Part 5

Suamiku Tak Terlihat

Part 5

Taxi yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah sakit. Setelah membayar ongkos taxi, Vanesa digandeng suaminya masuk ke rumah sakit tersebut.

"Aku udah buat janji dengan dokter Angel, dia dokter kandungan terbaik di Rumah sakit ini," ujar suaminya sambil tersenyum ke arah Vanesa.

"Oh, ya? Baguslah kalau begitu," jawab Vanesa membalas senyuman sang suami.

"Selamat datang di Rumah Sakit Bersalin Cahaya Bunda," sapa Satpam Rumah sakit dengan ramah ketika mereka melewati pintu masuk.

Suami Vanesa menganggukkan kepala dan membalas sapaannya dengan senyuman. Taklama kemudian, seorang perawat menghampiri mereka.

"Bapak Rikuh Prayoga dan Ibu Vanesa Audia, kan? Sudah ditunggu Dokter Angel di ruangannya," ujar Si Perawat.

Vanesa dan Rikuh diantar ke ruangan praktek Dokter Angel oleh perawat tadi.

"Silakan duduk!" Dokter Angel mempersilakan dua suami istri itu.

"Saya Rikuh yang tadi udah buat janji dengan dokter." Rikuh menyalami sang dokter.

Setelah basa-basi sebentar, dokter Angel menyuruh Vanesa berbaring di tempat tidur. Sedang Rikuh, ia berdiri di samping kiri

tempat tidur sang istri sambil terus menggenggam tangannya.

Dokter Angel mulai menggerakan alat Transduser USG di perut Vanesa.

"Bayinya sehat ya, Ibu, Bapak." Dokter Angel menunjuk monitor komputer di sampingnya.

"Jadi saya benaran hamil kan, Dok?" Senyum Vanesa mulai terpancar.

"Iya sayang, itu anak kita." Rikuh meremas tangan Vanesa dengan senang.

"Usia kandungannya 13 minggu. Itu kepalanya, badan, kaki dan tangannya," ucap sang dokter sambil menunjuk monitor."Beratnya 23 gram, panjang badangnya 6,5 cm," sambung sang dokter dengan detail.

"Mulai sekarang Ibu gak boleh terlalu capek, gak boleh banyak pikiran, dan makan makanan yg bergizi," ucap dokter Angel lagi.

"Terima kasih, dokter, saya senang sekali," ujar Vanesa dengan terharu, air mata kebahagian keluar begitu saja dari pojok matanya.

"Pak Rikuh juga dijaga kandungan istrinya ya, ini saya resepkan vitamin nanti diambil di apotik!" seru sang dokter sambil menuliskan resep.

"Dan ini hasil foto USG calon babynya." Dokter Angel menyodorkan selembar foto hasil USG kepada pasangan yang sedang berbahagia itu.

"Iya Dokter Angel, terima kasih." Rikuh menerima foto dan resep itu.

Setelah mengambil vitamin di apotik, Rikuh dan Vanesa berjalan menuju pintu keluar Rumah sakit.

"Mau mampir ke rumah dulu gak, Sayang?" Suaminya bertanya.

"Iya dong, Sayang. Mumpung ke sini, sekalian ke rumah kamu lah. Kengen pengen ketemu ibu mertua juga," jawab Vanesa senang.

"Sekaligus memberi tahu ibu berita tentang calon cucunya yg bakal hadir," sambung Rikuh mengelus perut Vanesa.

Taklama kemudian taxi sudah mengantarkan keduanya di rumah mewah milik orangtua Rikuh.

"Akhirnya bisa ke sini lagi," ucap Vanesa ketika keluar dari taxi.

Rikuh mengeluarkan sebuah remote kecil dari saku celananya. Kemudian dia menekan salah satu tombol, pintu pagar pun terbuka. Digandengnya tangan Vanesa masuk ke dalam.

Halaman rumah orangtua Rikuh sangat luas, di samping kiri dan kanan banyak sekali tamanan bunga. Ada ratusan bunga mawar lengkap dengan semua warnanya, bunga matahari, tulip, dahlia, anggrek, dan masih banyak lagi jenis bunga lainnya menghiasi halaman itu.

Ketika sampai di depan pintu, dua orang wanita menyambut mereka dengan hormat.

"Selamat datang, Tuan muda." Keduanya tersenyum menyambut kedatangan Rikuh dan Vanesa.

