Part 16

Suamiku Tak Terlihat

Part 16

Jam tepat menunjukkan pukul 23.00 malam ketika mobil yang dibawa Affan beserta rombongan Vanesa berhenti di daerah Padang 12 itu. Suasananya sangat gelap, sepi dan menyeramkan. Tidak ada lagi kendaraan yang lalu lalang karena memang sudah larut malam dan apalagi malam jum'at begini.

"Apa tidak ada jalan lain lagi Pak Haji? Saya tidak tega membiarkan Vanesa berjalan sendirian di sini." Affan menatap lekat wajah Vanesa.

"kamu tenang saja Affan, aku akan baik-baik saja. Aku sudah siap," jawab Vanesa berusaha menguatkan diri.

"Kamu tidak sendirian Vanesa, kami akan membantumu dengan doa. Dan kakek Kuncay sahabat saya akan mendampingi mu, tapi kamu tidak bisa melihat dia di sini. Kamu akan aman. Terus berzikir dalam hati, dan mantapkan tujuanmu datang ke sini. Satu kata 'Talak' saja dari Rikuh itu sudah membuat kalian bercerai. Ingat jangan membuat pikiranmu kosong, Asma Allah harus selalu ada dihati. Kamu harus bersikap biasa jika melihat wajah para orang limuman tanpa topeng manusia. Wajah mereka kurang lebih seperti didalam mimpi mu," ucap Pak Haji.

"Sebelum jalan ke Kota gaib itu terlihat jangan hentikan perjalananmu! Apabila ditengah jalan ada seseorang yang akan menghentikan perjalananmu dalam bentuk apapun, jangan kamu hiraukan. Itu hanya setan yang akan menyesatkan jalanmu. Jangan takut, jangan hiraukan mereka! Takutlah hanya kepada Allah SWT." Pesan Pak Haji lagi.

"Iya Pak Haji," jawab Vanesa mantap.

"Kamu jangan takut nak, ayah akan membantumu dengan doa. Semoga

urusanmu dilancarkan oleh Allah," ujar ayahnya sembari memeluk Vanesa.

"Sebentar lagi waktunya akan tiba!" Pak Haji melihat jam ditangannya yg menunjukkan pukul 23.40 malam.

Mereka berempat keluar dari mobil, dan berdiri dihadapan mobil yang lampunya dapat menerangi mereka. Kemudian Pak Haji mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya.

"Ini embun pagi yang sudah saya masukan ke dalam plastik, nanti cucikan ke matamu untuk melihat arah jalan ke sana." Pak Haji memberikan plastik putih yang berisi air kepada Vanesa.

"Sudah jam 23.45. Ini sudah waktunya!" ujar Pak Haji.

"Kamu hati-hati ya!" Affan menatap sedih Vanesa.

Vanesa hanya mengangguk dan pamit kepada semuanya. "Vanesa pergi dulu yah." Dia menyalami sang ayah dan menatap Affan sembari tersenyum.

Vanesa menatap lurus ke depan, tak lupa membasuh kedua matanya dengan air dari Pak Haji.

"Bismillahirrahmanirrahim, mudahkan perjalanan hambah ya Allah." Vanesa berdoa dalam hati.

Ia terus melangkah menyusuri hutan pinus itu hanya dengan berbekal sebuah sentar kecil. Dalam hati ia tak hentinya berdoa dan berzikir.

Dengan bulu kuduk yang merinding dan jantung berdebar-debar, Vanesa terus berjuang melawan rasa takut dihatinya.

Vanesa berjalam makin jauh. Dan tiba-tiba terdengar suara nenek-nenek memanggilnya. Ia langsung mengarahkan sentarnya ke sumber suara itu. Dilihatnya seorang nenek tergeletak di bawah pohon dan melambaikan tangannya ke arah Vanesa.

"Tolong nenek ***, tolong nenek .... " rintih sang nenek terdengar menyedihkan.

Vanesa iba juga melihatnya dan hendak menghentikan langkahnya. Tapi kemudian ia berpikir sejenak, mana mungkin ada seorang nenek-nenek ditengah hutan malam-malam begini? Ah, lalu ia teringat pesan dari Pak Haji. Mungkin nenek itu jelmaan dari setan yang terkutuk yang ingin menggagalkan perjalanannya saja.

