesini," jawab Ryota.
"Gimana udah ketemu cewek yang bayarin minumanmu tadi?" tanya Raka kembali.
"Aku udah lihat dia tadi saat di aula," jawab Ryota singkat kemudian mulai masuk ke ruang kerjanya untuk berkutat dengan laptop dan dokumen perusahaan. Demikian pula Raka yang mulai mempelajari dokumen perusahaan. Ryota dan Raka baru tiba di kantor ini maka perlu banyak membaca dokumen tahun-tahun sebelumnya agar bisa menyusun strategi untuk ke depannya.
...----------------...
on calling
"Ka, tolong panggil Division Head dan Department Head Financial Planning," perintah Ryota pada Raka.
"Oke," jawab Raka menutup teleponnya dan mulai menghubungi Radit untuk membawa timnya.
Radit, Senja dan Aldi tiba di depan ruang sachou kemudian menemui Raka untuk bersama-sama ke ruang sachou. Ohya Aldi belum dikenalin ya, Aldi ini posisinya adalah Manajer Perencanaan Operasional atau Operational Planning Department Head, jadi fokusnya ke perencanaan biaya-biaya operasional sedangkan Senja fokusnya terkait perencanaan investasi jangka panjang.
Tok tok tok.. setelah dipersilakan masuk akhirnya mereka mulai memasuki ruang sachou yang sangat kental dengan budaya Jepangnya.
Radit pun kemudian memperkenalkan dirinya serta kedua manajernya.
"Hmm Senja ya," batin Ryota sambil menatap Senja. Dan tatapan itu tak luput dari penglihatan Raka dan Raka hanya tersenyum tipis karenanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Suesant SW
bom like yaaaa
2021-05-28
1
Caesal Finia
KAKA, HUWAAAA! SEMANGAAAT BAGUS BGET NGGAK NGERTI LAGIII HIKS
2021-05-27
1
anggita
like👍 dari 13 Pembunuh.
2021-05-26
1