"Cepat panggil Nyonya, bilang Tuan muda sudah datang," ucap salah satu dari wanita yang berpakaian seragam ala pelayan kerajaan itu.

Taklama kemudian ibu mertua Vanesa datang dengan senyum bahagianya.

"Rikuh, Vanesa ... kok gak bilang Ibu dulu kalau mau datang?" ucapnya dengan sedikit berteriak sambil memeluk keduanya bergantian.

"Ibu kangen kalian."

"Sama bu, kami juga kangen ibu." Vanesa menatap sang mertua.

"Ibu senang sekali bisa ketemu kalian."

"Tapi Ibu bakal tambah senang kalau mendengar berita bahagia yang kami bawa. Iya, kan, Sayang?" Rikuh mengedipkan sebelah matanya.

"Berita apa? Cepatan bilang!" Sang Ibu yang berpenampilan glamor itu tampak penasaran.

"Emm ... tapi ngomong-ngomong, kita gak disuruh duduk dulu nih, Bu?" seloroh Rikuh sambil berjalan menuju ruang tamu.

"Aih ... sampai lupa saking senangnya liat kedatangan kalian." Wanita paruh baya itu menggandeng tangan Vanesa menuju ruang tamu.

Rikuh mulai menceritakan tentang kabar kehamilan Vanesa. Ibunya makin tambah senang mendengar berita itu.

"Kalian nginap di sini, kan?" tanya wanita yang sudah melahirkan suaminya Vanesa.

"Nggak deh kayaknya, Bu. Kita pulang, kan, Sayang?" Rikuh melirik Vanesa.

"Terserah kamu, Sayang. Aku nurut saja," jawab Vanesa sambil melempar senyum kepada suami tercinta.

Kemudian dari halaman belakang terdengar suara pesawat turun landas.

"Suara apa, Yang?" Vanesa menoleh ke arah Rikuh.

"Bapaknya Rikuh pulang ngantor." Ibu mertuanya yang menjawab.

Benar saja, bapak mertua Vanesa muncul dari arah pintu belakang dengan dua orang ajudannya.

"Ada Vanesa dan Rikuh, Pak, cepatan ke sini!"

Bapak mertua Vanesa cepat-cepat berlari menuju ruang tamu, menghampiri sang putra tungga dan mantu kesayangan.

Mereka berempat larut dalam obrolan hangat sore itu, hingga tidak terasa hari pun sudah mulai malam.

Memang sejak acara pernikahan Vanesa dan Rikuh setahun yang lalu, mereka tidak pernah bertemu lagi, jadi pantas saja kedua mertua itu begitu bahagia melihat kedatangannya.

Malam ini mereka putuskan untuk menginap di kota Rikuh, besok pagi baru akan pulang ke Kota Vanesa

Ketika pagi datang, setelah sarapan pagi bersama kedua suami istri itu pamit pulang.

"Hati-hati ya, Vanesa, Rikuh!" Sang ibu mertua mulai meneteskan air mata melihat menantu dan putra sewata wayang hendak pulang.

"Udah dong, Buk, jangan cengeng gitu. Malu sama calon cucu kita di perut Vanesa," hibur Bapak mertuanya memegang bahu ibu.

"Ibu sedih, Pak. Coba kalian tinggal di sini aja. Gak usah pulang ke kota Vanesa lagi deh."

Vanesa dan suami hanya bisa tersenyum mendengar ucapan wanita paruh baya itu.

"Nanti ajak Vanesa kesini lagi ya, Kuh!" ujar Ibunya Rikuh sambil melambaikan tangan.

Rikuh dan Vanesa masuk ke mobil yang sudah disiapkan, kemudian melaju menuju Kota kediaman mereka.

Selama perjalanan pulang ke kotanya, lagi-lagi Vanesa tertidur, dan tersadar ketika sudah sampai di depan rumah.

********

Semenjak hamil, Vanesa jadi jarang masuk kantor. Karena ia selalu ingin berduaan terus dengan sang suami.

Hari ini ia paksakan masuk kantor karena si menjengkelkan Affan tak henti-hentinya mengirim pesan WhatsApp dan menelpon menanyakan keadaannya. Pria berambut ikal itu begitu mengkhawatirkan Vanesa.

Ketika baru saja duduk di depan meja kerja, Affan langsung menghampiri Vanesa dengan raut wajah senang. Ia begitu merindukan sang pujaan hati.

