Part 15

Suamiku Tak Terlihat

Part 15

Mendadak semuanya menjadi gelap dan Vanesa tidak ingat lagi apa yang terjadi. Tubuhnya ambruk dan tergeletak di lantai.

Buru-buru ayahnya dan Affan mendatangi Vanesa dan mengangkatnya ke tempat tidur.

"Non Vanesa kenapa, Mas?" Siti berlari ke kamar Vanesa.

"Cepat ambil minyak kayu putih!" perintah Affan pada Siti.

Ayah menggosok minyak kayu putih ke hidung dan dahi Vanesa lalu bergumam, "Kamu kenapa lagi, Nak? Ayo sadarlah!"

Siti memijat kaki Vanesa sembari mengoles minyak kayu putih dan berujar, "Kaki Non Vanesa dingin banget, Pak!" Ia memandang ayahnya Vanesa.

Affan kemudian meraih selimut dan menyuruh Siti menyelimuti Vanesa.

Ketika tersadar, Vanesa sudah berada di tempat tidur dan ayahnya sedang duduk di sampingnya dengan raut wajah bimbang. Sedang Affan berdiri dengan wajah yang tak kalah bimbangnya dengan ayah.

"Syukurlah kamu udah sadar, Nak. Cepat ambil air putih, Siti!" ucap ayahnya agak panik.

Kemudian Siti menyodorkan segelas air putih dan ayahnya langsung meminumkan kepada Vanesa.

"Kepala Vanesa sakit sekali, Yah .... " rintihnya dengan sambil memegangi kepala.

Ayahnya kemudian menuntun Vanesa membaca doa-doa, mulai dari Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. Lalu kemudian dilanjutkan dengan ayat Kursi dan Surat Yasin.

Setelah membaca doa-doa itu, Vanesa merasa hatinya tenang, sakit kepala juga berkurang.

"Kenapa kamu tadi menjerit, Nak?" tanya ayahnya lembut.

"Tadi Vanesa mendengar suara tangisan seorang bayi yang sangat nyaring sekali hingga memekakkan telinga, Yah. Kira-kira itu bayi siapa?" tanya Vanesa.

"Ah ... mungkin itu bayi tetangga sebelah, ya sudah kamu istirahat saja dulu. Sebentar lagi magrib, nanti kita sholat berjama'ah, ya!" ucap ayahnya.

Setelah tubuhnya terasa agak nyaman, Vanesa langsung beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil air wudhu.

Mereka sholat berjama'ah di ruang tengah. Ayah berdiri di depan menjadi imam, sedang Affan, Siti dan aku berdiri di belakang menjadi makmum.

Setelah sholat, ayah Vanesa mengajak mereka semua mengaji. Tapi Siti mengaku tidak bisa mengaji, jadi dia cuma cengar-cengir sibuk memperhatikan Affan saja. Sungguh pemandangan yang menyebalkan bagi Vanesa, ia cemburu.

Setelah makan malam bersama, kemudian Affan pamit pulang. Vanesa pun masuk ke kamar hendak tidur.

*******

Hari hampir gelap ketika Vanesa berjalan sendirian menyusuri hamparan ilalang dan ratusan pohon Vinus yang berjejer disekelilingku. Pasir putih bertaburan dikakinya karena ia berjalan tanpa sandal. Mau kemana dia dan kenapa ia bisa berada disini? Hatinya bertanya-tanya dengan jantung yang berdebar-debar.

Vanesa terus berjalan hingga kaki terasa kaku, dan kemudian didepannya terbaring seorang bayi yang sedang menangis di antara hamparan ilalang itu.

"Kasian sekali bayi itu? Di mana ibunya?" Vanesa iba juga melihatnya.

Kemudian ia mendekat ke arah si bayi.

"Mama ... Mama .... " panggil bayi itu ketika melihat Vanesa.

"Aduh, lucunya! Di mana mamamu, Nak? Cup, cup, Sayang .... " Vanesa meraih bayi itu ke dalam gendongannya.

"Ma ... ma, ma, ma, mama," oceh si bayi sambul tersenyum ke arah Vanesa.

Lalu kemudian, Vanesa bermain bersamanya. Taklama kemudian, muncul seorang pria menghampiri mereka.

"Dia cantik seperti kamu istriku," ucap pria itu sembari tersenyum ke arah Vanesa.

