Senja dan Radit setiap hari makin akrab, dengan dalih untuk mengajari tugas dan pekerjaan Senja, begitulah caranya memulai kedekatan tersebut. Namun, Senja tetaplah gadis yang tak pernah memikirkan hal tersebut, untuk enam bulan ini, dia ingin bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan dengan baik agar statusnya yang masih sebagai karyawan kontrak dapat berganti ke karyawan tetap. Perubahan status tersebut sangat dinantinya, karena dia akan mendapat tambahan cuti jika sudah menjadi karyawan tetap, tentu hal ini tak boleh dia lewatkan, karena semenjak pandemi setahun belakangan, weekend nya yang awalnya selalu nge-trip kini hanya bisa virtual trip.
Sudah sebulan, Senja menjadi karyawan di Akira Indonesia, dan hari ini adalah hari yang seluruh karyawan Akira Indonesia tunggu-tunggu, payday alias hari gajian.
"Dila, Adam, nanti pulang kerja ada acara gak?" tanya Senja kepada kedua stafnya yang duduk di depan mejanya.
"Aku sih gak mbak, kenapa?" jawab Dila.
"Aku mau anter istriku mbak, mau beli apa gitu, kenapa mbak?" jawab Adam.
Walaupun Adam berusia lebih tua daripada Senja, namun karena Senja adalah atasannya maka diapun memanggil Senja dengan Mbak. Sedangkan Dila, dia berusia satu tahun di bawah Senja, maka secara otomatis akan memanggil Senja dengan Mbak.
"Mumpung hari ini gajian, aku mau nraktir kalian makan, ada restoran Jepang baru buka gitu di Grand Indonesia," jawab Senja.
Senja ingin gaji pertamanya di Akira Indonesia ini sebagian dia gunakan untuk mentraktir staf nya yang selama sebulan ini telah membantunya, mereka berdua adalah karyawan senior dari Senja, namun sangat menghormati Senja, sehingga Senja dapat cepat menguasai posisi barunya tersebut.
"Ohiya, aku kemarin screenshoot akun ignya, rencananya mau kesana juga, yang ini bukan sih mbak?" tanya Dila sambil menunjukkan akun instagram sebuah restoran jepang.
"Nah iya bener tuh Dil, kamu mau nanti?" tanya Senja kembali.
"Boleh mbak, sekalian cuci mata di GI hehe," cengir Dila.
"Maaf ya mbak aku skip dulu, udah keburu janji sama istri," ucap Adam merasa tak enak dengan Senja, walaupun Senja adalah karyawan baru, namun berkat kecerdasannya Senja mampu memberikan trik-trik terkait pekerjaan sehingga memudahkan Dila dan Adam dalam menghadapi Microsoft Excel yang sehari-hari menjadi makanan mereka.
"Iya gapapa Dam, atau mau dibungkusin?" tanya Senja kepada Adam.
"Ihh gausah mbak, ribet next time aja kalau ada traktiran lagi hehehe," cengir Adam.
"Baiklah, siap Insya Allah," jawab Senja.
...----------------...
Sekitar pukul 18.30 Senja, Dila, Rinta dan Alya pun tiba di Mal Grand Indonesia, mereka sengaja salat maghrib terlebih dahulu di kantor, karena di mal pasti akan ramai pengunjung, apalagi hari ini adalah hari Jumat akhir bulan serta hari gajian untuk banyak perusahaan.
Empat sekawan itu kian hari memang makin akrab. Dila, Rinta dan Alya berasal dari SMA yang sama, walaupun Dila berada satu tingkat di bawah mereka. sedangkan Senja dan Rinta adalah teman satu perguruan tinggi.
"Mbak mbak duduk sebelah sana aja yuk," ucap Dila menunjuk lokasi duduk di paling pojok namun sepi dan punya tempat foto cukup estetik.
"Duh emang Dila the best deh tau aja spot foto bagus hehe," ucap Alya menyetujui.
"Yuk kesana yuk," ucap Rinta.
Senjapun hanya mengikuti mereka dari belakang.
"By the way, ini nanti yang bayar jadi lu Ja, mastiin aja hehe," tanya Rinta pada Senja.
"Eh iya, gue yang bayar, anggep aja ucapan makasih buat lu Ta, yang udah kasih info lowongan, buat Alya yang udah sering gue repotin buat kasih kursus singkat bahasa jepangnya, dan buat Dila udah bantu kerjaan gue, sebenarnya sama Adam juga tapi dia sedang anter istrinya, jadi silakan pilih menu favorit kalian," ucap Senja.
"Arigatou gozaimasu (terima kasih) Miss Manager hhehe," ucap Dila , Alya dan Rinta bersamaan.
"Kamu traktir Pak Radit juga ga Ja?" tanya Alya yang sudah mengetahui kedekatan Senja dan Radit. Dila dan Rintapun langsung menoleh ke arah Senja.
"Hah? gak kayaknya ntar ge'er dia, dikira aku deketin kali," jawab Senja sambil mengambil sushi di sampingnya.
"Tapi ya mbak, Pak Radit tuh kayaknya emang suka deh sama mbak Senja," ucap Dila.
"Nah bener tuh, aku juga ngrasa gitu, dia suamiable Ja, udah pepet terus," ucap Rinta menimpali.
"Hmm entahlah gue mau fokus kerjaan dulu aja deh, toh dia ga bikin jantungku berdebar-debar saat di dekatnya," cengir Senja.
"Yahh lu kata, lu sakit jantungan, pengen jantung debar-debar," timpal Alya.
"Kan kayak di novel-novel gitu," jawab Senja.
"Halu itu mbak hahaha," jawab Dila.
"oh ya girls, awal bulan besok, sachou baru kita dateng, jangan lupa tampil cantik biar dilirik, walaupun katanya dia dingin dan kejam semoga pesona kita bisa mengubah itu hahaha," ucap Rinta.
*Sachou adalah Presiden Direktur dalam bahasa Jepang.
"Halunya pindah haha," ucap Alya.
Senja terdiam sambil tersenyum membayangkan foto Akira Ryota yang berada di kamarnya, yang dia ambil dari kertas koran saat itu.
"Lah ini malah senyum-senyum," ucap Alya menyenggol Senja.
"Hahahaha," Dila, Rinta dan Senja pun tertawa melihat kelakuan absurd Senja tersebut. Senja yang biasanya terlihat tegas dan pintar, seketika terlihat konyol saat ini.
"Haha," Senjapun akhirnya ikut menertawakan dirinya sendiri. "Habis Akira Ryota tuh gantengnya kebangetan kayak aktor jepang favoritku deh," lanjut Senja.
"Jadi ga sabar buat awal bulan," timpal Alya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
wybyibooo
penulisannya bagus dan rapi kok tanda bacanya juga
2021-09-22
0
Tiurma Sibarani
Bacanya sampai sni dulu yaa thor
Semangat !!!
2021-06-08
1
anggita
7👍like nancap.,
2021-05-26
1