"Kamu sakit apa, Van?" tanya Affan.

"Nggak sakit apa-apa," jawab Vanesa cuek tanpa menoleh wajah pria dihadapannya.

"Tapi akhir-akhir ini kamu jarang masuk kantor, kenapa?"

"Bawaan semenjak hamil aku jadi malas kemana-mana," jawabku Vanesa sambil mengelus perut yang mulai membuncit karena sudah masuk lima bulan.

Affan langsung tertawa terbahak dan berkata, "Kamu hamil gitu, Van? Mana? Kok gak kayak hamil, malah rata aja tuh perutnya?"

"Emang susah ngomong dengan orang seperti kamu, Affan," ketus Vanesa dengan marah.

Vanesa berlalu meninggalkan pria yang masih terbengong itu, ia menuju ruangan Bos karena akan menyerahkan hasil kerjaan.

********

Istirahat siang, ketika hendak menuju kantin kantor, ponsel Vanesa berbunyi tanda panggilan masuk.

'Tante Parida calling' terlihat tulisan di layar ponselnya.

"Assalammualikum, Tante."

"Waalaikumsalam."

"Tumben telpon, Tan. Ada apa?"

" Jemput tante sekarang di Bandara Rahadi Usman ya, gak pakai lama!"

"Duh, Tante, benaran ini?" Vanesa kaget mendengat tante Parida ada di Kotanya.

"Ya benar dong, sekarang ya, Van! Tante tunggu."

Antara senang dan tak percaya, Vanesa memasuki taxi menuju Bandara menjemput tante Parida. Dia adik Almarhum ibunya. Terakhir mereka bertemu tiga tahun yang lalu waktu pemakaman ibunya. Mereka tinggal di kota yang berbeda makanya jarang ketemu. Palingan komunikasi lewat ponsel aja.

"Ayo masuk, Tante!" ucap Vanesa ketika membuka pintu rumah.

"Iya," jawab sang tante sambil menentang tas.

"Katanya kamu sudah menikah, Van, mana suamimu?"

"Dia lagi kerja, Tan."

Tante Parida duduk di ruang tamu, lalu Vaneasa menyajikan segelas teh es untuknya.

"Katamu juga kemaren lagi hamil?" Tante Parida mengamati bentuk tubuh sang ponakan yang tak tampak seperti sedang mengandung.

"Iya tante, ini .... " Vanesa mengelus si dedek di dalam perut.

Tante Parida mengerutkan dahi menatap Vanesa, tapi dia tidak berkomentar apa-apa, hanya manggut-manggut saja.

Tante Parida meminta Vanesa menceritakan tentang pernikahannya setahun yang lalu itu.

"Oh jadi hanya ayahmu yang hadir di sana?" tanyanya lagi.

"Iya tante." Vanesa mengangguk.

"Sekarang ayahmu di mana, Van?"

"Nggak tahu, Tan. Ayah kan seorang POLHUT yang suka berpindah-pindah tempat tugas," jawab gadis hamil itu.

"Nomor ponselnya juga jarang aktif," sambung Vanesa lagi sambil cemberut karena ada rasa kangen juga di hati kalau mengingatnya.

Semenjak ibunya meninggal, ayahnya jadi jarang pulang ke rumah. Vanesa menjadi sangat kesepian, apalagi ia seorang anak tunggal.

Untung saja sekarang dia sudah menikah, jadi ada suami yang selalu menemaninya.

"Terakhir ketemu saja sehabis acara pernikahanku setahun yg lalu," ujar Vanesa lagi sambil membayangkan wajah ayahnya.

"Ya sudah tante minta nomor ponsel ayahmu saja," ucap tante Parida sebelum masuk ke kamar tamu yang sudah disiapkan Vanesa untuknya.

Selama seminggu Tante Parida menginap di rumah, selama itu pula suami Vanesa izin dinas ke luar kota.

Padahal Tante Parida sangat ingin sekali bertemu dengannya, tapi apa boleh buat demi pekerjaannya yg sangat penting dia harus pergi. Begitu menurut penuturan Vanesa.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Anesh Veerjay

Anesh Veerjay

Gw curiga kotanya Rikuh mirip Saranjana, hehehe

2022-05-21

2

Nurjanah Tamim

Nurjanah Tamim

untung tembok belakang rumah kga keserudug pesawat...tor.

