" Nona Raina apa kau masih ingin membeli makanan lain untuk di kreta nanti?!" afkar tiba-tiba berhenti hingga Rara yang tidak memperhatikan jalan menabrak punggung nya.
"Aduhh.. kenapa kau tidak bilang jika ingin berhenti," dumal Rara mengusap sakit kening nya .
"Maafkan aku tidak sengaja! jadi, apa Nona ingin membeli sesuatu untuk di makan nanti?" tanya afkar tersnyum kecil.
"Tidak ada aku sudah kenyang! taun Afkar kau jangan memanggil ku dengan sebutan Nona Nona dan Nona, kau bisa memanggil nama ku saja sudah cukup," Tegas Rara bertolak pinggang.
"Oh.. jadi aku bisa memanggil mu dengan bebas!? kalau begitu apa kita sudah termasuk akrab,Rara." ucap afkar tersenyum manis.
"Hey, tuan Afkar. jangan memanggil ku dengan sebutan Rara itu terlalu akrab, kau bisa memanggil ku Raina saja, mengerti." tolak Rara canggung.
"Tapi aku lebih suka memanggil mu Rara, Tidak hanya itu kau juga hanya perlu memanggil ku Afkar tanpa harus menyebut tuan," jawab afkar merayu.
"Ha? apa harus begitu? oke lah kalau begitu ,Afkar. aku tidak mempermasalahkan kau memanggil ku Rara, ya itu hanya pengecualian untuk mu karena telah menolong ku,"
"Hahaha.. jadi apa kau sudah tidak takut dengan ku Rara?!" afkar tersnyum kecil melipat kedua tangan nya.
Rara menarik kerah baju afkar Samapi ia terhuyung kedepan.
"Aku tidak takut!" tegas nya. ia menarik afkar lebih dekat dengan nya.
"Mata mu indah sekali, apakah ini asli bukan sfolen?" tanya Rara mengamati bola mata afkar yang terlihat bersinar.
Afkar tersipu ketika mereka berhadapan dengan sangat dekat.
"Ehem.. ini asli. baiklah ayo kita segera masuk kedalam kereta kuda!" jawab afkar canggung memalingkan wajah.
"Silahkan, kau naiklah dulu aku akan membeli beberapa kain," ucap afkar membantu rara masuk kedalam kreta kuda yang lumayan memiliki pijakan tinggi.
Rara menuggu di dalam kereta kuda yang lumayan luas bahkan bisa untuk tidur tapi harus melipat sedikit kaki.
kereta kuda ini lumayan luas juga, mungkin aku bisa tidur sebentar Nanti saat dalam perjalanan! hmm.. tapi kalu tiba-tiba aku di serang dan dihisap darah ku *bagai*mana? sialan, aku sangat mengantuk, Huaaahhh.
"Rara,ini kain untuk mengeringkan dan mengahangat kan tubuh mu! eh, apa kau mengantuk? kalau begitu istirahatlah nanti kalau sudah tiba di istana aku akan membangun kan mu!" ucap afkar datar sambil memberikan kain pada Rara.
"Tidak aku tidak mengantuk. terimaksih kain nya! " rara mengambil kain dan langsung mengelap seluruh baju nya yang sudah hampir kering.
"Kau yakin tidak mengantuk?" balas Afkar menatap rara.
"Ya ya, aku mengantuk. tapi kantuk ku ini akan ku tahan jika tidak aku bisa mati kering di hisap darah ku oleh mu," cetus rara canggung saat afkar menatap nya.
"Haiass.,ternyata kau masih tidak percaya pada ku?! baiklah aku akan bersumpah di hadapan mu kalau aku tidak akan pernah melukai mu sedikit pun, jika aku melanggar maka aku tidak akan pernah bisa minum darah lagi dan mati membusuk di peti selama ribuan tahun kedepan!" sumpah afkar dengan tegas di hadapan Rara.
Rara tercengang tidak percaya wajah nya tersipu malu mendengar betapa berani nya afkar sumpah hanya demi meyakinkan diri nya agar percaya. exprsi serius di wajah dan kaliamt yang di ucap afkar sudah cukup untuk membuat Rara percaya dengan afkar, meski masih ada perasaan sedikit ragu di hati nya namun ia tetap harus percaya.
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Sri Asmawati
suka ceritanya tp banyak typonya Thor, mohon lebih hati-hati ya Thor
2021-06-24
17
rahma
like
2020-09-23
12