Vanesa terbengong-bengong mendengar ucapan pria itu, lalu tiba-tiba wajah mungil sang bayi berubah menjadi menyeramkan. Mata sayunya berubah menjadi mata yang tajam dan garang, melotot kearahnya. Dan dia tidak mempunyai garis antara bawah hidung dan bibir atas. Wajah bayi itu sungguh aneh menurutnnya, dia terlihat seperti 'Hanoman'.

"Aaagghh .... " Vanesa menjerit histeris dan langsung melepaskan sang bayi dari gendongannya.

Dan kini ia baradu tatap dengan si pria, wajahnya sama persis dengan sang bayi. Sama-sama seperti 'Hanoman', Vanesa menjerit dan berlari menjauh dari mereka.

Setiap Vanesa berlari pasti wajah mereka selalu berada tepat di depan wajahnya, sehingga ia menjerit-jerit ketakutan sampai menangis.

Dan tiba-tiba seseorang terdengar mengguncang pundaknya, "Vanesa, bangun Nak! Ngucap, Astagfirullah hal'adzim .... "

"Agghhh!!!" Vanesa menjerit dan langsung terduduk.

Dengan tubuh gemetar dan berhambur air mata, ia langsung memeluk sang ayah yang rupanya sedari tadi sudah ada di kamarnya.

"Sudah, Nak. Ada ayah di sini. Tidak akan ada yang mengganggumu lagi!" ucap sang ayah dengan menepuk pundaknya.

Vanesa melepaskan pelukan dari ayahnya dan mengambil air putih di atas nakas lali meminumnya.

"Kamu mimpi buruk ya, Nak?" tanya ayahnya.

Vanesa mengangguk dengan jantung yang masih berdebar-debar.

"Mimpiku seram banget, Yah," ucap Vanesa lemah.

"Ya sudah, sekarang kamu wudhu dulu ya sana! Kita sholat subuh bersama."

Vanesa mengangguk dan langsung mengikuti perintah ayah.

Setelah sholat dan membaca doa-doa, hatinya menjadi tenang. Selama ini Vanesa memang jauh dari Tuhan, sholat pun sudah tidak pernah lagi. Apalagi mengaji. Cuma KTP nya aja yang Islam, tapi tidak menjalankan Syariat Islam.

Hari ini ia putuskan untuk memakai jilbab, hal pertama yang akan dilakukan yaitu akan menutup aurat. Kemudian akan kuperbaiki sholat. Dirinya harus berubah supaya hidupnya lebih bermakna.

"Non Vanesa cantik banget dengan jilbab itu, Siti jadi pengen pake jijbab juga, hihiiii .... "ucap Siti ketika melihat Vanesa keluar dari kamar.

Vanesa hanya tersenyum melihat tingkah genitnya si bibik centil ini.

"Selamat pagi, Yah," sapa Vanesa pada ayahnya yang sedang menonton berita di Televisi.

"Eh, anak ayah cantik sekali!" pujinya.

Vanesa hanya tersenyum lalu berkata,"Rencananya Vanesa mau pake jilbab, cocok gak, Yah?" Vanesa berputar-putar di depan sang ayah.

"Cocoklah, Nak. Ayo duduk sini! Sebentar lagi Pak Haji Naharudin akan datang ke sini untuk meruqyah kamu, biar gak mimpi buruk lagi," ujar ayahnya.

"Oke, Yah."

Jam tepat menunjukkan pukul 08.00, Pak haji yang diceritakan ayah tadi pun sudah tiba dirumah beserta dua orang muridnya.

Vanesa menceritakan tentang mimpi tadi malam dan tentang tangisan bayi yang didengarnya kemarin sore. Pak Haji hanya manggut-manggut mendengarkan.

"Oh begitu, jadi sekarang sudah siap di ruqyah, Nak Vanesa?" tanya Pak haji ke arah Vanesa.

"Iya, Pak Haji. Siap!"

"Nak Vanesa sambil zikir ya dalam hati!" perintahnya.

Vanesa menurutinya dan duduk bersila di hadapan Pak Haji.

Pak Haji mulai membaca ayat-ayat ruqyah. Sepuluh menit kemudian, Vanesa merasakan kepalanya mendadak menjadi sakit sekali dan dada terasa sangat sesak sekali hingga ia kesulitan untuk bernapas.

