Sabtu yang ditunggu oleh Senja dan Dila pun tiba. Senja dan Dila memutuskan langsung bertemu di tempat meeting point yaitu Dermaga Muara Kamal, Jakarta Utara. Tempat tinggal Senja dan Dila yang berlawanan arah menyebabkan mereka tidak bisa berangkat bersama. Senja tinggal di Jakarta Pusat sedangkan Dila tinggal bersama kakaknya di Jakarta Barat.
Perlengkapan untuk one day trip telah disiapkan sejak semalam. Senja memang bukan perempuan yang ribet bawa banyak barang gak penting, dan barang yang rencana dia bawa adalah botol minum, makanan ringan, topi, minyak telon, tisu kering dan basah, alat salat, charger, power bank, kamera mirrorless, jas hujan dan jaket. Semua dimasukkan dalam ransel serba guna anti airnya kecuali topi dan jaket yang rencananya akan dia kenakan.
Semalam setelah beberes perlengkapan ke dalam ranselnya, Senja tak lupa menelepon kedua orang tuanya untuk rencana perginya sabtu ini. Walaupun tinggal jauh dengan orang tua dan keluarga namun doa mereka yang selalu membersamai Senja dan menguatkan langkah Senja, maka dari itu Senja tak pernah bosan meminta doa restu kedua orang tuanya.
Selepas ibadah subuh, Senja sarapan roti tawar gandum agar cepat tak lupa kopi hitam instan agar makin melek, dan kemudian berdandan dengan make up tipis agar fresh.
...----------------...
Jalanan masih lengang di sabtu pagi ini. Tak terasa 45 menit akhirnya Senja tiba di meeting point. Senja turun dari ojek online, kemudian mencari tampat yang dituju. Sebuah bangunan dekat penampungan air berwarna orange. Pagi itu Dermaga Muara Kamal telah ramai pengunjung, yang entah akan menyebrang seperti dirinya atau berbelanja ikan fresh from sea.
Senja tiba di tempat pertemuan disambut tour leadernya, bersama beberapa anggota calon peserta one day trip lainnya. Baru sebentar duduk kemudian Dila menelpon Senja.
"Mbak di sebelah mana?" tanya Dila berjalan mencari keberadaan Senja dan lainnya.
"Eh aku udah liat kamu, aku angkat tangan yaa," Senja mengangkat tangannya bermaksud memberi kode pada Dila.
"Ohiya dah lihat, aku kesitu," tutup Dila.
Dila pun tiba, mencari tempat duduk di sebelah Senja dan kemudian membuka roti dan susunya sebagai bekal sarapan pagi ini.
Tour Leader pun kemudian mengajak berkumpul untuk berkenalan dengan teman satu rombongan. Dia menjelaskan bahwa nantinya akan ada 12 orang dalam rombongan ini, 2 diantaranya adalah tour leader serta co leader, sisanya merupakan peserta. Perjalanan akan mulai pada pukul 08.00, saat ini masih pukul 07.30, masih ada waktu untuk menunggu dua peserta yang masih belum hadir.
"Halo bro, udah dimana?" tanya Tour Leader yang tadi mengenalkan dirinya bernama Aris pada seseorang yang seperti peserta rombongan ini.
"Oh situ, udah deket kok, tinggal jalan aja, Dika nyusul kesitu ya tunggu," ucapnya kemudian menyuruh Dika co leader untuk menjemput peserta yang sepertinya mulai kesulitan mencari tempat pertemuan ini.
Tak lama Dika dan dua peserta pun datang.
"Sorry bro, dia tadi kesiangan haha," ucap salah satu peserta tersebut.
"Maaf.. maaf," ucap teman peserta tersebut.
Senja dan Dila yang merasa tidak asing dengan suara kedua peserta tersebut langsung menoleh ke belakang.
"Lah Pak Raka dan Sachou," ucap Senja saat melihat ternyata peserta terakhir tersebut adalah Raka dan Ryota. Keduanya kaget atas kehadiran Senja dan Dila dalam one day trip ini.
Raka pun akhirnya menjelaskan bahwa Aris sang tour leader merupakan sepupunya.
Tepat pukul 08.00 akhirnya kapal mulai bergerak ke tengah laut menuju destinasi. Dan pulau pertama tujuan one day trip ini adalah Pulau Kelor, kemudian Pulau Cipir dan terakhir Pulau Onrust.
"Jangan panggil Pak dong kalau di luar gini, panggil nama saja gapapa kan Ta?" tanya Raka pada Ryota mengawali obrolan di atas laut ini.
"Boleh," jawab Ryota singkat.
"Jangan panggil mbak juga, kan saya lebih muda dari Pak Raka dan Pak Ryota," ucap Senja sambil memasukkan camilan ke dalam mulutnya.
"Hehe gapapa atuh biar kita awet muda, ya gak Ta, ohya stafnya mbak Senja ini namanya siapa?" tanya Raka pada Dila.
"Saya Faradila Pak, panggilannya Dila," jawab Dila.
"Hmm Faradila ya, saya jadi ingat teman kecil saya," Rakapun mengenang teman kecil saat duduk di bangku sekolah dasar. Pada saat kelas 5, Raka kecil bertemu dengan anak usia taman kanak-kanak dengan pipi bulat yang sangat menggemaskan yang saat itu tengah mengendarai sepeda saat berangkat ke sekolah, namun naas nya dia terjatuh dari sepeda dan kemudian ditolong oleh Raka, sejak saat itu Raka dan si bocah berpipi bulat makin akrab. Namun lulus sekolah dasar, Raka harus pindah ke sekolah di kota, hal ini menyebabkan dia tidak pernah bertemu lagi dengan bocah tersebut. Senja, Dila dan Ryota asyik menatap cerita Raka.
"Terus nama lengkap bocah pipi bulat itu siapa Pak?" tanya Senja pada Raka.
"Faradila Puspita Dewi," jawab Raka, dan Dila pun langsung terbatuk-batuk saat mendengar namanya disebut. Senja di sebelahnya reflek memijat tengkuk Dila agar batuknya lekas usai.
"Kok namanya sama dengan namamu Dil?" ucap Senja.
"Jangan bilang nama lengkap Pak Raka itu Elraka Satria?" tebak Dila.
"Iya benar, ya ampyun jadi kamu Dila pipi bulat itu?" reflek Raka hendak memeluk Dila namun dipisahkan oleh Ryota.
"Maaf..maaf habis ga nyangka bisa ketemu lagi," Raka dan Dila akhirnya bercerita tentang kenangannya masa sekolah dasar dulu, hingga tak terasa sudah hampir tiba di Pulau Kelor. Pulau yang pernah digunakan sebagai tempat pernikahan pasangan Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Melati
sudah mampir ya dengan boomlike 😊
2021-06-06
1
Elmiey
aku suka cerita ini
2021-05-30
1
Alana Alisha 🌻
setelah sekian lama bertemu lg yaa 🥰
2021-05-27
1