Tanpa menoleh sang nenek, Vanesa terus melangkah. Dan berjalan lurus ke depan, bulu kuduknya makin merending. Dan ia masih berusaha melawan rasa takutnya dengan membaca semua doa yang diketahuinya.

Lalu taklama kemudain ia berpapasan dengan seorang bapak-bapak yang sedang memikul kayu dipundaknya.

"Mau kemana kamu malam-malam begini nak? Hati-hati banyak binatang buas!" ucap orang itu ketika melewati Vanesa.

Vanesa lalu terbayang seekor Ular besar. Agak ciut juga nyalinya membayangkan hewan yang paling ditakutinya itu. Kemudian dia menoleh bapak-bapak yang barusan berpapasan dengannya, tapi orang itu sudah tidak terlihat lagi ditelan gelapnya malam.

Kemudian cepat-cepat dia istigfar untuk melawan rasa takutnya itu, lalu dilanjutkan membaca ayat Kursi dan beberapa ayat lainnya.

Sudah hampir pegal juga dia berjalan, lalu dia melihat bayangan putih melintas di hadapannya.

"Aagghh!!!" Vanesa menjerit kaget sambil memegangi dadanya.

"Ya Allah, ya Allah, Astaghfirullahal'azim." Napasnya naik turun menahan takut.

Tiba-tiba perlahan dia melihat ada secercah cahaya, dan suara motor yang lalu lalang dari kejauhan.

"Apakah aku sudah sampai di Kota itu? Ya Allah, lindungi hamba ya Allah," ucap Vanesa dalam hati.

Dan benar saja, sekarang dia sudah berada dipinggir jalan raya. Hari mulai terang, sang surya mulai menampakkan sinarnya. Banyak sekali mobil-mobil mewah keluaran terbaru yang lewat di jalan itu, gedung-gedung bertingkat pun terlihat disana.

"Sepertinya aku sudah sampai di Kota gaib itu," kata Vanesa agak lega.

Tapi ia bingung juga, kemana dia akan menuju. Dan tiba-tiba, sebuah mobil Limousine hitam berhenti di depannya.

Kemudian seorang supir keluar dan membuka pintu Limousine itu. Terlihatlah seorang pria yang sudah berumur berpakaian muslim dan kopiah serba putih tersenyum kearah Vanesa.

"Assalammualaikum Vanesa," ucap pria yang jenggotnya sudah memutih itu.

"Waalaikumsalam," jawab Vanesa agak bingung.

"Masuklah Vanesa? Saya kakek Kuncay sahabatnya Pak Haji Naharudin. Saya akan mendampingimu ke rumah Rikuh," ucap pria yang mirip dengan artis India Amitabh bachchan itu kepada Vanesa.

"Baiklah, terimakasih," ucap Vanesa dan kemudian masuk kedalam mobil.

"Panggil saja nama saya kakek Kuncay, Pak Haji berpesan kepada saya untuk menjagamu."

Vanesa hanya mengangguk dan lebih banyak diam. Dia sedang mempersiapkam mental untuk bertemu Rikuh nanti, suami gaib yang diceritakan ayahnya.

Tiga puluh menit kemudian, mobil Limousine hitam itu berhenti di sebuah rumah mewah.

Pintu pagar pun terbuka, seolah pemilik rumah sudah mengetahui akan kedatangan tamunya. Supir memarkirkan mobil ke halaman rumah.

Vanesa keluar dari mobil bersama kakek Kuncay. Ia kagum juga melihat rumah mewah itu dan halaman yang luas lengkap dengan taman bunganya.

Satpam rumah itu menghampiri mereka. "Selamat datang nyonya Vanesa, tuan Rikuh dan nona Qirey sudah menunggu!"

Vanesa mengeryitkan alisnya, jadi benar dia pernah tinggal di alam ini, buktinya satpam itu mengenali dirinya.