Tubuh Vanesa menggelepar menahan sakit, jeritan pun tak dapat ditahannya lagi.

"Agghh ... sakit, hentikan! Aku sudah tidak tahan lagi!!!" jeritnya.

Tapi Pak Haji dan kedua muridnya tidak berhenti membaca ayat-ayat suci Al-qur'an itu.

Tapi lama kelamaan sakit di kepalanya beranjak berkurang, dan napasku pun sudah tidak terasa sesak lagi. Tapi tubuhnya menjadi lemah, untuk duduk saja rasanya ia tidak mampu. Kemudian ayah meminumkan air doa dari Pak Haji kepada Vanesa.

"Alhamdulillah, sekarang Nak Vanesa sudah semakin membaik. Zikirnya jalan terus nak, pikiran jangan sampai kosong. Sholat lima waktunya juga usahakan jangan bolong-bolong, ya!" ucap Pak Haji sembari tersenyum kepada Vanesa.

"Iya, Pak Haji. Terimakasih," jawab Vanesa pelan.

"Siti, antar Vanesa istirahat di kamarnya! Jangan biarkan dia sendirian, kamu temani dia ya!" perintah ayahnya kepada Siti.

Kemudian Siti memapah Vanesa masuk ke kamar. Ia berbaring sambil berzikir seperti yang dibilang Pak Haji tadi.

Di ruang tengah ayahnya masih mengobrol dengan Pak Haji.

"Apa tangisan bayi yang didengar Vanesa itu tangisan bayinya? Dan yang hadir dimimpinya itu Rikuh dan anaknya?" tanya ayahnya.

"Iya, sepertinya begitu. Rikuh suaminya masih belum rela melepaskan Vanesa. Maka dengan itu dia hadir dimimpi Vanesa. Anak mereka merindukan ibunya."

"Apakah kita berdosa telah memisahkan Vanesa dan anak itu Pak Haji?"

"Wallahhualam, tapi sejatinya mereka berbeda alam. Jadi memang tidak bisa bersama."

"Bagaimana ya, Pak Haji, supaya Rikuh mau melepaskan Vanesa?" ayah Vanesa makin bingung memikirkannya.

"Mereka harus bercerai."

"Lalu bagaimana cara menceraikan mereka?"

"Karena menikahnya di alam gaib maka bercerainya harus di alam gaib juga."

"Itulah Pak Haji, saya jadi risih menikahkan Venesa dan Affan sebelum Rikuh mau menceraikan Vanesa. Saya takut kejadian kemarin terulang lagi, masih untung tidak ada korban waktu itu."

"Iya, Pak Nasir, saya juga berpikir seperti itu. Pemikiran saya yang bilang mereka tidak perlu bercerai karena sudah terpisah itu saya ralat, menurut diskusi saya dengan Kakek Kuncai dan petunjuk dari Allah juga, mereka harus bercerai dulu supaya Rikuh tidak mengganggu Vanesa lagi!"

"Tapi bagaimana kalau setelah Vanesa pergi ke sana dan dia tidak kembali lagi? Itu yang saya khawatirkan .... "

"Semuanya kita serahkan pada Allah SWT dan kita bantu Vanesa dengan doa."

"Jadi kapan Vanesa ke sana Pak Haji? Apa saya tidak bisa ikut untuk menemaninya?"

"Tidak bisa, Pak Nasir. Vanesa harus pergi sendiri!"

"Kapan itu, Pak Haji?"

"Setelah Vanesa siap!" jawab Pak Haji.

"Bagaimana caranya Vanesa bisa pergi sendirian ke kota gaib tak kasat mata itu? Selama ini dia kesana dibawa Rikuh." Ayah Vanesa memijat sendiri kepalanya yang mendadak pusing.

"Ada yang berpendapat bahwa itu daerah jin, makanya tidak bisa di lihat manusia. Daerahnya dikelilingi Halimun (kabut gaib) dan ada cara untuk melihat daerah tersebut ungkapnya, yaitu:

Niat kita mesti jelas (baik atau buruk), maksudnya kita harus memiliki niat atau tujuan yang bisa mereka anggap layak, seperti keinginan mempelajari ilmu gaib atau mencari harta dll. Kalau Vanesa tujuannya kan ingin bercerai dengan Rikuh yang berbeda alam dengannya.