2021-11-26

2

Wartin Kusmawati

Wartin Kusmawati

lanjut thoor

2021-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Season 2 (Part 1)
24 Season 2 (Part 2)
25 Season 2 (Part 3)
26 Season 2 (Part 4)
27 Season 2 (Part 5)
28 Season 2 (Part 6)
29 Season 2 (Part 7)
30 Season 2 (Part 8)
31 Season 2 (Part 9)
32 Season 2 (Part 10)
33 Season 2 (Part 11)
34 Season 2 (Part 12)
35 Season 2 (Part 13)
36 Season 2 (Part 14)
37 Season 2 (Part 15)
38 Season 2 (Part 16)
39 Season 2 (Part 17)
40 Season 2 (Part 18)
41 Season 2 (Part 19)
42 Season 2 (Part 20)
43 Season 2 (Part 21)
44 Season 2 (Part 22)
45 Season 2 (Part 23)
46 Season 2 (Part 24)
47 Season 2 (Part 25)
48 Season 2 (Part 26)
49 Season 2 (Part 27)
50 Season 2 (Part 28)
51 Season 2 (Part 29)
52 Season 2 (Part 30)
53 Curhatan Author
54 Extra Part 1 (Vanesa & Ustd. Fajar)
55 Extra Part 2 (Vanesa & Ustd. Fajar)
56 Extra Part 3 (Vanesa & Ustd. Fajar)
57 Extra Part 4 (Vanesa & Ustd. Fajar)
58 Season 3 (Karma Rikuh) 1
59 Season 3 (Karma Rikuh) 2
60 Season 3 (Karma Rikuh) 3
61 Season 3 (Karma Rikuh) 4
62 Season 3 (Karma Rikuh) 5
63 Season 3 (Karma Rikuh) 6
64 Season 3 (Karma Rikuh) 7
65 Season 3 (Karma Rikuh) 8
66 Season 3 (Karma Rikuh) 9
67 Season 3 (Karma Rikuh) 10
68 Season 3 (Karma Rikuh) 11
69 Season 3 (Karma Rikuh) 12
70 Season 3 (Karma Rikuh) 13
71 Season 3 (Karma Rikuh) 14
72 Season 3 ( Karma Rikuh) 15
73 Season 3 (Karma Rikuh) 16
74 Season 3 ( Karma Rikuh) 17
75 Season 3 (Karma Rikuh) 18
76 Season 3 (Karma Rikuh) 19
77 Season 3 (Karma Rikuh) 20
78 Season 3 (Karma Rikuh) 21
79 Season 3 (Karma Rikuh) 22
80 Season 3 (Karma Rikuh) 23
81 Season 3 (Karma Rikuh) 24
82 Season 3 (Karma Rikuh) 25
83 Season 3 (Karma Rikuh) 26
84 Curhatan Author 1
85 Season 3 (Karma Rikuh) 27
86 Season 3 (Karma Rikuh) 28
87 Season 3 (Karma Rikuh) 29
88 Bukan Curhat
89 Season 3 (Karma Rikuh) 30
90 Season 3 (Karma Rikuh) 31
91 Season 3 (Karma Rikuh) 32
92 season 3 (Karma Rikuh) 33
93 Season 3 (Karma Rikuh) 34
94 Season 3 (Karma Rikuh)35
95 Season 3 (Karma Rikuh) 36
96 Season 3 (Karma Rikuh) 37
97 Season 3 (Karma Rikuh) 38
98 Season 3 (Karma Rikuh) 39
99 Season 3 (Karma Rikuh) 40
100 Season 3 (Karma Rikuh) 41 Tamat
101 Jumpa Pers Para Pemain STT
102 Season 4 (Part 1)
103 Season 4 (Part 2)
104 Season 4 (Part 3)
105 Season 4 (Part 4)
106 Season 4 (Part 5)
107 Season 4 (Part 6)
108 Season 4 (Part 7)
109 Season 4 (Part 8)
110 Season 4 (Part 9)
111 Season 4 (Part 10)
112 Season 4 (Part 11)
113 Pengumuman
114 Season 4 (Part 12)
115 Season 4 (Part 13)
116 Season 4 (Part 14)
117 Season 4 (Part 15)
118 Season 4 (Part 16)
119 Hiatus dulu
120 Season 4 (Part 17)
121 Season 4 (Part 18)
122 Hiatus lagi
123 Season 4 (Part 19)
124 Season 4 (Part 20)