Mereka pun dipersilakan masuk ke dalam rumah mewah dan besar itu, banyak keramik-keramik antik disana dan hiasan dinding yang mahal. Dinding rumahnya saja berlapis emas, itu terlihat dari kilauannya yanh bergemerlapan.

Dua orang asisten rumah tangga yang berpakai seragan segera menyambut mereka ketika sampai di depan pintu.

"Selamat datang nyonya Vanesa, silakan duduk!" sambutnya mereka ramah pada Vanesa dan kakek Kuncay.

Taklama kemudian Rikuh datang sambil menggendong Qirey.

"Itu mama sudah datang sayang." Rikuh tersenyum ke arah Vanesa.

Vanesa masih bingung dan tidak mengenali Rikuh.

"Hai kakek Kuncay, apa kabar? Terimakasih sudah mengantarkan istri saya ke sini."

"Iya, saya datang ke sini bukan sekedar mengantar saja. Tapi Vanesa datang ke sini ingin minta cerai sama kamu." Kakek Kuncay membuka pembicaraan.

Rikuh tersenyum dan berkata, "oh begitu, jadi Kakek Kuncay sekarang sudah alih profesi jadi pengacara, ya?"

"Bisa dibilang begitu, kamu mau, kan, menceraikan Vanesa?"

"Saya merasa rumah tangga kami tidak bermasalah, jadi saya tidak mau menceraikan Vanesa!"

"Rumah tangga kalian bermasalah Rikuh, kalian beda alam. Dia manusia, sedang kamu mahluk halus. Kalian tidak bisa bersama, jadi lepaskan Vanesa!"

"Kalau saya tidak mau menceraikan dia, Kakek mau apa?"

"Kalau tidak bisa diselesaikan baik-baik, berarti saya akan bikin perhitungan sama kamu!"

Mendengar ancaman dari kakek Kuncay, Rikuh jadi terbayang ketika dia dihajar sang kakek ketika menyuruhnya memulangkan Vanesa waktu itu. Ilmu kakek Kuncay memang lebih tinggi dibandingkan ilmunya.

"Begini, Kek, saya mau menceraikan Vanesa tapi ada syaratnya." Rikuh mulai tersenyum licik.

"Apa itu?"

"Pilihan pertama : Qirey harus ikut bersama Vanesa. Pilihan kedua : Vanesa harus mau tinggal dulu di sini sampai Qirey berusia 2 tahun. Bagaimana?"

Vanesa kaget juga mendengar ucapan Rikuh, begitu juga si kakek.

Kemudian Qirey yang sedari tadi tertidur di dalam gendongan Rikuh tiba-tiba terbangun dan menangis. Bayi itu memandang ke arah Vanesa dan menangis sekencang-kencangnya.

"Sttt ... diam sayang, cup, cup .... " Rikuh berusaha menenangkan Qirey

Tapi Qirey menangis makin kencang dan meronta-ronta menatap ke arah Vanesa.

Vanesa iba melihatnya dan kemudian dia menggendong Qirey. Dan bayi itu langsung berhenti menangis.

"Apakah Kakek Kuncay masih mau memisahkan ikatan ibu dan anak itu? Bayi kecil yang tidak tahu apa-apa ini sangat merindukan dekapan ibunya." Rikuh menunjuk Vanesa yang sedang menggendong Qirey.

Vanesa merasa sangat dekat sekali dengan bayi itu dan sang bayi menatap senang ke arahnya dengan senyum bahagia sekali.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Nurjanah Tamim