Kita harus puasa dulu, tidak boleh makan daging selama 1 minggu, hanya boleh makan nasi putih dan air putih, ini supaya badan kita tidak bau dihadapan mereka.

Jika point di atas sudah dilakuin, kita pergi kesana pada malam hari jam 23:45 dan jangan lupa bawa embun pagi dari arakan pohon pisang pagi hari untuk membasuh mata kita jadi kita bisa melihat jalan kesana.

4.Ini yang paling penting, siapkan Jantung dan Mental kita dengan baik, karena kita akan takjub malah kita mungkin tidak mau balik ke dunia manusia lagi. kalo kita sering liat Jin atau setan dengan wajah seram itu semua tidak benar. Jin atau setan atau iblis wujudnya tidak beda jauh dengan manusia."

"Itu menurut kakek Kuncai sahabat saya, kira-kira begitu," jelas Pak Haji.

"Terus bagaimana dengan nasib anak mereka Pak Haji? Aku kasian juga kalau mengingat bayi itu."

"Anak itu biarlah tinggal bersama Rikuh, nenek dan kakeknya. Mereka pasti akan mengurusnya dengan baik."

"Baiklah, Pak Haji. Saya akan mempersiapkan Vanesa supaya dia cepat terbebas dari Rikuh dan dapat memulai hidup barunya bersama Affan," ucap ayah Vanesa mantap.

Sorenya, Affan datang ke rumah Vanesa.

"Maaf ya, Ayah, tadi pagi Affan nggak bisa ke sini sebab ada lembur di kantor"

"Iya, Nak, tidak apa-apa."

Kemudian ayah menceritakan tentang obrolannya tadi bersama Pak Haji.

"Bagaimana menurutmu, Affan?"

"Saya takut Vanesa tidak bisa kembali ke alam nyata lagi, Yah." Affan tak bisa menyembunyikan kekhawatiran.

"Itu satu-satunya cara agar Vanesa bisa terlepas dari Rikuh, dan supaya kamu bisa secepatnya menikahi Vanesa!"

"Saya juga ingin menikahi Vanesa secepatnya, Yah, tapi saya berat kalau membiarkan Vanesa pergi sendirian ke sana."

"Ayah juga sama seperti kamu, tapi kita tetap harus melakukan itu. Demi kebaikan Vanesa juga."

"Tapi bagaimana cara kita menjelaskannya kepada Vanesa yah?"

"Nanti Ayah pikirkan dulu."

*********

Satu bulan kemudian. Hari ini Vanesa akan memulai perjalanannya ke Kota gaib yang tak kasat mata di Padang 12. Dengan susah payah ia berusaha mencerna ucapan sang ayah tentang suami dan anak gaib yang dimiliki itu.

Masa' iya, mengapa ia tidak ingat akan semua itu? Menurut cerita ayahnya, keluarga Rikuh telah menghapus memori ingatannya tentang alam mereka dan kisah pernikahan itu.

Jam tepat menunjukkan pukul 21.00 saat rombongan Vanesa berangkat dari rumah menuju daerah Padang 12. Dengan bulu kuduk yang merinding, mereka melakukan perjalanan itu.

"Ya Allah, mengapa hidupku setragis ini? Ampuni hamba yang banyak melakukan dosa, dan lindungilah perjalanan kami." Vanesa berdoa sepanjang jalan. Ia berusaha menguatkan diri.

*******

Sedangkan di alam gaib kediaman Rikuh, dia sedang memperhatikan gerak-gerik Vanesa yang akan menuju ke alamnya. Dan dia sudah menyiapkan rencana yang jitu untuk Vanesa.

"Qirey anakku, sebentar lagi mamamu akan datang. Dan kita akan hidup bersama dan akan bahagia selamanya!" Rikuh mencium Qirey dan memeluknya.

Bersambung .....

Terpopuler

Comments

Kustin Mamanya Bayu

Kustin Mamanya Bayu

Dimana Padang 12 itu,emang bnrn ada ya??

