Usai seminar Radit dan Senja memutuskan untuk makan siang di salah satu restoran jepang yang dekat dengan kantor. Ide makan siang tersebut berasal dari Senja, karena kebetulan dia sangat ingin makan menu makanan berkuah khas negeri sakura yaitu Ramen.
"Makan siang dimana Senja?" tanya Radit sebelum mulai menjalankan mobilnya, pikirnya agar saat mobil melaju sudah tahu akan dibawa kemana.
"Restoran jepang deket kantor aja gimana pak?" usul Senja. Senja bukan tipikal perempuan yang akan menjawab 'terserah' saat ditanya tentang suatu pilihan, karena dia selalu membalik kepada dirinya sendiri saat dijawab dengan hanya 'terserah' pasti akan terasa menyebalkan, maka dia selalu berusaha memberi ide yang jelas dan tidak memberatkan.
"Boleh, biar deket kantor juga," jawab Radit kemudian mulai melajukan mobilnya menuju restoran jepang tersebut.
...----------------...
Sudah pukul 12.00 lewat namun Ryota masih berkutat dengan dokumen-dokumen yang harus dia tanda tangani. Sedari tadi dia meeting dengan banyak direktur dari anak perusahaannya, sehingga menyebabkan banyak dokumen sedikit terbengkalai.
"Bos, mau dipesankan makan siang?" tanya Raka yang langsung masuk ke ruang kerja Ryota tanpa mengetuknya terlebih dahulu, dia berani melakukan itu karena saat ini sudah jam istirahat dan terlebih Ryota sedang tidak menerima tamu atau rapat virtual.
"Gak usah deh, makan siang di restoran sebelah aja yuk, pengen ramen nih, ini dikit lagi kelar kok," jawab Ryota tanpa sedikitpun beralih dari dokumen di tangannya.
"Oke deh," jawab Raka, kemudian dia duduk di sofa khusus untuk tamu yang berada di ruang kerjanya, sambil mulai berkirim pesan dengan Dila. Semenjak one day trip kemarin, hubungan Raka dan Dila makin dekat, apalagi di masa kecil mereka punya kenangan bersama, maka hal itu sebagai pintu untuk penjajakan season berikutnya.
Sekitar pukul 12.20 akhirnya Ryota dan Raka memutuskan untuk segera ke restoran karena cacing di perut mereka yang sudah mulai berdemo meminta bahan bakar makanan.
Raka dan Ryota memasuki restoran kemudian duduk di tempat duduk yang kebetulan berisikan empat kursi. Siang ini restoran tidak terlalu ramai, mungkin karena sudah pukul 12.20 beberapa karyawan terlihat sudah mulai selesai makan dan keluar restoran.
Saat Raka dan Ryota sedang memilih menu, Senja dan Radit mulai memasuki restoran kemudian Raka yang tak sengaja melihat pun akhirnya memanggilnya dan mengajaknya ikut bergabung dengan mereka. Senja dan Radit pun mendekat dan duduk satu meja dengan Raka dan Ryota. Senja duduk berhadapan dengan Ryota, kemudian di sebelah Senja adalah Radit yang berhadapan dengan Raka. Sambil memilih menu Radit menceritakan kepada Raka dan Ryota bahwa dirinya dan Senja baru saja selesai seminar.
Senja yang sedang menikmati minuman ocha dingin yang baru datang, tanpa sengaja dipanggil oleh seseorang yang duduk di sebelahnya.
"Senja ya? apa kabar?" tanya lelaki itu kepada Senja.
"Eh iya.. eh Amar, aku baik eh kok bisa disini?" tanya balik Senja ke teman lelakinya yang ternyata bernama Amar. Amar adalah teman Senja saat duduk di bangku kuliah.
"Iya ini habis dinas luar, ohya mumpung ketemu disini, ini ya," Amar pun mengambil sesuatu dari tas nya, dan kemudian diserahkan kepada Senja, dan ternyata itu adalah undangan pernikahan dirinya.
"Widih, udah gercep juga, selamat ya," ucap Senja melihat temannya akan segera menikah.
"Iya keburu dianya khilaf hehe, maaf ya belum dikasih nama karena emang baru banget keluar cetak, mumpung ketemu jadi sekalian," Amar merasa tidak enak kepada Senja karena telah memberinya undangan namun masih belum diberi label nama.
"Ora popo (tidak apa apa), oh di Jakarta ya, insya Allah nanti dateng," ucap Senja sambil melihat tanggal dan lokasi acara pernikahan Amar.
"Siap, bawa pacar yaa hehe," goda Amar.
"Dihh lu kan tahu prinsip gue, jomblo sampai halal hahaha," jawab Senja, dan seolah kalimat ini menjadi warning bagi dua lelaki yang ada di sebelahnya, Radit dan Ryota yang diam-diam mendengarkan dengan seksama obrolan Senja dengan teman kuliahnya tersebut.
Raka yang ikut mendengarpun hanya tersenyum tipis sambil mengamati raut muka Radit dan Ryota, kemudian mulai menggosipkan hal itu kepada Dila.
"Gue doain lekas ketemu yang ngehalalin," ucap Amar.
"Aamiin paling serius ini mah hehe," jawab Senja sambil menelangkupkan kedua tangannya.
Obrolan mereka berhenti saat menu makan siang mulai datang, mereka mulai menyantap makan siang, agar bisa lekas kembali ke kantor masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Elmiey
ceritaku yang ANPAMAN masih di review. makanya lama deh... huhuhu dari kemarin padahal
2021-06-03
1
Ummi Salsabila
suka kl pacaran stlh nikah. ada rasa manis2 gimana gitu
2021-05-23
1
Mommy Anna
Ayoo Radit & Ryota siapa yg Gercepp 💪💪💪🤣🤣
2021-04-25
1