Nurjanah Tamim

ayo vanesa...istigfar lgi...
jng bimbang..itu bukan dunia mu

2021-11-26

0

Anisbasri

Anisbasri

Duuuh deg2 gan baca nya thor

2021-11-10

0

Tien 💕💕

Tien 💕💕

ko Vanessaga lihat muka asli Rikuh sm Qirey

2021-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Season 2 (Part 1)
24 Season 2 (Part 2)
25 Season 2 (Part 3)
26 Season 2 (Part 4)
27 Season 2 (Part 5)
28 Season 2 (Part 6)
29 Season 2 (Part 7)
30 Season 2 (Part 8)
31 Season 2 (Part 9)
32 Season 2 (Part 10)
33 Season 2 (Part 11)
34 Season 2 (Part 12)
35 Season 2 (Part 13)
36 Season 2 (Part 14)
37 Season 2 (Part 15)
38 Season 2 (Part 16)
39 Season 2 (Part 17)
40 Season 2 (Part 18)
41 Season 2 (Part 19)
42 Season 2 (Part 20)
43 Season 2 (Part 21)
44 Season 2 (Part 22)
45 Season 2 (Part 23)
46 Season 2 (Part 24)
47 Season 2 (Part 25)
48 Season 2 (Part 26)
49 Season 2 (Part 27)
50 Season 2 (Part 28)
51 Season 2 (Part 29)
52 Season 2 (Part 30)
53 Curhatan Author
54 Extra Part 1 (Vanesa & Ustd. Fajar)
55 Extra Part 2 (Vanesa & Ustd. Fajar)
56 Extra Part 3 (Vanesa & Ustd. Fajar)
57 Extra Part 4 (Vanesa & Ustd. Fajar)
58 Season 3 (Karma Rikuh) 1
59 Season 3 (Karma Rikuh) 2
60 Season 3 (Karma Rikuh) 3
61 Season 3 (Karma Rikuh) 4
62 Season 3 (Karma Rikuh) 5
63 Season 3 (Karma Rikuh) 6
64 Season 3 (Karma Rikuh) 7
65 Season 3 (Karma Rikuh) 8
66 Season 3 (Karma Rikuh) 9
67 Season 3 (Karma Rikuh) 10
68 Season 3 (Karma Rikuh) 11
69 Season 3 (Karma Rikuh) 12
70 Season 3 (Karma Rikuh) 13
71 Season 3 (Karma Rikuh) 14
72 Season 3 ( Karma Rikuh) 15
73 Season 3 (Karma Rikuh) 16
74 Season 3 ( Karma Rikuh) 17
75 Season 3 (Karma Rikuh) 18
76 Season 3 (Karma Rikuh) 19
77 Season 3 (Karma Rikuh) 20
78 Season 3 (Karma Rikuh) 21
79 Season 3 (Karma Rikuh) 22
80 Season 3 (Karma Rikuh) 23
81 Season 3 (Karma Rikuh) 24
82 Season 3 (Karma Rikuh) 25
83 Season 3 (Karma Rikuh) 26
84 Curhatan Author 1
85 Season 3 (Karma Rikuh) 27
86 Season 3 (Karma Rikuh) 28
87 Season 3 (Karma Rikuh) 29
88 Bukan Curhat
89 Season 3 (Karma Rikuh) 30
90 Season 3 (Karma Rikuh) 31
91 Season 3 (Karma Rikuh) 32
92 season 3 (Karma Rikuh) 33
93 Season 3 (Karma Rikuh) 34
94 Season 3 (Karma Rikuh)35
95 Season 3 (Karma Rikuh) 36
96 Season 3 (Karma Rikuh) 37
97 Season 3 (Karma Rikuh) 38
98 Season 3 (Karma Rikuh) 39
99 Season 3 (Karma Rikuh) 40
100 Season 3 (Karma Rikuh) 41 Tamat
101 Jumpa Pers Para Pemain STT
102 Season 4 (Part 1)
103 Season 4 (Part 2)
104 Season 4 (Part 3)
105 Season 4 (Part 4)
106 Season 4 (Part 5)
107 Season 4 (Part 6)
108 Season 4 (Part 7)
109 Season 4 (Part 8)
110 Season 4 (Part 9)
111 Season 4 (Part 10)
112 Season 4 (Part 11)
113 Pengumuman
114 Season 4 (Part 12)
115 Season 4 (Part 13)
116 Season 4 (Part 14)
117 Season 4 (Part 15)
118 Season 4 (Part 16)
119 Hiatus dulu
120 Season 4 (Part 17)
