Suamiku Tak Terlihat
Part 2 👉
Vanesa kembali ke meja kerjanya sambil menenteng bekal makanan yang di antar Sang suami tadi. Hati wanita berambut panjang itu begitu berbunga-bunga, sambil senyum-senyum sendiri, ia memeluk kotak makan berwarna pink.
Taklama berselang, Affan datang lagi ke meja pujaan hati yang selalu menganggapnya tak ada itu.
"Makan siang bareng yuk Vanesa", tawar Affan dengan senyum yang dibuat semanis mungkin tapi menurut Vanesa gak ada manis-manisnya sama sekalu, sebab senyum termanis hanya milik suamimya.
"Sorry, aku udah diantar makan siang sama suami," jawab Vanesa sambil mempamerkan bekal makanannya.
"Oh, ya? Emang kapan suamimu ke sini?" Affan mengerutkan dahinya seperti tak percaya.
"Masa mesti lapor kamu dulu kalau suamiku mau datang ke sini?" Vanesa mulai sewot melihat tingkah Affan.
"Gak juga mesti lapor, tapi lain kali kalau suamimu datang lagi ke sini ... aku pengen kenalan gitu, Van."
"Oke, nanti aku kenalin kamu dengan suamiku."
Kemudian Affan pun berlalu menuju kantin yang letaknya berada di lantai dasar. Ia sedikit kecewa, namun semangat untuk menaklukkan hati Vanesa masih selalu menggebu sebab ia yakin wanita itu adalah jodohnya.
Vanesa mulai menikmati makan siang yang diantar suaminya tadi.
"Kelihatannya enak sekali. Ada nasi berbentuk hati, ayam bakar, sayur onseng wortel+jagung, sambal udang dan tempe bacem," gumamnya dengan wajah berbinar-binar.
Beberapa teman-teman kantor yang melewati meja Vanesa saling berbisik-bisik satu sama lain. Ada yang memandang aneh, dan ada juga yg terbengong-bengong.
"Kenapa sih mereka? Kayak gak pernah liat orang makan saja!" gerutu Vanesa dongkol melihat sikap teman-temannya.
Sebenarnya Vanesa tidak pernah menganggap mereka teman, hanya sebatas rekan kantor saja. Karena ia tidak pernah mau berteman dengan siapa pun, sebab menurutnya mereka itu hanya suka ngegosip gak penting dan kepo dengan urusan orang lain. Ia sungguh tidak menyukainya. Urusan Vanesa di kantor hanya fokus dengan pekerjaan saja, ia malas bergaul dan membaur dengan karyawan kantor lainnya.
Jam pulang kantor tiba, lagi-lagi si Affan mencoba mencari perhatian Vanesa lagi.
"Pulang bareng yuk, Van!" Lelaki berambut ikal itu menghentikan motornya di depan Vanesa.
"Nggak deh, suamiku mau jemput," tolak Vanesa sinis.
"Oh, ya? Kalau gitu aku temani kamu nunggu dia sampai datang." Affan tersenyum jahil kemudian turun dari motornya.
"Gak usah repot-repot deh Affan, makasih. Pulang aja duluan!" Vanesa mulai jengah melihat senyum ejekan dari Affan.
"Nggak repot kok, kebetulan aku pengen kenalan dengan suamimu." Affan berdiri di samping Vanesa sambil melirik gadis berponi itu.
Vanesa malas beladen dengan Affan, jadi ia lebih memilih diam sambil sibuk dengan ponselnya.
"Dia selalu begitu, sepertinya tidak mau menerima kalau aku ini emang benaran sudah punya suami," batin Vanesa dengan wajah masam.
Namun, sampai hari hampir magrib, suami Vanesa belum belum menampakkan batang hidungnya juga. Affan lagi-lagi tersenyum mengejeknya.
"Ya udah, aku antarin pulang aja yuk, Van! Suamimu sibuk kali," bujuk Affan lagi, ia masih belum menyerah.
"Nggak deh, duluan aja! Suamiku pasti datang kok, mungkin ia sedang terjebak macet." Vanesa berkilah dengan tampang was-was.