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Season 2 (Part 1)
24
Season 2 (Part 2)
25
Season 2 (Part 3)
26
Season 2 (Part 4)
27
Season 2 (Part 5)
28
Season 2 (Part 6)
29
Season 2 (Part 7)
30
Season 2 (Part 8)
31
Season 2 (Part 9)
32
Season 2 (Part 10)
33
Season 2 (Part 11)
34
Season 2 (Part 12)
35
Season 2 (Part 13)
36
Season 2 (Part 14)
37
Season 2 (Part 15)
38
Season 2 (Part 16)
39
Season 2 (Part 17)
40
Season 2 (Part 18)
41
Season 2 (Part 19)
42
Season 2 (Part 20)
43
Season 2 (Part 21)
44
Season 2 (Part 22)
45
Season 2 (Part 23)
46
Season 2 (Part 24)
47
Season 2 (Part 25)
48
Season 2 (Part 26)
49
Season 2 (Part 27)
50
Season 2 (Part 28)
51
Season 2 (Part 29)
52
Season 2 (Part 30)
53
Curhatan Author
54
Extra Part 1 (Vanesa & Ustd. Fajar)
55
Extra Part 2 (Vanesa & Ustd. Fajar)
56
Extra Part 3 (Vanesa & Ustd. Fajar)
57
Extra Part 4 (Vanesa & Ustd. Fajar)
58
Season 3 (Karma Rikuh) 1
59
Season 3 (Karma Rikuh) 2
60
Season 3 (Karma Rikuh) 3
61
Season 3 (Karma Rikuh) 4
62
Season 3 (Karma Rikuh) 5
63
Season 3 (Karma Rikuh) 6
64
Season 3 (Karma Rikuh) 7
65
Season 3 (Karma Rikuh) 8
66
Season 3 (Karma Rikuh) 9
67
Season 3 (Karma Rikuh) 10
68
Season 3 (Karma Rikuh) 11
69
Season 3 (Karma Rikuh) 12
70
Season 3 (Karma Rikuh) 13
71
Season 3 (Karma Rikuh) 14
72
Season 3 ( Karma Rikuh) 15
73
Season 3 (Karma Rikuh) 16
74
Season 3 ( Karma Rikuh) 17
75
Season 3 (Karma Rikuh) 18
76
Season 3 (Karma Rikuh) 19
77
Season 3 (Karma Rikuh) 20
78
Season 3 (Karma Rikuh) 21
79
Season 3 (Karma Rikuh) 22
80
Season 3 (Karma Rikuh) 23
81
Season 3 (Karma Rikuh) 24
82
Season 3 (Karma Rikuh) 25
83
Season 3 (Karma Rikuh) 26
84
Curhatan Author 1
85
Season 3 (Karma Rikuh) 27
86
Season 3 (Karma Rikuh) 28
87
Season 3 (Karma Rikuh) 29
88
Bukan Curhat
89
Season 3 (Karma Rikuh) 30
90
Season 3 (Karma Rikuh) 31
91
Season 3 (Karma Rikuh) 32
92
season 3 (Karma Rikuh) 33
93
Season 3 (Karma Rikuh) 34
94
Season 3 (Karma Rikuh)35
95
Season 3 (Karma Rikuh) 36
96
Season 3 (Karma Rikuh) 37
97
Season 3 (Karma Rikuh) 38
98
Season 3 (Karma Rikuh) 39
99
Season 3 (Karma Rikuh) 40
100
Season 3 (Karma Rikuh) 41 Tamat
101
Jumpa Pers Para Pemain STT
102
Season 4 (Part 1)
103
Season 4 (Part 2)
104
Season 4 (Part 3)
105
Season 4 (Part 4)
106
Season 4 (Part 5)
107
Season 4 (Part 6)
108
Season 4 (Part 7)
109
Season 4 (Part 8)
110
Season 4 (Part 9)
111
Season 4 (Part 10)
112
Season 4 (Part 11)
113
Pengumuman
114
Season 4 (Part 12)
115
Season 4 (Part 13)
116
Season 4 (Part 14)
117
Season 4 (Part 15)
118
Season 4 (Part 16)
119
Hiatus dulu
120
Season 4 (Part 17)
121
Season 4 (Part 18)
122
Hiatus lagi
123
Season 4 (Part 19)
124
Season 4 (Part 20)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!