121 Season 4 (Part 18)
122 Hiatus lagi
123 Season 4 (Part 19)
124 Season 4 (Part 20)
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Season 2 (Part 1)
24
Season 2 (Part 2)
25
Season 2 (Part 3)
26
Season 2 (Part 4)
27
Season 2 (Part 5)
28
Season 2 (Part 6)
29
Season 2 (Part 7)
30
Season 2 (Part 8)
31
Season 2 (Part 9)
32
Season 2 (Part 10)
33
Season 2 (Part 11)
34
Season 2 (Part 12)
35
Season 2 (Part 13)
36
Season 2 (Part 14)
37
Season 2 (Part 15)
38
Season 2 (Part 16)
39
Season 2 (Part 17)
40
Season 2 (Part 18)
41
Season 2 (Part 19)
42
Season 2 (Part 20)
43
Season 2 (Part 21)
44
Season 2 (Part 22)
45
Season 2 (Part 23)
46
Season 2 (Part 24)
47
Season 2 (Part 25)
48
Season 2 (Part 26)
49
Season 2 (Part 27)
50
Season 2 (Part 28)
51
Season 2 (Part 29)
52
Season 2 (Part 30)
53
Curhatan Author
54
Extra Part 1 (Vanesa & Ustd. Fajar)
55
Extra Part 2 (Vanesa & Ustd. Fajar)
56
Extra Part 3 (Vanesa & Ustd. Fajar)
57
Extra Part 4 (Vanesa & Ustd. Fajar)
58
Season 3 (Karma Rikuh) 1
59
Season 3 (Karma Rikuh) 2
60
Season 3 (Karma Rikuh) 3
61
Season 3 (Karma Rikuh) 4
62
Season 3 (Karma Rikuh) 5
63
Season 3 (Karma Rikuh) 6
64
Season 3 (Karma Rikuh) 7
65
Season 3 (Karma Rikuh) 8
66
Season 3 (Karma Rikuh) 9
67
Season 3 (Karma Rikuh) 10
68
Season 3 (Karma Rikuh) 11
69
Season 3 (Karma Rikuh) 12
70
Season 3 (Karma Rikuh) 13
71
Season 3 (Karma Rikuh) 14
72
Season 3 ( Karma Rikuh) 15
73
Season 3 (Karma Rikuh) 16
74
Season 3 ( Karma Rikuh) 17
75
Season 3 (Karma Rikuh) 18
76
Season 3 (Karma Rikuh) 19
77
Season 3 (Karma Rikuh) 20
78
Season 3 (Karma Rikuh) 21
79
Season 3 (Karma Rikuh) 22
80
Season 3 (Karma Rikuh) 23
81
Season 3 (Karma Rikuh) 24
82
Season 3 (Karma Rikuh) 25
83
Season 3 (Karma Rikuh) 26
84
Curhatan Author 1
85
Season 3 (Karma Rikuh) 27
86
Season 3 (Karma Rikuh) 28
87
Season 3 (Karma Rikuh) 29
88
Bukan Curhat
89
Season 3 (Karma Rikuh) 30
90
Season 3 (Karma Rikuh) 31
91
Season 3 (Karma Rikuh) 32
92
season 3 (Karma Rikuh) 33
93
Season 3 (Karma Rikuh) 34
94
Season 3 (Karma Rikuh)35
95
Season 3 (Karma Rikuh) 36
96
Season 3 (Karma Rikuh) 37
97
Season 3 (Karma Rikuh) 38
98
Season 3 (Karma Rikuh) 39
99
Season 3 (Karma Rikuh) 40
100
Season 3 (Karma Rikuh) 41 Tamat
101
Jumpa Pers Para Pemain STT
102
Season 4 (Part 1)
103
Season 4 (Part 2)
104
Season 4 (Part 3)
105
Season 4 (Part 4)
106
Season 4 (Part 5)
107
Season 4 (Part 6)
108
Season 4 (Part 7)
109
Season 4 (Part 8)
110
Season 4 (Part 9)
111
Season 4 (Part 10)
112
Season 4 (Part 11)
113
Pengumuman
114
Season 4 (Part 12)
115
Season 4 (Part 13)
116
Season 4 (Part 14)
117
Season 4 (Part 15)
118
Season 4 (Part 16)
119
Hiatus dulu
120
Season 4 (Part 17)
121
Season 4 (Part 18)
122
Hiatus lagi
123
Season 4 (Part 19)
124
Season 4 (Part 20)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!