"Hemmm ... atau jangan-jangan ... suamimu itu emang nggak ada Van, kamu cuma bohong aja kali selama ini!" Affan menatap serius wanita di sampingnya.
"Jaga ucapan mu ya, Affan! Beraninya kamu bilang gitu!" bentak Vanesa mulai emosi mendengar ocehan Affan.
"Kalau kamu emang benaran udah punya suami, apa buktinya?" balas Affan dengan nada suara tinggi.
"Oke, besok aku bawakan foto pernikahan kami!" Vanesa menatap sinis, hatinya dikuasai kemarahan.
"Oke, aku tunggu!" Affan naik ke motornya, sebenarnya ia tak tega sudah membuat Vanesa marah.
"Kamu jangan coba gangguin aku lagi kalau udah tahu kebenarannya nanti!" ancam Vanesa masih dengan suara tinggi kemudian berjalan meninggalkan Affan. Ia melambai sebuah taxi dan langsung berlalu dengan hati yang panas.
********
Setelah mandi, Vanesa menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Hatinya masih kesal.
"Hari ini benar-benar menjengkelkan, aku semakin benci dengan pria yang bernama Affandi Pratama itu," ujarnya pelan.
Taklama kemudian, seorang lelaki membuka pintu kamar itu dan berjalan menghampirinya.
"Katanya mau jemput?" sambut Vanesa dengan wajah cemberut.
"Maafkan Aku ya sayang, tadi agak sibuk," ujar lelaki berkulit kuning langsat itu sambil memeluk dan mengecup dahi wanita di hadapannya.
Hati Vanesa langsung luluh mendapati perlakuan manis itu. Kemarahannya langsung sirna seketika, hanya rasa cinta menggebu yang menguasai hatinya.
********
Keesokan harinya, seperti biasa, suami Vanesa sudah tidak ada lagi di tempat tidur. Karena ia sudah terbiasa, jadi ia tak pernah mempermasalahkan hal itu.
Vanesa segera bersiap berangkat ke kantor. Tidak lupa ia mengambil foto pernikahannya di album foto sebagai bukti ke Affan kalau dirinya benar sudah menikah.
Sesampainya di kantor, Affan langsung menghampiri Vanesa ke mejanya. Tanpa menunggu lelaki tengil itu bicara, ia langsung mengeluarkan foto tersebut.
"Ini lihat!" Vanesa menyerahkan foto itu ke depan wajah Affan.
Affan terlihat mengerutkan dahi menatap foto di tanganya.
"Ini cuma foto kamu sendiri aja Vanesa. Suamimu mana?" Affan memperlihatkan foto itu ke arah Vanesa.
Vanesa langsung meraih foto itu dari tangannya lelaki berlesung pipi itu.
"Loh ... kok ... Suamiku gak ada di foto ini?" Vanesa terbengong.
"Nah, kan ... sekarang kamu ketahuan kalau selama ini suamimu hanya bohongan saja!" Lagi-lagi Affan menunjukkan senyum ejekan pada Vanesa.
Vanesa mencoba mengingat-ingat, benar sekali foto yang dibawanya tadi jelas sekali foto ia bersama sang suami. Tapi kenapa, sekarang hanya foto ia seorang diri saja yang di foto itu? Suaminya ke mana?
Affan berlalu dari meja Vanesa dengan hati puas, hatinya bersorak girang mengetahui hal ini. Ia lega sekarang, ternyata dugaannya benar, itu hanya kebohongan Vanesa agar ia menjauh.
Vanesa terduduk lemas di depan meja kerjanya sambil memutar otak tentang kejadian hilangnya sang suami dari foto itu.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Imberl~
Maaf thor menurut aku cerita nya terlalu di paksain, harus ada intro nya dlu sih kenapa si vanessa bisa gini , jadi kesannya alurnya maksa bgt gtu hehehe 🙏🙏
2023-08-18
0
rika nuraini
hadeeehhhh.. ksian bnget vanessa
2022-09-27
0
Ell∆°~°
pas setelah makan jdi bunga kantil awokawok 😆
2022-06-02
0