2021-10-17

0

Tien 💕💕

Tien 💕💕

Rikuh masih mencintI Vanessa jadi keukeuh mempertahankan istri buat anaknya..... di sis lain Affan sangat setia nunggu Vanessa dn mau meberima Vanessa apa adanya

2021-09-14

0

Lis Eka

Lis Eka

kalo baca novel ini ko jd berpihak ke jin ya,pdahal musyrik
🤔🤔🙄🙄

2021-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Season 2 (Part 1)
24 Season 2 (Part 2)
25 Season 2 (Part 3)
26 Season 2 (Part 4)
27 Season 2 (Part 5)
28 Season 2 (Part 6)
29 Season 2 (Part 7)
30 Season 2 (Part 8)
31 Season 2 (Part 9)
32 Season 2 (Part 10)
33 Season 2 (Part 11)
34 Season 2 (Part 12)
35 Season 2 (Part 13)
36 Season 2 (Part 14)
37 Season 2 (Part 15)
38 Season 2 (Part 16)
39 Season 2 (Part 17)
40 Season 2 (Part 18)
41 Season 2 (Part 19)
42 Season 2 (Part 20)
43 Season 2 (Part 21)
44 Season 2 (Part 22)
45 Season 2 (Part 23)
46 Season 2 (Part 24)
47 Season 2 (Part 25)
48 Season 2 (Part 26)
49 Season 2 (Part 27)
50 Season 2 (Part 28)
51 Season 2 (Part 29)
52 Season 2 (Part 30)
53 Curhatan Author
54 Extra Part 1 (Vanesa & Ustd. Fajar)
55 Extra Part 2 (Vanesa & Ustd. Fajar)
56 Extra Part 3 (Vanesa & Ustd. Fajar)
57 Extra Part 4 (Vanesa & Ustd. Fajar)
58 Season 3 (Karma Rikuh) 1
59 Season 3 (Karma Rikuh) 2
60 Season 3 (Karma Rikuh) 3
61 Season 3 (Karma Rikuh) 4
62 Season 3 (Karma Rikuh) 5
63 Season 3 (Karma Rikuh) 6
64 Season 3 (Karma Rikuh) 7
65 Season 3 (Karma Rikuh) 8
66 Season 3 (Karma Rikuh) 9
67 Season 3 (Karma Rikuh) 10
68 Season 3 (Karma Rikuh) 11
69 Season 3 (Karma Rikuh) 12
70 Season 3 (Karma Rikuh) 13
71 Season 3 (Karma Rikuh) 14
72 Season 3 ( Karma Rikuh) 15
73 Season 3 (Karma Rikuh) 16
74 Season 3 ( Karma Rikuh) 17
75 Season 3 (Karma Rikuh) 18
76 Season 3 (Karma Rikuh) 19
77 Season 3 (Karma Rikuh) 20
78 Season 3 (Karma Rikuh) 21
79 Season 3 (Karma Rikuh) 22
80 Season 3 (Karma Rikuh) 23
81 Season 3 (Karma Rikuh) 24
82 Season 3 (Karma Rikuh) 25
83 Season 3 (Karma Rikuh) 26
84 Curhatan Author 1
85 Season 3 (Karma Rikuh) 27
86 Season 3 (Karma Rikuh) 28
87 Season 3 (Karma Rikuh) 29
88 Bukan Curhat
89 Season 3 (Karma Rikuh) 30
90 Season 3 (Karma Rikuh) 31
91 Season 3 (Karma Rikuh) 32
92 season 3 (Karma Rikuh) 33
93 Season 3 (Karma Rikuh) 34
94 Season 3 (Karma Rikuh)35
95 Season 3 (Karma Rikuh) 36
96 Season 3 (Karma Rikuh) 37
97 Season 3 (Karma Rikuh) 38
98 Season 3 (Karma Rikuh) 39
99 Season 3 (Karma Rikuh) 40
100 Season 3 (Karma Rikuh) 41 Tamat
101 Jumpa Pers Para Pemain STT
102 Season 4 (Part 1)
103 Season 4 (Part 2)
104 Season 4 (Part 3)
105 Season 4 (Part 4)
106 Season 4 (Part 5)
107 Season 4 (Part 6)
108 Season 4 (Part 7)
109 Season 4 (Part 8)
110 Season 4 (Part 9)
111 Season 4 (Part 10)
112 Season 4 (Part 11)
113 Pengumuman
114 Season 4 (Part 12)
115 Season 4 (Part 13)
116 Season 4 (Part 14)
117 Season 4 (Part 15)
118 Season 4 (Part 16)
119 Hiatus dulu
120 Season 4 (Part 17)
121 Season 4 (Part 18)
122 Hiatus lagi
123 Season 4 (Part 19)
124 Season 4 (Part 20)
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Season 2 (Part 1)
24
Season 2 (Part 2)
25
Season 2 (Part 3)
26
Season 2 (Part 4)
27
Season 2 (Part 5)
28
Season 2 (Part 6)
29
Season 2 (Part 7)
30
Season 2 (Part 8)
31
Season 2 (Part 9)
32
Season 2 (Part 10)
33
Season 2 (Part 11)
34
Season 2 (Part 12)
35
Season 2 (Part 13)
36
Season 2 (Part 14)
37
Season 2 (Part 15)
38
Season 2 (Part 16)
39
Season 2 (Part 17)
40
Season 2 (Part 18)
41
Season 2 (Part 19)
42
Season 2 (Part 20)
43
Season 2 (Part 21)
44
Season 2 (Part 22)
45
Season 2 (Part 23)
46
Season 2 (Part 24)
47
Season 2 (Part 25)
48
Season 2 (Part 26)
49
Season 2 (Part 27)
50
Season 2 (Part 28)
51
Season 2 (Part 29)
52
Season 2 (Part 30)
53
Curhatan Author
54
Extra Part 1 (Vanesa & Ustd. Fajar)
55
Extra Part 2 (Vanesa & Ustd. Fajar)
56
Extra Part 3 (Vanesa & Ustd. Fajar)
57
Extra Part 4 (Vanesa & Ustd. Fajar)
58
Season 3 (Karma Rikuh) 1
59
Season 3 (Karma Rikuh) 2
60
Season 3 (Karma Rikuh) 3
61
Season 3 (Karma Rikuh) 4
62
Season 3 (Karma Rikuh) 5
63
Season 3 (Karma Rikuh) 6
64
Season 3 (Karma Rikuh) 7
65
Season 3 (Karma Rikuh) 8
66
Season 3 (Karma Rikuh) 9
67
Season 3 (Karma Rikuh) 10
68
Season 3 (Karma Rikuh) 11
69
Season 3 (Karma Rikuh) 12
70
Season 3 (Karma Rikuh) 13
71
Season 3 (Karma Rikuh) 14
72
Season 3 ( Karma Rikuh) 15
73
Season 3 (Karma Rikuh) 16
74
Season 3 ( Karma Rikuh) 17
75
Season 3 (Karma Rikuh) 18
76
Season 3 (Karma Rikuh) 19
77
Season 3 (Karma Rikuh) 20
78
Season 3 (Karma Rikuh) 21
79
Season 3 (Karma Rikuh) 22
80
Season 3 (Karma Rikuh) 23
81
Season 3 (Karma Rikuh) 24
82
Season 3 (Karma Rikuh) 25
83
Season 3 (Karma Rikuh) 26
84
Curhatan Author 1
85
Season 3 (Karma Rikuh) 27
86
Season 3 (Karma Rikuh) 28
87
Season 3 (Karma Rikuh) 29
88
Bukan Curhat
89
Season 3 (Karma Rikuh) 30
90
Season 3 (Karma Rikuh) 31
91
Season 3 (Karma Rikuh) 32
92
season 3 (Karma Rikuh) 33
93
Season 3 (Karma Rikuh) 34
94
Season 3 (Karma Rikuh)35
95
Season 3 (Karma Rikuh) 36
96
Season 3 (Karma Rikuh) 37
97
Season 3 (Karma Rikuh) 38
98
Season 3 (Karma Rikuh) 39
99
Season 3 (Karma Rikuh) 40
100
Season 3 (Karma Rikuh) 41 Tamat
101
Jumpa Pers Para Pemain STT
102
Season 4 (Part 1)
103
Season 4 (Part 2)
104
Season 4 (Part 3)
105
Season 4 (Part 4)
106
Season 4 (Part 5)
107
Season 4 (Part 6)
108
Season 4 (Part 7)
109
Season 4 (Part 8)
110
Season 4 (Part 9)
111
Season 4 (Part 10)
112
Season 4 (Part 11)
113
Pengumuman
114
Season 4 (Part 12)
115
Season 4 (Part 13)
116
Season 4 (Part 14)
117
Season 4 (Part 15)
118
Season 4 (Part 16)
119
Hiatus dulu
120
Season 4 (Part 17)
121
Season 4 (Part 18)
122
Hiatus lagi
123
Season 4 (Part 19)
124
Season 4 (Part 20)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!